Kaisar Dewa

Bertempur Melawan Biksu Hong Yuan



Bertempur Melawan Biksu Hong Yuan

0"Gu Linfeng!" Biksu Hong Yuan mengaum. "Apa kau sedang mengancam Saintess?"      1

Zhang Ruochen mengangkat bahunya seakan tidak peduli. "Dari mana kau tahu kalau aku sedang mengancamnya?" tanyanya dengan tampang datar. "Selain itu, Saintess punya Keluarga Shangguan di belakangnya. Dia punya latar belakang yang kuat. Bahkan aku sama sekali tidak berani mengusiknya."     

Sorot mata Biksu Hong Yuan bersinar dingin, sebagaimana ia sedang mengepalkan kedua tangan. Pria itu punya temperamen yang buruk. Kalau bukan karena identitas Gu Linfeng yang cukup spesial, maka ia pasti sudah menghajarnya.     

Discipline King Haiming menyipitkan matanya. "Gu Linfeng bersikap semakin arogan setelah berhasil menjadi Putra Dewa," pikirnya. "Dia sama sekali tidak menghargai para Biksu. Sepertinya aku harus memberinya pelajaran."     

Gu Linfeng adalah murid Discipline King Haiming. Pria tua itu juga pernah membantunya mendapatkan posisi Putra Dewa. Sekarang ini, ia merasa bahwa dirinya sudah kehilangan kendali atas Gu Linfeng. Oleh karena itu, bukannya membantu, pria tua itu ingin menggunakan Discipline King Diyuan untuk menghukumnya.     

Shangguan Xianyan paham bahwa pendukung terkuat Gu Linfeng adalah Discipline King Haiming. Akan tetapi, kini sikap pria tua itu cukup berbeda. Tampaknya ia sama sekali tidak ingin membantu Gu Linfeng.     

Apa dia ingin mengacuhkan Gu Linfeng agar bisa menjadi Leluhur?     

"Kalau Discipline King Haiming benar-benar mengacuhkan Gu Linfeng, maka pria ini pasti akan mati, meskipun aku mengatakan kebenarannya."     

Setelah memikirkannya matang-matang, maka Shangguan Xianyan berkata pelan, "Wei Longxing dan Putra Dewa memang saling menyimpan dendam. Akan tetapi, aku benar-benar tidak tahu kalau Wei Longxing sedang berusaha membunuhnya. Ini adalah masalah yang serius. Kuharap Biksu Criminal Law dapat menginvestigasinya secara menyeluruh sebelum membuat keputusan."     

Biksu Hong Yuan mendengus. "Gu Linfeng, apa lagi yang bisa kau katakan sekarang? Saintess menjawab tidak tahu."     

Zhang Ruochen menatap Shangguan Xianyan. Namun, bukannya marah atau kehilangan ketenangannya, saat itu ia malah tersenyum. Apapun itu, tapi Wei Longxing memang pernah mengirim orang untuk membunuh Zhang Ruochen di Gunung Chaotic Millionverse.     

Bagaimana mungkin Shangguan Xianyan tidak tahu?     

Tanpa diragukan lagi, Shangguan Xianyan sudah berada di pihak Discipline King Diyuan setelah menjawab seperti itu.     

Zhang Ruochen melirik Biksu Hong Yuan dengan tatapan jijik. "Sebagai Putra Dewa, apa aku masih perlu menjelaskannya kepadamu? Apa itu masalah kalau aku membunuh seseorang yang memang pantas untuk mati? Menurut aturan sekte, Putra Dewa memang punya hak untuk membunuh orang lain. Aku bisa menghukum murid manapun di bawah Alam Biksu hanya dengan satu kata."     

Biksu Hong Yuan lantas menjadi geram. Sosok Setengah-Biksu berani bicara seperti itu di hadapannya. Apa dia tidak tahu cara menghargai seorang Biksu?     

Beberapa kultivator yang hadir di sana mulai menganggap bahwa Gu Linfeng telah bersikap seperti Putra Dewa yang sesungguhnya, hingga membuatnya layak disegani. Akan tetapi, sebagian besar lainnya menganggap bahwa pria itu memang sedang cari mati.     

Sekarang ini, Sekte Dewa Darah sedang menghadapi masalah external maupun internal. Ada banyak konflik yang terjadi, hingga peperangan dapat meletus kapan saja. Ketika berada di situasi semacam ini, maka Putra Dewa di Alam Setengah-Biksu masih berani menentang seorang Biksu. Bukankah itu sama saja dengan bunuh diri?     

Apa pria ini sudah bosan hidup?     

Ji Shui menggigit bibirnya sendiri. Wanita itu merasa bahwa Gu Linfeng tidak pandai memahami situasi di sekitarnya, hingga itu akan membuatnya masuk ke dalam masalah. Kini, semua itu tergantung pada Discipline King Haiming, apa pria tua itu ingin membantunya atau tidak.     

Akan tetapi, wanita itu paham bahwa Discipline King Haiming hanya mencari "manfaat" dan "kepentingan". Kalau ia harus mengeluarkan biaya yang mahal setelah membantu Zhang Ruochen, maka ia tidak akan pernah melakukannya.     

"Menghukum dengan satu kata? Kurasa kau baru saja membunuh orang yang tidak bersalah. Kau sudah bertindak semena-mena dan sama sekali tidak pantas menjadi Putra Dewa dari Sekte Dewa Darah. Jadi, kau harus segera disingkirkan."     

Biksu Hong Yuan membuka tangannya. Chi Suci memancar keluar dari tangannya dan berubah menjadi ratusan rantai yang terbang ke arah Zhang Ruochen.     

Crack, crack.     

Setiap rantai itu seperti ular ataupun naga. Mereka mengandung daya destruktif tinggi, dan terbang di arah yang sukar diprediksi. Yang jelas, Biksu Hong Yuan baru saja menambahkan prinsip-prinsip Saintly Way ke dalam tekniknya.     

Ketika itu, Zhang Ruochen bisa melihat dengan jelas bahwa ratusan rantai itu hanyalah bayangan. Sebab, cuma ada delapan rantai yang nyata.     

Lelaki itu mencengkram sesuatu ke arah depan. Tangannya berubah menjadi sekelumit bayangan, hingga membuatnya berhasil menangkap delapan rantai tersebut.     

Biksu Hong Yuan pun merasa terkejut. Akan tetapi, sebelum ia sempat bereaksi, Gu Linfeng sudah lebih dulu melesat ke arahnya. Ketika itu, bayangan Gu Linfeng menjadi semakin besar di matanya.     

Oh tidak.     

Biksu Hong Yuan mengaktifkan seluruh kekuatannya dan mendorong ke arah depan. Zhang Ruochen melayangkan pukulan ke arah lawannya. Dua jejak pukulan tercipta dengan suara "boom".     

Biksu Hong Yuan terhempas. Pria itu tidak mampu menyeimbangkan diri, hingga terlempar sampai berada di sebelah Discipline King Diyuan.     

Zhang Ruochen masih tetap berdiri di sana sambil melipat satu tangannya di belakang pinggul. "Kau berani menentangku dengan tingkat kultivasi semacam itu?"     

Istana Dewa Guiyuan langsung berubah menjadi hening. Semua orang sedang merasa tersentak. Terdapat jarak yang membentang lebar di antara Setengah-Biksu dan Alam Biksu. Jarak itu hampir mustahil untuk diseberangi, layaknya jarak di antara langit dan bumi.     

Tapi apa, Gu Linfeng berhasil menghempaskan seorang Biksu. Ini benar-benar sulit dipercaya.     

Mereka tidak tahu kalau Zhang Ruochen masih menggunakan separuh kekuatannya. Sebab, kalau lelaki itu menggunakan segenap kekuatannya, maka pukulannya pasti mampu membuat Biksu Hong Yuan terluka.     

Sekarang ini, ia sedang menjadi Gu Linfeng dan bukannya sang Keturunan Ruang dan Waktu. Oleh karena itu, ia masih harus menyembunyikan kekuatannya. Bahkan, ia juga tidak bisa menggunakannya.     

"Kini pria itu sudah sangat tangguh?" Shangguan Xianyan sedang dilanda tekanan yang besar. Kalau Zhang Ruochen tidak mati hari ini, maka masa depan wanita itu pasti akan sulit.     

Kedua mata tua Elder Yuan Xin tampak bercahaya. Rasa-rasanya, pria itu baru saja melihat sebuah permata di tengah hamparan pasir. Sehingga, elder itu merasa senang, sekaligus terkejut.     

Para Biksu jauh lebih unggul dalam segala aspek, tapi Setengah-Biksu ini masih berhasil menghempaskan lawannya. Sehingga, itu membuat Biksu Hong Yuan benar-benar merasa malu dan sangat geram. "Tidak heran kenapa kau yang terpilih menjadi Putra Dewa. Kau memang sangat bertalenta. Akan tetapi, aku cuma kurang waspada barusan. Kalau kita benar-benar bertempur, maka kultviasimu tidak ada apa-apanya di depanku."     

Aura Biksu Hong Yuan semakin menguat. Chi Suci merah darah keluar dari tubuhnya bagaikan awan darah. Di waktu yang bersamaan, bayangan Biksu setinggi 100 kaki muncul di belakangnya.     

"Kalau begitu, ayo kita pergi dari sini dan bertempur di luar!" kata Zhang Ruochen. "Kalau kita sampai menghancurkan Istana Dewa Guiyuan, maka tidak ada satupun di antara kita yang sanggup mengganti kerugiannya."     

"Aku hanya perlu menggunakan satu atau dua gerakan untuk mengalahkanmu. Aku tidak perlu menghancurkan Istana Dewa Guiyuan."     

"Jangan terlalu percaya diri. Jika tidak, nantinya kau akan semakin malu."     

Zhang Rochen terbang keluar dari Gunung Baby Master dan mendarat di atas gugusan awan. Biksu Hong Yuan mengejarnya dari belakang. Ia telah menyatu dengan bayangan Biksu-nya. Ketika itu, seraya merentangkan tangannya, maka ia mulai menyerang Zhang Ruochen.     

"Biksu Hong Yuan benar-benar sudah menjadi geram. Mungkin dia akan menggunakan kesempatan ini untuk membunuh Putra Dewa."     

"Biksu Hong Yuan sudah berada di Alam Biksu sejak 10 tahun silam. Sehingga, tingkat kultvasinya sudah sangat stabil. Walaupun dia belum menjadi Biksu di level menengah, tapi dia pasti mampu mengalahkan Gu Linfeng.'     

"Ayo kita taruhan! Seberapa besar Gu Linfeng mampu memaksa Biksu Hong Yuan untuk mengeluarkan kekuatannya?"     

…     

Zhang Ruochen menyuntikkan Chi Suci ke dalam Seven Kill Boxing Glove dan mengaktifkan Thousand Lines of Destruction. Ketika ia menerjang turun, maka tujuh permata saintly di sarung tangannya mulai memancarkan cahaya yang mengerikan sekaligus. Itu tampak seperti tujuh buah bintang.     

Boom.     

Jejak pukulan Biksu Hong Yuan pun langsung hancur. Zhang Ruochen menyerang dengan cukup ofensif, dengan melepaskan sembilan Thousand Lines of Destruction.     

"Kau ingin bertempur melawan seorang Biksu dengan menggunakan Senjata Saint Seribu Inksripsi? Kau terlalu naif."     

Biksu Hong Yuan kembali menciptakan jejak pukulan. Bayangan biksu di belakangnya pun menjadi semakin padat. Prinsip-prinsip Saintly yang tebal mulai memancar keluar dan segera memanipulasi Energi Chi di sekitarnya.     

"Optimus Sky Kill!"     

Bayangan biksu juga menyerang ke arah depan. Layaknya gunung merah gelap, maka pukulan itu langsung menghancurkan sembilan Thousand Lines of Destruction dan mengenai tinju Zhang Ruochen.     

Lelaki itu terhempas, hingga tangannya mati rasa.     

Biksu Hong Yuan memang tangguh. Pria itu bukan Biksu level rendah biasa. Setidaknya, ia setara dengan Biksu Bela Diri Eight-dragon di Dunia Primitif Blue Dragon. Sehingga, Zhang Ruochen kesulitan bertempur melawannya bila hanya mengerahkan separuh kekuatan.     

"Rupanya Biksu Hong Tuan sampai menggunakan mantra suci seperti Optimus Sky Kill. Rasa-rasanya, Gu Linfeng memang kuat, bahkan lebih kuat daripada beberapa Biksu baru."     

Kedua mata Discipline King Haiming terus berubah-ubah, seakan ia sedang memikirkan sesuatu.     

Biksu Hong Yuan tidak memberi Gu Linfeng kesempatan untuk bernafas. Ia kembali menggunakan Optimus Sky Kill. Sehingga, gelombang kekuatannya membuat para murid Sekte Dewa Darah dalam radius ratusan mil mulai bergidik ngeri.     

"Pukulan Darah Seven-Aperture."     

Tujuh lubang di tangan Zhang Ruochen mulai terbuka. Chi Darah tebal memancar keluar dan membentuk bayangan Pluto di belakangnya. Seraya menggabungkan Thousand Lines of Destruction dengan pukulannya, maka Zhang Ruochen kembali menyerang.     

Pukulan Darah Seven-Aperture Zhang Ruochen telah meningkat pesat. Sekarang ini, lelaki itu mampu melepaskan 44 kali lipat kekuatan. Energi sebesar itu telah melampaui mantra suci.     

Boom!     

Bayangan Biksu Hong Yuan tidak mampu bertahan dari serangannya. Bayangan itu langsung meledak dan kembali berubah menjadi wujudnya yang semula. Wajahnya terlihat pucat, karena ia menderita beberapa luka dalam.     

"Apa dia memang setangguh ini?"     

Biksu Hong Yuan benar-benar tidak habis pikir. Ia harus mengaku bahwa dirinya telah meremehkan Putra Dewa. Selain itu, ia juga semakin geram karena harus menanggung malu. Jadi, ia telah bersiap untuk melepaskan teknik terkuatnya dan mengalahkan Gu Linfeng, tidak peduli apapun yang terjadi.     

Tanpa pertanda apa-apa, tiba-tiba langit berubah menjadi gelap.     

Segumpal awan hitam muncul di atas kepala Biksu Hong Yuan dan Zhang Ruochen.     

"Apa ini adalah... awan ujian?"     

Biksu Hong Yuan sudah pernah melewati tiga tahapan ujian sejak lama, sehingga ia langsung mengenalinya.     

Zhang Ruochen mendongak dan tersenyum samar. "Tampaknya kultivasiku sudah berada di ujung tanduk. Jadi, aku tidak perlu lagi bersusah payah lagi untuk menembus tahapan pertama."     

Karena awan itu sudah datang, maka ia harus menerimanya. Apalagi, lelaki itu juga yakin bahwa dirinya bisa lulus di dalam ujian pertama.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.