Kaisar Dewa

Godaan Holy Source



Godaan Holy Source

1Tubuh Ji Shui berubah menjadi 12 pilar Chi Darah dan terbang keluar dari Istana Secret Dragon.     2

"Kita masih belum bicara. Bibi Ji, kenapa kau pergi?"     

Zhang Ruochen merentangkan tangannya dan mencengkram sesuatu ke arah depan. Tiba-tiba, Energi Chi di sekitar Istana Secret Dragon mulai terkondensasi. Sebuah ledakan cahaya transparan segera menghancurkan 12 pilar Chi Darah tersebut. Akibatnya, pilar-pilar darah itu kembali tersusun menjadi tubuh Ji Shui.     

Wanita itu mendarat dengan sedikit goyah, hingga hampir tersungkur ke tanah.     

Whoosh!     

Sebuah bayangan melintas.     

Layaknya hantu, maka Zhang Ruochen tiba-tiba muncul di samping Ji Shui. Lelaki itu segera mencengkram tangannya dan melingkarkan tangan yang lain ke pinggul wanita tersebut. Lelaki itu berhasil menyeimbangkan tubuh Ji Shui dengan sedikit dorongan.     

Ia harus mengakui bahwa pergelangan tangan dan pinggul wanita ini memang sangat halus. Pinggul rampingnya juga cukup elastis. Bahkan, pinggul itu terasa sempurna dengan ukuran telapak tangan Zhang Ruochen.     

"Oh…"     

Tubuh Ji Shui pun sontak mati rasa, seperti dirinya baru saja disambar oleh petir.     

"Bibi Ji, tubuhmu sangat bagus. Kenapa kau mengenakan jubah darah yang longgar, dan menyembunyikan bagian-bagian tercantikmu?"     

Zhang Ruochen menyentuh pinggul Ji Shui dan terus bergerak turun sampai ke area pantat kenyalnya.     

Ji Shui benar-benar merasa marah. Chi Suci dingin memancar keluar dari tubuhnya, hingga mengubah air terjun itu menjadi patung es. "Kalau kau tidak melepaskanku, maka aku akan meledakkan lautan Chi-ku."     

"Baiklah, aku akan melepaskanmu. Aku akan melepaskanmu, oke?"     

Zhang Ruochen memang melepaskannya, tapi lelaki itu juga menarik ujung pakaiannya. Dengan suara "whoosh", maka jubah itu pun langsung terlepas. Akibatnya, itu memperlihatkan perawakan Ji Shui yang ramping, dadanya yang montok, dan pinggulnya yang mulus. Rambut hitam panjangnya juga teruntai turun, dan memperlihatkan wajah cantiknya. Kini, wanita itu benar-benar terlihat sempurna.     

Akan tetapi, wanita itu benar-benar menutupi dirinya dengan baik. Masih ada sebuah pakaian biru tipis di bawah jubah merah darahnya. Sementara itu, gumpalan-gumpalan Chi Darah juga masih menyeruak dari tubuhnya. Sehingga, wanita itu tidak benar-benar telanjang.     

Selain itu, maka ia sedang merasa ketakutan. Ia cepat-cepat melangkah mundur dan mengambil jarak dari Gu Linfeng.     

Zhang Ruochen masih menggenggam jubah merah darahnya dan menatap Ji Shui dengan raut kecewa. "Bibi Ji, kau mengenakan pakaian terlalu banyak."     

"Sebenarnya apa yang kau inginkan?" Ji Shui masih sedingin es. Wanita itu sudah siap mati di hadapan Gu Linfeng.     

Zhang Ruochen terkekeh. "Bagaimana jika aku menyukaimu sejak lama dan berharap agar kau mau tinggal satu malam denganku di Istana Secret Dragon?"     

"Sebaiknya kau singkirkan pikiran semacam itu," kata Ji Shui.     

"Katakan harganya."     

Ji Shui pun langsung membeku. Ketika wanita itu selesai memikirkannya, maka sekujur tubuhnya sontak gemetar hebat karena menahan amarah. Intensitas membunuh lantas memancar dari kedua mata cantiknya yang sedang melotot.     

Zhang Ruochen mendesah. "Bibi, kau tidak perlu keras kepala seperti itu. Berdasarkan pada statusku sebagai Putra Dewa, maka Grandmaster pasti akan memberikanmu kepadaku kalau aku memintanya. Bukan begitu?"     

"Kalau itu terjadi, maka kau hanya akan menerima mayatku." Sikap Ji Shui benar-benar tegas dan bulat.     

"Sebenarnya aku cukup puas dengan jawabanmu. Setidaknya ini membuktikan bahwa dirimu tidak mudah menyerah. Kalau begitu, mari kita bicara mengenai sesuatu yang penting."     

Ekspresi Zhang Ruochen langsung berubah menjadi serius. Lelaki itu berjalan ke arah meja batu dan membuat gestur. "Silahkan duduk."     

Ji Shui pun langsung tercengang. Wanita itu tidak menyangka bahwa sikap Gu Linfeng akan berubah drastis semacam itu. Kini, ia benar-benar tidak bisa membaca maksud lelaki tersebut.     

"Apa yang dilakukan sebelumnya hanya untuk mengujiku?" pikiran ini melintas di benaknya.     

Meski begitu, wanita itu masih merasa tidak aman. Jadi, bukannya duduk di sana, namun ia masih tetap menjaga jarak darinya.     

Zhang Ruochen tidak keberatan dengan hal tersebut. Lelaki itu duduk dan langsung berkata blak-blakan, "Bibi Ji adalah sosok yang cukup bertalenta. Akan tetapi, bekerja sama dengan Discipline King Haiming hanya akan menyia-nyiakan talentamu. Kalau hal ini terus berlanjut, maka mustahil bagimu untuk menembus Alam Biksu. Tapi, kalau kau bekerja sama denganku, maka aku akan memberimu 10 kali lipat sumber daya dari yang sebelumnya."     

Mata Ji Shui pun langsung menyipit. Wanita itu menyadari bahwa Gu Linfeng langsung menyebut nama Discipline King Haiming, dan bukannya "Grandmaster".     

"Apa kau paham dengan apa yang kau katakan?"     

"Aku sangat paham dengan apa yang kukatakan," kata Zhang Ruochen. "Sekarang ini, aku butuh bantuan orang lain, terutama sosok tangguh seperti dirimu. Kau bisa membantuku membunuh beberapa orang yang pantas mati, dan menyelesaikan tugas-tugas penting di dalam sekte."     

Ji Shui langsung merasa jijik. Wanita itu sama sekali tidak menghormati Gu Linfeng. "Apa kau pikir dirimu bisa melawan Grandmaster hanya karena sudah menjadi Putra Dewa? Sejujurnya, kau bahkan tidak punya kesempatan untuk menembus Alam Biksu, apalagi menjadi sang Leluhur. Para figur ambisius di dalam sekte pasti akan lebih dulu membunuhmu sebelum semua itu terjadi. Berdasarkan pada kemampuanmu sekarang ini, maka kau hanyalah seekor semut di hadapan Discipline King. Kalau aku yang jadi dirimu, maka aku akan melarikan diri dari sekte. Setelah itu, mungkin kau bisa selamat."     

Zhang Ruochen tersenyum. "Kau memang cukup bijak dan mampu melihat situasinya dengan baik.Akan tetapi, kau sudah terlalu meremehkanku. Apa kau pikir aku benar-benar tidak sanggup melawan mereka?"     

"Dirimu?" Ji Shui merasa terkejut. Ketika melihat tatapan mata percaya diri Gu Linfeng, maka seketika itu pula ia langsung penasaran mengenai sosok tangguh di belakangnya.     

"Bibi Ji, sekarang ini kau adalah Setengah-Biksu di level kedelapan," Zhang Ruochen berkata datar. "Kalau kau mendapatkan banyak sumber daya, maka kau akan punya kesempatan untuk menembus Alam Biksu."     

"Bukan hal mudah untuk menjadi seorang Biksu. Apa kau pikir dirimu punya lebih banyak sumber daya daripada Spiritual Void Sea?"     

"Spiritual Void Sea milik Discipline King Haiming memang punya banyak sumber daya bagus, tapi dia adalah orang yang pelit. Kau jauh lebih paham itu daripada diriku. Dia tidak akan pernah memberimu sumber daya langka. Tapi aku berbeda. Selama kau punya kemampuan, maka aku akan selalu memberimu sumber daya."     

Zhang Ruochen mengeluarkan Holy Source dan meletakkannya di atas meja.     

"Bekerjasama-lah denganku, dan Holy Source ini akan menjadi milikmu."     

"Holy Source." Kedua mata Ji Shui tampak berbinar. Wanita itu mengamati Holy Source dan kembali menatap Gu Linfeng – yang sedang duduk di dekat meja batu – dengan ekspresi terkejut.     

Wanita itu tidak menyangka bahwa pria ini akan menggunakan Holy Source demi memenangkan hatinya. Apalagi, Holy Source adalah persyaratan mutlak jika ingin menembus Alam Biksu.     

Kalau ia punya 20% kesempatan menjadi seorang Biksu, dan setelah memurnikan Holy Source tersebut, maka persentase itu akan meningkat sampai sebesar 80%. Ketika wanita itu bersama Discipline King Haiming, selama itu ia tidak pernah mendapatkan Holy Source.     

"Discipline King Haiming bisa mengorbankan apa saja untuk kepentingannya sendiri. Kalau aku tinggal bersamanya, maka cepat atau lambat aku akan jadi korban. Lagipula, aku sudah membayar semua kebaikannya selama merawat dan mengembangkan diriku."     

Sebenarnya, Ji Shui memang berencana pergi meninggalkan Sekte Dewa Darah dan Discipline King Haiming sejak lama.     

Tapi sekarang, Gu Linfeng memberinya Holy Source sebagai penawaran pertama. Godaan itu terlampau berat. Ji Shui sama sekali tidak sanggup menolaknya.     

Bukankah wanita itu berlatih bela diri agar dirinya dapat menembus Alam Biksu?     

"Holy Source ini akan menjadi tanda ketulusan pertamaku," kata Zhang Ruochen. "Bibi Ji, kalau kau percaya kepadaku dan bersedia bekerja sama denganku, maka aku akan memberimu lebih banyak harta karun berharga di masa depan."     

Ji Shui menatap Holy Source tersebut. Setelah mengambil beberapa langkah mendekati meja, maka ia berkata, "Kemampuanmu berada jauh di atasku. Kenapa kau masih bersikeras untuk mengajakku bergabung bersamamu?"     

Zhang Ruochen paham bahwa Ji Shui sudah tergoda, namun wanita itu masih merasa khawatir, sehingga ia menambahkan, "Sebagai Putra Dewa, kelihatannya aku punya derajat yang tinggi. Tapi di dalam sekte, kelompokku masih kecil. Selain itu, tidak banyak orang yang bisa kupercaya di dalam sekte."     

Ji Shui mengangguk. Wanita itu setuju dengan perkataannya.     

Faktanya, Gu Linfeng hanya berada di Sekte Dewa Darah kurang dari setahun. Selain Discipline King Haiming, maka ia tidak punya kekuatan lain yang dapat diandalkan. Lagipula, Discipline King Haiming tidak tulus membantunya. Artinya, pria itu benar-benar sendirian.     

Apa yang disebut sebagai Putra Dewa rupanya bukan apa-apa selain tempurung kosong.     

Ji Shui memikirkannya dengan seksama. Wanita itu sempat merasa ragu-ragu sejenak sebelum mengambil Holy Source tersebut. "Aku harus mengaku bahwa Holy Source memang membuatku tergoda. Akan tetapi, situasimu kini terlampau berbahaya. Mungkin aku bisa mati setelah bekerja sama denganmu. Aku minta maaf. Tapi kurasa nyawaku jauh lebih penting daripada Holy Source."     

Wanita itu berpaling dan mulai berjalan keluar dari Istana Secret Dragon.     

Pada akhirnya, wanita itu masih belum percaya dengan kemampuan Gu Linfeng. ia tidak yakin kalau Gu Linfeng dapat bertarung melawan figur-figur senior di Sekte Dewa Darah.     

"Karena wanita itu tidak mau bergabung dengan kita, maka saya akan membunuhnya sekarang juga," kata Zhao Shiqi kepada Zhang Ruochen dengan gelombang Kekuatan Batin.     

"Tidak masalah... biarkan dia pergi... huh?"     

Tiba-tiba, lelaki itu samar-samar dapat merasakan intensitas membunuh dari arah atas air terjun. Hal itu memberinya sensasi berbahaya.     

Siapa itu?     

Secara natural, Ji Shui tahu bahwa Gu Linfeng mungkin akan membunuhnya demi menjaga rahasia, dan tidak membiarkan wanita itu pergi begitu saja. Oleh karena itu, kewaspadaannya meningkat seiring dengan langkah kakinya.     

Angin dingin berhembus entah dari mana. Tiba-tiba, angin itu melesat dan menembus pilar-pilar.     

"Benar-benar Chi membunuh yang kuat. Apa Gu Linfeng akan melancarkan serangan?"     

Sekujur tubuhnya langsung menjadi tegang. Di waktu yang bersamaan, Chi Suci mengalir kencang di dalam tubuh wanita tersebut.     

Whoosh!     

Tiba-tiba, ruang di sekitarnya langsung berubah menjadi gelap. Ruangan itu sepertinya telah diisolasi. Bahkan, tidak ada suara apa-apa di ruangan tersebut.     

Di kegelapan, terdengar suara "boom" yang kencang. "Discipline King Haiming benar-benar berhasil menemukan seorang murid yang tangguh. Bahkan Holy Source masih belum mampu memenangkan diri. Putra Dewa, bagaimana kalau kau memberikan Holy Source-nya kepadaku dan aku akan membunuh wanita itu untukmu?"     

Bola cahaya merah gelap tampak melayang-layang di atas Istana Secret Dragon. Samar-samar, mereka dapat merasakan bahwa ada sosok manusia di tengah bola cahaya tersebut.     

Zhang Ruochen sama sekali tidak panik. Sambil tersenyum, ia berkata, "Dan setelah itu?"     

"Setelah aku membunuhnya, maka aku akan menyelesaikan tugas utama malam ini."     

"Apa itu?"     

"Membunuh dirimu."     

Bersamaan dengan kedua kata barusan, tiba-tiba kehendak biksu segera tumpah ke bawah. Kehendak biksu itu mungkin transparan, namun energi itu berhasil menciptakan bayangan puluhan gunung. Akibatnya, gunung-gunung itu segera terjatuh dari atas Ji Shui dan Zhang Ruochen.     

Karena tidak mampu bertahan dari serangan tersebut, maka Ji Shui pun mengeluarkan teriakan kesakitan. Darah segar keluar dari sudut bibirnya, hingga membuat wanita itu berlutut satu kaki. Wanita itu mendongak dengan tatapan terkejut, sebelum akhirnya berkata, "Liao Teng, wakil pemimpin Istana Heavenly Disorder."     

Pada saat itu, wanita itu akhirnya menyadari bahwa Chi membunuh itu bukan berasal dari Gu Linfeng. Sebaliknya, itu berasal dari Liao Teng.     

Satu-satunya yang ingin dibunuh oleh Liao Teng adalah Gu Linfeng, bukan dirinya.     

Tentu saja, ketika berada di situasi seperti ini, maka Liao Teng pasti akan membunuh wanita itu, tepat setelah membunuh Gu Linfeng agar rahasia ini tetap terjaga.     

Jadi, apa wanita itu akan mati di Istana Secret Dragon malam ini?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.