Kaisar Dewa

Kecelakaan



Kecelakaan

2Setiap Biksu akan melatih God-connecting Technique dan teknik melarikan diri, sehingga mereka dapat bertahan hidup di langit maupun bumi.     
2

Ketika mereka menggunakan God-connecting Technique, maka mereka dapat melepaskan 10 kali lipat kekuatan lebih besar, dengan resiko yang tinggi.     

Walaupun yang tersisa dari Liao Teng cuma kepalanya, tapi dia masih mampu melepaskan kekuatan beberapa kali lipat lebih besar dari kondisi optimalnya, terutama setelah menggunakan God-connecting Technique. Bahkan, sosok Biksu di level menengah masih harus menghindar dari serangannya.     

Qing Mo terbang ke depan dan berubah menjadi cahaya biru, yang membakar semua Chi Darah milik Liao Teng.     

"Wuliang Divine Fire… tak kusangka, rupanya ada sosok tangguh di Istana Secret Dragon."     

Liao Teng benar-benar merasa terkejut. Ia menyadari bahwa dirinya tidak akan punya kesempatan menang. Oleh karena itu, ia tidak ingin lagi membunuh Zhang Ruochen, dan mulai menggerakkan kepalanya demi melepaskan teknik melarikan diri.     

Akan tetapi, jarak kekuatan di antara dirinya dan Qing Mo terlampau lebar. Jadi, mustahil baginya untuk melarikan diri.     

Batang tanaman berwarna biru mulai terlepas dan menariknya kembali. Hong! Kepala membara itu terjatuh di taman Istana Secret Dragon.     

Chi Chi.     

Api di kepalanya membakar segala sesuatunya.     

"Jangan pernah berpikir untuk menangkapku. Akan menghancurkan kalian."     

Liao Teng tidak ingin dihina-hina. Jadi, ia mulai berteriak, dan telah bersiap-siap untuk meledakkan Lautan Chi-nya.     

Zhang Ruochen menuding ke arah depan, dan Pedang Kuno Abyss langsung mengeluarkan suara yang mengiris telinga, sembari menukik ke tanah. Hong Long. Pedang itu menembus kepala Liao Teng dan berhasil menghancurkan Jiwa Suci-nya.     

Pedang Kuno Abyss tertancap di tanah sambil meneteskan darah. Pedang itu masih bergetar, dengan pancaran cahaya hitam.     

Zhang Ruochen mendarat di tanah seperti daun, sambil menatap kepala yang terbelah menjadi dua. Kemudian, ia mendesah, "Sebenarnya aku cuma ingin mengintrogasinya, supaya aku bisa mendapat beberapa informasi mengenai mata-mata Immortal Vampir, namun aku malah membahayakan semua orang. Dia terlalu berbahaya. Di kemudian hari, aku tidak akan bertindak ceroboh lagi dan berusaha menangkap seorang Biksu."     

Qing Mo berkata, "Sebenarnya, Holy Source Liao Teng mengandung sebagian besar ingatannya. Kalau Anda dapat memurnikannya, maka Anda bukan hanya bisa mendapatkan pemahaman Saintly Way, tetapi juga membongkar banyak rahasianya."     

Zhang Ruochen menyimpan kembali Pedang Kuno Abyss dan menemukan Holy Source Liao Teng dari balik lumpur merah.     

Lelaki itu paham dengan maksud Qing Mo.     

Akan tetapi, kalau ia menggunakan Holy Source milik orang lain untuk menembus Alam Biksu, maka hasilnya akan lebih inferior. Oleh karena itu, hanya dengan menciptakan Holy Source sendiri, maka Saintly Way Zhang Ruochen akan menjadi lebih sempurna.     

Selain itu, kalau Zhang Ruochen benar-benar memurnikan Holy Source tersebut, maka ia harus membuang Sarira Kaisar Buddha, yang bahkan ribuan kali lipat lebih baik daripada Holy Source Liao Teng.     

Zhang Ruochen mendengar ucapan Bunga Suci Karnivora, "Zhang Ruochen, berikan Holy Source itu kepadaku, agar aku bisa menembus Alam Biksu. Setelah itu, aku akan memberitahumu mengenai rahasia Liao Teng."     

"Kau cuma ingin mendapatkan Holy Source. Memangnya kau berada di mana ketika aku sedang bertarung melawannya?"     

Zhang Ruochen masih belum ingin membuat Bunga Suci Karnivora menembus Alam Biksu. Jadi, ia membawa Holy Source-nya dan menatap Ji Shui. Setelah itu, ia pun merasa sedikit lebih rileks, hingga akhirnya tersenyum. "Bibi Ji, karena kau sudah tahu siapa diriku sebenarnya, maka kau cuma punya dua pilihan."     

"Pertama, bekerja sama denganku, maka aku akan memberikan Holy Source Liao Teng kepadamu dan membantumu menembus Alam Biksu."     

"Kedua..."     

Sebelum Zhang Ruochen sempat menambahkan, namun Ji Shui sudah lebih dulu memutuskan. "Aku memilih opsi yang pertama."     

Zhang Ruochen pun langsung merasa kebingungan, karena Ji Shui tiba-tiba saja setuju tanpa perlu ragu-ragu.     

Ji Shui mengerucutkan bibirnya dan berkata, "Karena pilihan kedua berarti kematianku. Sebenarnya, aku sama sekali tidak punya pilihan, kan?"     

Zhang Ruochen berkata, "Bibi Ji, kau adalah seorang wanita yang menawan. Bagaimana mungkin aku tega membunuhmu? Aku hanya ingin menghapuskan ingatanmu kalau kau menolak bekerja sama denganku."     

Kalau Gu Linfeng yang bicara seperti itu kepadanya, maka Ji Shui sama sekali tidak akan percaya kepadanya. Sebaliknya, wanita itu akan merasa jijik, dan menganggap bahwa Gu Linfeng cuma ingin mempermainkan dirinya.     

Akan tetapi, setelah ia tahu bahwa Gu Linfeng sebenarnya adalah Zhang Ruochen, maka wanita itu mulai percaya kepada Zhang Ruochen sepenuhnya. Bagi wanita tersebut, Zhang Ruochen bukan hanya dapat dipercaya, melainkan juga sosok pria sejati.     

Dengan bantuan Zhang Ruochen, maka Ji Shui pun berhasil memurnikan Holy Source milik Liao Teng dalam waktu singkat, hingga wanita itu baru saja naik ke level sembilan.     

Setelah menyerap sebagian ingatan Liao Teng, maka Ji Shui pun mulai mendapatkan ingatan baru, hingga membuatnya wajahnya memucat.     

"Aku tidak menyangka bahwa ada terlalu banyak Immortal Vampir di Sekte Dewa Darah. Kalau mereka benar-benar berperang melawan kita, maka ini akan menjadi bencana dan pembantaian."     

Ji Shui mengatakan semua rahasia itu kepada Zhang Ruochen.     

Ji Shui mengira bahwa Zhang Ruochen akan merasa terkejut seperti dirinya, namun rupanya Zhang Ruochen masih bersikap sangat tenang, seakan sudah menyadarinya sejak lama.     

Zhang Ruochen mengernyitkan dahi dan berkata, "Artinya, Pemimpin Istana Disorder Heavenly, Yu Huancheng, Discipline King Diyuan, dan Kong Yi adalah mata-mata Immortal Vampir."     

Ji Shui menyebutkan beberapa nama mata-mata Immortal Vampir, namun berita besarnya adalah konfirmasi mengenai identitas pemimpin Istana Disorder Heavenly dan Discipline King Diyuan.     

Mereka berdua adalah para petinggi Sekte Dewa Darah. Mereka berdua punya kekuatan yang besar. Kalau identitas salah satu dari mereka sampai terbongkar, maka hal itu akan memicu kerusuhan.     

Kerusuhan itu bukan hanya terjadi di Sekte Dewa Darah, melainkan juga di Negara Tiantai.     

Liao Teng tidak tahu ada berapa banyak mata-mata di sana. Ia hanya tahu bahwa sekitar 20 Immortal Vampir telah menjadi mata-mata – yang jauh lebih kuat daripada para Setengah-Biksu – dan separuh dari mereka memang telah bersiap untuk membunuh Zhang Ruochen.     

Artinya, para Immortal Vampir itu sangat waspada. Bahkan, sosok Biksu pun masih tidak tahu banyak mengenai rahasia ras mereka sendiri.     

Ji Shui terlihat sangat kesal. Apalagi, selama ini Sekte Dewa Darah adalah tempatnya bertumbuh kembang, sehingga ia punya keterikatan emosional tertentu dengan tempat ini.     

Tapi kini, Sekte Dewa Darah sedang menghadapi masalah internal dan invasi dari luar. Sehingga, sekte itu mungkin bisa hancur kapan saja, karena Immortal Vampir akan menjadikan sekte itu sebagai alat untuk bertempur melawan manusia. Oleh karena itu, bagaimana mungkin wanita itu tidak merasa khawatir?     

Ji Shui berkata, "Berdasarkan pada ingatan Liao Teng, aku curiga bahwa masih ada satu lagi Immortal Vampir di dalam Sekte Dewa Darah, yang bahkan jauh lebih kuat daripada Discipline King Diyuan dan Pemimpin Istana Disorder Heavenly. Akan tetapi, sosok itu selalu mengatur segala sesuatunya di balik layar. Bahkan, Liao Teng tidak tahu siapa sosok itu sebenarnya."     

"Sosok yang jauh lebih kuat daripada Discipline King Diyuan dan Pemimpin Istana Disorder Heavenly?" pikir Zhang Ruochen.     

Hanya ada segelintir orang di Sekte Dewa Darah yang lebih kuat daripada mereka.     

Sosok yang mengendalikan segala sesuatunya di belakang layar. Apa itu adalah Leluhur Sekte Dewa Darah? Atau masih ada orang lain?     

Zhang Ruochen menghirup nafas dalam-dalam dan menggelengkan kepalanya. Seketika itu juga, ia berhenti berspekulasi. Sebaliknya, ia mulai menatap Ji Shui dan berkata, "Sekarang, akhirnya kau paham, kan? Kenapa aku harus meminta bantuanmu?"     

"Sebelum-sebelumnya, kalau kau langsung mengatakan kebenarannya kepadaku, maka aku pasti akan membantumu untuk membunuh mata-mata Immortal Vampir, walaupun kau tidak memberiku Holy Source," Kata Ji Shui.     

Sebenarnya, Ji Shui punya banyak pertanyaan yang ingin ditanyakan kepada Zhang Ruochen. Sebagaimana misal, kenapa Zhang Ruochen menyamar sebagai Gu Linfeng dan tinggal di Sekte Dewa Darah? Bagaimana Zhang Ruochen bisa tahu kalau terdapat banyak mata-mata Immortal Vampir di Sekte Dewa Darah?     

Ji Shui mengambil daftar nama dan kembali memeriksanya. Semakin lama wanita itu membacanya, maka ia pun menjadi semakin terkejut. Wanita itu merasa seakan jantungnya hendak melompat keluar.     

Immortal Vampir sudah menguasai Sekte Dewa Darah sampai kedalaman tertentu.     

Zhang Ruochen berkata, "Para mata-mata di bawah Alam Biksu adalah tanggung jawabmu dan Zhao Shiqi. Kuharap kalian berdua bisa bekerja sama dengan baik dan menyingkirkan semua mata-mata tersebut."     

"Tenang saja, Yang Mulia. Saya tidak akan pernah mengecewakan Anda. Dalam satu bulan ke depan, maka para Setengah-Biksu Immortal Vampir itu pasti akan musnah," kata Zhao Shiqi, sambil memasang ekspresi muram.     

Ji Shui bertanya, "Bagaimana dengan mayat Liao Teng? Apa kita perlu membongkar identitasnya dan mengatakannya di depan publik?"     

Sebenarnya, apa yang tersisa dari Liao Teng hanyalah kepalanya – yang sudah terbelah menjadi dua.     

Mereka perlu membongkar identitas Liao Teng di depan publik. Sebab, mereka harus menyingkirkan mata-mata Vampir di Sekte Dewa Darah.     

Tapi, bagaimana mereka membongkar identitas Liao Teng ke hadapan publik.     

Pada saat ini, Ji Shui menerima pesan suara. Wanita itu berkata, "Discipline King Haiming baru saja diserang dan beliau sedang terluka parah."     

Zhang Ruochen dan Ji Shui sama-sama pergi meninggalkan Istana Secret Dragon dan bergegas menuju ke Spiritual Void Sea.     

Kalau sosok itu berhasil melukai Discipline King Haiming, artinya dia merupakan Biksu level tinggi.     

Spiritual Void Sea adalah danau selebar ribuan mil, dan merupakan tempat berlatihnya Discipline King Haiming.     

Spiritual Void Sea – yang seharusnya menjadi tempat sumber air – kini sudah benar-benar kering. Seluruh pulau di sekitarnya telah hancur, dan terdapat banyak retakan di mana-mana. Wilayah di sekitarnya seperti baru saja diporak-porandakan.     

Yang jelas, sebuah pertempuran sengit baru saja terjadi di tempat ini sebelumnya.     

Ji Shui bergegas menuju ke pusat Spiritual Void Sea dan bertemu dengan murid kedua Discipline King Haiming. Wanita itu ingin mencari tahu informasi darinya.     

Zhang Ruochen berjalan menuju ke tepi Spiritual Void Sea, sambil mencari jejak-jejak pertempuran, dan berusaha menemukan Biksu mana yang baru saja bertempur melawan Discipline King Haiming     

Pertempuran itu baru saja berakhir, namun masih ada prinsip-prinsip Saintly Way yang tersisa di sana.     

Setelah beberapa lama, Ji Shui terbang kembali dan mengatakan apa yang baru saja terjadi kepada Zhang Ruochen.     

"Discipline King Haiming sedang terluka parah, dan beliau melarikan diri ke tempat rahasia di Gunung Salju Kuno untuk menyembuhkan diri. Mungkin beliau tidak akan kembali ke Sekte Dewa Darah dalam waktu singkat," kata Ji Shui.     

Zhang Ruochen menyentuh pipinya sendiri dan berkata, "Seharusnya itu adalah pemimpin Istana Disorder Heavenly – Yu Huacheng – yang baru saja menyerang Discipline King Haiming. Sungguh permainan yang cerdik. Mereka mengirim Yu Huacheng untuk membunuh Disicpline King Haiming dan Liao Teng untuk membunuh diriku."     

Zhang Ruochen menyipitkan matanya, lalu tersenyum dan berkata, "Sekarang aku tahu bagaimana cara mempublikasikan identitas Liao Teng. Mari kita bilang bahwa Liao Teng baru saja dibunuh oleh Discipline King Haiming – yang sedang terluka parah dan melarikan diri ke Gunung Salju Kuno – setelah membunuh Liao Teng."     

Zhang Ruochen masih belum ingin membongkar kedoknya, sehingga ia ingin menjadikan Discipline King Haiming sebagai kambing hitam.     

Dengan melakukan itu, maka seluruh energi para vampir akan tercurah pada Discipline King Haiming. Setelah itu, diam-diam Zhang Ruochen dapat menyingkirkan mereka satu persatu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.