Kaisar Dewa

Kekhawatiran Lady Saint



Kekhawatiran Lady Saint

3Lady Saint mampu membuat Ranking Setengah-Biksu dan Di Luar Ranking Setengah-Biksu. Secara natural, ia paham mengenai identitas Sikong One dan Sikong Two, sekaligus informasi dan hubungan mereka dengan Zhang Ruochen.     0

Dua biksu itu mengeluarkan salinan Buku Rahasia Vampir dan memberikannya kepada Lady Saint.     

Ini benar-benar sebuah kejutan. Bahkan dengan tingkat kultivasinya, wanita itu masih tidak bisa bersikap tenang. Ia cepat-cepat mengambilnya dan mulai membolak-balik halamannya.     

Lady Saint memang tidak pernah melihat Buku Rahasia Vampir sebelumnya, tapi dengan pengetahuannya yang luas, ia bisa menilai bahwa salinan itu asli.     

Buku Rahasia Vampir legendaris adalah senjata yang bisa digunakan untuk melawan Immortal Vampir. Zhang Ruochen meminta anak buahnya untuk mengantarkan buku itu kepadanya di momen-momen kritis. Jadi, itu sudah semacam obat-obatan di situasi darurat.     

Perlahan-lahan, Lady Saint menutup salinan buku. Jantungnya masih berdegup, sembari bertanya, "Apa... apa dia menitipkan pesan lain kepadaku?"     

Sikong Two adalah orang yang sangat jujur. "Tidak," katanya. "Paman Senior sedang berupaya untuk membersihkan mata-mata Immortal Vampir di Sekte Dewa Darah."     

Cough.     

Pada saat itu, Sikong One berdehem, sehingga Sikong Two tidak melanjutkan perkataannya.     

Lady Saint terlihat kecewa, tapi ia kembali memikirkan sesuatu dan mengangguk. Yang jelas, wanita itu sudah paham situasi di Sekte Dewa Darah. Sehingga, ia merasa khawatir dengan keselamatan Zhang Ruochen.     

Sekarang ini, Sekte Dewa Darah adalah wilayah tanpa pemimpin yang menyimpan banyak bahaya. Meski wanita itu pergi ke sana, namun ia tidak yakin dapat mengatasi masalah tersebut. Jadi, apa Zhang Ruochen sanggup melakukannya?     

Setelah mempersilahkan Sikong One dan Sikong Two masuk, maka ia kembali ke Lianzhu Mansion dengan membawa Buku Rahasia Vampir.     

Para Biksu Sekte Confucius sedang memasang ekspresi penasaran ketika wanita itu kembali.     

"Ada apa?" tanya wanita itu, sambil tersenyum.     

Tuan Mei – pemimpin Sekte Qin – sedang mengelus jenggotnya. "Kami cuma penasaran, memangnya pria dari keluarga mana yang beruntung dan berhasil memenangkan perhatian Anda?"     

"Aku jauh lebih penasaran dengan hadiah pria itu sampai-sampai berhasil membuatmu tersenyum lebar," kata Chu Siyuan, sang Pemimpin Sekte Painting.     

"Tentu saja hadiah yang hebat." Sambil menggenggam Buku Rahasia Vampir, wanita itu mengayunkan tangannya.     

Whoosh—     

Deretan kata panjang terbang keluar dari halaman-halaman buku. Kata-kata itu memenuhi langit seperti bintang.     

Semua orang yang hadir cukup sensitif dengan kata-kata tersebut. Meski kata-kata itu tidak rapi, tapi orang-orang itu masih bisa menilai bahwa buku ini hebat. Mereka segera menyusun kata-katanya di benak masing-masing.     

Kekuatan Batin Wang Shiqi berada di level paling tinggi. Jadi, ia adalah orang pertama yang berhasil menyusun kata-kata itu dan mengingat semuanya. Sambil merasa sedikit terkejut, ia berkata, "Ini... ini adalah Buku Rahasia Vampir... yang legendaris..."     

Setelah itu, empat pemimpin Sekte Confucius dan para Biksu yang hadir juga berhasil menyusun buku tersebut di dalam benak masing-masing. Setelah menemukan isi kontennya, maka mereka langsung bertukar pandang.     

Buku itu bukan hanya memberitahu mereka bagaimana cara membongkar penyamaran Immortal Vampir, tapi juga beberapa mantra suci untuk mengalahkan mereka.     

"Apa ini benar-benar Buku Rahasia Vampir?" tanya Chu Siyuan. "Nak, siapa yang memberimu buku ini? Apa kau yakin bahwa dia tidak mengubah kontennya?"     

"Jangan khawatir," kata Lady Saint. "Temanku adalah orang yang sangat bisa dipercaya. Dengan Buku Rahasia Vampir, maka kita dapat dengan mudah mengalahkan mereka."     

"Sebaiknya jangan dipublikasikan dulu," Wang Shiqi mengeluarkan keputusan. "Kita harus menggunakan metode rahasia ini untuk menyingkirkan mata-mata mereka di Sekte Confucius dan istana kekaisaran terlebih dahulu."     

Wang Shiqi selalu bertindak cepat dan cermat. Rasa-rasanya ia hanya duduk di sana, tapi ia sudah mengirimkan puluhan perintah dan memulai proses pembersihan.     

Di waktu yang bersamaan, ia sudah mengirimkan salinan itu kepada markas Menteri Peperangan di Wilayah Utara.     

Di sisi lain, Chu Shiyuan berkata, "Kudengar bahwa Buku Rahasia Vampir hilang bersama dengan harta karun nasional Pusat Kekaisaran Suci. Jadi, buku ini mungkin berada di tangan para Paviliun Penjaga Naga. Nak, sebenarnya siapa temanmu?"     

"Pemimpin Sekte Chu, apa kau benar-benar penasaran?" tanya Lady Saint.     

Chu Siyuan memang penasaran. Bukan hanya dirinya, tapi semua Biksu yang hadir juga ingin mendengar jawabannya. Mereka mulai memasang telinga lebar-lebar untuk mendengarkan.     

Lady Saint menyapukan pandangan matanya ke semua orang sambil memindai mereka. "Kalau Pemimpin Sekte Chu bersedia memenuhi satu persyaratan, maka aku bisa menyebutkan namanya kepadamu, tapi cuma kepadamu seorang."     

Lady Saint sudah mengenal kepribadian Chu Siyuan. Oleh karena itu, ia sengaja ingin menjebaknya.     

Chu Siyuan pun tergoda dengan perkataan tersebut. "Cuma aku yang bisa mengetahuinya?" tanya pria tua itu.     

"Ya." Lady Saint mengangguk.     

Chu Siyuan melihat para Biksu di sekitarnya sedang memasang raut kecewa, hingga membuatnya tersenyum. Pria tua itu paham bahwa selama ia bisa mendengar rahasia itu, maka ia bisa mendapatkan banyak manfaat dari para Biksu lainnya.     

Sebab, mereka semua jauh lebih penasaran darinya.     

"Aku adalah Pemimpin Sekte Painting," kata Chu Siyuan dengan tegas. "Jadi, aku bisa menyetujui 10 syarat, apalagi cuma 1."     

"Baiklah." Lady Saint tidak menahannya. Ia menyebut nama Zhang Ruochen dengan gamblang.     

"Rupanya dia?" mengucapkannya sebagai respon, dan ekspresinya berubah.     

Identitas Zhang Ruochen sangat sensitif. Seluruh Daratan Kunlun sedang mendiskusikan statusnya sebagai Putra Mahkota Pusat Kekaisaran Suci di masa 800 tahun silam. Sekarang ini, karena dia sudah mengirimkan Buku Rahasia Vampir, maka dia menjadi semakin dicurigai.     

Chu Siyuan adalah orang yang sangat keras kepala, tapi dia juga cerdas. Dia paham betapa sensitifnya topik itu, sehingga ia tidak akan mengatakannya kepada orang lain dengan begitu mudah.     

Para Biksu lainnya sedang merasa penasaran. Mereka terus bertanya kepadanya, tapi Chu Siyuan tetap bungkam.     

Lady Saint mengundang Chu Siyuan ke mansion sembilan. Mereka pergi ke Heaven and Earth Chessboard.     

"Nak," kata Chu Siyuan. "Sebaiknya kau menjauhi Zhang Ruochen. Dia adalah bibit keburukan. Jangan sampai masuk ke dalam lubang api."     

Lady Saint tersenyum samar. Wanita itu menatap papan catur, sambil mengamati sesuatu.     

Chu Siyuan menambahkan, "Kalau Zhang Ruochen benar-benar Putra Mahkota dari masa 800 silam, maka kau dan Permaisuri akan terlibat konflik dan permusuhan. Permaisuri cuma meninggalkan kota sejenak demi mencari kesempatan untuk menjadi dewa. Beliau bisa kembali kapanpun suatu hari nanti. Kau tidak akan mendapatkan manfaat apa-apa jika terus berdekatan dengan Zhang Ruochen."     

Lady Saint sepertinya tidak mendengar peringatan Chu Siyuan. Wanita itu hanya merentangkan tangannya dan menuding Sekte Dewa Darah. "Sekarang ini, situasi mereka sedang sangat rumit. Zhang Ruochen tidak akan bisa menanganinya sendiri. Seseorang harus membantunya."     

"Apa maksudmu?" tanya Chu Siyuan.     

"Zhang Ruochen adalah Putra Dewa dari Sekte Dewa Darah, Gu Linfeng." Balas Lady Saint.     

"Memangnya kenapa?"     

"Sekte Dewa Darah sedang mengalami kerusuhan. Ada lebih dari satu Biksu meregang nyawa dalam beberapa hari belakangan. Situasi ini akan menjadi semakin berbahaya ke depannya. Istana kekaisaran harus segera terlibat di sana. Jadi, aku ingin mengirim seorang Biksu untuk membantu Sekte Dewa Darah. Alangkah lebih baik kalau dia bisa membunuh semua Immortal Vampir."     

"Dan membantu Zhang Ruochen menjadi Leluhur Sekte Dewa Darah?" kata Chu Siyuan.     

"Lebih baik posisi leluhur berada di tangannya daripada di tangan seorang Immortal Vampir," kata Lady Saint.     

"Ini tidak ada urusannya denganku. Itu adalah urusannya Zhang Ruochen... apa yang kau lihat? Aku harus pergi ke utara. Kenapa aku harus pergi ke Sekte Dewa Darah?"     

Ketika melihat Lady Saint masih tetap menatapnya, maka Chu Siyuan mulai merasakan sesuatu yang ganjil. Maka dari itu, ia berpaling dan ingin melarikan diri.     

"Pemimpin Sekte Chu, kau sudah berjanji kepadaku sebelumnya," kata Lady Saint. "Apa janjimu hanya omong kosong?"     

Chu Siyuan lantas berhenti dan mendesah. "Nak, kau sudah merencanakan semua ini, kan?"     

Ekspresi Lady Saint berubah menjadi serius. "Sekte Dewa Darah adalah salah satu di antara tujuh sekte kuno. Kekuatan mereka telah menyebar di sembilan negara Wilayah Pusat. Kalau Immortal Vampir sampai berhasil mengendalikan mereka, maka seluruh Wilayah Pusat akan kacau. Ini sangat penting. Kau harus pergi ke sana."     

"Baiklah, aku akan pergi ke sana." Kata Chu Siyuan dengan tampang serius. "Apapun itu, karena Zhang Ruochen mampu mengirimkan Buku Rahasia Vampir, artinya dia masih punya rencana besar. Jadi, membantunya sama dengan membantu ras manusia."     

Pada akhirnya, Chu Siyuan tidak akan terima bila dihina-hina seperti ini. Apalagi, ia sudah berjanji untuk memenuhi persyaratan Lady Saint sebelumnya di hadapan para Biksu. Kalau ia sampai menarik kata-katanya sendiri, maka ia akan dijadikan sebagai bahan lelucon.     

"Menurut informasi yang kuperoleh," Lady Saint memperingatkannya, "Ada sosok tangguh di Ras Huangtian yang sedang bergegas ke Negara Taintai. Mereka berencana mengendalikan Sekte Dewa Darah sepenuhnya. Jadi, kau harus berhati-hati. Sebaiknya kau bertemu dengan Zhang Ruochen dan jangan sampai bergerak sendirian."     

"Aku sudah pernah melihat segala jenis badai," kata Chu Siyuan dengan penuh semangat. "Jangan khawatir. Aku bisa membuat 10 figur tangguh mereka tidak bisa pulang, apalagi cuma satu."     

Setelah itu, ia membawa Sikong One dan Sikong Two untuk pergi dari Pusat Kota Kaisar. Mereka naik kapal udara dan pergi ke arah Sekte Dewa Darah.     

Lady Saint masih merasa khawatir. wanita itu merasa bahwa Chu Siyuan akan bertindak sendirian tanpa berdiskusi dengan Zhang Ruochen. Hal ini akan membuat situasinya semakin parah.     

…     

Lembah Mo You.     

Zhang Ruochen menelan pil penyembuhan yang diberikan oleh Permaisuri Mo ran kepadanya. Baik luka luar maupun dalamnya telah sembuh dengan cepat.     

Ada formasi ilusi di seluruh Lembah Mo You. Zhang Ruochen akan selalu diawasi. Oleh karena itu, ia tidak berani masuk ke dalam Dunia Lukisan.     

Itu seperti tempat perlindungan yang aman, tapi sebenarnya terdapat banyak bahaya yang mengintai dimana-mana. Lelaki itu bisa mati hanya karena kesalahan kecil.     

Sambil menyembuhkan diri, lelaki itu berlatih dengan segenap upayanya. Ia ingin menembus ujian kedua sesegera mungkin, atau membuka lubang terakhir di kepalanya.     

"Karena aku sudah menjadi Biksu Kekuatan Batin, seharusnya aku sudah bisa mengkombinasikan ingatan dan Saintly Way di kehidupan keempat dan kelima. Kalau aku bisa meningkatkan pemahamanku terhadap Saintly Way, mungkin aku bisa menembus ujian kedua dalam waktu dekat."     

Kini, luka-luka Zhang Ruochen telah 60% sembuh. Jadi, ia sudah mampu bertempur melawan Biksu.     

Oleh karena itu, ia berhenti menyembuhkan diri. Sebaliknya, ia mulai mengkombinasikan ingatan dan pemahaman di kehidupan keempat Peta Tujuh Kehidupan dan Tujuh Kematian demi meningkatkan sedikit kultivasinya      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.