Kaisar Dewa

Pangeran Xia



Pangeran Xia

1Setelah Kekuatan Batin-nya mencapai level 50, maka Zhang Ruochen dapat menyimpan lebih banyak ingatan dan pemahamannya mengenai Saintly Way. Selain itu, ia lebih mudah menyerap semua pemahamannya selama di kehidupan keempat.      2

Setelah menyatukan ingatan dan pemahaman Saintly Way di kehidupan keempat, Zhang Ruochen mulai mempersiapkan diri untuk memahami esensi di kehidupan kelimanya.     

"Berlatih di dalam Peta Tujuh Kehidupan dan Tujuh Kematian sama halnya seperti memurnikan diri. Semakin banyak yang kau murnikan, maka semakin banyak pula pemahaman yang kau dapatkan."     

Pemahaman Saintly Way-nya telah meningkat. Sehingga, pemahamannya terhadap prinsip-prinsip saintly menjadi semakin jelas, misterius dan hebat.     

Setelah beberapa lama, Zhang Ruochen berhasil menyerap ingatan dan pemahaman di kehidupan kelimanya, bahkan sudah bisa memanfaatkan semua ingatan itu sepenuhnya.     

"Seharusnya aku sudah bisa memanggil awan ujian di tahapan kedua."     

Ujian kedua di tahapan menjelang Alam Biksu adalah Eight Nine Trial. Seorang pertapa harus melewati 72 ujian petir, dan setiap peningkatan levelnya akan lebih berbahaya daripada petir di ujian pertama.     

Namun, Zhang Ruochen tidak akan bisa bertahan menggunakan 36 Perubahan Bentuk-nya dan malah akan memperlihatkan dirinya sendiri. Kalau sampai Madam menemukan identitas sebenarnya, maka konsekuensinya akan mengerikan.     

Zhang Ruochen tidak terburu-buru menembus ujian. Sebaliknya, ia masih menekannya. Ia masih menunggu sampai dirinya meninggalkan Lembah Mo You.     

Setelah menyatukan ingatan dan pemahaman Saintly Way di kehidupan keempat dan kelima, maka Zhang Ruochen akhirnya berhasil memahami 'Enam Pedang', bahkan sudah berada di level puncak.     

Hal ini membuat Zhang Ruochen semakin dekat dengan level Biksu Pedang.     

Setelah itu, ia akan mempelajari Tujuh Pedang. Selama lelaki itu berhasil memahami 10 level di Tujuh Pedang, maka Zhang Ruochen akan naik level menjadi seorang Biksu Pedang yang sebenarnya.     

Setiap Biksu Pedang sangat terkenal di Daratan Kunlun, dan mereka akan disembah oleh semua pertapa pedang.     

Kalau seorang Biksu Pedang mendirikan sebuah sekte, maka ia akan menarik perhatian banyak pertapa bertalenta. Pencapaian ini dapat mengungguli para Biksu biasa.     

Apa yang ingin dilakukan oleh Zhang Ruochen adalah meningkatkan kultivasinya.     

Lelaki itu ingin membuat Seni Bela Diri-nya menembus Alam Biksu, sehingga ia bisa melepaskan teknik-teknik bela diri yang lebih kuat.     

Setelah berhasil menyatukan dua ingatan di kehidupan keempat dan kelima, maka Kekuatan Batin Zhang Ruochen kembali meningkat, dan ia tinggal satu langkah lagi menembus level 51.     

Setelah Kekuatan Batin-nya menembus level 51, maka level selanjutnya akan semakin sulit. Jarak yang harus ditempuh pada setiap level sama halnya seperti jurang di antara tingkatan alam, hingga membuatnya harus menghabiskan waktu yang lama hanya demi menembus satu level.     

Zhang Ruochen baru saja menembus level 50 beberapa hari yang lalu, tapi sekarang, ia sudah berada di puncak level 50. Bahkan, ia sudah nyaris berada di level 51.     

Peningkatan pesat semacam itu akan membuat semua pertapa Kekuatan Batin di dunia merasa iri.     

Ketika Zhang Ruochen melepaskan Kekuatan Batin-nya, maka ia menemukan Permaisuri Mo Ran yang sedang berjalan mendekatinya.     

Zhang Ruochen paham bahwa Permaisuri Mo Ran adalah sosok pertapa tangguh, sehingga ia harus hati-hati ketika sedang berdekatan dengannya.     

Hua.     

Sejumlah besar Kekuatan Batin kembali masuk ke dalam hati biksu Zhang Ruochen.     

Permaisuri Mo Ran masuk ke dalam ruangan, sambil membawa sebuah kipas lipat permata. Wanita itu tersenyum, "Tampaknya kau sudah sembuh dari luka-lukamu?"     

"Hampir sembuh."     

Zhang Ruochen bangkit berdiri, sambil menatapnya dan berkata, "Apa kau bisa membawaku untuk bertemu dengan Madam sekarang juga?"     

"Karena kau sudah sembuh, maka kau bisa bertemu dengan Grandmaster kami."     

Permaisuri Mo Ran menggerakkan tubuhnya dan duduk di samping Zhang Ruochen. Setelah itu, ia melingkarkan tangan di pinggangnya.     

Tubuhnya seperti tanpa tulang. Wanita itu cukup ringan, lembut dan hangat. Lelaki itu bisa merasakan tubuhnya yang lembut dari balik jubah.     

Mereka berdua terlihat sangat intim, sambil berjalan melintasi hutan persik, dengan tatapan iri yang berasal dari semua orang.     

Pada saat ini, Zhang Ruochen bisa merasakan tatapan mata penuh dendam dan kebencian. Lelaki itu pun merasa penasaran. "Seseorang ingin membunuhku di Lembah Mo You."     

Zhang Ruochen tidak menoleh. Sebaliknya, ia melepaskan Kekuatan Batin untuk memeriksanya.     

Tatapan penuh kebencian itu berasal dari seorang pria paruh baya. Pria itu gemuk, tapi matanya memancarkan kejahatan.     

"Betapa kuatnya dia..."     

Zhang Ruochen merasa terkejut. Ia tidak bisa memindai kekuatan pria itu dengan menggunakan Kekuatan Batin-nya.     

Sehingga, pra itu pasti lebih tangguh daripada para Biksu level atas. Setidaknya, ia sudah mencapai level Xuanhuang, bahkan mungkin lebih.     

Sosok seperti itu bisa menjadi tandingan 10 pemimpin Istana Heavenly.     

"Dia sedang mengincarku, tapi aku tidak pernah melihatnya sebelumnya. Kami berdua tidak punya dendam."     

Zhang Ruochen melihat Permaisuri Mo Ran di sebelahnya.     

Apa semua itu karena wanita ini?     

Zhang Ruochen mengingat kembali, hingga akhirnya tersenyum. "Apa dia adalah Kaisar Blue Dragon?"     

Zhang Ruochen pun ingin menguji dugaannya.     

Ia merentangkan tangannya dan langsung memeluk pinggul Permaisuri Mo Ran.     

Seketika itu juga, dendam kebenciannya terasa semakin besar.     

Angin berhembus di hutan persik dan menerbangkan bunga-bunganya.     

Pria yang bersembunyi di balik kegelapan tidak melakukan apa-apa. Sebaliknya, lambat laun energi itu akhirnya menghilang.     

"Ternyata benar, dia adalah Kaisar Blue Dragon."     

Zhang Ruochen mendesah. Ia baru saja menciptakan musuh yang kuat.     

Sebenarnya, Zhang Ruochen merasa sedikit bersalah. Apalagi, Permaisuri Mo Ran adalah istri Kaisar Blue Dragon, tapi kini wanita itu sedang dipeluk olehnya.     

Jadi, ia bisa menilai bahwa Kaisar Blue Dragon sedang merasa geram.     

Zhang Ruochen tidak akan bersikap naif dan menganggap bahwa Kaisar Blue Dragon tidak ingin membunuhnya. Sebab, ia hanya merasa bahwa ada sosok yang lebih tangguh, yang sedang menahan pria itu agar tidak melepaskan amarahnya.     

Istri leluhur.     

"Pasti Madam adalah orang yang mampu menekannya," pikir Zhang Ruochen.     

Ketika Zhang Ruochen dan Permaisuri Mo Ran bertemu dengan Istri Leluhur, saat itu dua pertapa tangguh dari Ras Huangtian – salah satu ras besar di Immortal Vampir – tiba dari Negara Tiantai.     

Sebenarnya, sebagian besar mata-mata Vampir di Sekte Dewa Darah berasal dari Ras Huangtian.     

Ras Huangtian sudah merencanakan semua ini sejak ratusan tahun silam. Mereka ingin mengendalikan Sekte Dewa Darah dengan kerugian yang sangat minim.     

Dan sekarang, waktunya sudah tiba. Kini adalah waktunya bagi mereka untuk mengambil alih Sekte Dewa Darah dan menyerang Wilayah Pusat.     

Sementara itu, di dalam mansion Kota Wicked, di sana banyak prajurit berarmor besi. Semua prajurit itu bermata merah, dan mereka tampak haus darah.     

Peng!     

Elder Yuangui terhempas dari sebuah ruangan, dan menghantam lantai batu, sambil memuntahkan darah.     

Ada jejak tangan merah di wajahnya. Yang jelas, ia baru saja ditampar.     

Elder Yuangui adalah salah satu di antara enam Elder Biksu, dan dia punya derajat yang tinggi, sekaligus tingkat kultivasi yang mumpuni. Memangnya siapa yang berani menamparnya?     

"Dasar bajingan tak tau diuntung. Ras Huangtian sudah merencanakan semua ini sejak ratusan tahun silam dan menghabiskan banyak sumber daya selama prosesnya. Kau sudah menghancurkan separuh kerja keras kita hanya dalam kurun waktu beberapa hari. Berani-beraninya kau masih menghadapku seperti ini?"     

Pangeran Xia keluar dari ruangan, sambil mengenakan jubah boa. Pria itu terlihat energik, dengan kulitnya yang bersinar emas. Riak-riak energi tampak memancar dari sekujur tubuhnya.     

Setelah itu, Putri Mahkota Huangtian keluar dari ruangan, dan berdiri di samping Pangeran Xia, sambil menatap Elder Yuangui dengan dingin.     

Elder Yuangui berusaha bangkit berdiri dan berlutut di tanah. Ia sudah kehilangan wibawanya sebagai seorang Biksu, dan sedang meminta ampunan, "Ampun, Pangeran! Ampun Putri Mahkota! Saya sudah mengacaukan segalanya. Saya tahu bahwa kita mengalami kerugian besar, tapi kita masih punya kesempatan untuk mengendalikan Sekte Dewa Darah. Saya tahu seperti apa caranya."     

Putri Mahkota Huangtian memutar bola matanya, sambil berjalan mendekati Elder Yuangui dan berkata, "Kebanyakan Biksu dan Setengah-Biksu Ras Huangtian di Sekte Dewa Darah telah disingkirkan. Memangnya kesempatan apa yang kita punya?"     

"Selain Ras Huangtian, kelompok vampir misterius lain juga punya mata-mata di Sekte Dewa Darah, tapi saya tidak tahu dari mana asal mereka."     

Elder Yuangui menambahkan, "Kalau kita bekerja sama dengan mereka, maka kita bisa mengendalikan Sekte Dewa Darah."     

"Ras lain juga mengirimkan banyak anggotanya ke Sekte Dewa Darah?"     

Pangeran Mahkota Huangtian mengernyitkan dahi, lalu berpikir sebentar, sebelum akhirnya menepuk pundak Elder Yuangui, seraya berkata, "Kalau begitu, bangkitlah, dan katakan semuanya kepadaku."     

Elder Yuangui menghembuskan nafas panjang dan berkata, "Saya curiga kalau istri leluhur Sekte Dewa Darah juga berasal dari salah satu ras vampir, dan merupakan mata-mata di Sekte Dewa Darah. Saya mendapatkan informasi ini secara kebetulan, dan saya sudah pernah menghubunginya, hingga kita membuat kesepakatan."     

"Seperti apa wajahnya? Bagaimana dengan tingkat kultivasinya?"     

Sang pangeran ingin menebak identitasnya melalui deskripsi Elder Yuangui.     

Akan tetapi, Elder Yuangui menggelengkan kepalanya dan berkata, "Bahkan saya tidak bisa melihat wajahnya, apalagi memindai tingkat kultivasinya. Tapi ketika saya melihatnya, saya merasa bahwa saya seakan sedang menatap lautan dan bintang-bintang yang luas. Wanita itu sangat hebat!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.