Kaisar Dewa

Kembali Menembus Ujian



Kembali Menembus Ujian

3Pangeran Xia tampak menimbang-nimbang. "Sepertinya Istri Leluhur adalah sosok yang tangguh," katanya. "Aku harus bertemu dengannya dan melihat seperti apa orangnya."     
3

Setelah itu, ia dan Elder Yuangui mengirimkan pesan kepada Istri Leluhur. Mereka ingin bertemu langsung dengannya. Kalau mereka bisa bekerja sama untuk menduduki Sekte Dewa Darah, maka itu akan semakin baik.     

Elder Yuangui mengeluarkan Signal Flare. Ia menulis beberapa pesan, lalu menyuntikkan Chi Suci dan menerbangkannya.     

Whoosh!     

Signal Flare berubah menjadi segaris cahaya. Benda itu terbang melintasi jarak ribuan mil di Gunung Salju Kuno, dan langsung mengarah ke Lembah Mo You.     

Madam Leluhur sedang duduk bersila di atas bongkahan batu yang melayang. Jubah panjangnya berwarna merah darah.     

Ketika itu, alisnya mengernyit. Karena bisa merasakan kedatangan Signal Flare, maka ia langsung merentangkan kedua jarinya dengan cara yang elegan. Satu detik kemudian, Signal Flare itu berhenti tepat di antara kedua jarinya.     

Zhang Ruochen dan Permaisuri Mo Ran berdiri di bawah bongkahan batu. Lelaki itu mengamatinya dalam diam, sambil bertanya-tanya siapa yang mengirimkan pesan tersebut.     

Setelah membaca isinya, madam tertawa tipis. "Pangeran Xia dari Ras Huangtian ingin bertemu denganku. Bagaimana menurut kalian berdua?"     

Sang Madam memaku tatapan matanya ke arah Zhang Ruochen, karena ia ingin melihat perubahan ekspresinya. Yang jelas, Zhang Ruochen juga paham bahwa sang madam ingin membongkar semua kartunya demi menguji kesetiaan Zhang Ruochen.     

Lelaki itu segera memasang ekspresi curiga. "Madam," katanya lirih. "Rupanya Anda benar-benar terlibat dengan Immortal Vampir?"     

Asap merah membumbung dari tubuh wanita tersebut. Asap itu berubah menjadi awan merah yang menyelimuti sekujur tubuhnya. "Kau bukan orang asing, jadi aku akan memberitahumu. Sebenarnya, aku adalah Immortal Vampir. Putra Dewa, apa kau tertarik untuk bergabung dengan kami?"     

Tanpa ragu-ragu, Zhang Ruochen berlutut satu kaki. "Selama Anda bisa membantu saya menjadi Leluhur dan memberikan Mo Yin kepada saya, maka saya akan melakukan apapun untuk Anda, meski saya harus mati."     

Permaisuri Mo Ran tersenyum manis.     

"Kau benar-benar pandai dalam mengamati situasi." Setelah menarik kembali awan darahnya, maka ia berkata, "Sangat mungkin kalau Permaisuri Chi Yao sudah mati. Jadi, era keemasan ras manusia pun sudah berakhir. Kini, para manusia lemah akan menjadi makanan dan budak. Hanya manusia kuat yang pantas untuk menentukan takdir mereka sendiri – entah bergabung dengan Immortal Vampir atau – mati..."     

Sekujur tubuh Zhang Ruochen langsung bergidik. Keringat sebesar jagung mulai membasahi dahinya, dan menetes ke bawah. Tentu saja, semua itu adalah aksi pura-pura agar membuat Madam dan Permaisuri Mo Ran percaya.     

"Kau tidak perlu takut. Selama kau bersedia mematuhiku, maka derajatmu masih akan berada di atas yang lainnya. Tidak ada satupun yang berani meremehkanmu, hanya karena kau adalah seorang manusia."     

Sang Madam menghancurkan Signal Flare-nya.     

"Semenjak Pangeran Xia ingin bekerja sama denganku, bagaimana kalau kau yang menemui mereka?"     

"Pangeran Xia ingin bertemu dengan Anda," kata Zhang Ruochen. "Saya khawatir bila saya tidak pantas bertemu dengan mereka."     

"Kau adalah Putra Dewa Sekte Dewa Darah, sang Leluhur masa depan. Statusmu sudah memenuhi syarat untuk bicara dengannya. Kalau mereka tidak memberi banyak persyaratan, maka kita bisa bekerja sama. Sebenarnya, kita bisa mengendalikan Sekte Dewa Darah dengan kemampuan kita sendiri, namun itu akan sedikit sulit. Selain itu, kita juga masih harus mengambil resiko."     

Zhang Ruochen mengangguk dan tersenyum. "Saya mengerti! Kalau kita bekerja sama dari dalam dan dari luar, maka kita bisa menyingkirkan orang-orang konservatif di dalam Sekte Dewa Darah. Setelah itu, sekte ini pasti akan benar-benar berada di tangan kita."     

"Benar," kata Madam. "Pergilah sekarang juga! Aku masih punya urusan dengan Mo Yin. Nanti, dia akan mengunjungi Ras Huangtian bersamamu."     

Zhang Ruochen pamit undur diri. Lelaki itu tidak menghembuskan nafas panjang, sampai ia berada di luar residen.     

Sorot matanya penuh dengan keragu-raguan. "Ternyata Madam bukan berasal dari kelompok yang sama dengan Elder Yuangui. Memangnya dari mana dia berasal? Sekte Dewa Darah benar-benar merupakan sebuah perairan yang dalam. Aku pasti akan tenggelam kalau tidak berhati-hati."     

Meski Zhang Ruochen hanya tahu mengenai sedikit hal, tapi itu sudah membuatnya depresi dan sesak nafas. Jika demikian, betapa terkejutnya pihak lain bila mereka mendengar berita ini?     

Di dalam residen, Permaisuri Mo Ran sedang berdiri di bawah Madam. "Saya yakin Gu Linfeng mau menyerahkan diri hanya karena dia tidak ingin mati di tangan Anda. Dia tidak melakukannya dengan tulus dan tidak ingin benar-benar bergabung dengan Immortal Vampir."     

"Memangnya kenapa?" tanya Madam. "Sekali saja dia bergabung dengan kita, maka dia tidak akan pernah bisa kembali. Meski dia tidak tulus melakukannya, maka dia masih akan dianggap penghianat oleh ras manusia. Mereka tidak akan menerimanya."     

"Master, Anda benar," kata Permaisuri Moran. "Kita memang harus membuatnya tenggelam semakin dalam. Pada akhirnya, dia tidak akan bisa pergi dari sini, meskipun dia ingin melakukannya. Jadi, dia hanya bisa bekerja sama bersama kita."     

"Kali ini, aku mengutus kalian berdua untuk bertemu para pertapa dari Ras Huangtian dan menginvestigasinya lebih lanjut."     

Sinar dingin memancar dari mata Permaisuri Mo Ran. "Bagaimana kalau dia berubah pikiran dan ingin menyebarkan identitas kita?"     

"Kalau itu terjadi satu kali, maka beri dia pelajaran. Kau tidak perlu membunuhnya. Apalagi, para manusia tidak ada bedanya dengan binatang. Mereka semua harus dijinakkan terlebih dahulu agar mau mendengar perkataanmu. Dia akan menjadi lebih penurut setelah kau beri pelajaran. Cukup perlakukan dia seperti anjing. Dia tidak akan berani melakukan apa-apa kepadamu."     

Permaisuri Mo Ran mengangguk dan tersenyum. "Saya tidak akan mengecewakan Anda. Saya akan berusaha sebaik mungkin untuk menjinakkan Gu Linfeng, si anjing liar."     

Wanita itu adalah seorang Biksu level atas. Secara natural, ia tidak akan kesulitan mengatasi seorang pertapa di tahapan pertama menjelang Alam Biksu.     

Bagi Madam, dengan diawasi oleh Permaisuri Mo Ran, maka Gu Linfeng tidak akan mampu melakukan apa-apa, tidak peduli seberapa kuatnya pria tersebut.     

…     

Zhang Ruochen dan Permaisuri Mo Ran sama-sama naik kereta pertempuran dan keluar dari Lembah Mo You. Mereka terbang dan menghilang di balik awan putih.     

Kereta itu bergerak dengan sangat cepat. Tidak lama kemudian, ia sudah melintasi jarak puluhan ribu mil, dan keluar dari wilayah Sekte Dewa Darah.     

Zhang Ruochen duduk di dalam kereta dan membuka korden untuk menatap keluar. Akan tetapi, ia hanya bisa melihat pegunungan hijau dan bebukitan. Tidak ada tanda kehidupan apa-apa di sana. Itu pasti hutan liar.     

"Ini dia tempatnya!" kata Zhang Ruochen kepada dirinya sendiri.     

Permaisuri Mo Ran mengamati Gu Linfeng yang sedang duduk di seberangnya. Setelah mendengar kata aneh itu, maka ia langsung merasa tersentak. "Putra Dewa, apa maksudmu?" tanyanya.     

"Ujian."     

Zhang Ruochen merentangkan tangannya. Chi Suci yang kuat memancar darinya dan langsung mengguncang kereta tersebut.     

Putri Mo Ran merasa terkejut. Wanita itu mengira bahwa Zhang Ruochen ingin menyerangnya, sehingga ia cepat-cepat bergerak mundur. Wanita itu juga melingkupi dirinya dengan Chi Suci.     

Zhang Ruochen melayang di udara, dengan rambut panjangnya yang berkibar. Riak-riak Chi Suci memancar darinya, hingga membentuk pusaran sepanjang puluhan mil.     

Bagian-bagian kereta itu terbang masuk ke dalam pusaran, dengan suara berdengung.     

Prinsip-prinsip Saintly Way menjadi lebih tebal dan berkumpul di atas kepala Zhang Ruochen. Tidak lama setelah itu, prinsip-prinsip tersebut membentuk awan ujian berwarna hitam gelap. Awan itu hancur dan menyebar hingga ribuan mil di angkasa.     

Sambaran-sambaran petir tampak menari-nari di balik awan, dan melepaskan kekuatan yang mengerikan.     

"Dia ingin kembali menembus?"     

Permaisuri Mo Ran menatapnya dengan terkejut. Apalagi, beberapa hari yang lalu Gu Linfeng baru saja menembus ujian di tahapan pertama menjelang Alam Biksu. Kebanyakan pertapa tidak akan bisa menstabilkan tingkatan alam mereka hanya dalam kurun waktu beberapa hari, namun Gu Linfeng sudah memulai ujian keduanya.     

"Pria ini benar-benar gila. Ujian menjelang Alam Biksu tidak akan mudah dilalui. Bahkan, ujian kedua jauh lebih sulit daripada ujian pertama."     

Permaisuri Mo Ran merasa tidak aman. Wanita itu khawatir bila dirinya akan terkena sambaran petir ujian, sehingga ia kembali mundur.     

Wanita itu terus bergerak mundur sampai berada di jarak 500 mil jauhnya, dengan berdiri di sudut awan ujian. Ia mengamati Gu Linfeng dengan mata saintly-nya. Wanita itu sedang merasa penasaran, apa Gu Linfeng dapat melewati ujian kedua atau tidak.     

Sebenarnya, Zhang Ruochen sedang berada di bawah tekanan yang besar, sehingga ia terpaksa harus menembus tahapan kedua. Hanya dengan cara ini maka ia akan semakin percaya diri untuk membuka lubang terakhir dan membuat fisiknya berada di level Biksu.     

Ketika fisiknya sudah berada di Level Biksu, maka kemampuan bertempurnya juga akan meningkat pesat. Sehingga, lelaki itu akan mampu mengimbangi Permaisuri Mo Ran.     

Selain itu, ia membutuhkan fisik Biksu agar dapat menampung Dunia Semesta.     

Setelah Dunia Lukisan berevolusi menjadi Dunia Semesta dan menjadi satu dengan fisiknya, maka ia dapat memanipulasi kekuatan Dunia Semesta dan Pohon Suci Utama. Sehingga, ia dapat terhubung dengan langit dan bumi di dalam dunia tersebut.     

Berdasarkan pada kondisinya sekarang ini, ia paham bahwa dirinya terlalu terburu-buru dalam menembus ujian kedua. Oleh karena itu, ia harus bersikap sangat waspada. Lelaki itu berusaha mengosongkan pikirannya. Tidak lama kemudian, Chi Suci mulai mengalir lebih cepat ke dalam Saintly Meridian-nya.     

Kaboom.     

Sambaran petir yang tebal tiba-tiba terlepas dari balik awan bagaikan tombak dewa. Petir itu menukik tajam ke arah kepala Zhang Ruochen.     

Pemandangan itu sangat menggemparkan, hingga membuat orang-orang mengira bahwa Zhang Ruochen akan hancur dalam sekejap.     

Sambaran petir itu mengenai kepala Zhang Ruochen dan menembus tubuhnya. Beberapa kilatan tampak keluar dari pori-pori di bagian leher, dada dan tangan. Ada lebih banyak lagi sambaran petir di bawah kakinya dan masuk ke dalam tanah.     

Sekujur tubuh Zhang Ruochen telah dipenuhi sambaran petir.     

Boom, boom!     

Petir-petir itu menghujam tanah dan membelah gunung setinggi 2.000 meter, hingga mengubahnya menjadi lautan lava. Kemudian, lava itu menyebar ke segala penjuru.     

Ujian kedua terdiri dari 72 sambaran petir. Setiap sambaran jauh lebih mengerikan daripada yang sebelumnya.     

Ini masih sambaran yang pertama!     

Meski sudah berada di jarak ratusan mil jauhnya, tapi Permaisuri Mo Ran masih merasa tertekan. "Ujian yang dijalani oleh Gu Linfeng terlampau mengerikan," gumamnya pada diri sendiri. "Seandainya ujianku seperti ini, mungkin jiwaku sudah terhempas setelah terkena sambaran petir pertama. Apa Gu Linfeng benar-benar sanggup bertahan dari 72 sambaran petir?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.