Kaisar Dewa

Tiga Figur Tangguh



Tiga Figur Tangguh

2Clear Sky Bow dan Shining Sun Arrow sama-sama merpakan senjata hebat milik Ras Qingtian. Secara natural, keduanya sangat kuat. Semakin banyak Chi Suci yang disuntikkan ke dalamnya, maka semakin kuat pula daya ledak yang dapat dilepaskan.      3

Di era kuno, salah satu kaisar di Ras Qingtian pernah menggunakan busur itu untuk memanah bintang di angkasa.     

Zhang Ruochen menggabungkan kekuatan fisik dan Chi Suci-nya. Seketika itu juga, cahaya biru memancar dari busurnya. Cahaya itu menutupi wilayah di sekitarnya, dan membuat langitnya menjadi cerah.     

Anak panahnya yang panjang diselimuti cincin-cincin cahaya, secerah sinar matahari.     

Fenomena langit cerah dan pancaran matahari pun mulai terbentuk.     

Whoosh.     

Matahari putih melesat melintasi angkasa. Matahari itu segera menyusul Putri Huangtian yang sedang melarikan diri.     

"Shining Sun Arrow... Zhang Ruochen..."     

Putri Huangtian menoleh ke belakang. Dengan kecepatan tertinggi, wanita itu segera mengaktifkan jimat harta karunnya, hingga membentuk tameng 12 lapis yang melindunginya.     

Boom, boom.     

Daya penetrasi Shining Sun Arrow sangat mengerikan. Sebab, anak panah itu dapat menembus pertahanan penuh seorang Biksu. Yang jelas, anak panah itu dapat menembusnya seperti menembus kertas.     

Anak panah itu mengenai Putri Huangtian, dan melepaskan gelombang-gelombang energi. Dengan suara "thud", wanita itu terjun bebas ke area hutan di luar kota di kejauhan. Tidak ada yang tahu apakah dia masih selamat atau tidak.     

Melihat itu, maka semua anggota Ras Huangtian pun menjadi geram. Apalagi, wanita itu adalah calon Permaisuri Darah mereka di masa depan.     

Kalau dia sampai terbunuh, artinya dia tidak dijaga dengan baik. Sehingga, Kaisar Darah Huangtian akan menyalahkan mereka. Ketika itu terjadi, maka mereka semua akan mati.     

"Kau sedang cari mati."     

Pangeran Xia juga tidak menyangka kalau hal ini akan terjadi. Jadi, kobaran api emas mulai memancar dari kedua matanya. Sambil mengayunkan tangannya, ia menyerang Zhang Ruochen yang berada di atas puncak menara.     

Zhang Ruochen sangat waspada. Setelah menembakkan anak panahnya, maka ia langsung menggunakan Ruang Pergerakan Besar dan melarikan diri sampai berada di jarak puluhan mil jauhnya.     

Setelah ia berpindah di kejauhan, maka ia mendengar suara ledakan yang sangat kencang di belakangnya.     

Menara hitam 13 lantai baru saja dihancurkan oleh pukulan Pangeran Xia. Bahkan, bangunan-bangunan di sekitarnya juga hancur, hingga membuat debu-debu tebal beterbangan.     

Sementara itu, formasi pertahanan di pusat Pasar Gelap juga telah diaktifkan, tapi formasi-formasi itu masih gagal bertahan dari serangan Pangeran Xia. Akibatnya, ratusan kultivator mati dikarenakan serangan tersebut, sedangkan beberapa lainnya menderita luka-luka.     

Ketika itu, Pangeran Xia memindai keberadaan Zhang Ruochen. Kemudian, ia kembali melancarkan serangan. Kali ini, kecepatan Pangeran Xia melebihi pelarian Zhang Ruochen. Yang jelas, sang pangeran memang berniat untuk membunuh Zhang Ruochen.     

"Pangeran Xia, aku ingin bertarung melawanmu."     

Seorang pria paruh baya dengan emblem merak pada pakaian resmi pemerintahannya tampak sedang berdiri di atas kereta kuno di sisi jalanan. Pria itu berdiri di sana dan punya aura cendekiawan. Dia adalah Yue Shuzi dari Administrasi Negara Tiantai.     

Setelah mendengar kabar Huang Yanchen, maka Yue Shuzi dan para pertapa tangguh dari istana kekaisaran dan Sekte Confucius diam-diam mendatangi Pasar Gelap. Mereka menunggu sampai saat ini tiba.     

Yue Shuzi terlihat seperti berusia 50 tahunan dan energi. Ia merentangkan dua jarinya dan mulai menggambar sesuatu di udara. Gambar itu terlepas dan langsung menghancurkan serangan Pangeran Xia. Setelah itu, gambar tersebut terbang di atas kepalanya dan menekan lawannya.     

Kemunculan Yue Shuzi membuat para pertapa jahat di Pasar Gelap merasa bersemangat.     

Di waktu yang sama, para petinggi dari istana kekaisaran dan Pasar Gelap juga muncul sekaligus. Biasanya, pertempuran di antara mereka akan mengguncang dunia.     

Tapi hari ini, mereka sedang bekerja sama untuk melawan Pangeran Xia dari Ras Huangtian.     

Pada saat itu, Pangeran Xia juga merasa sedikit tertekan.     

Yue Shuzi dan Penjaga Toko berada di level yang sama dengannya. Meski ia tidak mampu mengalahkan mereka, tapi ia masih bisa melarikan diri dengan mudah kalau mereka sedang bertempur satu lawan satu. Akan tetapi, kini dia sedang berhadapan dengan mereka berdua sekaligus. Jadi, bisa dibilang kalau nyawa sang pangeran sedang terancam.     

Boom.     

Pertempuran di antara ketiganya langsung meletus. Seluruh kota mulai bergetar. Para pertapa jahat segera berlarian keluar dari kota. Yang jelas, mereka tidak ingin mati terkena gelombang energi pertempuran tersebut, apalagi jika mereka berlari sedikit lebih lambat.     

Pangeran Xia bertempur sambil bergerak mundur. Ia ingin melarikan diri dari sana.     

"Kurasa Pangeran Xia tidak akan bisa melarikan diri hari ini," kata Zhang Ruochen.     

Kalau tiga Biksu Bela Diri dengan kemampuan berbeda-beda sedang terlibat ke dalam satu pertempuran – sementara dua orang Biksu sedang menyergap satu orang – maka terdapat kemungkinan kalau penyergapan itu akan gagal. Akan tetapi, Yue Shuzi dan Penjaga Toko sama-sama mampu menghentikan pergerakan lawannya. Sebab, salah satu di antara mereka punya Kekuatan Batin yang tinggi, sementara yang lain sangat terampil dalam menggunakan Destruction of Tianxuan.     

Maka dari itu, sangat tidak mudah untuk bisa lolos dari mereka berdua.     

Zhu Hongtao menatap ke arah Xingyun Mansion. "Para Biksu Vampir dari Ras Huangtian sedang mencari cara untuk melarikan diri. Kami akan ke sana dan membunuh siapapun."     

Kemudian, ia dan Wan Ke terbang ke sana. Mereka mulai bertempur melawan Biksu Vampir, bersama dengan para Biksu dari Pasar Gelap.     

Para Biksu dari istana kekaisaran dan Pasar Gelap jumlahnya 10 kali lipat lebih besar daripada para Immortal Vampir. Oleh karena itu, tidak peduli seberapa kuatnya Biksu Vampir, tapi hari ini mereka akan dibantai. Rasa-rasanya, mereka tidak akan bisa lolos.     

Zhang Ruochen keluar dari kota untuk memeriksa kondisi Putri Huangtian.     

Di Dunia Primitif Blue Dragon, Putri Huangtian telah menjadi pertapa di level puncak. Hal itu telah membuktikan betapa besar potensi yang dimiliki. Ketika wanita itu sudah menjadi Biksu, maka dia akan menjadi ancaman besar bagi ras manusia.     

Oleh karena itu, membunuh Putri Huangtian jauh lebih signifikan daripada membunuh 10 Biksu Vampir.     

Beberapa saat kemudian, Zhang Ruochen masuk ke dalam hutan dan menemukan tempat di mana Putri Huangtian terjatuh sebelumnya.     

Salah satu sudut gunung hitam telah ambles. Pasir-pasir dalam radius seratus kaki telah berhamburan. Selain itu, terdapat retakan yang menjalar dimana-mana. Chi Chaotic memenuhi udara di sekitarnya.     

Whoosh!     

Segaris cahaya putih terbang keluar dari tanah dan mendarat di tangan Zhang Ruochen. Kemudian, cahaya itu bertransformasi menjadi sebuah anak panah yang sangat indah.     

Shining Sun Arrow.     

Ujungnya berwarna merah darah.     

"Rupanya anak panah ini masih gagal membunuhnya."     

Zhang Ruochen melepaskan Kekuatan Batin, namun ia tidak menemukan aura Putri Huangtian di dalam tanah. Hal itu memang mengecewakan, tapi Zhang Ruochen segera menerima kenyataannya.     

Sebagai seorang putri dari suatu ras, maka wanita itu pasti punya banyak jimat pertahanan. Selain itu, dengan dorongan kekuatan saintly milik Pangeran Xia, maka normal saja bila anak panah itu gagal membunuhnya.     

Huang Yanchen bergegas mendekat. "Dia berhasil melarikan diri?"     

"Dia tidak akan bisa pergi jauh."     

Zhang Ruochen melepaskan Kekuatan Batin-nya. Itu tampak seperti jutaan titik-titik cahaya putih yang menyebar ke segala penjuru. Cahaya-cahaya itu menyatu dengan Energi Chi di sekitar, sampai akhirnya menjangkau area seluas 100 mil, 200 mil...     

Beberapa saat kemudian, Kekuatan Batin Zhang Ruochen telah menjangkau area ribuan mil jauhnya.     

Tidak ada satupun yang bisa terlepas dari Kekuatan Batin tersebut. Bahkan dua ekor semut yang sedang bertarung masih terpampang jelas di dalam benaknya.     

Mata Zhang Ruochen terbuka dan ia menoleh ke satu arah. "Dia sangat cepat. Dia sudah berada di jarak 2.300 mil jauhnya. Dia pasti sedang menggunakan dekrit biksu. Aku akan mengejar dan membunuhnya."     

Setelah itu, awan api muncul di bawah kakinya, dengan bayangan Luan dan Phoenix. Lelaki itu bergegas mengejar sang putri.     

Setelah mengubah tubuhnya menjadi Biksu, maka kecepatan berlarinya menjadi sangat kencang. Ia juga menggabungkan Jejak Dewa Kecepatan Luan Phoenix dengan kondisi fisiknya. Maka dari itu, setiap langkah yang dipijak akan selalu mengguncang tanah dan membuatnya berpindah sejauh puluhan mil.     

Sambil berlari, Zhang Ruochen juga menggunakan Ruang Pergerakan Besar. Setiap pergerakannya mampu menjangkau jarak lebih dari 100 mil.     

Zhang Ruochen menambah kecepatan sampai pada batas maksimal. Lelaki itu tidak ingin menyia-nyiakan waktunya, meski hanya satu detik. Dengan kecepatan tinggi semacam ini, maka pergerakannya sudah setara dengan seorang Biksu di level Heaven Pass.     

Akhirnya, jarak di antara dirinya dan Putri Huangtian terus menurun. Ketika ia sudah berada di jarak 1.000 mil, Zhang Ruochen kembali mengeluarkan Clear Sky Bow dan melepaskan anak panahnya.     

Putri Huangtian sudah terluka parah. Armor di punggungnya telah hancur, dengan darah yang terus menyembur keluar. Setelah merasakan pergerakan Shining Sun Arrow di belakangnya, maka seketika itu pula ia memasang ekspresi murung.     

Meski begitu, ia masih belum menyerah dan ingin menyelamatkan hidupnya. Wanita itu kembali tersungkur.     

Poof!     

Anak panah mengenai pundak dan merobek tangan kanan, serta sebagian tubuhnya. Darah menyembur ke langit. Tembakan itu sangat indah.     

Putri Huangtian tersungkur ke tanah dan menggeliat kesakitan. Shining Sun Arrow bukan hanya berhasil melukainya, tapi energi destruktifnya juga mulai merusak tubuhnya. Akibatnya, energi itu terus menggerogoti vitalitasnya.     

Beberapa saat kemudian, Zhang Ruochen berhasil menyusulnya. Lelaki itu turun dari langit dan muncul di sebelahnya.     

Zhang Ruochen mengambil Shining Sun Arrow sebelum berjalan mendekat. Ia tidak mengatakan apa-apa dan telah bersiap untuk menghabisi lawannya dengan satu pukulan.     

Putri Huangtian cukup mengenalnya. Wanita itu tahu betapa kuat dan kejamnya Zhang Ruochen. Mungkin hari ini ia tidak akan bisa selamat.     

"Kau adalah musuh yang aku takuti," kata Putri Huangtian dengan nada dingin ."Selama kau belum mati, maka kau akan menjadi kaisar tangguh ras manusia. Jadi, kurasa mati di tanganmu adalah sebuah kehormatan."     

Sorot mata Zhang Ruochen tampak dingin. Lelaki itu melayangkan tinju di bagian kepala Putri Huangtian.     

Setelah itu, ia merasakan sesuatu dan menatap ke arah sungai di kejauhan. Rupanya, aliran sungai itu membumbung naik ke udara.     

Aliran sungai itu hendak menerjang Zhang Ruochen.     

Crackle, crackle.     

Sungai selebar dua meter mirip seperti tombak di langit dan berubah menjadi kristal putih.     

"Putri, Tuan Mu Qian meminta saya untuk membantu Anda."     

Samar-samar, seseorang bisa melihat pria berjubah merah di seberang sungai. Kala itu, ia sedang menggenggam tongkat dan menuding dahi Zhang Ruochen.     

Kalau Zhang Ruochen sampai melepaskan pukulannya, maka lelaki itu dapat membunuh Putri Huangtian, tapi ia akan terkena serangan tongkat kristal tersebut. Walaupun Zhang Ruochen tidak mati, namun dia masih akan menderita luka-luka.     

Zhang Ruochen pun memutar arah lengannya. Suara auman naga terdengar dari tangannya.     

Roar!     

Kobaran api tebal menyembur dari tangannya. Di waktu yang sama, arah pukulannya berubah dan segera berbenturan dengan tongkat kristal.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.