Kaisar Dewa

Pertempuran Berdarah



Pertempuran Berdarah

1Sebuah pertempuran besar sedang terjadi di Lembah Mo You.      1

Whoosh, whoosh.     

Para Biksu dari Sekte Dewa Darah mulai menggunakan teknik bergerak masing-masing untuk berpencar. Mereka muncul di segala penjuru Lembah Mo You, dan mulai menempati posisi-posisi strategis.     

Malam telah tiba. Bulan purnama muncul di angkasa.     

Gunung Salju Kuno pun menjadi semakin dingin. Angin dingin berhembus di angkasa, dan menyebar ke daratan di sekitarnya, seiring dengan suara-suara auman binatang buas.     

Suara hembusan angin terdengar di hutan persik Lembah Mo You. Bunga-bunga persik berguguran bagaikan hujan merah di antara bangunan-bangunan merah.     

Madam Leluhur sedang duduk di hutan persik. Jubah merahnya menyentuh tanah, Sambil mengamati bunga-bunga yang berguguran, wanita itu tampak tenang. Sorot matanya terlihat bercahaya.     

Zhen Yin dan Fan Yin sedang berdiri di belakangnya, sambil memandangi siluet wanita tersebut.     

Bunga-bunga yang mekar terlihat cantik, tapi orang-orang itu jauh lebih cantik.     

Tiba-tiba, Zhen Yin merasakan intensitas membunuh dari luar lembah. Seketika itu juga, jantungnya berhenti berdegup. Sorot matanya memancarkan cahaya, dan ia segera mendongak ke langit.     

Ekspresinya sontak berubah, seraya melangkah maju. "Master..."     

Yang jelas, Madam Leluhur sudah merasakan hal itu sejak lama. Jadi, sesaat setelah Zhen Yin bicara, maka ia sudah lebih dulu berkata, "Kenapa kau panik? Aku memang sudah menanti mereka. Kini, semenjak mereka yang menyerang lebih dulu, maka tidak ada satupun di antara mereka yang bisa kabur dari tempat ini hidup-hidup."     

Setelah memikirkan kembali tingkat kultivasi masternya, maka Zhen Yin pun mulai menenangkan diri.     

Para Biksu lain di Lembah Mo You juga bisa merasakan ancaman tersebut. Mereka melesat keluar dan muncul di belakang Madam Leluhur, sambil menunggu dengan sabar     

Terdapat lima Elder Biksu di luar Lembah Mo You. Mereka adalah Elder Biksu Yuan Xing, Yuanzhou, Yuan Dian, Yuan Hu dan Yuan Quan. Mereka sedang mengenakan jubah darah longgar dan berdiri di hutan salju.     

Di tengah mereka berlima, di sana terdapat sebuah kuali kuno berwarna ungu. Tingginya mencapai 30 kaki. Kuali itu punya empat kaki dan dua gagang dengan pola sisik naga.     

Ini adalah Senjata Saint Sepuluh Ribu Inskripsi, Shocking Dragon Pattern Tripod.     

"Angkat," teriak Elder Yuan Xing. Elder itu mengaktifkan Chi Suci-nya dan menyuntikkan ke dalam kuali.     

Setelahnya, empat Elder Biksu lain juga mengalirkan Chi Suci masing-masing ke dalam kuali. Kemudian, berbagai macam inskripsi muncul pada permukaannya.     

Kuali itu terbang ke angkasa. Tidak lama kemudian, kualinya menjadi sama besar seperti gunung. Sambil melayang-layang di angkasa, kuali itu memancarkan cahaya ungu yang semakin terang.     

Seketika itu juga, langit dalam radius ribuan mil mulai ditutupi oleh Chi ungu. Sambaran-sambaran petir tampak menggeliat, dengan melepaskan suara bergemuruh.     

Secara natural, Senjata Saint Sepuluh Ribu Inskripsi sangat mengerikan. Walaupun cuma auranya, tapi itu sudah berhasil menekan para Biksu di tempat tersebut.     

Sizzle, sizzle.     

Ribuan sambaran petir memancar keluar dari awan ungu. Itu seperti air hujan yang membentur formasi pertahanan di atas Lembah Mo You. Setelahnya, Shocking Dragon Pattern Tripod melepaskan awan Chi ungu dan hendak melumat Lembah Mo You.     

Boom.     

Seluruh langit terguncang. Longsor terjadi dalam radius ribuan mil. Puncak-puncak salju di dekat Lembah Mo You ambruk dan menjadi tanah datar.     

Kekuatan Shocking Dragon Pattern Tripod sangat mengerikan. Senjata itu tidak bisa dihentikan oleh kekuatan manusia. Bahkan, para Biksu dari Sekte Dewa Darah pun sampai terperangah.     

Pada akhirnya, formasi pertahanan di Lembah Mo You telah hancur. Mantra halusinasi di sekitarnya juga sudah menghilang, hingga memperlihatkan bentuk asli dari lembah tersebut.     

Di sana tidak ada pohon persik, bunga-bunga, ataupun paviliun-paviliun. Di sana cuma ada bangunan-bangunan yang terbuat dari tumpukan tulang, sungai darah dan kali. Jadi, pemandangan indah sebelumnya hanya terbuat dari mantra halusinasi belaka.     

Bahkan para kultivator di Lembah Mo You juga merasa terkejut. Mereka tidak menyangka bahwa tempat yang mereka tinggali selama ini rupanya penuh darah.     

Madam Leluhur masih bersikap tenang. Sambil mengamati Shocking Dragon Pattern Tripod yang melayang-layang di udara, maka ia berkata dengan suara merdunya, "Putra Dewa, pada akhirnya kau masih menghianatiku. Apa kau tahu konsekuensinya?"     

Suaranya terdengar hingga ratusan mil jauhnya.     

"Aku tidak pernah setia terhadapmu," kata Zhang Ruochen. "Bagaimana mungkin aku mengkhianatimu? Selain itu, kau sudah bekerja sama dengan Immortal Vampir. Kau adalah musuh semua manusia. Semua orang ingin membunuhmu."     

Madam Leluhur sedang berdiri di samping sungai darah. Tubuhnya ramping dengan kulit seputih permata. Sorot matanya memancarkan cahaya dingin. "Semua orang ingin membunuhku? Tapi kalian semua bukanlah tandinganku. Semua Biksu dari Sekte Dewa Darah, dengarkan aku. Kalian masih bisa mundur sekarang juga. Kalau kalian menyerah, maka aku akan melepaskan kalian."     

"Madam," kata Elder Yuan Xing. "Tidak peduli seberapa tangguh tingkat kultivasi Anda, tapi Anda tidak akan bisa menghentikan Shocking Dragon Pattern Tripod."     

"Benarkah?" Madam mencibirnya. "Elder Yuan Quan, apa kau masih belum menyerang?"     

Elder Yuan Quan adalah wanita tua berambut putih. Wanita itu sangat pendiam di antara lima Elder Biksu dan jarang bicara.     

Akan tetapi, pada saat ini, sorot matanya berubah menjadi merah gelap. Wanita itu menyerang keempat Elder Biksu dengan kecepatan tertinggi, bahkan tanpa aba-aba. Dalam sekejap, keempat Elder Biksu sudah terhempas ke belakang dan terluka parah.     

Elder Yuan Quan tidak berhenti. Wanita itu masih terus menyerang mereka.     

Poof, poof.     

Jari-jarinya menjadi semakin panjang, dan cakar tajamnya mulai bertumbuh. Wanita itu menusuk dada Elder Yuan Dian.     

Elder Yuan Dian memuntahkan darah saintly. Sambil membelalakkan matanya, ia berkata, "Kau... kenapa kau..."     

"Tidak ada kenapa. Hanya kematian yang menantimu jika kau berniat menyerang Madam."     

Wajah tua Elder Yuan Quan berkedut-kedut. Wanita itu sedang mengeluarkan Holy Source di tubuh Elder Yuan Dian. Kedua tangannya bersimbah darah, hingga menetes ke tanah. Setelah itu, wanita tersebut membanting Holy Source Elder Yuan Dian di tanah, hingga membuatnya hancur menjadi serpihan daging.     

Ketiga Elder Biksu sisanya – Yuan Xing, Yuanzhou dan Yuan Hu – sama-sama merasa geram dengan peristiwa tersebut. Mereka segera bangkit berdiri.     

Elder Yuan Quan menatap mereka dingin. Sambil mengendalikan Shocking Dragon Pattern Tripod, wanita itu menggerakkannya ke arah mereka.     

"Kalian berdua, cepat mundur!" Teriak Elder Yuan Hu dengan sukarela. Kemudian, ia bergegas maju dan mengaktifkan God-connecting Technique. Seluruh Chi Darah di tubuhnya telah dibakar, hingga membuatnya dapat melepaskan 10 kali lipat kekuatan ke arah kuali.     

Kaboom.     

Elder Yuan Hu menangkis serangan kuali, tapi itu membuat dirinya semakin hancur. Alhasil, luka-lukanya bertambah buruk.     

Elder Yuan Xing dan Yuan Zhou sama-sama sudah melarikan diri di kejauhan. Mereka menoleh ke belakang untuk melihat Elder Yuan Hu berbenturan dengan tripod. Pria tua itu telah berubah menjadi awan petir ungu dan melesat cepat ke Lembah Mo You.     

Sekarang ini, Elder Yuan Hu benar-benar sedang mempertaruhkan nyawanya sendiri. Dia bukan cuma ingin mengulur-ulur waktu agar kedua Elder Biksu lain dapat melarikan diri, tapi tapi juga telah berubah menjadi ombak dan ingin membunuh Madam Leluhur.     

Ketika melihat sambaran petir ungu melesat ke arahnya, maka Elder Yuan Quan juga merasa ketakutan. Wanita itu tidak berani berbenturan langsung melawan Elder Yuan Hu – yang notabene sedang mempertaruhkan nyawanya sendiri. Oleh karena itu, sambil menggunakan teknik bergerak, maka ia melesat ke sisi kiri bagaikan segaris cahaya.     

"Kenapa kau malah menghindar? Matilah kau!"     

Elder Yuan Hu melemparkan kuali demi membunuh wanita tersebut.     

Crackle.     

Elder Yuan Quan tidak bisa melarikan diri. Wanita itu dihempaskan oleh kuali, hingga membuat tubuhnya retak-retak bagaikan jaring laba-laba.     

Tepat setelah itu, Elder Yuan Hu kembali melancarkan serangan kedua. Kuali itu lagi-lagi membentur Elder Yuan Quan, hingga membuatnya hancur sepenuhnya.     

Hanya dalam beberapa tarikan nafas, dua Elder Biksu telah mati.     

Situasi pertempuran itu telah berubah sangat cepat, bahkan para Biksu di sekitar sana masih belum selesai memproses segala sesuatunya.     

Elder Yuan Hu benar-benar paham kalau luka-lukanya sangat parah, hingga ia terpaksa harus menggunakan God-connecting Technique. Yang jelas, Elder itu tidak akan bisa sembuh. Walaupun dalam pertempuran hari ini ia tidak mati, tapi rentang hidupnya hanya tinggal beberapa tahun ke depan.     

Meski bisa dipulihkan, tapi itu akan meninggalkan resiko tertentu.     

"Hajar."     

Semua rambut di tubuhnya terangkat naik. Kemudian, ia menggenggam kuali dengan kedua tangan dan melepaskan serangan terakhir sebelum kematiannya.     

Serangan ini dilepaskan menggunakan seluruh Chi Suci-nya. Energi itu merasuk ke dalam Shocking Dragon Tripod dan menukik turun ke arah Madam Leluhur.     

Selama wanita itu terbunuh, maka musuh lainnya tidak perlu ditakuti.     

Elder Yuan Hu – yang sedang menggunakan God-connecting Technique – baru saja melepaskan kekuatan 10 kali lipat daripada biasanya. Lalu, bila ditambah dengan serangan penuh menjelang kematiannya, maka serangan itu menjadi semakin mengerikan.     

Jadi, ia merasa percaya diri dapat membunuh Madam Leluhur.     

Ketika Shocking Dragon Pattern Tripod itu menukik turun, maka semua kultivator di Lembah Mo You langsung tiarap dan ketakutan. Bahkan, para Biksu seperti Zhen Yin dan Fan Yin juga melakukan hal yang sama.     

Hanya Madam Leluhur yang masih berdiri tegak di samping sungai darah. Wanita itu mendongak dan mengangkat tangan seputih saljunya. Kemudian, ia melepaskan bayangan tangan yang memanjang hingga puluhan mil.     

Serangan pamungkas Elder Yuan Hu berbenturan dengan bayangan tangan lawannya, namun itu hanya menimbulkan riak-riak kecil.     

"Tidak..." Elder Yuan Hu berteriak tragis, dan sama sekali tidak habis pikir.     

Sizzle, sizzle.     

Ia telah menggunakan segenap kekuatannya. Di tengah kobaran api, tubuhnya perlahan-lahan berubah menjadi debu. Setelah itu, hanya Holy Source cemerlang yang terjatuh ke tanah.     

Semua energi mengerikan itu telah sirna.     

Perlahan-lahan, Madam Leluhur kembali menarik tangannya. Shocking Dragon Pattern Tripod-nya segera mengecil sampai sekepalan tangan. Senjata itu melayang-layang di atas tangan Madam dan tampak indah.     

"Sudah kubilang kalau kalian bukan lawanku," katanya datar. "Kalian sendiri yang tidak mau mendengarkan."     

Para Biksu dari Sekte Dewa Darah pun merasa terkejut. Mereka menahan nafas masing-masing, bahkan bernafas pun takut.     

Ini mengerikan!     

Sekarang ini, Madam Leluhur sedang membawa Shocking Dragon Pattern Tripod. Wanita itu seperti seekor harimau yang baru saja mendapatkan kekuatan supranatural. Kalau begini, siapa yang mampu mengimbanginya?     

"Menyerah atau mati. Sekarang adalah waktunya kalian memilih." Sorot mata jijiknya sedang mengamati Biksu dari Sekte Dewa Darah di sekitar Lembah Mo You.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.