Kaisar Dewa

Pertempuran Besar



Pertempuran Besar

1Sebagai seorang Biksu di level Heaven Pass, maka Kaisar Blue Dragon sangat percaya diri dalam membunuh Gu Linfeng. Selama ia diberi kesempatan, maka ia pasti akan mengubah Gu Linfeng menjadi debu.     
1

Madam Leluhur mengangguk dan mempersilahkannya.     

"Terima kasih, Master."     

Senyuman jahat terlintas di kedua mata Kaisar Blue Dragon. Kemudian, ia melesat cepat seperti angin, hingga berubah menjadi seekor naga biru panjang. Setelah itu, ia mendarat di gunung dekat Zhang Ruochen.     

Chi Suci dahsyat sedang memancar dari tubuhnya. Setiap garis-garis energi itu bagaikan bayangan naga. Rasa-rasanya, dia terlihat seperti sedang dikepung oleh ribuan naga, dengan aura tak terkalahkan.     

"Gu Linfeng, di mana Mo Yin?" teriaknya.     

Zhang Ruochen berdiri di antara Kaisar Blue Dragon dan Yao Sheng. Ketika berhadapan dengan kedua Biksu tangguh ini, ia tidak memperlihatkan rasa takut. Di waktu yang sama, ia hanya tersenyum. "Tentu saja, dia sudah mati."     

"Berani-beraninya kau!"     

Kaisar Blue Dragon sudah memprediksi hal ini, tapi setelah mendapatkan konfirmasi, maka ia menjadi semakin geram. Sambil mengepalkan tangannya erat-erat, saat itu tulang-tulangnya mulai bergemeretak.     

Para Biksu di Sekte Dewa Darah mulai mendesah. Potensi Gu Linfeng dapat membawa sekte menuju pada era keemasan, tapi hari ini pria itu akan mati. Kalau itu terjadi, maka harapan terakhir sekte juga sirna.     

Elder Yuan Xing dan Yuanzhou sedang berada di dalam pertarungan intens. Mereka ingin menembus hambatan-hambatan itu demi menyelamatkan Gu Linfeng. Akan tetapi, Lan Caiye tidak pernah memberinya kesempatan. Ia menyerang dengan dua Senjata Saint Seribu Inskripsi dan mulai melepaskan Thousand Lines of Destruction. Kedua serangan itu mengarah pada dua Elder Biksu.     

Dua Senjata Saint Seribu Inskripsi adalah sebuah mutiara naga air dan api. Keduanya melayang di angkasa bagaikan bintang biru dan merah, dengan memancarkan hawa dingin dan panas.     

Elder Yuan Xing dan Yuanzhou sama-sama sedang terluka parah. Mereka hanya bisa bertahan dengan segenap kekuatan demi menangkal mutiara naga air dan api.     

"Madam Leluhur, tolong ampuni Putra Dewa," kata Elder Yuan Xing, sambil memuntahkan darah. "Saya akan menyerah kepada Anda."     

Sang Elder Biksu benar-benar paham – selama Gu Linfeng dapat melarikan diri – maka pemuda itu masih bisa merebut Sekte Dewa Darah kembali setelah dia berkembang sempurna. Walaupun sekte telah diduduki oleh Immortal Vampir, tapi dia masih bisa menyingkirkan mereka semua dan melanjutkan proses perkembangan sekte.     

Elder Yuanzhou mengangkat kedua tangannya untuk mendorong Thousand Lines of Destruction dari mutiara naga air. Sekujur tubuhnya gemetar. "Selama Putra Dewa dilepaskan, maka saya juga bersedia untuk menyerah."     

Sorot mata Madam Leluhur masih terlihat tenang. "Bunuh Gu Linfeng agar dia tidak menjadi ancaman di masa depan."     

Yang jelas, wanita itu menganggap Gu Linfeng sebagai ancaman besar. Karena wanita itu gagal membuatnya bekerja sama, maka ia harus menyingkirkannya.     

"Gu Linfeng, tidak ada yang bisa menyelamatkanmu hari ini! Matilah kau! Haha!"     

Kaisar Blue Dragon tertawa keras. Kemudian, ia memukul tanah dengan kedua tangannya. Dua ledakan energi biru memancar keluar. Energi itu membelah tanah, dan retakannya menjalar menuju Zhang Ruochen.     

Bahkan bumi sampai terbelah. Maka dari itu, siapapun bisa membayangkan betapa dahsyatnya gelombang energi tersebut.     

Yao Sheng menggelengkan kepalanya. Ketika berhadapan dengan Biksu di level Heavenly Pass, maka ia tidak akan bisa melarikan diri, apalagi Gu Linfeng.     

Ketika terpikirkan tentang ini, Yao Sheng segera menggunakan teknik bergerak untuk mundur, kalau-kalau ia malah terkena serangan.     

Zhang Ruochen tidak bersembunyi. Sebaliknya, ia mendongak dan menatap angkasa. "Sebenarnya apa yang sedang dilakukan oleh Chu Tua?" gumamnya. "Kenapa dia masih belum bertarung? Apa dia akan menunggu sampai di saat-saat terakhir?"     

Kalau dinilai dari kepribadian Chu Siyuan, mungkin ia sedang menunggu kesempatan, sampai semua orang benar-benar memperhatikan dirinya. Apalagi, ia adalah seorang pemimpin Sekte Pelukis – sosok figur papan atas. Oleh karena itu, bagaimana mungkin dia keluar begitu saja? Di mana kebanggaannya sebagai seorang pemimpin?     

Ketika retakan itu sudah berjarak 30 kaki dari Zhang Ruochen, tiba-tiba cahaya ungu muncul di angkasa. Cahaya itu menerjang turun dan mendarat di tengah Zhang Ruochen dan Kaisar Blue Dragon, lalu berubah menjadi figur pria paruh baya berjubah istana.     

Dia adalah Yue Shuzi, sang petugas Administrasi Negara Tiantai.     

Dengan suara boom, maka retakan pada permukaan tanahnya kembali menyatu. Karena terkena serangan transparan, maka Kaisar Blue Dragon sontak memekik kesakitan. Kemudian, tubuhnya goyah dan terhempas mundur sampai puluhan langkah.     

"Dia..."     

"Gerbang gunung sudah ditutup dan formasi pertahanan juga telah diaktifkan. Bagaimana mungkin Yue Shuzi bisa masuk? Apa pasukan istana kekaisaran sedang menjajah kita?"     

Para Biksu dari Sekte Dewa Darah mulai mendiskusikannya, sambil bertanya-tanya mengenai apa yang sebenarnya terjadi.     

Mereka semua mengenal Yue Shuzi, tapi Kaisar Blue Dragon tidak mengetahuinya.     

"Siapa ini?"     

Ia merasakan kehendak biksu yang kuat dari Yue Shuzi. Energi itu menekan psikisnya.     

Yue Shuzi tidak membalas pertanyaannya. Pria itu hanya mendengus. "Tubuhmu memancarkan aura Dunia Primitif Blue Dragon dan berada di level yang cukup tinggi. Kurasa kau adalah Kaisar Blue Dragon."     

"Kau punya penglihatan yang baik. Aku memang Kaisar Blue Dragon."     

Ia tahu kalau Yue Shuzi adalah sosok yang tangguh, tapi ia didukung oleh Madam Leluhur di belakangnya. Maka dari itu, ia sama sekali tidak takut kepadanya. Selain itu, berbekal tingkat kultivasinya di level Heaven Pass, maka ia bisa meremehkan Biksu manapun di dunia ini.     

"Siapapun dirimu, kau pasti akan mati jika bekerja sama dengan Immortal Vampir."     

Yue Shuzi merentangkan tangan kanannya. Jari-jarinya membentuk teknik pukulan. Empat cahaya muncul dari jari-jarinya dan pria itu mulai menggambar skeleton hitam.     

Skeleton hitam keluar dari balik scroll. Ia merentangkan tangan tulangnya sampai sepanjang 70 meter, sebelum akhirnya memukul kepala Kaisar Blue Dragon.     

Poof.     

Dada Kaisar Blue Dragon terkena salah satu jarinya. Alhasil, darah saintly mulai mengucur, namun ia masih cukup tangguh untuk bertahan dari serangan tersebut.     

Dengan suara whoosh, broadsword perunggu terbang dari Lautan Chi-nya. Ia mengalirkan segenap Chi Suci ke dalam pedang.     

Broadsword perunggu itu tampak seperti bulan yang hitam dan gelap. Pedangnya memancarkan Chi broadsword tajam, yang menerjang dan menghancurkan skeleton hitam dengan suara "thud".     

Kaisar Blue Dragon kembali melancarkan serangan keduanya.     

Ketika melihat broadsword perunggu datang ke arahnya, Yue Shuzi sama sekali tidak takut. Ia hanya berujar dua kata: "Bunga mekar."     

Bunga teratai putih tiba-tiba terbentuk di udara. Bunga itu memancarkan cahaya saintly yang indah dan berbenturan dengan pedang lawannya.     

Kaboom!     

Kaisar Blue Dragon pun terpental ke belakang. Lubang berdarah di dadanya menyebar dengan cepat ke sekujur tubuhnya. Akibatnya, sekujur tubuhnya terasa ingin terbelah. Tulang-tulang putih tampak bermunculan di beberapa bagian.     

Teratai putih itu sangat kuat, bahkan Kaisar Blue Dragon sampai kehilangan kemampuan bertempurnya.     

Sebelum ia sempat mendarat ke tanah, Yue Shuzi sudah kembali melancarkan serangan. Pria itu menuding ke arah depan, dengan pilar cahaya yang terlepas dari ujung jarinya. Pilar cahaya itu mengenai kepala Kaisar Blue Dragon. Dengan suara boom, maka separuh tubuh Kaisar Blue Dragon terbelah. Hanya sisa-sisa mayatnya yang terjatuh ke tanah.     

Semua petapa yang hadir di sana langsung terdiam. Mereka menatap Yue Shuzi dengan ketakutan. Betapa mengerikannya tingkat kultivasi pria ini, sampai-sampai mampu membunuh Biksu di level Heaven Pass dengan sangat mudah?     

Lan Caiye, Elder Yuan Xing, dan Elder Yuanzhou juga berhenti bertarung. Bahkan Zuo Mu, Wakil Pemimpin Istana Nether Heavenly, sudah dihancurkan sampai menjadi debu oleh Zhu Hongtao.     

Sebagai salah seorang pemimpin di Negara Tiantai, maka Lan Caiye benar-benar paham dengan kekuatan Yue Shuzi. Sehingga, ia mulai mengernyitkan dahinya. "Ini adalah konflik internal Sekte Dewa Darah. Seharusnya istana kekaisaran tidak ikut campur."     

Yue Shuzi tersenyum. "Aku diundang oleh Putra Dewa ke Sekte Dewa Darah. Kudengar bahwa orang-orang di tempat ini telah bekerja sama dengan Immortal Vampir. Jadi, istana kekaisaran tidak punya pilihan lain, selain menyingkirkan mereka semua."     

Lan Caiye menatap Zhang Ruochen dengan tatapan dingin. Pria ini benar-benar meminta bantuan dari luar.     

Bahkan, ia sampai mengundang Yue Shuzi. Rupanya Lan Caiye sudah benar-benar meremehkannya.     

Lan Caiye paham bahwa ia bukanlah tandingan Yue Shuzi. Oleh karena itu, ia menoleh ke arah Madam Leluhur.     

Akan tetapi, perhatian sang madam bukan sedang tertuju pada Yue Shuzi. Wanita itu mengangkat wajah cantiknya, sementara kedua mata beningnya sedang terpaku ke arah langit. Sambil tersenyum cantik, wanita itu berkata, "Kita adalah kawan lama. Karena kau sudah datang ke Lembah Mo You, kenapa kau tidak memperlihatkan dirimu?"     

Semua orang mulai merasa kebingungan. Mereka penasaran dengan siapa Madam Leluhur bicara. Apa ada pertapa tangguh lain yang juga datang ke Sekte Dewa Darah?     

Sambil berdiri di atas awan Chi ungu, Chu Siyuan keluar dari gugusan awan layaknya malaikat. Ia melayang 100 kaki di atas tanah dan menatap bawah. "Sosok Saintess bertalenta dari Sekte Dewa Darah masih sama muda dan cantiknya seperti dulu. Aku benar-benar iri."     

"Master Pelukis, salah satu di antara empat Master Sekte Confucius, dulunya juga sangat tampan. Tapi setelah ratusan tahun belakangan, kini kau sudah terlihat sangat tua."     

Madam Leluhur menggelengkan kepalanya pelan, dengan senyuman cantik di wajahnya.     

Seketika itu juga, benak Chu Siyuan mulai terguncang. Pria tua itu seakan baru saja terseret ke masa lalu. Sebab, Madam Leluhur yang sekarang masih sama persis seperti Saintess dari Sekte Dewa Darah di masa silam. Wanita itu sama sekali tidak berubah.     

Chu Siyuan cepat-cepat terbangun dari lamunannya, hingga sampai keluar keringat dingin. "Kekuatan Batin-nya..." pikir pria tua itu. "Dia mampu mempengaruhiku... bagaimana mungkin..."     

Apalagi, Madam Leluhur berfokus pada Seni Bela Diri, baru setelah itu mempelajari Kekuatan Batin. Sebaliknya, Chu Siyuan hanya berlatih Kekuatan Batin.     

Tapi yang terjadi barusan, Madam Leluhur masih mampu mempengaruhinya dengan Kekuatan Batin. Ini sedikit mengerikan.     

Sorot mata Chu Siyuan berubah menjadi sangat serius, "Madam, selama bertahun-tahun belakangan kau sudah berkultivasi di Lembah Mo You. Kau benar-benar sudah mencapai level yang sangat tinggi, bahkan aku tidak sanggup memindaimu!"     

Madam Leluhur tersenyum. "Sejujurnya, mestinya kau tidak datang kemari. Sebab, tidak banyak kultivator di generasi kita yang masih hidup. Jumlahnya akan terus berkurang bila terjadi kematian. Apalagi, berkultivasi juga sangat sulit. Maka dari itu, kusarankan kau pergi dari sini dan menjauhi arus air."     

Chu Siyuan menegakkan postur tubuhnya. "Di masa lalu, aku pernah berhadapan melawan para Putra Dewa dari tujuh sekte kuno tanpa perlu mengernyitkan dahi. Maka dari itu, hari ini aku tidak bisa mundur. Ayo kita bertarung. Karena kita sudah berada di pihak yang berlawanan, maka kita harus terlibat ke dalam pertempuran hidup dan mati."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.