Kaisar Dewa

Iblis Tak Tertandingi



Iblis Tak Tertandingi

1Biksu Pelukis Chu Siyuan pastinya merupakan sosok tangguh di Daratan Kunlun. Beliau adalah seorang Grandmaster.      3

Baik Chu Siyuan maupun Madam Leluhur sama-sama mengumpulkan kehendak biksu masing-masing, dan aura mereka lama kelamaan menjadi semakin menguat.     

Sebuah awan biru muncul di atas kepala Chu Siyuan. Sepuluh ribu karakter bermunculan di langit.     

Madam Leluhur berdiri di tanah. Sebuah pusaran Chi Darah mulai terbentuk, dengan tubuhnya sebagai titik pusat, hingga terhubung dengan langit dan bumi.     

Mereka berdua adalah orang-orang hebat yang sudah terkenal sejak ratusan tahun silam. Tingkat kultivasi mereka tak tertandingi. Kalau mereka berdua bertempur, maka pertempuran itu pasti akan menghancurkan area di sekitarnya.     

Maka dari itu, semua Biksu dari Sekte Dewa Darah mulai bergerak mundur, sebagaimana mereka bisa merasakan bahaya.     

Lalu, untuk para pertapa di Lembah Mo You, maka mereka masih merunduk di tanah karena tekanan dari gelombang energi tersebut.     

"Aku sudah mengatakan apa yang perlu kukatakan. Kalau kau masih ingin mati, maka aku akan mengabulkan permintaanmu." Suara Madam Leluhur keluar bersamaan dengan Chi Darah.     

Zhang Ruochen tidak bisa melihat figur Madam Leluhur dan Chu Siyuan dengan jelas. Lelaki itu hanya bisa melihat awan biru dan pusaran merah yang bergerak cepat dan saling berbenturan di langit.     

Dua jejak kekuatan dahsyat sampai menggetarkan ruang di sekitarnya. Alhasil, langit dan buminya mulai terbalik, seakan dunia akan segera hancur.     

Hua.     

Sebuah karakter putih terbang dari pusaran chaotic, hingga terjatuh di sebelah seorang Biksu di level rendah.     

Di saat yang sama, sebuah lubang berdiameter ratusan kaki terbentuk di tanah.     

Separuh tubuh Biksu di level rendah itu telah hancur, dengan tubuhnya yang bersimbah darah. Untungnya, baik jantung dan kepalanya sama-sama tidak terluka, sehingga ia masih dapat bertahan hidup/     

"Dia sudah berada di jarak 300 mil jauhnya, tapi dia masih terpental oleh gelombang energi dari pertempuran tersebut. Chu Siyuan dan Madam Leluhur memang mengerikan. Sebaiknya mari kita kembali mundur."     

"Sebuah karakter sederhana sudah mampu membunuh Biksu. Ini sungguh mengerikan."     

…     

Walaupun mereka adalah para Biksu, tapi mereka tidak bisa bersikap tenang. Mereka berusaha menghindar secepat mungkin.     

Zhang Ruochen tidak melangkah mundur. Ia masih mengamati pertempuran di antara Chu Siyuan dan Madam Leluhur dengan menggunakan Mata Langit-nya.     

Ini adalah sebuah pertarungan krusial dan Chu Siyuan harus menang.     

Kalau dia kalah, maka Sekte Dewa Darah pasti akan kalah.     

Oleh karena itu, Zhang Ruochen masih tetap berada di sana dan mengeluarkan dua buah Blood Repression Rune, sambil mencari kesempatan untuk membantu Chu Siyuan di saat-saat kritis.     

Yue Shuzi juga masih berada di sana, sambil berdiri di sebelah retakan dan menatap langit.     

Yue Shuzi juga punya tingkat kultivasi yang tinggi, tapi ia tidak berada di level Chu Siyuan dan Madam Leluhur. Oleh karena itu, ia hanya berdiri di samping sambil menunggu kesempatan.     

Yue Shuzi menoleh ke belakang dan menatap Zhang Ruochen, lalu berkata, "Tinggalkan tempat ini sekarang juga. Gelombang energi dari pertempuran mereka bisa membunuhmu."     

Zhang Ruochen tidak melangkah mundur. Sebaliknya, ia melangkah maju ke arah pusat medan pertempuran.     

Yang jelas, Chu Siyuan masih lebih lemah daripada Madam Leluhur, sebagaimana awan biru yang dibentuk oleh Chu Siyuan sedang ditelan oleh pusaran merah, hingga menjadi semakin tipis.     

Chu Siyuan hampir kalah!     

Yue Shuzi juga bisa merasakannya. Jadi, ia tidak lagi menghentikan Zhang Ruochen, dan mulai merasa cemas.     

"Nine Dragon Out Ocean."     

Suara Madam Leluhur menggema di area seluas seribu mil persegi.     

Shocking Dragon Pattern Tripod terbang keluar dari tangannya, dan sembilan bayangan naga sepanjang 300 kaki keluar sambil mengaum, lalu melesat ke awan biru dan menghantam Chu Siyuan.     

"Peta Tujuh Kehidupan dan Tujuh Kematian."     

Chu Siyuan membuka peta tersebut dan sejumlah besar bayangan manusia muncul dari balik scroll, lalu berbenturan dengan kuali lawannya.     

Pu Chi.     

Chu Siyuan memuntahkan darah dan terhempas hingga ratusan mil jauhnya.     

Wajahnya berubah pucat, dan sebagian besar kekuatannya telah menghilang. Di waktu yang sama, sorot matanya berubah menjadi redup.     

Peta Tujuh Kehidupan dan Tujuh Kematian adalah senjata yang masuk ke dalam Daftar Senjata Saint Sepuluh Ribu Inskripsi, dengan peringkat yang lebih tinggi dari kuali tersebut.     

Tapi kini, Chu Siyuan mulai menyadari bahwa kekalahannya bukan karena senjata, tapi karena kultivasinya.     

"Tingkat kultivasi Qiu Yichi benar-benar tinggi," pikir Chu Siyuan.     

Madam Leluhur sedang mengangkat kualinya, sambil melangkahkan kaki di atas jembatan Chi Darah dan berjalan ke arahnya. Ketika itu, ia berkata, "Chu Siyuan, rupanya kau tidak berkultivasi dengan giat. Kau sudah tertinggal jauh di belakang."     

Chu Siyuan merasa kesal. Ketika itu, ia mencibir, "Aku tidak pernah malas berkultivasi. Sebaliknya, kau pasti pernah mendapatkan beberapa kesempatan. Semua itu berhubungan dengan Immortal Vampir, kan?"     

"Tidak perlu bicara tentang itu sekarang ini."     

Madam Leluhur mengangkat tangannya, dan suara auman naga keluar dari Shocking Dragon Pattern Tripod. Lambat laun, senjata itu menjadi semakin besar, hingga sampai menekan Chu Siyuan.     

Chu Siyuan adalah hambatan terbesarnya. Kalau wanita itu berhasil membunuhnya, maka tidak ada satupun yang bisa menghentikannya dalam menguasai Sekte Dewa Darah.     

"Peta Tujuh Kehidupan dan Tujuh Kematian, Seven Huge Worlds."     

Energi dahsyat memancar dari tubuh Chu Siyuan, dan setiap energinya mengandung gelombang kekuatan sebesar sungai, hingga merasuk ke dalam Peta Tujuh Kehidupan dan Tujuh Kematian.     

Bayangan-bayangan dari tujuh dunia mulai bermunculan bagaikan tujuh bunga.     

Shocking Dragon Pattern Tripod berbenturan dengan Peta Tujuh Kehidupan dan Tujuh Kematian. Sepuluh ribu inskripsi tampak aktif dan bergerak kesana-kemari di atas langit, hingga membuat area di sekitarnya mengalami turbulensi. Bahkan sebuah senjata saint seribu inskripsi akan langsung hancur.     

Yue Shuzi berdiri di bawah Chu Siyuan dan Madam Leluhur. Ia mengeluarkan stempel permata dan mulai menekan Madam Leluhur.     

Hanya ada sembilan stempel pemerintahan di Adminintrator Point. Stempel-stempel itu dibuat oleh Menteri Divinity. Walaupun senjata itu tidak mampu menandingi stempel leluhur, tapi stempel itu masih tergolong senjata level tinggi, dan sama kuatnya dengan senjata saint sepuluh ribu inskripsi.     

Yue Shuzi adalah sosok pertapa paling tangguh di Negara Tiantai, jadi pria itu memang punya kemampuan.     

"Mati kau."     

Yue Shuzi mengerang, sementara stempelnya mulai memanjang hingga ratusan mil, dan mendekati Madam Leluhur.     

Madam Leluhur bertarung melawan Chu Siyuan, dengan salah satu tangannya yang menangkis stempel tersebut.     

Peng.     

Stempel Administrasi itu terjatuh dan melukai Yue Shuzi.     

Sekarang ini, Yue Shuzi akhirnya sadar dengan perbedaan kekuatan di antara dirinya dan Madam Leluhur. Sebab, kalau bukan karena masternya, mungkin ia sudah terbunuh oleh Madam Leluhur.     

Chu Siyuan benar-benar kesulitan untuk bertahan dari Madam Leluhur. Terdapat darah yang keluar dari pori-porinya ketika ia mengendalikan Peta Tujuh Kehidupan dan Tujuh Kematian. Ia merasa bahwa tubuhnya nyaris meledak.     

Semua Biksu dari Sekte Dewa Darah sedang merasa gelisah, karena Chu Siyuan sepertinya sudah tidak mampu bertahan lain. Mungkin pria itu akan terbunuh oleh Istri Leluhur.     

Kalau Chu Siyuan mati, maka tidak ada seorangpun yang sanggup menghentikan Madam Leluhur.     

Jika mereka tidak menyerah kepada wanita tersebut, maka mereka pasti akan mati.     

"Bahkan Yue Shuzi dan Biksu Pelukis juga dihancurkan. Siapa lagi di dunia ini yang mampu menandinginya?"     

"Madam Leluhur telah menjadi iblis tak terkalahkan. Hanya segelintir pertapa wanita di Daratan Kunlun yang mampu menandinginya."     

…     

Pada saat ini, mereka sedang melihat seorang pemuda bergerak ke arah Chu Siyuan dan Madam Leluhur.     

"Itu... Gu Linfeng? Berani-beraninya dia masuk ke dalam pertempuran di antara Biksu Pelukis dan Madam Leluhur? Itu sama saja dengan bunuh diri."     

Semua pertapa merasa terkejut, sebagaimana mereka tidak paham dengan apa yang ingin dilakukan oleh Gu Linfeng.     

Madam Leluhur melirik Zhang Ruochen, bagaikan Dewa yang sedang menatap seekor semut. Wanita itu menghela nafasnya.     

Tiba-tiba, hembusan nafasnya berubah menjadi angin destruktif.     

Pedang-pedang angin sepanjang puluhan kaki terbang di langit, dengan suara bergemuruh.     

Wanita itu yakin bahwa dirinya mampu membunuh Gu Linfeng hanya dalam satu kali hantaman.     

Namun, Zhang Ruochen bergerak sangat lincah. Lelaki itu berhasil menghindari semua pedang angin bagaikan kilat, hingga ia sudah berada di jarak seratus kaki jauhnya dari Madam Leluhur.     

"Rupanya dia punya kemampuan."     

Madam Leluhur harus mengaku bahwa dirinya telah meremehkan Gu Linfeng. Oleh karena itu, ia segera melancarkan serangan kedua.     

Sembilan helai rambut terlepas dari kepalanya dan menjadi lebih panjang, sebelum akhirnya menebas Zhang Ruochen layaknya sembilan pedang.     

Prinsip-prinsip Saintly Way di dalam sembilan helai rambut benar-benar membuat Zhang Ruochen tertekan.     

Meski begitu, lelaki itu masih terlihat tegas, sambil terbang di antara sembilan helai rambut, dan menggenggam dua buah Blood Repression Rune di level Biksu.     

Ci La.     

Salah satu rambutnya berhasil menebas Blood Repression Rune dan membelahnya menjadi dua, hingga membuatnya menjadi tak berguna.     

Ketika itu, jantung Zhang Ruochen sempat berhenti berdetak, sambil menatap Blood Repression Rune lainnya. Kalau sampai Blood Repression Rune terakhir juga berhasil dihancurkan, maka seluruh harapannya akan pupus.     

Untungnya, Madam Leluhur tidak tahu mengenai kekuatan Blood Repression Rune, sehingga wanita itu tidak terlalu peduli.     

Oleh karena itu, Blood Repression Rune yang kedua segera terbang menuju Madam Leluhur.     

Peng.     

Rune itu meledak dan berubah menjadi rantai-rantai putih, yang menyelimuti Madam Leluhur sepenuhnya dan menekan aliran Chi Darah-nya.     

"Tidak!"     

Madam Leluhur merasa kebingungan. Wanita itu segera mengalirkan Chi Suci dan Chi Darah di dalam tubuhnya dan berusaha terbebas dari belenggu tersebut.     

Peng Peng.     

Rupanya, Madam Leluhur terlampau kuat, hingga berhasil menghancurkan rantai-rantainya.     

"Sekuat itu?"     

Zhang Ruochen terlihat kesal.     

Lelaki itu bisa merasakan kemarahan di dalam diri Madam Leluhur. Jadi, kalau sampai Madam Leluhur benar-benar marah, maka dia akan membunuhnya.     

Yang jelas, sudah luar biasa kalau Zhang Ruochen dapat terlibat ke dalam pertempuran mereka berdua.     

Sebab, ia tidak akan mampu bertahan dari Madam Leluhur.     

Maka dari itu, ia menoleh ke arah Chu Siyuan dan Yue Shuzi, seakan sedang mengharapkan bantuan mereka.     

Chu Siyuan dan Yue Shuzi pun tidak mau menyia-nyiakan kesempatan tersebut, hingga mereka mulai menyerang balik dengan mengendalikan Peta Tujuh Kehidupan dan Tujuh Kematian beserta dengan stempel administrasinya. Setelah itu, mereka mulai menekan Madam Leluhur.     

Hong Long.     

Ketika diserang oleh dua senjata, maka Madam Leluhur pun terjatuh ke tanah.     

Di waktu yang sama, tanah di bawahnya segera hancur, dan Lembah Mo You pun terangkat naik. Bagi para Setengah-Biksu dan Biksu di Lembah Mo You, maka mereka semua telah terbunuh dan berubah menjadi abu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.