Kaisar Dewa

Penggila Alkohol



Penggila Alkohol

2Zhang Ruochen mengitari Kota Kuno Taiyin. Namun, ia tidak membeli beberapa jimat pertahanan maupun penyerangan.     
3

Berdasarkan pada tingkat kultivasinya sekarang ini, maka ia akan memerlukan jimat pertahanan atau penyerangan ketika bertempur melawan Biksu.     

Hanya klan-klan besar dan sekte-sekte kuat yang dapat memproduksi jimat pertahanan dari serangan Biksu. Oleh karena itu, hanya segelintir figur penting yang memakainya.     

Fire Token milik Leluhur Sekte Dewa Darah adalah jimat pertahanan yang kuat. Akan tetapi, Leluhur sebelumnya telah membawanya pergi. Jadi, jimat itu tidak diberikan kepada Zhang Ruochen.     

Yang pasti, sangat sedikit harta karun yang mampu menangkis serangan dan melukai Biksu.     

Fifth Town Destructive Sacred Rune pemberian Shi Qiankun adalah salah satunya. Lalu, untuk Rune Figur Biksu pemberian Elder Taishang, maka rune itu adalah jimat tipe menyerang yang sangat kuat.     

Yang paling bagus dari jimat tipe menyerang adalah kemampuannya dalam melampaui kultivasi lawan, hingga berhasil membuatnya menekan lawannya.     

Tentu saja, setelah berkeliling di Kota Kuno Taiyin, Zhang Ruochen tidak berakhir dengan tangan kosong. Dia sempat membeli beberapa obat-obatan langka.     

Menurut Blackie, kalau obat-obatan spiritual itu dicampur dengan obat suci dari Dinasti Blue Dragon, maka ia dapat memproduksi pil penyembuhan level Biksu.     

Di bawah Alam Biksu, pil yang paling efektif adalah Withered Pill. Para pertapa manapun yang menelan Withered Pil pasti bisa hidup kembali, walaupun ia sudah sekarat.     

Namun, setelah menembus Alam Biksu, maka konstitusi tubuhnya telah berubah drastis. Dengan perubahan pada konstitusinya, maka efektifitas Withered Pil juga akan menurun. Bagi para Biksu di level Xuanhuang, maka Withered Pil sama sekali tidak efektif.     

Di Alam Biksu, entah itu pil penyembuhan atau pil peningkat kultivasi, tapi keduanya haruslah pil dewa.     

Sialnya, pil dewa hanya bisa diperoleh berdasarkan pada keberuntungan.     

Pada umumnya, kebanyakan Biksu akan menggunakan pemahaman mereka dan akumulasi latihannya untuk menembus ke alam baru. Jadi, berkultivasi selama 100 atau 200 tahun demi menembus alam adalah hal yang sangat normal.     

Mereka hanya bisa mempercepat prosesnya kalau mereka berhasil menemukan sebuah pil dewa.     

Blackie menyortir obat-obat spiritual yang dibeli Zhang Ruochen. "Seharusnya kau punya Rumput Willow berusia 10.000 tahun di antara harta karun rampasan Dinasti Blue Dragon, kan?"     

Zhang Ruochen mengeluarkan Golden Light Ribbon dan mulai mencarinya. Kemudian, ia mengeluarkan sebuah rumput hijau saintly. "Rumput Willow ini seharusnya sudah berusia 20.000 tahun!"     

Rumput Willow terlihat seperti batang willow yang masih segar. Garis-garis cahaya saintly menguar dari permukaan daunnya. Selain itu, rumputnya juga mengeluarkan aroma wangi.     

Sorot mata Blackie mulai bercahaya. "Lumayan. Semakin tua usianya, maka semakin kuat pula pengaruhnya. Spring Pill-nya pasti akan menjadi semakin bermanfaat."     

"Kau akan membuat Spring Pill?" tanya Zhang Ruochen.     

"Ya."     

Spring Pill adalah sebuah obat dewa. Itu bisa membantu para Biksu menyembuhkan diri. Kalau seorang Biksu menelan Spring Pill, maka itu sama seperti memiliki nyawa tambahan.     

Seandainya Blackie benar-benar mampu memproduksi Spring Pill, maka Zhang Ruochen akan semakin percaya diri untuk masuk ke Wilayah Savage Barren.     

Blackie mengeluarkan tungku pil dan mulai memproduksi Spring Pill.     

Zhang Ruochen sedang duduk bersila di dekat tungku dan melanjutkan kultivasinya. Sebelum-sebelumnya, ia sudah memurnikan buah saint. Jadi, kultivasinya telah meningkat pesat. Kini, tubuhnya sudah menyentuh titik jenuh.     

Menurut perhitungannya, seharusnya ia sudah berada di puncak tahapan kedua. Semua itu dikarenakan buah saint tersebut. Kalau tidak, maka ia tidak akan berkembang secepat ini.     

"Baik tubuh dan Kekuatan Batin-ku sudah mencapai Alam Biksu. Semua ini memperkuat pondasiku di tahapan menjelang Alam Biksu. Kurasa aku bisa menembus ujian ketiga kapanpun."     

Zhang Ruochen memutuskan untuk pergi ke lubang cacing dan menjalani ujian ketiga setelah berada di Wilayah Timur. Setelah itu, ia akan membentuk Holy Source-nya sendiri dan menjadi seorang Biksu Bela Diri sejati.     

Selanjutnya, Zhang Ruochen mengeluarkan Buku Ruang dan Waktu. Lelaki itu kembali mempelajari teknik pedang di level ketiga – Teknik Pedang Dua Belas Jam.     

Teknik Pedang Dua Belas Jam melambangkan 12 teknik pedang. Setiap tekniknya memiliki gerakan yang berbeda-beda, dan mengandung prinsip-prinsip pedang. Semakin dipelajari, maka semakin menakjubkan pula pemahamannya dan kekuatan tekniknya.     

Waktu adalah sesuatu yang paling sulit untuk diprediksi. Waktu tidak punya bentuk dan tidak bisa dilihat. Seandainya Biksu Suci Xumi tidak mengkombinasikan waktu dan pedang, untuk menciptakan teknik pedang waktu, maka Zhang Ruochen mungkin tidak akan bisa mempelajarinya.     

"Biksu Suci Xumi benar-benar telah berupaya keras untuk menciptakan teknik pedang waktu. Dengan begitu, maka aku bisa menggunakan teknik pedang untuk mempelajari misteri-misteri waktu."     

Setelah memahami pedang dan waktu sekaligus, maka pemahaman Zhang Ruochen kembali meningkat.     

Boom.     

Terdengar suara ledakan dari arah pintu.     

Zhang Ruochen dan Blackie sama-sama merasa terkejut. Sosok berjubah abu-abu mendobrak pintu dan bergegas ke sisi tungku.     

Itu adalah seorang pria tua dengan bau alkohol yang sangat menyengat. Pria tua itu mengenakan jubah abu-abu dan topi lusuh. Rambutnya tampak berantakan, hingga sampai keluar-keluar dari topinya. Pria semacam ini tidak ada bedanya dengan pengemis.     

Sniff, sniff.     

Pria tua itu mengelus tungku panasnya dan mendekatkan hidungnya di samping tungku tersebut. Kemudian, ia mengendus-endus dan menjadi bersemangat. "Rumput Willow... 23.640 tahun... menggunakan campuran obat-obatan spiritual semacam itu untuk membuat pil sangat mubazir."     

Zhang Ruochen bangkit berdiri dan menatap penyusup ini dengan tampang waspada. Yang jelas, pria tua ini sampai mendobrak pintu dikarenakan aroma rumput tersebut. Padahal, Blackie sudah memasang formasi taktis agar aromanya tidak sampai menyeruak keluar.     

Jadi, betapa sensitifnya hidung pria tua itu sampai-sampai ia mampu mencium aroma yang dilindungi oleh formasi taktis?     

Tungku itu panas membara. Suhunya sangat tinggi, tapi pria itu dapat menyentuhnya tanpa sama sekali terluka. Yang jelas, pria ini bukan figur biasa.     

"Dengan Kekuatan Batinku, maka aku hanya bisa menebak bahwa Rumput Willow ini berusia sekitar 23.000 tahun. Tapi, hanya dengan mengendusnya, tapi dia sudah bisa menyebutkan tahun pastinya. Ini benar-benar tidak mudah."     

Zhang Ruochen berusaha bersikap tenang, seraya berjalan mendekati pria tua tersebut.     

Pria tua itu bahkan tidak menoleh ke arahnya maupun Blackie. Dia hanya memeluk tungku itu dan mendesah. "Rumput Willow ini seharusnya digunakan untuk membuat wine willow. Benar-benar sayang kalau mengubahnya menjadi Spring Pill."     

Blackie merentangkan cakarnya dengan sinar dingin. Kucing itu telah bersiap untuk menyerang.     

Zhang Ruochen menghentikannya.     

Pria tua mabuk ini memang aneh, tapi dia tidak berniat mencuri tungku tersebut. Jadi, sebaiknya tidak menyerang lebih dulu, kalau-kalau mereka malah menciptakan musuh yang tangguh.     

Zhang Ruochen terlihat sangat tampan dengan jubah putihnya. Lelaki itu mendekati punggung pria tua dan tersenyum. "Tampaknya, senior sangat paham mengenai wine dan pil-pil. Apa boleh saya tahu nama Anda?"     

Pria itu melepaskan pelukannya dan menoleh ke arah Zhang Ruochen. "Aku sama sekali tidak ahli. Aku hanya mengerti beberapa hal." Setelah mengambil jeda sejenak, ia berkata, "Aku meminum terlalu banyak wine dan sedikit mabuk. Aku tidak ingat namaku, tapi orang-orang menyebutku sebagai Penggila Alkohol."     

"Kau memang seorang penggila alkohol," kata Blackie dengan dingin.     

Penggila Alkohol tidak marah mendengarnya. Sebaliknya, ia mengambil labu wine di pinggangnya dan mulai menenggak winenya. Pria itu segera menghabiskannya.     

"Labu ini terlalu kecil. Aku bisa menghabiskan semuanya hanya dalam satu kali teguk."     

Ia kembali meletakkan labunya ke pinggul dan mengeluarkan tas wine dari punggungnya. Kemudian, ia kembali duduk di samping tungku dan minum-minum.     

Blackie mengirimkan pesan telepati kepada Zhang Ruochen. "Penggila Alkohol ini bukan figur biasa. Dia mungkin tahu mengenai identitasmu dan hanya berpura-pura gila agar bisa mendekatimu dan mencuri harta karunmu."     

"Aku akan mengujinya."     

Zhang Ruochen berjalan mendekati Penggila Alkohol. Tiba-tiba, ia mempercepat langkah kakinya sambil meninggalkan bayangan-bayangan di belakangnya, lalu muncul di samping Penggila Alkohol. Kemudian, ia merentangkan kedua jarinya dan mencuri tas winenya.     

Di luar dugaan, dia tidak mendapatkan perlawanan dan dapat dengan mudah mengambil tasnya.     

Penggila Alkohol menatapnya polos dan bertanya, "Apa yang kau lakukan?"     

Zhang Ruochen sedang menggenggam tas wine tersebut. Ketika melihat betapa murni dan polosnya sorot mata sang Penggila Alkohol, maka seketika itu pula Zhang Ruochen tidak tahu harus berbuat apa.     

"Haha, aku mengerti. Kau pasti suka minum, kan?"     

Penggila Alkohol lantas melompat seperti anak kecil. Bahkan, ia sempat salto beberapa kali dan merasa bersemangat.     

Zhang Ruochen menghembuskan nafas lega, tapi ia menghirup aroma alkohol yang kental. Tiba-tiba, Penggila Alkohol sudah berada di dekatnya. Pria tua itu menatapnya dengan bersemangat dari jarak yang sangat dekat, lalu cepat-cepat menyuruhnya, "Minum! Karena kau ingin minum, maka tidak perlu sungkan-sungkan. Minum saja."     

Zhang Ruochen memikirkannya dengan seksama. Selama ini, ia sudah terlalu intens. Semua orang yang ditemuinya sama seperti seekor rubah yang licik. Kadangkala, Zhang Ruochen memang harus mengubah mindset-nya.     

Jadi, lelaki itu pun tersenyum. "Terima kasih atas winenya. Saya akan meminumnya."     

Lelaki itu menggenggam tas wine dan meneguknya. Itu bukan spiritual wine atau saintly wine. Jadi, wine itu tidak dapat meningkatkan kultivasi maupun Kekuatan Batin-nya, namun rasanya sangat kuat dan pedas.     

Setelah melihatnya minum, maka Penggila Alkohol pun menjadi semakin bersemangat. Kemudian, ia menarik Zhang Ruochen keluar dari tempat tersebut, sambil mengatakan bahwa ia akan mengajaknya minum-minum. Mereka tidak akan pulang sampai benar-benar mabuk.     

Zhang Ruochen bisa menilai bahwa Penggila Alkohol memang tidak punya niat buruk terhadapnya. Pria tua itu hanya suka minum.     

Selain itu, Zhang Ruochen juga ingin menggunakan kesempatan ini untuk mengatur mindsetnya, sehingga ia tidak masalah dengan ajakan tersebut. Pada akhirnya, ia pergi keluar untuk minum-minum bersama Penggila Alkohol.     

Pria tua itu membawa Zhang Ruochen menuju ke gudang wine bawah tanah. Ada banyak bejana dengan berbagai macam ukuran.     

Baik Kekuatan Batin dan tubuh Zhang Ruochen sama-sama telah berada di Alam Biksu, hingga membuatnya tidak takut dengan liquor yang keras. Yang jelas, Zhang Ruochen merasa percaya diri kalau ia tidak akan mabuk, sebanyak apapun minumnya.     

Zhang Ruochen dan Penggila Alkohol pun minum tiga bejana berturut-turut.     

Penggila Alkohol meletakkan bejananya. Kemudian, setelah melihat Zhang Ruochen masih berdiri di sana, maka ia menjadi sedikit terkejut. "Dragon and Mad Oxen Wine adalah wine peringkat 17 terkuat di dunia ini, tapi kau sudah meminumnya tiga kali berturut-turut tanpa mabuk. Kau benar-benar sama seperti diriku ketika muda. Lumayan, lumayan."     

"Apa itu Dragon and Mad Oxen Wine?"     

Sekarang ini, pikiran Zhang Ruochen terasa sedikit kacau. Lelaki itu tidak bisa merasakan Chi Suci yang mengalir liar di tubuhnya. Setiap garis-garis Chi Suci itu sama seperti bulu lembu. Bahkan, aliran darahnya meningkat dua kali lipat.     

Boom.     

Tepat setelah itu, terdengar suara ledakan dari atas tanah. Gudang alkohol itu juga bergetar. Debu-debu mulai berguguran, seakan tempat itu akan runtuh.     

"Gu Linfeng, keluarlah kau."     

Terdengar suara dingin dan datar dari atas permukaan tanah dan masuk ke dalam gudang wine.     

Di malam hari, Death Knight sedang membawa tombak darah dan menghancurkan gerbang Kota Kuno Taiyin. Dia sedang bergegas masuk. Ledakan yang terjadi sebelumnya adalah suara gerbang yang hancur.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.