Kaisar Dewa

Pertarungan Sengit



Pertarungan Sengit

1Pertempuran itu segera dimulai. Para Biksu mulai melepaskan kehendak biksu masing-masing dan melingkupi Kota Kuno Taiyin.     0

Formasi pertahanan kota tidak bisa diaktifkan, tapi masih banyak formasi pertahanan lainnya. Para kultivator sedang bersembunyi di baliknya.     

Yao Sheng terbang keluar dari langit malam. Ia mendarat di tanah dengan suara boom, dan kembali muncul di belakang Zhang Ruochen.     

"Death Knight, Anda tidak perlu menyerangnya secara langsung," seru Yao Sheng. "Saya bisa membunuhnya."     

Pada pertarungan di Lembah Mo You, saat itu Yao Sheng sempat bertarung melawan Zhang Ruochen dan berhasil melukai pemuda tersebut. Jadi, ia merasa sudah mendapatkan gambaran umum mengenai kemampuan Zhang Ruochen, hingga membuatnya cukup percaya diri untuk membunuh lelaki tersebut.     

Yao Sheng baru saja menyerahkan dirinya kepada Death Knight, dan menjadi salah satu anggota Kuil Immortal. Oleh karena itu, ia harus melakukan sesuatu demi meningkatkan derajatnya/     

Membunuh Zhang Ruochen adalah pencapaian besar.     

"Ghost King Chain."     

Yao Sheng membuka mulutnya dan meludahkan rantai sebesar lengan. Rantai itu terbang bagaikan seekor naga besi. Ribuan inskripsi muncul pada rantainya dan melepaskan Thousand Lines of Destruction.     

Kaboom.     

Namun, rantai yang mengandung daya destruktif itu tidak mengenai Zhang Ruochen. Sebaliknya, rantai itu mengenai Biksu Qing Feng yang sedang terbang di langit.     

Biksu Qing Feng merasa sedikit terkejut. Ia cepat-cepat melepaskan bayangan pedang, sambil berujar, "Mountain Print."     

Pedang saint di punggungnya segera terbang keluar dari sarung. Pedang itu bergetar hebat, sambil melepaskan ribuan pilar-pilar Chi. Seketika itu juga, pedang tersebut berubah menjadi gunung pedang dengan lima puncak.     

Boom!     

Ghost King Chain menghancurkan gunung pedang dan menyerang Biksu Qing Feng. Rantai itu berhasil menghempaskannya ke tanah. Gelombang energi yang kuat akhirnya menghancurkan paviliun dan manor-manor di sekitarnya.     

Wajah Biksu Qing Feng mulai memucat. Sambil memuntahkan darah, ia keluar dari balik reruntuhan dan menatap Yao Sheng dengan ekspresi terkejut. "Kami berdua adalah para Biksu di level atas. Kenapa masih ada perbedaan kekuatan?"     

Ia bukanlah Biksu di level atas yang lemah. Akan tetapi, ia telah terluka setelah menukar sedikit gerakan dengan Yao Sheng. Jadi, bagaimana mungkin ia tidak merasa terkejut?     

Sebagai Wakil Pemimpin Istana Nether Heavenly, maka Yao Sheng pun menjadi lumayan terkenal. Beberapa Setengah-Biksu tua di Kota Kuno Taiyin juga sudah mengenalinya.     

"Ternyata Yao Sheng benar-benar bergabung dengan Immortal Vampir."     

"Kudengar Yao Sheng punya tubuh pria dan wanita. Kalau dia menyerang, maka itu seperti serangan dua Biksu level atas. Hanya segelintir pertapa di bawah Alam Xuanhuang yang mampu menandinginya."     

"Apa kau tidak lihat, bahkan Biksu Qing Feng pun tidak sanggup menangkis serangannya? Sosok sepertinya mungkin hanya bisa ditekan oleh Biksu di level Xuanhuang."     

…     

…     

Yao Sheng tidak peduli dengan Biksu Qing Feng. Sorot matanya hanya terpaku ke arah Zhang Ruochen. Ketika itu, ia melesat maju sambil terkekeh jahat.     

"Kau sangat pintar bersembunyi. Baiklah, mari kita lihat, seberapa lama kau mampu bersembunyi."     

Whoosh!     

Di bawah kendalinya, Ghost King Chain kembali terlempar. Rantai itu berputar cepat dan membentuk cincin cahaya 30 kaki. Sebuah kepala yang mengerikan keluar dari atas rantai tersebut. Kepalanya sama besar dengan cakram. Kepala itu muncul di tengah sembilan cincin cahaya, diselimuti oleh api ghost hijau.     

Itu adalah kepala seorang Biksu sejati, yang juga menyimpan kekuatannya. Yang jelas, serangan kali ini lebih kuat daripada serangan yang sebelumnya.     

Biksu Qing Feng terengah-engah, sambil membatin, "Kemampuan bertempur Yao Sheng cukup mengerikan. Kalau dia menggunakan serangan seperti ini sebelumnya, maka aku pasti akan terluka parah. Aku khawatir dengan nasib Zhang Ruochen hari ini. Dia hanya bisa selamat bila figur tangguh dari Sekte Yin Yang tiba di tempat ini."     

Tidak peduli seberapa tangguhnya Zhang Ruochen, tapi ia masih terlampau muda. Tingkat kultivasinya juga terlampau rendah, dan sama sekali tidak mampu menandingi para Biksu level atas.     

Kekuatan yang memancar dari Ghost King Chain telah membuat para pertapa di sekitarnya merasa tertekan. Tidak ada satupun dari mereka yang percaya bila Zhang Ruochen mampu menangkisnya.     

Mungkin karena pengaruh wine, maka Zhang Ruochen sama sekali tidak takut dengan rantai tersebut. Sebaliknya, ia malah sengaja menyambutnya.     

Argh!     

Roar!     

Lelaki itu mengangkat tangannya. Di waktu yang sama, bayangan naga dan gajah sama-sama bermunculan. Ia mendorong kedua tangannya ke depan dan membuatnya berbenturan dengan kepala api ghost.     

Pukulan Zhang Ruochen sangat keras dan agresif. Lelaki itu melancarkan puluhan pukulan berturut-turut, hingga mampu menghempaskan kepala dan rantai tersebut.     

Bagaimana mungkin? Kenapa dia sangat kuat?     

Yao Sheng merasa terkejut. Ia bertanya-tanya, apakah Zhang Ruochen benar-benar Gu Linfeng atau tidak.     

Sekarang ini, Zhang Ruochen jauh lebih kuat daripada Gu Linfeng. Walaupun tanpa menggunakan Ten Saint Blood Armor, namun ia masih mampu menandingi Yao Sheng.     

Seandainya Zhang Ruochen benar-benar Gu Linfeng, artinya dia baru saja mengalami peningkatan pesat hanya dalam kurun waktu beberapa hari?     

Tapi, bagaimana mungkin?     

Zhang Ruochen sedang berada di kondisi gilanya. Baik aliran darah maupun Chi Suci di dalam dirinya sama-sama agresif. Tentu saja, ia tidak kehilangan kesadaran sepenuhnya. Lelaki itu hanya setengah mabuk. Bahkan, ia merasa kalau hal itu cukup hebat. Sebab, ketika mabuk, maka ia dapat melepaskan kekuatan dua kali lipat.     

"Ten Saint Blood Armor," teriaknya tanpa pikir panjang, sambil mengaktifkan kekuatan armor.     

Sepuluh bayangan biksu muncul dan berada di sepuluh penjuru yang berbeda-beda. Dengan bantuan mereka, maka aura Zhang Ruochen pun menjadi semakin menguat.     

Boom!     

Lelaki itu mendorong ke depan dan memaksa Yao Sheng mundur sampai 100 kaki. Tanah di bawah kakinya langsung meledak.     

Zhang Ruochen masih melanjutkan serangannya. Setiap pukulan itu bagaikan lima gunung jari yang menghantam turun. Yao Sheng hanya bisa bergerak pasif. Tidak peduli apa yang dilakukan, namun ia tidak akan mampu menangkis serangan Zhang Ruochen.     

Perlahan-lahan, Zhang Ruochen menyadari sesuatu yang aneh. Kemudian, ia berusaha menebaknya, "Seharusnya ini adalah pengaruh dari Dragon and Mad Oxen Wine, sehingga aku dapat melepaskan dua kali lipat kekuatan. Kalau tidak, maka berdasarkan pada kultivasiku, maka aku bukanlah tandingan Yao Sheng."     

Biksu Ya She mengernyitkan dahinya. "Yao Sheng bukanlah tandingan Zhang Ruochen. Biksu Konyu, Bisku Qinyi, Biksu Wanxin, cepat bantu dia."     

Ketiga Biksu itu adalah para Biksu level atas dari Ras Huangtian. Kaisar Darah Huangtian telah meminta mereka untuk mengikuti Death Knight dan membunuh Gu Linfeng.     

Ketiga Biksu level atas itu sama-sama membuka sayap darahnya. Mereka terbang menuju ke tiga arah yang berbeda-beda, lalu mendekati medan pertempuran di antara Zhang Ruochen dan Yao Sheng.     

"Original Blood Print."     

"Jinghong Dragon Sword Technique."     

"Heart Destruction Finger."     

Ketiga Biksu itu melepaskan mantra suci masing-masing.     

Yao Sheng mengumpat di dalam hati, sambil berpikir bawah para Immortal Vampir ternyata benar-benar gila. Bagaimana tidak, serangan semacam itu juga bisa membunuhnya.     

Maka dari itu, ia segera menghentikan serangannya dan melarikan diri.     

"Kau ingin pergi kemana?"     

Karena tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan itu, maka Zhang Ruochen melancarkan pukulan ke arah dada tubuh pria Yao Sheng. Pukulan itu tumpang tindih dan berlapis-lapis, dengan 36 lapis kekuatan.     

Poof.     

Dada Yao Sheng ambles, dengan tulang rusuknya yang retak. Ia terhempas ke udara bagaikan peluru meriam, lalu tersungkur ke tanah.     

Zhang Ruochen juga terluka setelah menyerang Yao Sheng. Ketiga mantra suci itu mengenai dirinya. Walaupun ia sudah dilindungi oleh Ten Saint Blood Armor, namun ia masih terluka. Akan tetapi, tubuhnya sudah berada di Alam Biksu, hingga membuat daya tahannya semakin kuat. Oleh karena itu, ia tidak terluka parah.     

"Gila. Seperti yang diduga, begitulah tubuh Biksu. Dia menerima mantra suci begitu saja."     

"Ten Saint Blood Armor itu sangat kuat. Kita tidak akan bisa melukai Zhang Ruochen, kecuali kita menggunakan kartu andalan yang sesungguhnya."     

"Kalau begitu mari kita lakukan. Aku tidak percaya kalau kita tidak mampu membunuhnya."     

Ketiga Biksu titu kembali melepaskan mantra suci, dan melepaskan serangan yang lebih kuat.     

Yang pasti, Zhang Ruochen tidak akan membiarkan mereka melakukannya.     

Whoosh!     

Zhang Ruochen melesat dan menggunakan Ruang Pergerakan. Lelaki itu kembali muncul di hadapan Biksu Kongyu dan menghantamnya.     

Sebelum Biksu Kongyu sempat merespon, ia sudah lebih dulu terhempas dan terlempar ke tanah. Lutut Zhang Ruochen sedang menekan perut Biksu Kongyu. Di waktu yang sama, lelaki itu mengepalkan tangannya erat-erat. Setelah itu, ia mendaratkan pukulan bertubi-tubi.     

Boom, boom.     

Zhang Ruochen baru saja melepaskan 100 pukulan dalam waktu singkat. Setiap pukulan dikerahkan dengan segenap tenaga.     

Tulang-tulang Biksu Kongyu telah hancur, sedangkan dadanya ambles. Separuh tubuhnya hancur menjadi kubangan darah. Zhang Ruochen memasukkan tangannya ke dalam kubangan darah dan mengambil Holy Source sekepalan tangan.     

Hanya dalam satu hembusan nafas, seorang Biksu di level atas telah mati. Lebih tepatnya, dia baru saja dipukuli sampai mati.     

Di dekat sana, Biksu Qing Feng langsung merasa lemas. Kalau dia berhadapan dengan Zhang Ruochen yang sedang menggila ini, mungkin dia juga akan mati.     

Yao Sheng keluar dari reruntuhan dan memuntahkan darah. "Berani-beraninya kau menyerangku, kurasa kau memang pantas untuk mati. Apa kau kira Zhang Ruochen mudah ditangani."     

Biksu Qinyi dan Wanxin sama-sama punya mindset yang kuat, sehingga mereka berdua tidak takut. Ketika itu, mereka kembali menyerang dengan teknik pedang dan teknik jari.     

"Lima Pedang."     

Kartu andalan terbesar Biksu Qingyi adalah Lima Pedang. Di usianya yang sekarang ini, setidaknya ia punya kesempatan sebesar 50 persen untuk menjadi Biksu Pedang. Sampai sekarang pun, ia jarang bertemu dengan para Biksu level atas yang mampu menandinginya.     

Tubuh Biksu Qingyi menyatu dengan pedang saintnya. Dengan jejak cahaya pedang sepanjang puluhan meter, maka ia melesat cepat menuju dahi Zhang Ruochen.     

Zhang Ruochen melayangkan pukulan ke depan dan berbenturan dengan pedang saint tersebut.     

Sebuah Senjata Saint Seribu Inskripsi dan teknik Lima Pedang adalah kombinasi serangan yang unggul bagi para Biksu level atas. Yang jelas, hanya segelintir orang yang mampu menangkis serangan itu.     

Kaboom.     

Zhang Ruochen terhempas ke belakang. Lelaki itu mundur sampai lebih dari 100 meter jauhnya, dengan separuh tubuhnya yang tenggelam di tanah.     

Walaupun sudah menggunakan Seven Kill Boxing Glove dan Ten Saint Blood Armor, namun tangan kanan Zhang Ruochen masih mati rasa. Lelaki itu terluka.     

Biksu Qingyi menggenggam pedang saintnya dan menatap Zhang Ruochen di bawahnya. Kemudian, ia mencibir. "Zhang Ruochen, bukankah kau juga ahli dalam permainan pedang? Kenapa kau masih terluka oleh pedangku?"     

Zhang Ruochen tidak membalasnya. Ia mengalirkan Chi Suci ke dalam dirinya, hingga tangan kanannya kembali pulih. Setelah itu, ia mengeluarkan Pedang Kuno Abyss dan memegang gagangnya.     

Whoosh!     

Puluhan pedang Chi muncul secara otomatis. Layaknya para pengembara, maka pedang-pedang Chi itu berputar di sekitarnya.     

Pedang saint bIksu Qingyi bergetar hebat dengan suara "clang".     

"Bagaimana mungkin kehendak pedangnya bisa begitu kuat?" Biksu Qingyi mengendalikan pedang saintnya dengan susah payah, karena pedang itu ingin terbang menjauh darinya. Sorot matanya memperlihatkan rasa terkejut.     

"Enam Pedang." Zhang Ruochen menggenggam Pedang Kuno Abyss dan terbang ke udara untuk menyerang Biksu Qinyi.     

Biksu Qingyi sudah bersiap-siap. Ia menggerakkan pedangnya secara horizontal untuk menangkis serangan Zhang Ruochen. Akan tetapi, pedang saintnya langsung remuk setelah berbenturan dengan Pedang Kuno Abyss.     

Poof.     

Zhang Ruochen berhasil menembus serangan Biksu Qingyi.     

Pedang Chi-nya terlampau tajam. Di udara, tubuh Biksu Qingyi terbelah menjadi dua, dan menyemburkan darah saintly.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.