Kaisar Dewa

Zhang Ruochen adalah Gu Linfeng



Zhang Ruochen adalah Gu Linfeng

2Death Knight tiba tanpa aba-aba. Bahkan, formasi pertahanan Kota Kuno Taiyin masih belum sempat diaktifkan ketika dia masuk ke dalam kota.     
1

Tiba-tiba, banyak pertapa yang berjatuhan di tanah dan meregang nyawa.     

Peng Peng.     

Death Knight menghirup nafas dalam-dalam, dan semua mayat di tanah itu langsung meledak, hingga akhirnya berubah menjadi Chi Darah dan berkumpul ke arahnya.     

Setelah menghirup semua Chi Darah tersebut, maka luka-lukanya pun berangsur pulih.     

"Gu Linfeng, jangan pernah mengira kalau kau bisa pergi ke timur."     

Yao Sheng terbang mendekat, dan berdiri di atas awan merah darah. Dua pilar cahaya terlepas dari kedua mata merah tubuh prianya, seraya menatap Kota Kuno Taiyin di bawahnya.     

Sedangkan tubuh wanitanya, ia tertawa dengan suara memekik, yang membuat semua pertapa manusia di kota itu merasa ketakutan.     

Tepat setelah itu, Biksu Ya She dan ketiga Biksu dari Immortal Vampir lain juga tiba di Kota Kuno Taiyin, dan menempati setiap penjuru, kalau-kalau Gu Linfeng berniat melarikan diri.     

Energi saintly itu membuat para pertapa di bawah Alam Biksu mengalami syok.     

Di bawah tekanan keenam Biksu, maka ratusan ribu pertapa di kota itu tidak mampu lagi bangkit berdiri. Beberapa di antara mereka tampak berlutut, beberapa sisanya pingsan. Hanya para Setengah-Biksu yang masih sanggup berdiri.     

"Kenapa para Biksu Darah dari Ras Immortal Vampir berada di sini?"     

"Gu Linfeng? Apa yang terjadi? Mereka sedang memburu Leluhur Sekte Dewa Darah, Gu Linfeng? Gu Linfeng sedang berada di Kota Kuno Taiyin?"     

"Keenam Biksu dari Ras Immortal Vampir datang kemari sekaligus. Para pertapa di Kota Kuno Taiyin mungkin akan dibantai."     

…     

Semua pertapa manusia mulai merasa ketakutan.     

Bagi mereka, setiap Biksu itu memiliki kekuatan yang besar. Para pertapa biasa tidak ada apa-apanya di hadapan mereka.     

Hua.     

Sebuah Chi saintly memancar keluar dari mansion pemimpin kota, dan tampak menyilaukan.     

Di tengah gelombang energi Chi Suci, di sana terdapat seorang elder berjubah Taoist. Dia adalah penjaga Kota Kuno Taiyin, sekaligus seorang Biksu dari Sekte Yin Yang. Dia adalah Biksu Qing Feng.     

Biksu Qing Feng adalah Biksu kelas atas dengan pancaran kehendak biksu yang kuat. Ketika itu, ia berkata," Kota Kuno Taiyin adalah tempat yang penting bagi Sekte Yin Yang. Aku sudah mengirim pesan kepada sekte, dan mereka akan segera mengirimkan sosok tangguh kemari. Aku sarankan agar kalian pergi dari sini sekarang juga. Kalau tidak, nanti kalian tidak akan sempat melakukannya."     

Biksu Qing Feng tidak membual. Dia memang sudah mengirimkan pesan ke Sekte Yin Yang.     

Suara Death Knight terdengar dingin, "Kami tidak akan lama berada di tempat ini. Kami akan segera pergi setelah membunuh Gu Linfeng."     

Biksu Qing Feng tahu bahwa Death Knight adalah sosok yang tangguh. Oleh karena itu, ia tidak berani menyerangnya secara langsung, apalagi sebelum sosok tangguh dari Sekte Yin Yang tiba di tempat ini. Akan tetapi, ia masih berkata, "Gu Linfeng tidak ada di sini."     

"Kurasa tidak demikian."     

Death Knight menatap Biksu Ya She.     

Biksu Ya She sedang menggenggam kompas perunggu. Kemudian, ia menyuntikkan Kekuatan Batin-nya ke dalam kompas perunggu. Setelah itu, ia segera menemukan keberadaan Gu Linfeng.     

Para Biksu dari Ras Immortal Vampir mulai berjalan ke arah yang dituding oleh Biksu Ya She. Mereka bergerak mendekati pusat kota.     

Chi Darah yang memancar keluar dari tubuh Death Knight sangat tangguh. Jadi, kemanapun ia melintas, maka semua pertapa manusia dalam radius seratus kaki langsung terbunuh.     

Sementara itu, Chi Darah dari para pertapa yang tumbang segera diserap olehnya, dan mulai menyembuhkan luka-lukanya.     

Sebagian besar pertapa di Kota Kuno Taiyin adalah para murid dari Sekte Yin Yang. Ada lebih dari seribu murid sekte yang baru saja terbunuh.     

Biksu Qing Feng terlihat geram dan berkata, "Nyalakan formasi pertahanan dan bunuh semua Biksu dari Ras Immortal Vampir."     

Semua menara formasi taktis di Kota Kuno Taiyin mulai diaktifkan, sedangkan delapan pilar cahaya melesat keluar, hingga berubah menjadi delapan halo putih yang menyebar.     

"Bukankah sudah terlambat bila kau ingin mengaktifkan formasi pertahanan?" kata Elder Berjubah Silver – Biksu Ya She – sambil mencibirnya. Ia menggigit ibu jari di tangan kanan, lalu menekannya pada kompas perunggu.     

Kompas perunggu itu berputar cepat. Setelah itu, delapan jejak cahaya merah darah memancar keluar dan mengarah menuju delapan menara formasi taktis.     

Delapan jejak cahaya darah itu mengandung Kekuatan Batin yang tinggi. Setelah melesat ke arah menara formasi, maka seketika itu pula terdengar suara-suara pekikan memilukan.     

Semua master array di menara itu terluka parah. Beberapa di antara mereka memuntahkan darah dan pingsan. Di waktu yang sama, beberapa master lainnya langsung meregang nyawa, karena otaknya sudah rusak dan jiwa sucinya hancur.     

Tidak ada satupun Biksu Kekuatan Batin di antara para master array di Kota Kuno Taiyin. Oleh karena itu, mereka tidak bisa bertahan dari serangan Biksu Kekuatan Batin.     

Biksu Feng Qing merasa ketakutan.     

Para Biksu Immortal Vampir itu terlampau tangguh. Mungkin masing-masing dari mereka sama kuatnya seperti dirinya.     

Death Knight berusaha memperingati Biksu Qing Feng, "Sebaiknya kau tidak ikut campur. Kalau tidak, maka kami akan membunuhmu lebih dulu."     

Yao Sheng, Biksu Ya She, dan ketiga Biksu Immortal Vampir tersenyum dingin.     

Biksu Qing Feng pun baru kali ini merasa tak berdaya. Dia hanya bisa mengamati murid-murid dari Sekte Yin Yang dihisap habis oleh para Vampir, dan sama sekali tidak bisa melakukan apa-apa.     

Ia tahu bahwa dirinya akan terbunuh kalau memilih untuk melawan mereka.     

Sejumlah besar murid-murid dari Sekte Yin Yang sedang tiarap di tanah. Sebagaimana mereka mengamati Death Knight yang sedang berjalan mendekati mereka, hingga mereka pun menjadi semakin ketakutan.     

Mereka menoleh ke arah Biksu Qing Feng, berharap mendapatkan bantuan.     

Seorang murid yang penakut mulai menangis. "Tolong, tolong jangan hisap darahku."     

Biksu Qing Feng menggertakkan giginya dan berusaha menahan diri. Ia sedang menunggu figur tangguh dari Sekte Yin Yang tiba.     

Death Knight tersenyum jahat. Chi Darah yang memancar dari tubuhnya melukai murid-murid di sekitar sana, bagaikan tali transparan yang mencekik leher mereka.     

Murid-murid itu masih berusaha meronta, dan mereka tampak menderita.     

Biksu Qing Feng merasa bersalah. Ketika itu, ia membatin, "Bukannya aku tidak ingin membantu kalian. Tapi aku memang tidak bisa melakukan apa-apa."     

Hong Long.     

Sebuah energi dahsyat memancar dari bawah tanah Kota Kuno Taiyin, dan membumbung ke langit.     

"Riak energi yang sangat kuat. Tak kusangka, rupanya masih ada figur setangguh ini di Kota Kuno Taiyin."     

Biksu Qing Feng menatap manusia di depannya.     

Itu adalah pemuda yang mengenakan pakaian murid Sekte Yin Yang. Pemuda itu terlihat tampan dengan perawakan ideal. Rambut panjangnya menyentuh pipi, dan ia mengeluarkan bau alkohol yang kental.     

Dia adalah Zhang Ruochen.     

Zhang Ruochen tidak berubah menjadi orang lain.     

"Ternyata itu adalah Dragon and Mad Oxen Wine. Luar biasa."     

Zhang Ruochen hanya setengah mabuk. Ia tersenyum dan mengamati para murid dari Sekte Yin Yang – yang sedang diselimuti Chi Darah.     

"Naga Sembilan Hari."     

Zhang Ruochen menggeliatkan tubuhnya dan terbang bagaikan seekor naga.     

Ao.     

Ia melayangkan pukulan, dan bayangan seekor naga terbang keluar, dengan suara auman naga, lalu menghancurkan lapisan-lapisan Chi Darah dan melesat menuju Death Knight – yang sedang berdiri di tengah jalan.     

Puluhan murid dari Sekte Yin Yang mulai melarikan diri dan terjatuh di tanah.     

Ketika mereka sedang tergesa-gesa, saat itu mereka juga merasa bersemangat, sebagaimana seorang murid muda rupanya mampu menandingi Death Knight.     

Ci La.     

Tombak dan naga itu berbenturan, hingga melepaskan berkas-berkas cahaya, dan hampir membuat buat para pertapa di dekatnya.     

Kota Kuno Taiyin telah diperkuat sejak lama, sehingga bangunannya sangat kokoh. Oleh karena itu, pertempuran di tingkat Biksu masih belum bisa menghancurkannya.     

Death Knight sudah pernah melihat gambar Zhang Ruochen dan Gu Linfeng sebelumnya, sehingga ia segera mengenali Zhang Ruochen.     

Dia datang kemari demi mencari Gu Linfeng, tapi malah bertemu dengan Zhang Ruochen.     

Tampaknya, mereka berdua adalah orang yang sama.     

"Rupanya kau benar-benar Leluhur Sekte Dewa Darah, Zhang Ruochen. Hari ini, aku pasti akan membunuhmu."     

Chi Suci di dalam tubuh Death King mengalir kencang, dengan suara bergemuruh bagaikan aliran sungai dan melepaskan riak-riak energi.     

Biksu Qing Feng merasa tertegun. Apa pemuda itu benar-benar sang Keturunan Ruang dan Waktu, Zhang Ruochen?     

Lalu kenapa Zhang Ruochen berubah menjadi Gu Linfeng?     

Selain Biksu Qing Feng, maka semua pertapa di kota itu juga merasa terkejut dengan apa yang diutarakan oleh Death Knight, seakan baru saja mendengar rahasia besar.     

Seorang Setengah-Biksu dari Sekte Yin Yang berkata, "Aku sudah pernah melihat gambar Zhang Ruochen. Pemuda itu memang Zhang Ruochen."     

"Death Knight mengklaim bahwa Zhang Ruochen dan Gu Linfeng adalah orang yang sama. Dia tidak bercanda, kan?"     

"Death Knight adalah seorang Biksu. Bagaimana mungkin Biksu berbohong? Mungkin Zhang Ruochen memang Gu Linfeng."     

"Kudengar bahwa jenius pedang dari Sekte Yin Yang – Lin Yue – adalah juga Zhang Ruochen."     

Seorang murid muda dari Sekte Yin Yang merasa bersemangat. Ia berkata, "Apa benar kalau Zhang Ruochen punya tiga kepala, enam lengan, dan 72 bayangan, sehingga membuatnya bisa terbang?"     

Ada banyak cerita legenda mengenai sosok Zhang Ruochen di Daratan Kunlun. Beberapa cerita itu cukup aneh, tapi karena cerita-cerita itu, Zhang Ruochen akhirnya menjadi idola banyak pertapa muda.     

Sekarang ini, setelah dapat bertemu Zhang Ruochen secara langsung, maka semua murid muda itu seakan lupa bahwa mereka sedang berada di dalam bahaya. Sebaliknya, mereka mulai merasa bersemangat, sebagaimana mereka sudah tidak sabar lagi menanti pertempuran di antara Zhang Ruochen melawan para Biksu Immortal Vampir.     

Kabarnya, Zhang Ruochen adalah sosok pertapa yang tidak pernah kalah. Apa itu benar?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.