Kaisar Dewa

Permaisuri Darah Belum Mati?



Permaisuri Darah Belum Mati?

3Zhang Ruochen tidak menolak posisi Leluhur. Lelaki itu langsung menyetujuinya tanpa perlu merasa keberatan.      1

Sekte Dewa Darah adalah sebuah sekte kuno dengan riwayat yang panjang dan warisan melimpah. Kalau ia bisa menjadi Leluhur, maka ia akan menerima banyak sumber daya, sesuatu yang tidak akan bisa didapatkan oleh para Biksu biasa.     

Seperti misalnya, darah dewa.     

Ada mayat dewa di Sekte Dewa Darah. Menurut legenda, itu adalah mayat Dewa Darah, sang empunya sekte.     

Mayat dewa itu sudah menjadi semacam harta karun raksasa. Sebab, mayatnya menyimpan banyak darah dewa.     

Selain itu, setiap bagian dari mayat dewa adalah harta karun. Pakaian mereka, tulang-tulang mereka, rambut mereka. Semua itu adalah harta karun yang didambakan oleh para Biksu.     

Tentu saja, Zhang Ruochen hanya ingin mendapatkan darahnya.     

"Kalau aku bisa mendapatkan banyak darah dewa, maka aku bisa membuat lebih banyak Blood Repression Rune."     

Kekacauan yang terjadi di antara para petinggi Sekte Dewa Darah telah selesai. Secara natural, semua mata-mata manusia dan Vampir sudah dibunuh.     

Tentu saja, ada begitu banyak Biksu yang meregang nyawa. Sehingga, Sekte Dewa Darah benar-benar terkena dampak atas peristiwa tersebut. Akibatnya, beberapa peristiwa level rendah dan menengah mulai bermunculan. Yang jelas, butuh beberapa lama sampai seluruh kondisi itu kembali stabil.     

Elder Yuanzhou memberi saran agar mengundang para Biksu di seluruh dunia untuk menghadiri upacara penobatan.     

Zhang Ruochen menolak sarannya. Ia berpikir bahwa Sekte Dewa Darah masih harus menjauh dari dunia luar dan menata kembali urusan internalnya, sambil pelan-pelan mengembalikan kekuatan. Maka dari itu, mereka bisa menyelenggarakan upacara penobatan setelah situasinya kembali normal dan sektenya menjadi semakin kuat.     

…     

…     

Berita-berita mengenai pertempuran di pusat Pasar Gelap telah menyebar. Hal itu bukan hanya mengejutkan Negara Tiantai, tapi juga para kultivator di seluruh Daratan Kunlun.     

Istana kekaisaran dan Pasar Gelap telah bekerja sama dan berhasil membunuh lebih dari 20 Biksu Ras Huangtian. Ini juga termasuk Tuan Mu Qian, Elder Berjubah Hijau dari Paviliun Immortal, dan Putri Huangtian.     

Ada rumor yang beredar bahwa sang Keturunan Ruang dan Waktu – Zhang Ruochen – rupanya juga terlibat ke dalam pertempuran tersebut, yakni menggunakan Clear Sky Bow dan Shining Sun Arrow untuk membunuh Putri Huangtian.     

Semua kelompok-kelompok besar di Negara Tiantai mulai bersikap waspada. Mereka sedang berjaga-jaga kalau kerusuhan yang terjadi akan mempengaruhi mereka.     

"Ada lebih dari 20 Biksu yang mati berturut-turut. Bahkan Ras Huangtian tidak akan tinggal diam. Sebab, separuh dari mata-mata mereka di Wilayah Pusat baru saja dibersihkan."     

Rencana awal Ras Huangtian di Wilayah Pusat memang berhubungan erat dengan Sekte Dewa Darah. Mereka ingin menggunakan sekte itu sebagai markas untuk menghancurkan Negara Tiantai.     

Sekarang ini, kekuatan mereka di Sekte Dewa Darah sudah benar-benar disingkirkan. Oleh karena itu, mereka tidak akan bisa menimbulkan kerusuhan lainnya di Wilayah Pusat.     

Banyak kultivator yang mulai menganalisis situasi terkini, termasuk Lady Saint di Pusat Kota Kekaisaran nun jauh di sana, lalu Menteri Peperangan, Bank Pasar Bela Diri, Pasar Gelap, Sacred Central Crypt, bahkan Sekte Setan Penyembah Bulan.     

Mereka berusaha menganalisis situasi demi mengantisipasi segala macam perubahannya.     

"Setelah menyingkirkan mata-mata Ras Huangtian, maka krisis yang dialami oleh Zhang Ruochen telah berakhir, kan?"     

Lady Saint sedang berdiri di samping Heaven and Earth Chessboard. Ketika melihat beberapa bidak-bidak catur telah menghilang dari papannya, maka senyuman cantik muncul di mata beningnya.     

Setiap Biksu di Daratan Kunlun adalah sebuah bidak catur pada papan tersebut. Ketika mereka mati, maka satu bidak catur akan menghilang.     

Boom!     

Terdengar suara ledakan dari wilayah Sekte Dewa Darah di papan catur.     

"Apa yang terjadi? Apa kekacauan di Sekte Dewa Darah masih belum berakhir?"     

Sorot mata Lady Saint mulai mengeras. Sambil mengaktifkan Kekuatan Batin-nya, maka ia masuk ke dalam papan catur untuk memeriksa Biksu yang mati tersebut.     

Boom, boom.     

Beberapa wilayah di papan catur kembali meledak. Setidaknya, 20 Biksu baru saja mati.     

Perubahan drastis yang terjadi telah mengguncang para Biksu Sekte Confucius. Mereka semua bergegas ke Lianzhu mansion untuk bertanya kepada Lady Saint.     

Lady Saint juga tidak paham. Menurut informasi yang diperolehnya, maka konflik internal di Sekte Dewa Darah seharusnya telah berakhir. Lalu, bagaimana mungkin pertempuran intens kembali terjadi?     

Dengan begitu banyaknya biksu yang mati, maka siapapun bisa membayangkan betapa berdarahnya pertempuran tersebut.     

"Biksu Pelukis sedang berada di Sekte Dewa Darah. Dia pasti sanggup menghentikan semua kekacauan ini."     

"Kurasa tidak demikian. Chu Tua memang sangat bertalenta dan mampu menyapu bersih semua pertapa di Alam Biksu. Akan tetapi, papan catur menunjukkan bahwa seorang Saint King baru saja terlahir. Kelahiran Saint King bukanlah perkara sepele!"     

"Kalau Saint King itu adalah teman kita, maka kekacauan itu pasti akan segera berakhir. Tapi kalau dia adalah musuh, maka masalah di Sekte Dewa Darah baru saja dimulai. Tidak lama lagi, seluruh Negara Tiantai akan terlibat perang dan kerusuhan."     

…     

Heaven and Earth Chessboard dapat memberikan gambaran umum mengenai situasi yang sedang terjadi. Akan tetapi, tidak ada seorangpun yang paham mengenai apa yang sedang terjadi di Sekte Dewa Darah. Maka dari itu, mereka hanya bisa menunggu dan berharap mendapatkan kabar sesegera mungkin.     

Lady Saint juga merasa gugup. Wanita itu sedang menggigit bibirnya, bahkan sempat menahan nafas.     

Ia khawatir dengan Sekte Dewa Darah dan Chu Siyuan. Tentu saja, dia juga mengkhawatirkan Zhang Ruochen. Apalagi, Zhang Ruochen sedang berada di tengah pusaran. Sebuah kesalahan kecil akan merenggut nyawanya.     

Whoosh!     

Signal Flare terbang di langit dan masuk ke dalam Lianzhu Mansion.     

Sorot mata Lady Saint tampak berbinar. Dengan ayunan tangannya, ia membentuk pusaran Chi. Kemudian, Signal Flare itu terbang ke tangannya. Wanita itu segera membaca isinya.     

Ada beberapa Biksu Confucian di dekatnya. Mereka menduga bahwa isi pesan itu merupakan berita dari Sekte Dewa Darah.     

Lady Saint telah selesai membaca pesannya. Mata cerahnya mulai berkedip, dan wanita itu terlihat rileks. Sambil tersenyum, ia berkata, "Ini adalah pesan dari Yue Shuzi, sang petugas Administratif dari Negara Tiantai. Sekte Dewa Darah memang punya masalah besar lainnya, tapi sudah berhasil dikendalikan."     

Kemudian, Lady Saint memberikan Signal Flare itu kepada elder lainnya. Setelah melihat isinya, maka mereka mulai memasang ekspresi menimbang-nimbang.     

"Sosok Saint King tangguh itu rupanya adalah Madam Leluhur, Qiu Yichi. Bagaimana mungkin dia bekerja sama dengan Immortal Vampir?"     

"Semua terjadi sudah sejak ratusan tahun silam, tapi Qiu Yichi telah mengembangkan begitu banyak Biksu, bahkan diam-diam mengendalikan Dunia Primitif Blue Dragon. Metode yang digunakan sangat tidak lazim. Kita harus segera mencari tahu mengenai masa lalunya."     

Lady Saint juga merasa terkejut. "Qiu Yichi tidak berasal dari 10 ras besar vampir dan tidak pernah terlihat dengan Kuil Immortal. Lalu, dia bekerja kepada siapa?"     

Lady Saint adalah orang yang menguasai jejaring informasi terbesar di Daratan Kunlun. Oleh karena itu, hampir tidak ada satu hal pun yang luput dari perhatiannya. Seandainya Qiu Yichi memang pernah berinteraksi dengan Immortal Vampir, maka wanita itu pasti akan mendapatkan petunjuk, tidak peduli seberapa lihai mereka menyembunyikannya.     

Tuan Mei – Pemimpin Sekte Qin – sedang berdiri di dekat Heaven and Earth Chessboard. Ia tidak bicara dan hanya menatap wilayah Sekte Dewa Darah. Kemudian, ia menuding sesuatu di papan tersebut.     

"Lihatlah. Tempat apa ini."     

Lady Saint dan para Biksu Confucian lain segera menoleh ke arah yang ditudingnya.     

"Bottomless Abyss," kata salah seorang Biksu Confucian.     

"Pemimpin Sekte, apa maksud Anda?" tanya seseorang, sambil merasa kebingungan.     

Sorot mata Lady Saint memancarkan cahaya ketakutan. Sambil terkejut, maka ia berkata, "Tuan Mei, apa menurut Anda kerja sama yang dilakukan oleh Qiu Yichi dengan para Vampir berhubungan dengan Bottomless Abyss?"     

Tuan Mei tampak menimbang-nimbang. Kemudian, ia mengangguk dan berkata, "Ketika kau pergi ke Klan Shangguan, Saint King Que pernah memberimu secarik kertas dan isinya menuju ke Bottomless Abyss, kan?"     

"Benar, tapi kertas itu mungkin bukan ditulis olehnya. Bisa jadi itu adalah perangkap Immortal Vampir."     

"Pada mulanya, aku juga berpikir demikian," kata Tuan Mei. "Tapi, Qiu Yichi baru saja muncul di pikiranku. Mungkin, Saint King Que memang benar-benar menulis kertas tersebut. Mungkin dia sedang menunjuk Bottomless Abyss untuk memberitahumu tentang hal-hal lainnya. Bottomless Abyss mungkin menyimpan sesuatu yang mengerikan."     

"Kalau Bottomless Abyss benar-benar punya rahasia yang mengerikan," kata Lady Saint. "Lalu kenapa Saint King Que tidak memberitahu langsung?"     

"Bagaimana kalau dia tidak berani?" tanya Tuan Mei.     

Salah satu Biksu Confucian tidak percaya dengan hal tersebut. "Saint King Que sudah mencapai Alam Saint King sejak 800 tahun silam. Sekarang ini, tingkat kultivasinya sudah sangat tinggi. Memangnya kekuatan macam apa yang sanggup membungkamnya, selain Permaisuri?"     

"Sejak 800 tahun silam," kata Tuan Mei, "Saint King Que hidup dengan sangat terisolasi. Dia jarang memperlihatkan dirinya di depan publik. Dalam beberapa abad terakhir, dia benar-benar sudah menghilang. Rasa-rasanya, dia seperti sudah wafat. Bukankah sikapnya tampak seperti sedang menyembunyikan sesuatu? Mungkin benar-benar ada kekuatan lain yang lebih tangguh daripada Permaisuri, sampai-sampai berhasil membungkamnya."     

"Yang lebih kuat daripada Permaisuri?"     

Tidak ada satupun Biksu yang hadir di sana bisa merasa tenang. Di waktu yang sama, benak mereka mulai terpengaruh. Tuan Mei hanya membuatnya menjadi semakin gamblang. Sebenarnya, mereka memang tidak bodoh. Bahkan, beberapa di antara mereka sudah menduganya, namun tidak ada satupun yang berani mengatakannya.     

"Tuan Mei curiga bila Permaisuri Darah di masa 800 tahun silam belum mati?" Lady Saint bertanya sambil takut-takut. "Dan dia sedang berada di Bottomless Abyss? Lalu, Qiu Yichi sedang bekerja sama dengan Permaisuri Darah?"     

Biksu lain langsung menimpali. "Waktu itu, Permaisuri Darah sudah jauh lebih tangguh daripada sembilan kaisar. Dia sama sekali tidak terkalahkan. Kalau dia benar-benar masih hidup, maka dia pasti sudah menguasai dunia. Lalu, kenapa dia masih bersembunyi di Bottomless Abyss?"     

"Ya, Permaisuri Darah adalah figur besar yang bersinar terang. Di masa itu, dia hampir menyapu bersih ras manusia. Kalau dia benar-benar masih hidup, maka dia tidak akan tahan hidup terisolasi selama itu."     

Kelompok itu menolak percaya dugaan tersebut. Seandainya Permaisuri Darah memang masih hidup, maka umat manusia pasti tidak akan mampu menghentikannya, apalagi sang Permaisuri telah menghilang.     

"Ini hanya sebuah dugaan. Jangan terlalu tegang." Tuan Mei tersenyum, lalu menambahkan, "Sekarang, terpenting kita harus mencari orang untuk menangkap Qiu Yichi. Selama dia tertangkap, maka kita bisa mencari tahu kebenarannya. Jadi, kira-kira siapa yang sesuai untuk tugas ini?"     

"Qiu Yichi baru saja menembus Alam Saint King," kata Lady Saint. "Seharusnya kita masih bisa menangkapnya kalau kita meminta bantuan Heavenly King Lingxiao."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.