Kaisar Dewa

Undangan dari Madam Leluhur



Undangan dari Madam Leluhur

0Kalau seorang wanita bertalenta punya kesempatan untuk menjadi pemimpin, kenapa ia malah membuang kesempatannya dan memilih mengasingkan diri di sebuah lembah?     0

Hanya ada dua kemungkinan.     

Pertama, wanita itu benar-benar tidak ingin menjadi Leluhur. Dia tidak ingin memikul beban berat sekte dan hanya ingin berkultivasi dengan damai. Namun, berdasarkan pada beberapa petunjuk yang tersedia, sepertinya wanita itu bukan jenis orang yang demikian.     

Kemungkinan kedua, wanita itu menyimpan sebuah rahasia besar. Kalau ia menjadi Leluhur, maka ia akan menjadi pusat perhatian. Selain itu, ia juga akan diperhatikan oleh para figur besar di Daratan Kunlun. Sehingga, rahasianya dapat terbongkar dengan mudah.     

Memangnya rahasia apa yang sedang disembunyikan oleh madam leluhur?     

Zhang Ruochen telah memutuskan bahwa ia akan kembali mengunjungi Lembah Mo You setelah luka-lukanya sembuh.     

Ketika itu, ekspresi Elder Yuanzhou berubah menjadi serius. "Sebenarnya apa yang kau temukan? Apa Madam juga mata-mata Immortal Vampir?"     

Zhang Ruochen terdiam sejenak. Kemudian, ia mengingat kembali apa-apa yang sudah pernah dialami.     

Semua orang merasa tercengang setelah mendengar ceritanya.     

"Pemimpin Dunia Primitif Blue Dragon punya keterkaitan dengan Madam?" Shangguan Xianyan benar-benar terkejut. "Diam-diam, memangnya sudah sampai seberapa besar kekuatan yang berhasil dikembangkan oleh beliau?"     

Semua orang terdiam. Krisis yang dialami oleh Sekte Dewa Darah tampaknya jauh lebih parah daripada yang mereka perkirakan sebelumnya.     

Huang Yanchen masih bersikap tenang. "Setelah pertempuran tadi malam, mereka pasti menyadari bahwa ada kekuatan tersembunyi yang sedang mengincar mereka. Jadi, mereka tidak akan tinggal diam. Mereka pasti akan segera beraksi."     

"Discipline King Diyuan sudah mati," kata Zhang Ruochen. "Elder Yuangui sudah terluka dan pemimpin Istana Disorder Heavenly berhasil melarikan diri. Selain Biksu Hong Yuan, Liao Teng, Biksu Tongyi, dan Biksu Yuluo yang berhasil kalian bunuh, maka separuh kekuatan mereka di Sekte Dewa Darah juga telah disingkirkan. Dengan kemampuan mereka sekarang, maka mereka tidak akan bisa menimbulkan banyak kerugian, meski mereka benar-benar melancarkan serangan."     

Sorot mata Elder Yuanzhou tampak dingin. "Sekarang adalah waktu yang tepat bagi kita untuk melancarkan serangan fatal. Kita harus punya metode yang sangat kuat untuk membunuh mereka semua."     

"Mata-mata yang ada di dalam daftar itu tidak bodoh," kata Zhang Ruochen. "Jadi, mereka pasti bisa merasakan bahaya dan sedang bersembunyi. Kenapa mereka harus menunggu terbunuh?"     

Elder Yuanzhou mendengus dingin. "Kau sudah meremehkan Sekte Dewa Darah. Kami adalah sebuah sekte kuno. Mereka tidak akan bisa melarikan diri atau bersembunyi dengan mudah."     

Rasa-rasanya, masih ada beberapa rahasia sekte yang belum terungkap. Berbekal itu, Zhang Ruochen berkata, "Karena kita sudah sampai di tahap ini, maka kita hanya bisa terus bertarung."     

Tidak lama setelah Elder Yuanzhou pergi, dua wanita berjubah merah datang ke Istana Secret Dragon.     

Mereka bertubuh tinggi dan ramping dengan aura dingin. Wajah mereka juga sangat cantik. Tampaknya, mereka terlihat seperti berusia 20 tahunan, tapi tingkat kultivasinya sudah sangat tinggi. Mereka sudah berada di Alam Biksu.     

"Zhen Yin, murid kelima Madam Sekte, salam kepada Putra Dewa."     

"Fan Yin, murid keenam Madam Sekte, salam kepada Putra Dewa."     

Karena dua Biksu sudah tiba di sini, maka Zhang Ruochen tidak bisa menahan mereka di luar pintu. Jadi, ia harus mempersilahkan mereka masuk.     

Cough, cough.     

Zhang Ruochen duduk di kursi, sambil membawa sapu tangan putih di tangannya. Lelaki itu menutup mulutnya ketika batuk, dan berpura-pura lemah.     

"Kakak perempuan, kenapa kalian sampai datang ke Istana Secret Dragon?"     

Setelah menjadi Putra Dewa, maka Zhang Ruochen juga menjadi murid Leluhur Sekte Dewa Darah. Oleh karena itu, kalau ia memanggil mereka dengan sebutan "kakak perempuan", maka itu adalah hal yang normal.     

Ada satu titik merah di dahi Zhen Yin. Wanita itu mengamati Zhang Ruochen dengan mata berkilaunya. "Malam ini, akan ada banyak pertempuran skala Biksu yang terjadi di Sekte Dewa Darah. Oleh karena itu, Madam mengkhawatirkan keselamatanmu. Jadi, beliau mengirim kami untuk melindungimu."     

"Rasa-rasanya, aku sudah menyembunyikan auraku ketika membunuh Biksu Tongyi," pikir Zhang Ruochen. "Akan tetapi, Madam segera mencurigaiku. Dia berkata bahwa para wanita ini akan berada di sini untuk melindungiku, tapi sebenarnya dia sedang mengujiku."     

Rambut panjang Fan Yin teruntai turun sampai di pantatnya. Wanita itu memancarkan aura demonic. "Tampaknya Putra Dewa sedang terluka parah."     

Cough, cough.     

Zhang Ruochen kembali terbatuk, dan kali ini ia menyemburkan darah di sarung tangan putihnya. "Dua hari yang lalu," katanya lirih. "Aku mengalami upaya pembunuhan dari Immortal Vampir. Jadi, aku sedang terluka parah. Meski aku sudah menelan Withered Pill, namun proses pemulihanku masih berjalan lambat. Aku masih belum bisa bertempur dengan orang lain."     

Zhang Ruochen memang sedang terluka parah, tapi bukan berarti ia tidak sanggup bertempur melawan orang lain. Lelaki itu mengatakan separuh kebohongan dan separuh kebenaran.     

Sekarang ini, baik Zhang Ruochen maupun Sekte Dewa Darah tidak ada yang bisa menghentikan Madam Leluhur.     

Pertama, tidak ada seorangpun yang paham seberapa tinggi tingkat kultivasinya. Kedua, seberapa besar kekuatan wanita tersebut?     

Tanpa mengetahui kedua poin tersebut, maka mereka akan berada di situasi yang sangat pasif ketika berada di dalam pertempuran.     

Tentu saja, wanita itu juga tidak tahu siapa yang membersihkan para mata-mata tersebut. Wanita itu juga berada di posisi pasif dan tidak berani bertindak impulsif.     

Whoosh.     

Signal Flare terbang ke tangan Fan Yin. Wanita itu membuka dan melihat pesannya, sebelum akhirnya menoleh ke arah Zhang Ruochen.     

"Madam bilang kalau kau punya talenta yang besar. Kau adalah secercah harapan bagi Sekte Dewa Darah. Tidak ada satupun yang berani menyentuhmu. Beliau ingin mengundangmu untuk tinggal sementara waktu di Lembah Mo You."     

"Tinggal sementara?" kata Zhang Ruochen, tanpa mengubah ekspresinya. "Aku cukup tersanjung, tapi aku masih harus tinggal di Istana Secret Dragon. Aku tidak berani mengganggu ketenangan Madam."     

Lembah Mo You adalah wilayah kekuasaan Madam. Kalau Zhang Ruochen tinggal di sana, mustahil baginya untuk bisa melarikan diri. Mungkin saja lelaki itu akan mati di tempat tersebut.     

"Madam sudah mengeluarkan perintah. Jadi, kalau kami gagal membawamu ke sana, maka kami akan dihukum," kata Fan Yin.     

Sekarang ini, satu-satunya orang yang dicurigai oleh madam adalah Zhang Ruochen setelah Biksu Tongyi terbunuh. Wanita itu hanya curiga, tapi ia belum yakin apakah Gu Linfeng benar-benar Zhang Ruochen atau bukan.     

Kalau Zhang Ruochen terus menolaknya, maka itu akan terkesan ganjil. Jadi, mungkin Madam malah akan membunuhnya sekarang juga.     

Memangnya pertapa mana di Sekte Dewa Darah yang mampu menghentikan Madam Leluhur, selain Elder Taishang dan Leluhur itu sendiri?     

Benak Zhang Ruochen mulai berputar cepat. Pada akhirnya, ia memutuskan untuk berhenti memikirkannya. Sambil tersenyum, ia berkata, "Baiklah! Kurasa aku perlu ke sana menyapa Madam. Kakak perempuan, tolong tunjukkan jalannya!"     

Lelaki itu memaksa dirinya sendiri untuk bangkit berdiri, tapi ia kembali terjatuh. Setelah itu, ia mendesah. "Aku terlalu lemah dan tidak sanggup berdiri."     

Zhen Yin dan Fan Yin saling menukar pandangan. Sambil berubah menjadi dua bayangan, maka mereka segera berpindah di kedua sisi Zhang Ruochen. Mereka membantunya berdiri dan membawanya terbang keluar dari Istana Secret Dragon bagaikan dua cahaya putih.     

Huang Yanchen berjalan keluar dari formasi transparan. Sambil berdiri di paviliun, ia menatap ke arah gerbang masuk sambil mendengus. "Aktor yang baik."     

Zhao Shiqi berkata dengan sopan dari belakang punggung Huang Yanchen. "Lembah Mo You adalah kandang singa. Apa yang harus kita lakukan sekarang? Apa kita harus mengabarkan kepada Elder Yuanzhou demi menyelamatkan Putra Dewa?"     

Sorot mata Huang Yanchen terlihat dalam. "Elder Yuanzhou tidak akan mampu menghadapi Istari Leluhur. Jangan khawatir! Semenjak Zhang Ruochen berani ke sana, maka dia pasti bisa melarikan diri. Aku cuma khawatir kalau dia akan tergoda oleh kelembutan, hingga membuatnya tidak ingin pergi sana."     

Zhen Yin, Fan Yin, dan Putri Mo Ran adalah para Biksu yang sangat cantik. Pesona mereka tidak bisa disandingkan dengan para wanita cantik biasa.     

Pada saat itu, Zhen Yin dan Fan Yin sedang membopong Zhang Ruochen dari kedua sisinya. Mereka bertiga pun saling bersentuhan. Kebetulan, Zhang Ruochen juga memeluk pinggul mereka.     

Orang lain pasti akan terbakar nafsu ketika mereka berdekatan dengan dua Biksu cantik. Akan tetapi, Zhang Ruochen benar-benar paham bahwa semua itu berbahaya, sehingga ia harus bersikap waspada.     

Namun, tangannya mulai bergerak turun dan mulai meremas paha Zhen Yin dan Fan Yin. Paha mereka sangat mulus, halus, montok dan hangat. Zhen Yin dan Fan Yin pun sama-sama bergidik bagaikan disengat listrik. Mereka menatap tajam ke arah Zhang Ruochen pada saat yang sama.     

Mereka berdua adalah para Biksu hebat dan terhormat, tapi malah disentuh dan diremas dengan sembrono macam itu. Mereka pun sontak merasa geram.     

Zhang Ruochen berpura-pura tidak takut dan hanya tersenyum kepada mereka berdua.     

Secara natural, Zhen Yin dan Fan Yin sama-sama sudah memeriksa informasi mengenai Gu Linfeng sebelumnya. Jadi, mereka paham kalau dia adalah pria cabul, tapi mereka tidak menyangka bahwa pria itu sampai berani menyentuh mereka.     

Setelah menyadari bahwa kedua wanita itu hanya menahan amarah masing-masing dan tidak melepaskannya, maka Zhang Ruochen pun menjadi lebih yakin bahwa Madam Leluhur hanya ingin mengujinya.     

Jika demikian, apa yang perlu ditakuti?     

Kalau begitu, ia akan bertingkah tanpa kenal takut seperti Gu Linfeng biasanya! Dia percaya kalau Madam pasti akan tertarik dengan sosok jenius yang dapat dikendalikan olehnya.     

Zhang Ruochen tersenyum dan menatap Zhen Ying. Sambil tersenyum, ia berkata, "Kakak perempuan Zhen Yin sama cantiknya seperti sembilan dewi. Mungkin kau bisa menjadi wanita cantik pertama di Sekte Dewa Darah."     

Zhen Yin mengacuhkannya. Sorot matanya memperlihatkan ekspresi jijik. Pria ini akan segera mati, tapi kenapa dia masih berani menggodanya?     

"Kakak perempua Zhen Yin," Zhang Ruochen menambahkan. "Apa kau ingin menjadi Madam Leluhur di kemudian hari?"     

Mendengar itu, maka sorot mata Zhen Yin malah menjadi semakin dingin. Wanita itu berpikir bahwa Gu Linfeng adalah pria idiot yang suka menghayal. Apa dia benar-benar mengira kalau dirinya pasti memenangkan posisi Leluhur?     

Karena Zhen Yin terus berdiam diri, maka Zhang Ruochen pun menoleh ke arah Fan Yin. "Kakak Perempuan Fan Yin," katanya sambil tersenyum. "Apa kau mau menjadi Istri Leluhur di kemudian hari?"     

Fan Yin juga merasakan hal yang sama seperti Zhen Yin. Wanita itu berpikir bahwa Gu Linfeng sudah bersikap terlampau percaya diri. Apa dia benar-benar berpikir bahwa semua wanita dapat ditaklukkan olehnya hanya karena dia adalah Putra Dewa?     

Talenta Gu Linfeng mungkin bisa disejajarkan dengan Zhang Ruochen, sang Keturunan Ruang dan Waktu, tapi dalam aspek tertentu, ia tertinggal jauh di belakangnya.     

Jadi, pria semacam Gu Linfeng hanya bisa diperlakukan seperti pecundang. Pria semacam ini pasti akan tumbang setelah menerima beberapa pukulan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.