Kaisar Dewa

Marten Demon King



Marten Demon King

1Platform pertempuran itu melayang-layang di udara dan terbuat dari besi hitam, dengan ketebalan mencapai tiga kaki. Yang jelas, platform itu mampu bertahan dari serangan penuh seorang Biksu. Platform itu telah diwariskan sejak Abad Pertengahan dan hingga kini sama sekali belum hancur.      3

Sementara itu, cincin-cincin yang terdapat pada setiap sudutnya terdiri dari 72 rantai besi hitam. Semua rantai itu terhubung dengan pusat altar.     

Whoosh.     

Zhang Ruochen terlihat sangat tenang. Lelaki itu sedang menandatangani kontrak hidup dan mati. Setelah itu, ia melompat ke atas platform pertempuran tersebut.     

Lelaki itu berdiri di tengah platform. Sekarang ini, Shooting Star Invisible Cloak sedang memancarkan cahaya putih. Kedua mata tajamnya mulai menyapu para Setengah-Biksu dari Menteri Peperangan. "Aku sudah menandatangani kontrak. Nyawaku sudah tidak lagi berada di bawah kendaliku. Maka dari itu, ketika berada di situasi semacam ini, maka aku sama sekali tidak akan pernah memberikan ampun kepada siapapun Jadi, tolong pikirkan baik-baik sebelum naik ke atas platform."     

Zhang Ruochen sedang bicara jujur. Kali ini, lelaki itu sama sekali tidak akan memberikan ampunan. Jadi, kalau ia harus menyerang, maka serangan itu pasti akan mematikan.     

Lelaki itu tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Sebab, terlalu banyak Setengah-Biksu dari Menteri Peperangan. Jadi, kalau lelaki itu tidak membunuh mereka, maka ia akan terus ditantang oleh mereka sampai dirinya kehabisan Chi Suci. Jika sampai hal itu terjadi, maka pada akhirnya ia sendiri yang akan mati.     

Maka dari itu, dalam pertempuran ini, pilihannya adalah mereka yang mati atau dirinya sendiri.     

"Aku akan bertarung melawanmu!"     

Feng Qin hendak menantangnya, namun Setengah-Biksu yang lain telah lebih dulu bergegas dan berdiri di sebelahnya. Kemudian, ia naik ke atas rantai dan terbang menuju ke dalam platform dengan suara whoosh.     

Feng Qin menatap pria bertubuh kurus dan pendek di dalam platform, sambil merasa kesal. "Wang Piao benar-benar tidak sabaran jikalau ingin mencapai sesuatu."     

Secara natural, duel hidup dan mati adalah pertarungan satu lawan satu. Jadi, karena seseorang sudah lebih dulu masuk ke dalam sana, maka Feng Qin pun akhirnya mengalah.     

Wang Piao juga merupakan seorang raja di wilayah inferior. Dia mendapatkan gelar sebagai Marten Demon King. Tinggi pria itu kurang dari lima kaki, namun ia memiliki empat kaki dan empat lengan. Di waktu yang bersamaan, delapan anggota tubuhnya itu dilindungi oleh sisik-sisik berwarna biru.     

Yang jelas, pria ini berasal dari Klan Bi-Marten Setengah Manusia. Bahkan, ia memiliki dua wajah, satu pria dan satu lagi wanita, dengan empat kaki dan empat tangan.     

"Zhang Ruochen, aku, Wang Piao, akan mencabut nyawamu atas nama Menteri Peperangan!" teriak Wang Piao.     

Zhang Ruochen sendiri merasa cukup terkejut dengan pria ini. Sebelumnya, ia mengklaim bahwa dirinya adalah saudara kandung King Thousand-elephant. Jadi, pria ini ingin membalaskan dendam sang King Thousand-elephant dengan berduel melawan Zhang Ruochen.     

Sekarang, ia ingin mencabut nyawa Zhang Ruochen atas nama Menteri Peperangan. Jadi, menurutnya, hal ini benar-benar lucu.     

Empat tangan Wang Piao – masing-masing sedang membawa pedang berbentuk sabit. Sebagaimana ia sedang mengalirkan Chi Suci ke dalamnya, maka seketika itu pula keempat pedang tersebut langsung memancarkan Chi dingin. Semua pedang itu tampak seperti bulan darah.     

Sementara itu, langit yang gelap mulai menghembuskan udara dingin di sekitar. Empat bulan darah sedang menggantung di atas platform dan mulai memancarkan cahaya kemerahan. Akibatnya, semua orang yang berada di bawah platform mulai merasakan dingin yang sampai menusuk tulang.     

"Wang Piao pasti telah menguasai level ke-12 dari Kitab Earth Demon dan sudah berada di Alam Setengah-Biksu level enam. Tidak heran kenapa dia berani berduel dengan Zhang Ruochen." Kedua mata Feng Qin mulai menajam, sambil mengepalkan tangannya erat-erat.     

"Sebelumnya, Zhang Ruochen menggunakan Pedang Taotian untuk melepaskan Thousand Lines of Destruction dan membunuh empat orang raja."     

"Apa menurutmu sekarang ini Zhang Ruochen masih berani melepaskan Thousand Lines of Destruction?"     

"Meskipun dia mampu membunuh satu orang penantang dengan satu gerakan, namun dia pasti akan menghabiskan banyak Chi Suci. Jadi, ketika penantang kedua naik ke atas platform, maka apa yang perlu dilakukannya adalah menjentikkan jari untuk menghancurkan Zhang Ruochen."     

"Kalau Zhang Ruochen tidak menggunakan Thousand Lines of Destruction, maka dia hanya seorang Setengah-Biksu biasa di level satu. Lalu, berdasarkan pada tingkat kultivasi Wang Piao, maka dia dapat membunuh Zhang Ruochen dalam tiga kali gerakan."     

Para Setengah-Biksu dari Menteri Peperangan sedang saling bercengkrama. Hanya Wan Zhaoyi dan Lady Saint yang tetap bungkam, sambil duduk di atas altar.     

Bagi Wan Zhaoyi, sang Permaisuri hanya memberinya perintah untuk menangkap Zhang Ruochen dalam kurun waktu tiga bulan. Namun, wanita itu tidak mengatakan apa-apa terkait kondisi targetnya, entah mati atau hidup. Jadi, hal ini jelas, segala sesuatunya akan jauh lebih menguntungkan baginya kalau Zhang Ruochen benar-benar mati.     

Sekarang ini, ia hanya perlu memenggal kepala Zhang Ruochen, lalu mengirimkannya ke Royal Capital. Dengan demikian, maka hidupnya pasti akan damai.     

Namun, di sisi lain, kedua mata Lady Saint menyiratkan kekhawatiran yang dalam. Apalagi, Zhang Ruochen baru saja menembus Alam Setengah-Biksu. Mungkin kalau ia sedang berada di hutan, maka lelaki itu masih bisa melarikan diri dari seorang Setengah-Biksu level enam, dengan menggunakan dekrit biksu pemberiannya.     

Akan tetapi, sekarang ini mereka sedang bertarung di atas platform. Selain itu, mereka berdua juga berada di tempat yang sempit. Sebab, tempat itu dikelilingi oleh formasi taktis. Yang jelas, meskipun salah satu dari mereka ingin melarikan diri, namun mereka tidak akan bisa melakukannya.     

Saat berada di dalam situasi semacam ini, maka Setengah-Biksu di level pertama sama sekali bukan tandingan Setengah-Biksu di level keenam.     

Apalagi, Lady Saint telah membawa sembilan Ahli Waris ke Royal Capital untuk menjalani ujian. Lalu, ia mendapatkan hasil kalau sembilan orang Ahli Waris itu – yang memiliki banyak taktik dan kartu-kartu andalan – hanya mampu bertarung melawan seorang Setengah-Biksu di level keempat saat mereka baru saja menembus Alam Setengah-Biksu. Meski demikian, mereka juga masih dikalahkan.     

Di sisi lain, talenta Zhang Ruochen juga tidak berbeda jauh dengan sembilan Ahli Waris tersebut. Meskipun banyak rumor beredar mengenai Perubahan Kesepuluh dari Alam Fish-dragon yang berhasil ditembus oleh Zhang Ruochen, namun lelaki itu mungkin hanya mampu menghadapi seorang pertapa di level kelima.     

Akan tetapi, sekarang ini ia sedang berhadapan dengan Wang Piao, yang telah mencapai Alam Setengah-Biksu di level keenam. Jadi, apa Zhang Ruochen masih sanggup bertahan hidup?     

Entah bagaimana, hati suci Lady Saint, kini sedang terguncang. Yang jelas, wanita itu sama sekali tidak ingin melihat Zhang Ruochen mati di atas platform.     

Wanita itu bukan satu-satunya yang merasa demikian. Li Min dan Shi Ren juga sama-sama mengkhawatirkan keselamatan Zhang Ruochen. Jadi, mereka berdua sama-sama mengernyitkan dahi dan menahan nafas masing-masing. Yang jelas, mereka berdua sedang merasa tertekan.     

Di sisi lain, Zhang Ruochen malah terlihat sangat tenang. Lelaki itu berdiri di tengah-tengah platform dengan melipat tangannya di belakang pinggul. Di waktu yang bersamaan, ia sedang mengamati empat bulan darah yang menggantung di langit.     

Tidak peduli seberapa dahsyatnya angin dingin yang berhembus, namun tidak sehelai rambut pun yang terpengaruh, bahkan pakaiannya juga tidak bergerak.     

"Burning Void Sword."     

Chi demonic berwarna hitam pekat mulai menyembur dari tubuh Wang Piao layaknya tinta. Tubuh setinggi lima kakinya kini sedang membesar sampai sepuluh kali lipat. Tidak lama kemudian, ia benar-benar menjadi Demon God, setinggi 50 kaki.     

Empat pedang darah berbentuk sabit itu mulai menyala dan menerjang Zhang Ruochen dari empat arah yang berbeda-beda. Akan tetapi, semua api itu terasa dingin. Sehingga, semua api itu membuat seluruh platform berubah menjadi beku. Di waktu yang bersamaan, duri-duri es yang tajam mulai beterbangan.     

"Transformasi Draconic."     

Tubuh Zhang Ruochen terdengar bergemeretak. Kemudian, sambil bermandikan cahaya emas, maka seketika itu pula Chi naga yang dahsyat mulai terlepas dari tubuhnya.     

Roar!     

Terdengar suara yang memekakkan telinga. Detik berikutnya, Zhang Ruochen telah bertransformasi menjadi seekor naga emas sepanjang belasan kaki. Terdapat dua cakar raksasa yang mencabik ke arah depan, hingga berbenturan dengan dua buah pedang darah. Beberapa saat kemudian, ia berhasil menghancurkan Wang Piao.     

Saat itu, keterkejutan tergambar di mata Wang Piao. Pria itu cepat-cepat menebaskan dua buah pedangnya, sambil mengarahkannya untuk membelah cakar dan leher sang naga emas.     

Akan tetapi, kekuatan naga itu benar-benar berada di luar imajinasinya. Sebab, cakar raksasa – yang diselimuti Chi api – sedang menerjang dua pedang darah itu dengan cara yang sangat mengerikan, sebelum akhirnya mengenai kepala Wang Piao.     

"Bagaimana mungkin dia menjadi begitu tangguh?"     

Wang Piao benar-benar sedang merasa ketakutan setelah menyaksikan hal ini. Saat itu, ia mengepalkan tangannya dan menghancurkan jimat di pergelangan tangannya.     

Boom.     

Jimat yang hancur itu membentuk tameng cahaya dan melindunginya di tengah-tengah. Ini adalah jimat harta karun yang pernah diproduksi oleh seorang Sage Metafisika. Meski jimat itu hanya salinan dari benda yang asli, namun masih mengandung pertahanan yang kuat. Setidaknya, jimat itu mampu bertahan dari segenap kekuatan yang dilepaskan oleh seorang Setengah-Biksu di level kesembilan.     

Tentu saja, jimat itu hanya dapat digunakan satu kali.     

Wang Piao telah menggunakan satu juta Kristal Suci untuk membelinya dan hampir membuatnya bangkrut. Namun, ia sama sekali tidak menyangka kalau ternyata ia akan menggunakan "kesempatan hidup kedua" selama bertarung melawan seorang Setengah-Biksu di level pertama.     

Dengan suara "thud", saat itu cakar emas mulai menembus tameng cahaya tersebut. Di waktu yang bersamaan, tameng cahaya itu melebur di bawah kaki Wang Jie. Sehingga, tameng cahaya itu segera menghilang setelah hanya terkena satu serangan.     

"Sial nak." Wang Piao mengamati jimat harta karun yang hancur sambil mengumpat geram. Lalu, sambil menggertakkan giginya, maka ia segera berteriak kencang, "Eight Demon Changes!"     

Pada saat ini, tubuh Wang Piao terus membesar secara konstan. Pada akhirnya, ia telah berubah menjadi demonic marten raksasa. Pria itu memiliki cakar-cakar dan taring yang tajam, dengan kedua matanya yang berwarna merah darah.     

Beberapa waktu yang lalu, terdapat dua orang manusia yang sedang bertarung di atas platform. Tapi sekarang, ini adalah pertarungan di antara seekor naga dan seekor musang. Akibatnya, suasana di sekitar mulai diselimuti oleh aura binatang buas. Sehingga segala sesuatunya terasa sangat ganjil.     

Pada saat ini, serangan agresif yang dilancarkan oleh Zhang Ruochen mengejutkan banyak orang. Akibatnya, para pertapa yang sebelumnya ceria, kini harus segera menghapuskan senyuman di wajah mereka masing-masing.     

Seorang Setengah-Biksu di level pertama benar-benar mampu menyudutkan Setengah-Biksu di level keenam, bahkan berhasil memaksanya untuk menggunakan jimat pertahanan.     

"Gerakan Kesembilan dari Pukulan Naga dan Gajah Prajna."     

Kedua mata Li Min langsung membulat dan bersinar cerah. Gadis itu merasa sangat bersemangat, hingga pipinya sampai memerah. Baru kali ini akhirnya ia bisa menyaksikan sendiri Zhang Ruochen dapat berubah menjadi seekor naga. "Lelaki itu benar-benar tangguh," pikirnya.     

Zhang Rochen baru saja menggunakan Transformasi Draconic karena ia ingin menyelesaikan pertarungan ini sesegera mungkin. Sebab, semakin lama pertarungan itu berselang, maka ia akan menjadi semakin terpuruk.     

Sang naga emas sedang mengaum dan mulai berputar-putar di udara. Setelah beberapa saat, maka ia segera menukik turun dan menyerang musang itu – Wang Piao – dengan segenap kekuatannya.     

Kalau menilai dari segi kekuatan, maka tingkat kultivasi Zhang Ruochen yang sekarang, rupanya cukup mirip dengan Wang Piao. Yang jelas, lelaki itu tidak sedang berada di posisi sulit. Sebaliknya, Wang Piao adalah orang yang merasa terkejut, karena ia baru saja meremehkan lawannya.     

Boom, boom.     

Naga dan musang itu sama-sama saling menukar gerakan, hingga menciptakan gelombang-gelombang energi di sekitarnya secara konstan. Mereka berdua bahkan berhasil membelah awan yang ada di langit.     

Demonic Marten itu sedang membuka mulutnya. Setelah itu, Chi Es mulai melingkupi empat pedang darah dan menyerang Zhang Ruochen – sang naga – pada waktu bersamaan.     

"Break!" terdengar suara auman naga yang sangat kencang.     

Cakar naga emas menghujam ke bawah sambil membelah udara. Di waktu yang bersamaan, cakar itu menciptakan retakan-retakan ruang, yang memanjang hingga puluhan kaki.     

Meski begitu, Demonic Marten telah menduga kalau Zhang Ruochen cukup ahli dalam hal serangan ruang. Maka dari itu, pada saat ruang di sekitarnya mulai mengalami keretakan, maka seketika itu pula ia langsung bergerak ke sisi kiri.     

Akan tetapi, reaksi Zhang Ruochen bahkan jauh lebih cepat daripada lawannya. Sebab, pada saat sang Demonic Marten hendak bergerak ke sisi kiri, namun saat itu sang naga terbang telah kembali berubah menjadi sosok lelaki yang diselimuti oleh api. Akibatnya, lelaki itu segera mendarat ke arahnya, sambil mengirimkan sebuah pukulan. Pada akhirnya, ia berhasil menghantam perut sang Demonic Marten dengan suara "thud".     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.