Kaisar Dewa

God-connecting Technique



God-connecting Technique

3Sambil membawa Killing Token, maka Feng Qin berdiri di tengah badai angin. Saat ini, pusaran-pusaran angin berwarna hitam tampak mengelilinginya, sambil memancarkan Chi dingin yang mematikan.     
2

Sekarang ini, pria itu hampir setinggi 20 kaki dan sedang menatap Zhang Ruochen di bawahnya. "Zhang Ruochen, tidak diragukan lagi kalau kau akan semakin menderita jika terus hidup di dunia ini," katanya. "Jadi, biarkan aku yang akan mengakhiri kehidupan tragismu."     

Sekali lagi, Feng Qin kembali mengangkat Killing Token-nya. Seketika itu juga, token tersebut – dengan panjang mencapai puluhan kaki – mulai diselimuti dengan inskripsi-inskripsi yang padat. Samar-samar, seseorang dapat menyaksikan bayangan manusia, yang menjadi satu dengan Killing Token tersebut.     

Zhang Ruochen menyaksikan figur manusia itu dengan mata sayu. "Kurasa kau masih belum mampu membunuhku," gumamnya.     

Clang!     

Pedang Kuno Abyss mengeluarkan suara gesekan logam. Pedang itu terbang ke arah Zhang Ruochen dan melayang-layang di sebelahnya. Yang jelas, pedang itu baru saja selesai memurnikan empat pedang darah dan telah mendapatkan kekuatan yang cukup untuk naik level menjadi Senjata Saint Seribu Inskripsi.     

Pada saat ini, Zhang Ruochen segera menyuntikkan Chi Suci dan Kehendak Pedang-nya ke dalam pedang tersebut. Terdengar suara di kejauhan, "Ratusan tahun telah berlalu. Zhang... Zhang Ruochen, bagaimana mungkin kau... baru membangunkanku sekarang?"     

Ini adalah jiwa pedang yang sedang berkomunikasi dengan tuannya. Orang-orang lain tidak akan pernah bisa mendengarnya.     

Saat mendengar suara yang familier tersebut, maka seketika itu pula Zhang Ruochen berusaha untuk menekan rasa bahagianya sendiri. "Abyss, ayo kita hadapi pertempuran ini bersama-sama dan hancurkan segala rintangan yang menghadang. Sebab, aku punya banyak hal yang ingin kutanyakan kepadamu."     

"Baiklah. Lagipula, aku sudah tertidur untuk waktu yang sangat lama, sehingga pikiranku menjadi tumpul. Jadi, aku benar-benar memerlukan pertarungan yang baik supaya bisa mencapai kondisi optimal."     

Sesaat setelahnya, Pedang Kuno Abyss mulai memancarkan sinar hitam, hingga sampai menyebar ke segala penjuru. Pada mulanya, cahaya hitam itu hanya melingkupi tubuh Zhang Ruochen. Namun, perlahan-lahan, maka seluruh platform pertempuran berubah menjadi gelap.     

Kalau dilihat dari bawah, maka seseorang dapat menyaksikan lingkaran hitam raksasa yang tampak seperti sebuah lubang hitam, dan sedang melayang-layang di langit. Meski menggunakan Mata Heavenly, namun mereka hanya bisa melihatnya secara samar, bahwa di dalam lingkaran hitam tersebut, di dalamnya terdapat puluhan ribu pedang Chi.     

"Zhang Ruochen telah terluka parah dan hampir mati. Bagaimana mungkin dia masih sanggup bertarung?"     

"Apa kau merasa kalau... Zhang Ruochen bertambah semakin kuat?"     

Jian Kongzi berdiri di sebelah Wan Zhaoyi. Pedang Saint di punggungnya sedang bergetar hebat.     

Terdapat keterkejutan di matanya. "Bukan Zhang Ruochen yang bertambah kuat, tapi pedang hitamnya telah mencapai level Senjata Saint Seribu Inskripsi dan menjadi satu dengan Zhang Ruochen. Dia telah mencapai Alam Human Sword."     

Dari semua orang yang hadir di sana, hanya Jian Kongzi yang benar-benar merupakan seorang ahli pedang. Dia telah menguasai Tiga Pedang, dan secara natural, pria itu merupakan orang yang paling pantas untuk berbicara.     

Seorang Setengah-Biksu dari Menteri Peperangan bertanya, "Memangnya kenapa kalau dia telah berhasil mencapai Alam Human Sword?"     

"Di dalam keterampilan pedang, maka itu adalah pencapaian yang paling tinggi," kata Jian Kongzi. "Sebab, seorang ahli pedang bukan hanya harus mencapai Alam Human Sword, namun dia juga harus memiliki sebuah pedang saint yang sudah terbangunkan jiwanya. Selain itu, baik jiwa pedang dan tuannya sama-sama harus memiliki chemistry tertentu.     

Jian Kongzi mengamati Pedang Kuno Abyss dengan iri. Sebab, tujuan utama seorang ahli pedang adalah untuk menemukan dan mengembangkan jiwa pedang sampai pada tingkatan yang semacam itu.     

Sehingga, pedang itu bisa menjadi kawan baik tuannya.     

Di atas platform pertempuran, Zhang Ruochen dan Pedang Kuno Abyss sama-sama telah menjadi satu. Jadi, di atas sana hanya ada satu Zhang Ruochen dan satu pedang.     

Lelaki itu adalah pedang, dan pedang tersebut adalah Zhang Ruochen.     

Whoosh.     

Pedang hitam melesat cepat dan menjelma sebagai segaris cahaya hitam. Feng Qin sendiri pernah berhadapan dengan para ahli pedang, namun ia belum pernah berhadapan dengan situasi yang semacam ini.     

Jadi, sambil mengendalikan Killing Token, maka ia segera menggunakannya untuk menangkis serangan tersebut.     

Boom.     

Terdapat gelombang energi yang keluar dari pedang tersebut. Di waktu yang bersamaan, Pedang Chi mulai berkumpul dari segala penjuru. Kemudian, pedang itu berbenturan dengan Killing Token, hingga melepaskan banyak bunga-bunga api.     

Lengan Feng Qin terdengar bergemeretak. Kemudian, ia mengambil tiga langkah ke belakang, sebelum akhirnya berhasil pria itu berhasil mengurai tekanan tersebut.     

Untungnya, ia menggunakan bahan-bahan khusus untuk menciptakan Killing Token tersebut. Jadi, kalau senjata itu bukan Senjata Saint Seribu Inskripsi, maka serangan ini pasti akan mampu menghancurkannya.     

Pedang Kuno Abyss melayang-layang di udara, sebelum akhirnya kembali menyerang dan menerjang ke arah leher Feng Qin. Yang jelas, pria itu dipaksa untuk menangkis serangan tersebut dengan menggunakan Killing Token-nya.     

Pada akhirnya, situasi ini berbanding terbalik, dan kini Zhang Ruochen sedang memberikan tekanan kepada Feng Qin.     

Meski begitu, Feng Qin masih merupakan figur tangguh. Jadi, tidak peduli seberapa misteriusnya gerakan Zhang Ruochen, namun lelaki itu masih gagal menghancurkan pertahanan lawannya. Selain itu, baik tingkat kultivasi dan kemampuan bertarungnya benar-benar menunjukkan kemampuan Setengah-Biksu di level keenam. Yang jelas, tidak ada satupun yang bisa mengalahkannya di tingkatan alam yang sama, meski lawannya telah menguasai Fisik Saint.     

Akan tetapi, Feng Qin juga masih merasa kesulitan.     

Bagaimanapun juga, Pedang Kuno Abyss terlampau tajam. Selain itu, setiap serangannya selalu meninggalkan goresan pada Killing Token-nya. Jika demikian, maka tidak lama lagi Killing Token itu pasti akan berhasil dihancurkan. Kalau hal itu terjadi, lalu bagaimana caranya pria itu mampu menangkis serangan Zhang Ruochen?     

Pow!     

Zhang Ruochen melepaskan puluhan serangan berturut-turut. Pada akhirnya, Killing Token itu tidak mampu lagi bertahan, hingga membuatnya retak-retak.     

Feng Qin sama sekali tidak bisa menerima hal ini. Bagaimanapun juga, tingkat kultivasinya jelas lebih tinggi daripada Zhang Ruochen. Lalu, bagaimana mungkin ia masih kalah?     

Selain itu, kalah dalam pertempuran ini berarti mati.     

Bagaimanapun juga, ia harus kembali mencobanya, meskipun Killing Token itu akhirnya hancur.     

"Zhang Ruochen, ternyata kau benar-benar punya kemampuan. Kau benar-benar berhasil memaksaku untuk menggunakan kartu andalan terakhir. Jika demikian, matilah kau," katanya. "Burning Wood God-connecting Technique."     

Tubuh Feng Qin langsung berubah seperti kayu yang terbakar. Sehingga, hal itu memercikkan bunga-bunga api dan mengeluarkan suara-suara. Setelah itu, tubuh setinggi 20 kakinya mulai mengecil. Tidak lama kemudian, ia berubah menjadi sebuah tongkat berbentuk manusia.     

Burning Wood God-connecting Technique merupakan "God-connecting Technique" dari Klan Wizard Kuno.     

Klan Wizard bahkan jauh lebih senior daripada tiga sekte besar. Itu adalah cara manusia berkultivasi di era lampau. Lalu, setelah Tiga Sekte didirikan, maka perlahan-lahan Klan Wizard pun mulai ditinggalkan.     

Meskipun terdapat beberapa penerus atau mantra-mantra rahasia bekas peninggalan Klan Wizard, namun tidak ada yang benar-benar hebat seperti para pendahulunya.     

God-connecting Technique membakar Chi Darah, Energi Chi dan Chi Suci seorang pertapa, sehingga kekuatan mereka dapat berkembang 10 kali lipat dalam periode yang singkat. Sebagian besar mantra suci yang mampu menstimulasi kemampuan bertarung seseorang, sebenarnya juga berasal dari God-connecting Technique.     

Lalu, Burning Wood God-connecting Technique adalah salah satu dari beberapa di antaranya.     

Meski begitu, menggunakan mantra semacam ini masih memiliki efek samping. Sebab, mantra ini bukan hanya mengurangi vitalitas seseorang, melainkan juga bisa menurunkan tingkat kultivasi mereka. Maka dari itu, tidak ada satupun yang menggunakannya, kecuali bila sudah tidak tersedia pilihan lain.     

Gelombang energi yang memancar dari Feng Qin perlahan semakin membesar. Sehingga, tekanan yang memancar darinya hampir memenuhi seluruh platform tersebut.     

Kaboom!     

Killing Token itu segera menukik ke bawah. Inilah saatnya.     

Pada saat ini, Pedang Kuno Abyss juga memancarkan daya ledak yang mengerikan. Akibatnya, ribuan inskripsi mulai bermunculan, hingga berubah menjadi Thousand Lines of Destruction.     

Zhang Ruochen juga tidak bisa melakukan apa-apa lagi. Hanya Thousand Lines of Destruction yang dapat menangkal serangan tersebut.     

Feng Qin sedang mempertaruhkan nyawanya sendiri, begitupun dengan Zhang Ruochen.     

Swish! Sebagaimana Pedang Kuno Abyss sedang menerjang turun, maka pedang itu segera membelah Killing Token dan Feng Qin, seperti sedang membelah tahu. Seketika itu juga, darah segera mulai menyembur dari pinggul Feng Qin.     

Meski sedang menghadapi kematian, namun Feng Qin masih merasa terkejut. Jadi, pria itu segera menudingkan tangannya ke arah Zhang Ruochen dengan susah payah. "Kau... kau... berani menggunakan... Thousand... Lines of... Destruction..."     

Dengan suara "thud", saat itu tubuh bagian bawah Feng Qin terjatuh ke tanah.     

Zhang Ruochen menyanggah tubuhnya dengan menggunakan Pedang Kuno Abyss yang berlumuran darah. Saat itu, ia mengamati mayat lawannya sambil terengah-engah. "Kenapa kau berpikir kalau aku tidak akan menggunakannya?"     

Lelaki itu telah dipaksa untuk berada di dalam situasi hidup dan mati. Yang jelas, ia sama sekali tidak peduli.     

Ketika Feng Qin tumbang, saat itu semua orang langsung merasa tercengang. Beberapa orang merasa terkejut, beberapa yang lain gagal paham, sementara sisanya merasa pusing.     

Setelah itu, para penonton mulai ricuh dan terlibat ke dalam diskusi.     

"Feng Qin baru saja dikalahkan oleh Zhang Ruochen, tapi dia mempertaruhkan segala sesuatunya sebelum berhasil membunuh Feng Qin."     

"Dua raja inferior dari Menteri Peperangan baru saja mati berturut-turut. Mereka berdua adalah para Setengah-Biksu di level keenam. Ini benar-benar kerugian yang besar. Siapa yang masih ingin melanjutkan pertarungan?"     

"Tidak peduli siapapun dia, namun dia pasti mampu mengalahkan Zhang Ruochen dengan mudah. Sebab, lelaki itu telah kehabisan Chi Suci setelah melepaskan Thousand Lines of Destruction. Jadi, tampaknya dia sudah tidak punya lagi kekuatan untuk bertarung kembali."     

Semua orang paham kalau Zhang Ruochen telah menggunakan Thousand Lines of Destruction, maka lelaki itu akan mati di atas platform. Akan tetapi, meskipun akhirnya ia mati di atas sana, namun itu masih merupakan suatu kematian yang terhormat.     

Lagipula, dia baru saja berada di Wilayah Pusat kurang dari satu bulan, namun ia telah membunuh banyak raja dari Menteri Peperangan. Bahkan, para petinggi Setengah-Biksu dari Sekte Setan, Pasar Gelap, ataupun Sekte Death Zen, mereka semua sama sekali tidak pernah memiliki pencapaian menakjubkan seperti ini.     

Yang jelas, sekarang ini para Setengah-Biksu dapat menilai kalau Zhang Ruochen tampak seperti seekor ikan di atas papan talenan. Sehingga, siapapun dapat membelahnya dengan mudah.     

"Biarkan aku yang akan mencabut nyawa Zhang Ruochen."     

"Zhao Luo, tingkat kultivasimu terlalu rendah. Biar aku saja."     

"Kau masih berada di Alam Setengah-Biksu level ketiga. Bagaimana mungkin kau bicara kalau tingkat kultivasiku terlalu rendah?"     

…     

Setelah perdebatan sengit, akhirnya Tong Dong – sang King of Jinyue – mendapatkan kesempatan terlebih dahulu untuk naik ke atas platform.     

Sekarang ini, Zhang Ruochen terlihat sangat lemah. Lelaki itu telah menggunakan 80% Chi Suci di dalam dirinya. Satu-satunya hal yang membuatnya belum tumbang adalah karena Pedang Kuno Abyss masih membantunya.     

Meski begitu, Zhang Ruochen tidak benar-benar kehabisan tenaga.     

Sementara itu, tingkat kultivasi Tong Dong tidak terlampau tinggi. Pria itu hanya berada di Alam Setengah-Biksu level ketiga. Secara natural, ia merasa bahagia karena memenangkan perdebatan dengan para Setengah-Biksu lain, hingga akhirnya ia mendapatkan kesempatan untuk membunuh Zhang Ruochen.     

Maka dari itu, ia seperti sedang meremehkan lawannya.     

Namun, sebelum pria itu sempat menginjakkan kakinya di dalam platform, saat itu Zhang Ruochen telah lebih dulu mengaktifkan Kekuatan Batin-nya. Di waktu yang bersamaan, sebuah pedang petir – sepanjang 10 kaki – langsng menghujam tubuh Tong Dong.     

Crack!     

Tong Dong berteriak memilukan dan terjerembab. Di waktu yang bersamaan, ular-ular petir terlihat sedang menyelimuti tubuhnya. Setelah itu, terdapat luka panjang berdarah pada bagian perutnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.