Kaisar Dewa

Biksu Pedang dan Iblis Wanita



Biksu Pedang dan Iblis Wanita

0"Pemimpin Klan, tolong pikirkan kembali," kata seorang elder. "Dia memang telah membuat kesalahan, namun dia belum pantas mati."     2

"Pemimpin Klan, tolong lepaskan dia untuk satu kali ini saja. Dia hanya menentang Biksu Pedang Feiyu karena sebenarnya dia sedang memikirkan tentang nasib para Prison Guardian."     

Ketika berada di bawah pengaruh banyak elder, maka Wang Beilie pun akhirnya mengurungkan niatnya untuk melancarkan serangan. Sehingga, ia segera menyimpan kembali Chi Suci-nya. Di waktu yang bersamaan, beberapa elder bahkan berlutut di hadapan Ling Feiyu dan meminta ampunan untuk Wang Jie.     

Ling Feiyu menatap Wang Jie dengan aura membunuh yang kental. Pada akhirnya, ia menoleh ke arah Wang Beilie. "Pemimpin Klan Wang, ini akan menjadi yang terakhir kalinya. Kalau hal yang sama sampai terulang kembali, maka aku sama sekali tidak akan memberikan ampunan."     

Setelah itu, Ling Feiyu menggunakan Chi Suci untuk mengangkat tubuh Zhang Ruochen. Kemudian, ia terbang dan pergi meninggalkan platform tersebut.     

Di waktu yang bersamaan, petir dan guntur yang terdapat di langit pun berangsur-angsur mulai mereda. Tekanan suci yang menekan area di sekitar juga telah sirna. Sehingga, orang-orang pun mulai menghembuskan nafas lega. Sebagian besar pakaian mereka telah basah oleh keringat, dengan kaki gemetaran. Bagi mereka, peristiwa ini bukan sesuatu yang mudah untuk dilupakan.     

Sementara itu, para raja inferior dari Menteri Peperangan tidak bisa bicara apa-apa. Yang jelas, mereka sama sekali tidak berani menghentikan Ling Feiyu. Jadi, mereka hanya bisa melihat bahwa Ling Feiyu membawa Zhang Ruochen pergi dari sana.     

Hal itu terjadi bukan karena mereka adalah para pengecut. Sebaliknya, mereka benar-benar sangat jauh dari level Ling Feiyu. Sebab, hanya seorang Heavenly King yang pantas untuk bicara dengan wanita tersebut. Masalahnya, ada berapa banyak Heavenly King di Menteri Peperangan?     

Wan Zhaoyi adalah salah seorang Heavenly King, namun pria itu adalah yang paling muda. Selain itu, tingkat kultivasinya juga yang paling lemah di antara mereka semua. Maka dari itu, pria ini juga tidak berada di level yang sama dengan Ling Feiyu, apalagi mampu menandinginya.     

Jian Kongzi akhirnya undur diri dari platform pertempuran tersebut. Saat itu, wajahnya terlihat pucat. Sambil terengah-engah, saat itu ia mengembalikan Rudraksha-nya kepada Wan Zhaoyi.     

Sambil berlutut dengan satu kaki, saat itu ia berkata, "Saya telah gagal menjalankan misi. Tolong hukum saya."     

Wan Zhaoyi mengambil Rudraksha tersebut dan mulai memainkannya di tangan. "Ini bukan salahmu. Bangkitlah."     

Mendengar itu, maka Jian Kongzi pun langsung merasa lega. Lalu, sambil bangkit berdiri, saat itu ia bertanya, "Apa Anda akan melepaskan Zhang Ruochen seperti ini?"     

"Sudah jelas kalau Ling Feiyu sedang ingin melindungi Zhang Ruochen. Jadi, selama dia masih berada di wilayah kekuasaan Prison Guardian, maka kita sama sekali tidak akan mampu menangkap Zhang Ruochen. Jadi, mari kita lupakan masalah ini sejenak. Sebab, musuh terbesar kita adalah para Immortal Vampir."     

Setelah itu, Wan Zhaoyi menatap Lady Saint. "Immortal Vampir telah memata-matai Prison Guardian sejak bertahun-tahun silam dan mereka tampaknya ingin melepaskan Pluto. Jadi, pasti ada beberapa mata-mata di dalam sini. Kalau kita tidak bisa menemukan mereka, maka dalam pertempuran melawan Immortal Vampir, kita akan berada di posisi yang tidak menguntungkan. Lady Saint, kau adalah orang yang mengetahui semua informasi di dunia ini. Apa kau tahu bagaimana cara membongkar kedok penyamaran para Vampir?"     

Lady Saint terlihat seperti bunga anggrek berwarna putih. Wanita itu hanya berdiam diri sisi samping, sambil memikirkannya dengan seksama. Beberapa saat kemudian, akhirnya ia berkata, "Sebenarnya, Kaisar Ming dari Kekaisaran Pusat Suci di masa 800 tahun silam pernah memimpin banyak keluarga Biksu dan pemimpin-pemimpin sekte untuk bertarung melawan para Vampir, hingga mereka semua berhasil mengalahkannya dan menyegel para Vampir di Pulau Manji.     

"Setelah itu, Kaisar Ming memberikan perintah kepada pangeran mahkota, jajaran tinggi lain, dan para Biksu-nya untuk bekerja sama dan menulis sebuah buku mengenai Immortal Vampir. Buku itu disebut sebagai Buku Rahasia Vampir.     

"Setelah kembali ke Royal Capital, aku telah mengunjungi perpustakaan pusat Sekte Confucius untuk mencarinya, namun aku tidak bisa menemukan buku tersebut. Meski begitu, aku mendapatkan beberapa buku yang membahasnya. Buku-buku itu mencatat kalau Kaisar Ming memang pernah membuat kompilasi mengenai Buku Rahasia Vampir. Jadi, hal ini menegaskan kalau eksistensi buku tersebut bukan hanya sekedar rumor."     

Zhang Ruochen telah memberitahu orang-orang di Sekte Yin Yang terkait dua cara untuk membongkar kedok para Vampir, namun hal itu hanya berlaku bagi para Vampir biasa. Sebab, para Vampir yang memiliki garis keturunan spesial telah mendapatkan latihan tertentu, hingga mereka telah menemukan suatu metode khusus untuk menyamarkan diri dengan lebih terampil. Bahkan, mereka masih mampu menyamarkan diri, meski sedang berada di hadapan seorang Biksu.     

Maka dari itu, Buku Rahasia Vampir menjadi sebuah faktor penting.     

Wan Zhaoyi mengangguk. "Aku juga pernah mendengar beberapa informasi mengenai Buku Rahasia Vampir. Ada yang berkata bahwa bukan hanya istana kekaisaran saja yang ingin mencari buku tersebut. Sebab, para Vampir juga telah mengirimkan banyak figur tangguh mereka untuk mencarinya."     

Kedua mata Jian Kongzi menatap kejauhan. "Orang yang pertama kali mengatakan Buku Rahasia Vampir adalah Lin Yue, sang jenius pedang dari Sekte Yin Yang. Namun, berdasarkan pada hasil investigasi badan intelijen kita, maka Lin Yue sebenarnya adalah Zhang Ruochen. Sayangnya, Zhang Ruochen mungkin sedang bekerja sama dengan para Immortal Vampir. Jadi, hampir mustahil untuk mendapatkan informasi mengenai Buku Rahasia Vampir darinya."     

"Menurut informasi terkini di Wilayah Timur, Zhang Ruochen telah membunuh banyak Setengah-Biksu mereka selama berada di Netherworld," kata Lady Saint. "Bahkan, dia juga membunuh salah satu keturunan kerajaan Vampir. Maka dari itu, mustahil kalau Zhang Ruochen sedang bekerja sama dengan mereka."     

Kedua mata Wan Zhaoyi mulai menajam. "Kalau dia tidak bekerja sama dengan mereka, maka Penjaga Pedang lainnya – Xiang Zhengfeng – menjadi patut untuk dicurigai. Mungkin kita bisa menemukan mata-mata darinya."     

Menteri Peperangan dan Prison Guardian sudah sangat sering bekerja sama. Selain itu, ada lebih dari satu orang raja inferior di dalam Prison Guardian. Maka dari itu, Wan Zhaoyi juga telah mendengar segala sesuatunya, terkait konflik yang terjadi di antara Zhang Ruochen dan Xiang Zhengfeng.     

Jadi, salah satu dari mereka pasti telah bekerja sama dengan Immortal Vampir.     

Ling Feiyu membawa Zhang Ruochen di gua tempat tinggalnya, lalu melemparkannya ke tanah. Setelah itu, wanita tersebut melemparkan kotak permata dari balik lengan bajunya.     

"Itu adalah Withered Pil," katanya datar. "Ambil saja."     

Zhang Ruochen mengenggam botol itu erat-erat. Lalu, sambil menahan rasa sakitnya, saat itu ia segera membungkuk ke arah Ling Feiyu. "Biksu Pedang, terima kasih atas bantuan Anda. Kalau bukan karena Anda---"     

Sebelum ia sempat menyelesaikan kalimatnya, saat itu Ling Feiyu sudah lebih dulu memotong pembicaraannya. "Tidak perlu berterima kasih kepadaku. Sebab, untuk dua butir Withered Pil, maka setiap butirnya senilai dengan satu tetes darah. Lalu, untuk nyawamu, maka kau harus membayar 100 tetes darah. Jadi, totalnya adalah 102 tetes darah. Kau bisa memilih untuk memberikannya kepadaku secara langsung, atau aku sendiri yang akan mengambilnya darimu."     

Saat itu, bibir Zhang Ruochen mulai berkedut-kedut. Ternyata, Biksu Pedang Feiyu memiliki motif lain. Sialnya, apa yang diminta juga terlalu berlebihan.     

"Jadi, nyawa saya setara dengan 100 tetes darah dewa," kata Zhang Ruochen. "Biksu Pedang, Anda telah menilai saya terlalu tinggi."     

Seratus tetes darah dewa telah cukup ditukar dengan nyawa seorang Setengah-Biksu di level kesembilan. Bagi Ling Feiyu, nyawa Zhang Ruochen bernilai setinggi itu. Benar-benar sangat mahal.     

Meski begitu, Zhang Ruochen juga tidak memperlihatkan kalau dirinya sedang marah. Jadi, ia hanya mengeluarkan 102 tetes darah dewa dari dalam Cincin Ruang dan memberinya kepada Ling Feiyu.     

Meski lelaki itu sedang merasa kesal, memangnya kenapa?     

Berdasarkan pada tingkat kultivasinya sekarang ini, maka ia sama sekali tidak akan mampu menawar di hadapan Ling Feiyu. Jika demikian, maka ia lebih memilih untuk mengalah dan menjadi penurut.     

Ling Feiyu pun segera menerima darah dewa tersebut. Kemudian, ia menggenggamnya dan membuatnya melayang-layang di udara. Setelah itu, terdapat gumpalan Chi Suci yang mulai terbentuk, hingga berubah menjadi awan Chi berwarna ungu, yang akhirnya menyelimuti seluruh gua tersebut.     

120 tetes darah dewa mulai berputar-putar di sekelilingnya layaknya bintang-bintang. Di waktu yang bersamaan, Lightning Goddess Lilac Blouse mulai terlepas dari tubuhnya. Setelah itu, pakaiannya segera terbang ke dalam awan Chi ungu tersebut.     

Setelah blusnya dilepaskan, maka hanya tersisa kain tipis yang menyelimuti tubuh Ling Feiyu. Tubuhnya yang bak seorang dewi benar-benar sangat menarik perhatian. Bagaimana tidak, wanita ini memiliki bentuk tubuh ramping, leher yang mulus, dada dan pantat yang montok, dengan pinggulnya yang kurus. Yang jelas, semua bagian-bagian itu telah berhasil menciptakan lekukan-lekukan tubuh yang sempurna.     

Pada bagian bawah tubuhnya, di sana terdapat sepasang kaki jenjang. Pahanya terlihat padat dan putih bersih seperti porselen. Selain itu, betisnya juga terlihat kurus dan ramping. Jika semua dikombinasikan, maka hanya ada satu kata untuk menggambarkan wanita ini; menggoda.     

Zhang Ruochen hanya meliriknya sekilas, namun ia sudah bisa merasakan bahwa Chi maskulin di dalam tubuhnya sedang bergemuruh hebat. Hal itu terasa seperti bola api baginya. Jadi, seseorang dapat membayangkan kalau seorang Biksuni Pertama dari Sekte Setan ini adalah sosok yang sangat mempesona, dan mungkin juga merupakan seorang Casanova di masa mudanya. Yang jelas, ketika masih berusia muda, maka ia sama sekali bukan seperti Biksu pedang yang dingin semacam ini.     

Di masa mudanya, mungkin semua pria di generasinya pasti akan merasa malu dan tidak berani mengangkat kepala untuk menatapnya, karena wanita ini benar-benar memiliki kecantikan yang luar biasa. Dia adalah iblis wanita yang "berbahaya".     

Tepat pada saat itu, satu tetes darah mulai terbang di bawah kendalinya dan berputar-putar di sekeliling Lightning Goddess Lilac Blouse. Kemudian, dengan suara pelan, maka blus itu segera menyerap darah dewa tersebut.     

Di waktu yang bersamaan, inskripsi-inskripsi misterius mulai bermunculan pada Lightning Goddes Lilac Blouse-nya. Setelah beberapa saat, maka semua inskripsi itu akhirnya menjadi semakin kompleks. Sebagaimana blus itu terus menyerap darah dewa, maka inskripsi-inskripsi tersebut lama kelamaan juga menjadi semakin tebal.     

Zhang Ruochen, yang sedang berdiri di sisi samping, akhirnya hanya bisa mengamati hal tersebut. Lalu, sambil mempelajari Lightning Goddes Lilac Blouse, maka ia segera membatin, "Jadi, ternyata dia ingin menggunakan darah dewa untuk meningkatkan level blusnya."     

Bagaimanapun juga, Lightning Goddess Lilac Blouse merupakan peralatan dewa. Jadi, kalau semakin banyak darah dewa yang diserap di dalamnya, maka semakin kuat pula blus tersebut. Lightning Goddess Lilac Blouse mungkin jauh lebih kuat daripada Pedang Zangtian.     

Beberapa saat kemudian, blus itu telah berhasil menyerap 102 tetes darah dewa. Setelahnya, blus itu kembali terbang ke arah Ling Feiyu dan langsung menyelimuti tubuh cantiknya.     

Wanita itu membalikkan badan dan menatap Zhang Ruochen. "Sekarang, seharusnya kau sudah tahu kenapa aku benar-benar ingin membeli darah dewamu. Jadi, bagaimana menurutmu? Apa kau sudah memikirkan harganya?"     

Zhang Ruochen menatap mata wanita tersebut. Saat itu, ia bisa melihat kedua bulu mata cantiknya. Kemudian, lelaki itu mengangguk, "Ya, saya sudah memikirkannya."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.