Kaisar Dewa

Nine-Life Sword Technique, Splitting Light in Great Void



Nine-Life Sword Technique, Splitting Light in Great Void

3Setelah tiga hari lamanya, Ling Feiyu kembali bertemu dengan Zhang Ruochen. Namun, sekarang ini Zhang Ruochen telah menjadi semakin berkembang dan berada di puncak Setengah-Biksu level pertama.      1

Meskipun Ling Feiyu adalah sosok yang sangat berpengalaman, namun ia masih terkejut dengan perubahan tersebut.     

"Cepat sekali! Meski kau berhasil memurnikan darah dewa, namun tiga hari adalah waktu yang sangat singkat untuk berada di puncak Alam Setengah-Biksu level pertama. Apa para Leluhur Pedang Taotian telah memberimu beberapa metode misterius dalam meningkatkan kultivasi?" Ling Feiyu bertanya sambil memperlihatkan ekspresi ragu.     

Bagaimanapun juga, para Setengah-Biksu pasti memiliki jenis fisik dan talenta yang unik, hingga tidak ada satupun di antara mereka yang biasa-biasa saja.     

Namun, kenapa Zhang Ruochen hanya membutuhkan waktu tiga hari, sementara para Setengah-Biksu yang lain sampai membutuhkan waktu selama satu tahun, atau bahkan puluhan tahun, untuk dapat berada di tingkatan ini?     

Zhang Ruochen membawa Pedang Kuno Abyss di tangannya, sebelum akhirnya tertawa. "Meski saya telah mencapai puncak Alam Setengah-Biksu di level pertama, namun itu tidak ada apa-apanya di hadapan Anda, Biksu Pedang Feiyu. Meski begitu, saya tetap datang kemari, karena saya benar-benar ingin melihat kekuatan penuh Anda."     

Ling Feiyu mengetahui tujuan lelaki tersebut, hingga ia pun berkata, "Hanya berselang tiga hari, tapi kau telah menjadi semakin percaya diri. Kalau begitu, berikan 10 tetes darah dewa kepadaku, dan aku akan mengajarimu satu kali."     

Karena Zhang Ruochen sudah menyiapkan 10 tetes darah dewa, maka ia langsung memberikannya kepada wanita tersebut.     

Ling Feiyu menerima 10 tetes darah dewa, lalu berjalan keluar dari gua dengan langkah-langkah yang tegas. Kemudian, wanita itu membawa Zhang Ruochen menuju ke hutan bambu.     

Di Bamboo Mountain, di sana terdapat hutan bambu hijau yang sangat luas. Sebab, berhektar-hektar pohon bambu tumbuh di tempat ini – dengan mengikuti pola pegunungan yang naik turun – hingga membuatnya terlihat seperti ombak lautan bambu.     

Ketika angin berhembus, maka dedaunan bambu di sekitarnya pun mulai menari-nari. Akibatnya, dedaunan itu mulai berbenturan dan menimbulkan suara gesekan angin.     

Ling Feiyu sedang berdiri di atas hutan bambu, sambil berjalan di atas lautan bambu tersebut, sebelum akhirnya mendarat ke suatu tempat yang relatif lebih terbuka.     

Terdengar suara gesekan angin.     

Wanita itu melemparkan token inskripsi – yang terbuat dari permata putih sebesar kepalan tangan – hingga membuatnya melayang-layang di udara.     

Sesaat setelahnya, inskripsi-inskripsi yang rumit mulai memancar dari White Jade Rune Token tersebut, lalu mulai menyebar di enam penjuru di atas hutan bambu.     

Terdapat bola api berwarna ungu yang melesat dari kejauhan, lalu berhenti di atas hutan bambu dan berubah menjadi bayangan manusia tampan, yang tidak lain adalah Zhang Ruochen sendiri.     

Ling Feiyu sedang berdiri pada jarak 100 meter jauhnya dan sedang berhadapan dengan Zhang Ruochen. Sebelum mereka bertarung, maka Kehendak Pedang milik mereka berdua telah lebih dulu berbenturan satu sama lain.     

Kedua Kehendak Pedang itu sama-sama kuat.     

Akibatnya, semua daun-daun bambu yang berada di sekitar langsung berdiri, dan menuding ke arah dua orang tersebut – layaknya lautan pedang – sebagaimana dedaunan tersebut baru saja terpengaruh oleh Kehendak Pedang mereka masing-masing.     

Pada saat ini, Ling Feiyu berkata, "Aku akan menurunkan tingkat kultivasiku sampai berada di Alam Setengah-Biksu level pertama. Jadi, apa kau sudah siap?"     

"Mari kita mulai!"     

Zhang Ruochen benar-benar sangat serius, hingga ia segera melepaskan Kekuatan Batin dan Pola Ruang untuk melingkupi area tersebut.     

Alhasil, bahkan sedikit gerakan Ling Feiyu sama sekali tidak akan pernah terlepas dari penglihatan Zhang Ruochen.     

Bagaimanapun juga, lelaki itu benar-benar paham – meskipun Ling Feiyu sedang berada di tingkatan alam yang sama dengannya – namun pemahaman wanita itu terhadap Saintly Way dan Tao Pedang benar-benar jauh melampaui dirinya.     

Maka dari itu, seandainya Ling Feiyu melepaskan segenap kekuatannya, maka Zhang Ruochen pun pasti akan kesulitan untuk mengimbanginya.     

Meski begitu, lelaki itu masih harus bertarung.     

Shush, shush.     

999 daun bambu di bawah mereka mulai beterbangan dengan kecepatan tinggi, lalu berkumpul di sekitar Ling Feiyu dan berubah sebuah pedang dengan panjang dua meter, yang terbuat dari daun-daun bambu.     

Kala itu, Zhang Ruochen langsung mengaktifkan Jejak Mata Dewa, dan ia menemukan bahwa setiap pedang-pedang bambu itu ternyata diciptakan dari Prinsip-prinsip Pedang dengan cara yang sangat menakjubkan.     

Dengan demikian, maka pedang panjang yang terbuat dari daun-daun bambu itu mampu melepaskan pedang Chi yang setara dengan kekuatan Pedang Kuno Abyss, sebuah Senjata Saint Seribu Inskripsi.     

Ling Feiyu mulai menatap Zhang Ruochen. "Kau sudah pernah melihat Nine-Death Sword Technique di Pemakaman Pedang. Maka dari itu, hari ini aku akan menunjukkan Nine-Life Sword Technique kepadamu. Terdapat sembilan gerakan pada Nine-Life Sword Technique, dan gerakan pertama disebut sebagai Splitting Light in Great Void."     

Baik Nine-Death Sword Technique dan Nine-Life Sword Technique sama-sama merupakan teknik pedang kelas inferior dari Tingkatan Raja, yang juga disebut sebagai Mantra Suci level rendah.     

Setiap Mantra Suci hampir memiliki kekuatan yang setara dengan Thousand Lines of Destruction, sesuatu yang dapat digunakan untuk membelah langit dan bumi, dan juga sesuatu yang tidak akan pernah bisa dikuasai oleh Setengah-Biksu biasa.     

Tentu saja, kalau Setengah-Biksu itu berhasil menguasai salah satu Mantra Suci, maka di sepanjang hidupnya, ia akan memiliki banyak kelebihan, karena berada di satu tingkatan yang lebih tinggi daripada orang-orang di alam yang sama.     

Sementara itu, Ling Feiyu baru saja menurunkan tingkat kultivasinya sampai berada di Alam Setengah-Biksu level pertama, namun ia masih memainkan Mantra Suci untuk berhadapan dengan Zhang Ruochen. Yang jelas, hal ini menegaskan kalau wanita tersebut sedang menggunakan segenap kekuatannya untuk berhadapan dengan Zhang Ruochen.     

Sebagaimana Ling Feiyu sedang menggerakkan jari-jarinya, maka seketika itu pula pedang bambu segera mengikuti perintahnya. Setelah itu, terdapat 81 bayangan pedang yang terwujud, sebelum akhirnya berkumpul bersama dan membentuk sebuah pusaran raksasa.     

"Splitting Light in Great Void."     

Pedang daun bambu itu segera menerjang ke arah depan, dengan meninggalkan ekor cahaya yang panjang.     

Ketika pedang itu telah berada di jarak yang dekat dengan Zhang Ruochen, maka seketika itu pula cahaya yang dilepaskan menjadi semakin menyilaukan, hingga bahkan jauh lebih cemerlang daripada sinar matahari.     

Zhang Ruochen menggenggam Pedang Kuno Abyss dan langsung melepaskan Tiga Pedang, dan bermaksud untuk menghancurkan pedang daun bambu lawannya.     

Namun, ketika Pedang Kuno Abyss baru saja diayunkan, saat itu pedang daun bambu telah lebih dulu meledak – hingga berubah menjadi 999 pedang bambu berukuran kecil – yang melesat menuju ke arah Zhang Ruochen dengan kecepatan 10 kali lipat lebih tinggi daripada sebelumnya.     

Sebagaimana pedang-pedang bambu itu sedang meluncur ke arah targetnya, bahkan Setengah-Biksu di level kesembilan tidak akan mampu menghindarinya, apalagi Zhang Ruochen.     

Bang bang.     

Puluhan pedang daun bambu berukuran kecil pun akhirnya mulai menghujani tubuh Zhang Ruochen.     

Meskipun Zhang Ruochen sedang mengenakan Shooting Star Invisible Cloak untuk menangkal serangan tersebut, namun lelaki itu masih benar-benar hancur.     

Selain itu, ia terhempas ke belakang dan akhirnya menghantam tanah keras-keras. Setelahnya, segala sesuatu langsung berubah menjadi gelap. Lelaki itu pingsan dan tak sadarkan diri.     

Setelah beberapa lama, akhirnya Zhang Ruochen kembali siuman.     

Setelah itu, ia menggigit bibirnya sendiri sambil merangkak keluar dari tumpukan dedaunan bambu. Kemudian, ia mendongakkan kepalanya dan menatap Ling Feiyu – yang sedang berdiri di dekat pohon bambu – yang batang pohonnya sebesar ember air.     

"Meski sudah berada di tingkatan alam yang sama, tapi kau masih gagal bertahan dari satu kali serangan."     

Zhang Ruochen bisa menduga ekspresi arogan yang tersembunyi di balik penutup wajah tersebut. Wanita itu tak ubahnya sama seperti seekor angsa cantik yang sedang mengamati seekor bebek.     

Kedua mata Zhang Ruochen memancarkan sinar yang tajam, sebelum akhirnya lelaki itu berkata, "Beri saya waktu selama tiga hari ke depan, dan saya pasti mampu memahami Prinsip Pedang pada gerakan Nine-Life Sword Technique, lalu menemukan solusi untuk menghadapinya."     

Ling Feiyu meliriknya. "Kau benar-benar terlalu percaya diri. Kau ingin memahami Prinsip Pedang di gerakan pertama dari Nine-Life Sword Technique dalam kurun waktu tiga hari?"     

"Kenapa tidak?" tanya Zhang Ruochen.     

"Apa kau tahu, ketika aku melatih Nine-Life Sword Technique, saat itu aku menghabiskan waktu selama tiga bulan hanya untuk memahami Prinsip Pedang pada gerakan pertama, lalu membutuhkan waktu setengah tahun untuk mempraktekkannya. Lalu, agar dapat menguasai teknik pedang tersebut, maka aku kembali menghabiskan waktu selama tiga tahun."     

"Setelah aku berhasil menguasai Nine-Life Sword Technique dan Nine-Death Sword Technique sampai pada level puncak, maka tidak ada satupun Setengah-Biksu yang mampu bertahan dari satu seranganku. Sejak saat itu, aku menjadi sosok No.1 di Ranking Setengah-Biksu."     

Ling Feiyu benar-benar sangat percaya diri terhadap pemahaman Prinsip Pedang-nya, jadi ia pun menambahkan, "Baiklah. Tiga hari dari sekarang, kalau kau benar-benar mampu bertahan dari satu gerakanku, maka aku akan menjual Divine Origin Pill kepadamu. Pil itu dapat membuatmu menembus Alam Setengah-Biksu di level kedua dalam waktu singkat."     

Ketika mendengar "Divine Origin Pill", maka seketika itu pula Zhang Ruochen langsung memasang ekspresi tegas.     

Diam-diam, pria itu mencamkan baik-baik di dalam benaknya. Tidak peduli apa, ia harus berhasil menguasainya dalam kurun waktu tiga hari.     

Sebab, tidak mudah baginya untuk menembus alam, apalagi ketika sudah berada di Alam Setengah-Biksu.     

Maka dari itu, satu-satunya jalan pintas adalah dengan menelan Divine Origin Pill.     

Divine Origin Pill adalah satu jenis pil yang dikendalikan dengan sangat ketat oleh para keluarga Abad Pertengahan. Yang jelas, pil semacam itu tidak pernah dijual di muka publik. Bahkan, di Pasar Gelap sekalipun, maka seseorang masih membutuhkan kolega jikalau ingin membelinya dan membayarnya dengan banyak Batu Suci. Tentu saja, hal itu juga beresiko tinggi.     

Namun, bagi Ling Feiyu, maka itu sama sekali bukan hal yang sulit. Selain itu, kalau lelaki itu benar-benar dapat membeli pil darinya, maka pil itu bisa membuat Zhang Ruochen selamat dari banyak masalah.     

Setelah Ling Feiyu meninggalkannya, maka Zhang Ruochen mulai mengingat setiap detil gerakan wanita tersebut.     

Setelah itu, ia kembali menuju ke Pemakaman Pedang dan berencana untuk mempelajari Prinsip Pedang di gerakan pertama Nine-Life Sword Technique, lalu berusaha menemukan cara untuk menanggulanginya.     

Namun, setelah hanya berjalan sebanyak empat langkah, tiba-tiba ia merasakan gelombang Kekuatan Batin yang sedang mendekatinya.     

Ratusan meter jauhnya dari sisi kanan Zhang Ruochen, di sana terdapat tulisan karakter yang sangat indah, dan tiba-tiba muncul di dekat sungai.     

Lady Saint berjalan keluar dari tulisan-tulisan karakter tersebut, lalu berhenti di atas bongkahan batu berwarna hijau. Saat itu, kedua mata cantiknya sedang terpaku ke arah Zhang Ruochen.     

Sementara itu, Zhang Ruochen hanya menghentikan langkahnya, namun ia tidak membalikkan badan.     

Pada saat ini, segala sesuatunya langsung berubah menjadi hening, sebab yang tersisa hanyalah suara hembusan angin. Sementara itu, daun-daun bambu terlihat sedang berguguran di atas kepala Lady Saint, lalu terselip di sela-sela rambut hitamnya.     

Setelah terdiam untuk waktu yang lama, akhirnya Zhang Ruochen pun memecahkan keheningan tersebut. "Apa Lady Saint datang kemari karena ingin menangkapku?"     

Hari ini, Lady Saint sedang mengenakan pakaian wanita berwarna biru. Selain itu, rambutnya dibiarkan terurai, dengan jepit rambut kupu-kupu di kepalanya dan kalung bermotif bunga yang menggantung pada leher putihnya. Semua kombinasi itu membuatnya terlihat seperti wanita bertalenta yang cantik – yang telah khatam membaca ribuan buku – hingga mirip seperti seorang Sage Metafisika.     

Lady Saint memperlihatkan ekspresi yang kompleks. Setelah beberapa saat, ia berkata lembut, "Aku hanya kebetulan lewat dan melihatmu sedang berlatih teknik pedang dengan sang Permaisuri Kerajaan di Istana Biksuni Sekte Setan, Ling Feiyu."     

Wanita itu mengambil jeda sejenak, sebelum akhirnya kembali menambahkan, "Aku sama sekali tidak menyangka kalau ternyata sosok yang sangat arogan, sombong, dan congkak seperti Ling Feiyu, akhirnya mau berlatih pedang bersama dengan seorang Setengah-Biksu. Meski aku baru saja melihatnya dengan mata kepala sendiri, namun aku masih kesulitan untuk mempercayainya."     

"Apapun itu, sebaiknya kau segera mengatakannya secara gamblang, my Lady."     

Zhang Ruochen sendiri juga paham kalau Lady Saint telah menemukan identitasnya sebagai Lin Yue.     

Tapi memangnya kenapa?     

Tidak perlu diragukan lagi, Lady Saint adalah sosok yang sangat setia kepada Chi Yao, sebagaimana wanita itu merupakan salah satu figur yang mewakili istana kekaisaran. Jadi, meskipun ia mengagumi talenta Lin Yue dan karakteristiknya, namun wanita itu tidak akan mampu menghapuskan kondisi permusuhan di antara mereka.     

Selain itu, lelaki tersebut juga tidak perlu menebaknya, karena ia telah paham kalau Lady Saint datang kemari adalah untuk memintanya menyerahkan diri, dan bukannya terus menerus melawan istana kekaisaran. Dengan demikian, maka wanita itu bisa menghadap sang Permaisuri dan memintakan ampunan untuk Zhang Ruochen.     

Meski begitu, bisa apa Zhang Ruochen kalau ia benar-benar dihadapkan dengan Chi Yao?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.