Kaisar Dewa

Monster Manusia



Monster Manusia

0Sinar bulan yang cerah menembus dedaunan bambu dan batang pohonnya, hingga membuat suasana di sekitarnya menjadi remang-remang.     1

Titik-titik cahaya itu terlihat sangat mengerikan – layaknya pola-pola hantu – selain juga tampak agresif seperti binatang buas dan membuat segala sesuatunya terasa ganjil.     

Whistle.     

Hembusan angin dingin bertiup di seluruh hutan bambu. Semua batang-batang bambu di sekitarnya mulai bergoyang, sementara daun-daun bambu di permukaan tanah mulai beterbangan di udara.     

Zhang Ruochen dapat mendeteksi sesuatu yang aneh, jadi ia cepat-cepat bangun dari meditasinya. Kemudian, ia membuka mata dan langsung melompat bangkit.     

Zoom.     

Di waktu yang bersamaan, Pedang Kuno Abyss seakan dapat merasakan datangnya bahaya, hingga ia segera keluar dari balik sarungnya. Kemudian, pedang itu melepaskan lingkaran cahaya dan berputar-putar di sekeliling Zhang Ruochen, seperti hendak melindungi masternya.     

"Aku bisa merasakan segaris energi iblis yang sedang bergerak mendekati kita dengan kecepatan tinggi," kata jiwa Pedang Kuno Abyss.     

"Apa itu adalah Immortal Vampir?" Zhang Ruochen memperlihatkan ekspresi kebingungan.     

Bagaimanapun juga, dengan Ling Feiyu sebagai penjaga di Bamboo Mountain, maka para Immortal Vampir semestinya harus berpikir ulang jikalau ingin menyerang.     

Tanpa mengetahui apa yang sebenarnya sedang mengarah kepada dirinya, saat itu Zhang Ruochen langsung memasang kuda-kuda bertahan, sambil melepaskan Kekuatan Batin untuk melingkupi area sepanjang 15 kilometer.     

Jadi, setiap serangan yang datang pasti bisa dirasakan olehnya.     

Pada saat ini, terdapat awan dingin dengan energi iblis yang masuk ke dalam jangkauan Kekuatan Batin Zhang Ruochen, dengan pergerakan yang sangat cepat. 15 kilometer jauhnya, 10 kilometer, 5 kilometer, 4.5 kilometer, 4 kilometer...     

Pedang Kuno Abyss berputar semakin cepat dan terus mengeluarkan suara-suara agresif. Di waktu yang bersamaan, terdapat puluhan pedang Chi yang mulai beterbangan dari balik hutan.     

"Bagaimana mungkin bisa begitu cepat?"     

Ekspresi wajah Zhang Ruochen langsung berubah menjadi pucat. Lelaki itu belum pernah merasakan bahaya yang seperti ini. Akibatnya, bulu-bulu di sekujur tubuhnya langsung terangkat.     

Pada saat awan dengan energi iblis itu telah berada pada jarak 500 meter darinya, saat itu ia segera menggerakkan jarinya dan memperlihatkan keterampilan pedang, sambil berkata pelan, "Gold Morning Sun."     

Teknik pedang yang diperagakan oleh Zhang Ruochen adalah salah satu gerakan Nine-Life Sword Technique.     

Seketika itu juga, Pedang Kuno Abyss melesat cepat dan memancarkan cahaya emas brilian. Kemudian, pedang itu menembus langit malam dan mengeluarkan serentetan suara "bang".     

Akibatnya, bambu-bambu yang dilewati oleh Pedang Kuno Abyss langsung hancur dan berhamburan seperti debu.     

Ketika berhadapan dengan Pedang Kuno Abyss, terdapat awan darah Chi berwarna merah yang bergulung-gulung dan bergerak semakin dekat. Setelah itu, terdapat monster berbentuk manusia yang samar-samar bisa dilihat di tengah awan Chi tersebut.     

Monster berbentuk manusia itu diselimuti oleh rambut darah yang panjang. Selain itu, ia memiliki taring di mulutnya, sementara Chi iblis yang dingin sedang memancar dari kedua matanya.     

Boom.     

Sang monster berbentuk manusia itu segera menghantamkan tangannya ke depan dan membuatnya berbenturan dengan ujung Pedang Kuno Abyss.     

Seperti yang sudah-sudah, satu serangan Pedang Kuno Abyss selalu mampu menghancurkan Senjata Saint Seratus Inskripsi hingga berkeping-keping. Namun, kali ini, pedang itu gagal menembus tinju monster tersebut. Sebaliknya, pedang itu malah dihempaskan oleh pukulan tersebut.     

Tanpa mengurangi kecepatan, monster berbentuk manusia itu segera menerjang Zhang Ruochen.     

Seketika itu juga, Zhang Ruochen mengaktifkan kekuatan Shooting Star Invisible Cloak, sambil melepaskan Jejak Dewa Kecepatan Luan Phoenix dan melompat ke sisi samping.     

Namun, monster berbentuk manusia itu masih jauh lebih cepat daripada dirinya. Sehingga, ia segera berada di hadapan Zhang Ruochen sambil merentangkan cakarnya.     

Yang jelas, tingkat kultivasinya berada di atas Alam Setengah-Biksu. Jadi, bagaimana mungkin Zhang Ruochen mampu menghadapinya?     

Bahkan, seorang Setengah-Biksu di level kesembilan pasti akan terluka parah, bahkan juga terbunuh jikalau sampai terkena serangan cakar monster berbentuk manusia tersebut.     

Maka dari itu, dalam keadaan yang mendesak semacam ini, akhirnya lelaki itu mengeluarkan hasil latihannya dengan Ling Feiyu selama beberapa bulan belakangan.     

Zhang Ruochen masih bersikap tenang meski sedang berhadapan dengan situasi yang membahayakan semacam ini, karena ia benar-benar paham kalau dirinya tidak mampu menghadapi bahaya itu, maka orang yang lebih kuat di Bamboo Mountain pasti akan segera bergegas ke sana dengan kecepatan tinggi.     

Jadi, kalau saat ini ia berhasil bertahan hidup, maka sebenarnya itu sudah pencapaian yang baik.     

Kemudian, Zhang Ruochen memaksa dirinya untuk berhadapan dengan cakar sang monster, namun ia masih terkena serangan tepat pada bagian dadanya.     

Bang.     

Cakar monster itu mengenai bahu kiri Zhang Ruochen dan menyebabkan suara benturan yang kencang dengan percikan bunga-bunga api, karena baru saja berbenturan dengan Shooting Star Invisible Cloak.     

Meskipun Zhang Ruochen memiliki fisik yang kuat, namun ia masih menderita luka-luka dan terhempas ke belakang. Lelaki itu membentur tujuh lapisan bambu dan membelahnya menjadi dua, sembari memuntahkan darah.     

"Dasar monster, berani-beraninya kau masuk kemari dan hendak membunuh sang Penjaga Pedang?"     

Suara Ling Feiyu berasal dari bagian atas Bamboo Mountain.     

Di waktu yang bersamaan, ia segera keluar dari gua dan pergi menuju ke arah monster tersebut.     

Meski begitu, kehadiran Ling Feiyu sama sekali tidak membuat monster itu takut. Sebaliknya, ia kembali melompat ke arah Zhang Ruochen dengan merentangkan kedua cakarnya.     

Setelah itu, terdapat bayangan cakar sepanjang 10 meter dengan energi Chi darah – yang terkondensasi di depan kedua cakarnya tersebut – dan digunakan untuk menerjang kepala Zhang Ruochen dengan daya rusak yang tinggi.     

Namun, sebelum cakar itu sempat mendarat pada targetnya, maka saat itu permukaan tanah di bawah kaki Zhang Ruochen tiba-tiba mulai terbuka.     

Meskipun Ling Feiyu bergerak sangat cepat, namun wanita itu masih berada di jarak yang terlampau jauh. Jadi, ketika wanita itu sampai di tempat tersebut, maka saat itu Zhang Ruochen telah berubah menjadi mayat.     

Karena telah benar-benar memahami situasinya, maka Zhang Ruochen harus mengandalkan dirinya sendiri untuk bertahan hidup.     

Di waktu yang bersamaan, otot-otot berwarna hijau mulai bermunculan di sekujur tubuh Zhang Ruochen, sementara lelaki itu berteriak kencang, "Abyss!"     

Zoom.     

Pedang Kuno Abyss melesat dari belakang dan langsung melayang-layang di hadapannya.     

Kemudian, Chi Suci mulai menyembur keluar dari lima Holy Meridian dan 36 meridiannya, lalu masuk ke dalam Pedang Kuno Abyss. Di momen-momen kritis semacam itu, maka seketika itu pula ia segera melepaskan Thousand Lines of Destruction.     

Pedang Kuno Abyss menebas ke arah depan dan meninggalkan cahaya pedang berbentuk semi lingkaran.     

Serangan itu ditujukan untuk mengincar titik-titik terlemah di tubuh sang monster, dengan melepaskan Thousand Lines of Destruction. Jadi, cahaya pedang yang terlepas itu menyimpan kekuatan besar dan taktik pertempuran yang brilian.     

Dengan suara bang, pedang Chi yang kuat berhasil menghancurkan Chi darah di kedua cakar sang monster, hingga membuatnya mundur dua langkah.     

Di waktu yang bersamaan, di atas hutan bambu, terdapat kolom cahaya putih brilian yang menghujam turun dari langit dan langsung menerjang kepala monster.     

Meski begitu, monster itu masih teramat tangguh, hingga ia segera merentangkan kedua cakarnya, sambil mengeluarkan Chi darah untuk menghadapi kolom cahaya tersebut.     

Zoom.     

Pedang Zangtian keluar dari balik kolom cahaya putih dan menembus Chi darah milik monster tersebut.     

Tepat setelah itu, terdengar suara yang memekkakkan telinga di seluruh hutan bambu.     

Terdapat gelombang pedang Chi yang menyebar ke segala penjuru, lalu menghancurkan pohon-pohon bambu, dan mengubah segala sesuatunya menjadi bubuk dan debu. Bahkan, pada pegunungan yang membentang sejauh ribuan meter, sejauh itu pula permukaan tanahnya mulai terbelah.     

Yang jelas, Formasi Pertempuran tipe bertahan di sekitarnya tidak mampu menghadapi serangan Ling Feiyu.     

Di tempat lain, Zhang Ruochen juga terhempas ke belakang setelah menerima gelombang pedang Chi tersebut. Maka dari itu, ia sampai menusukkan Pedang Kuno Abyss di permukaan tanah hanya demi menstabilkan diri.     

Perlahan-lahan, baik debu dan tanah di sekitarnya sama-sama mulai beterbangan.     

Momen berikutnya, Pedang Zangtian berwarna putih telah menghujam jantung sang monster, hingga membuat monster itu terpaku ke tanah. Kala itu, cahaya guntur dan petir terlihat menyembur keluar dari tubuh pedang tersebut, hingga membuat langit malam penuh dengan kilatan-kilatan petir.     

Namun, monster itu masih belum mati. Bahkan, ia mulai mengaum layaknya binatang buas. Dan setiap kali monster itu berusaha melepaskan diri, maka seketika itu pula Bamboo Mountain selalu bergetar hebat.     

Zoom, zoom.     

Para kultivator tangguh dari Prison Guardian mulai berdatangan satu persatu.     

Mereka menyaksikan monster yang telah dipaku oleh Pedang Zangtian dan masing-masing dari mereka mulai memperlihatkan ekspresi aneh.     

Seorang Setengah-Biksu yang sangat tua sedang merasa kebingungan saat menyaksikan monster itu berusaha melepaskan diri dan menahan kesakitannya sendiri, sebelum akhirnya ia berkata, "Dia telah dikurung selama bertahun-tahun, kenapa bisa melarikan diri?"     

"Baik penjagaan dan pertahanan di Underground Spirit Prison sama-sama telah didesain dengan sangat ketat. Jadi, dia tidak mungkin berhasil melarikan diri. Maka dari itu, pasti ada orang yang telah melepaskannya."     

...     

Pada saat itu, Shi Ren dan para Elder dari Keluarga Shi juga tiba di Bamboo Mountain.     

Shi Ren benar-benar terkejut ketika menyaksikan monster tersebut. Jadi, ia cepat-cepat bergegas ke arahnya, namun pedang Chi yang kuat telah lebih dulu menghempaskan dirinya.     

Ling Feiyu mendarat di langit dan masih menapakkan kakinya pada awan berwarna ungu. Kemudian, wanita itu mendarat di sisi monster tersebut, sambil menatap Shi Ren.     

Shi Ren langsung berlutut di tanah dan mulai menangis tersedu-sedu. Kemudian, pria itu mulai memohon kepada wanita tersebut, "Biksu Pedang, tolong lepaskan dia."     

Ling Feiyu memperlihatkan ekspresi datar, sementara tangannya mencengkram erat Pedang Zangtian, sembari mencibir, "Kenapa aku harus melepaskannya? Agar dia bisa membunuh orang-orang?"     

Ling Feiyu sendiri sebenarnya juga paham terhadap urusan internal di dalam Ras Kuno Prison Guardian, dan ia juga bisa menebak identitas monster tersebut.     

Kedua tangan Shi Ren sampai menyentuh tanah, sebagaimana ia berkata dengan penuh duka, "Dia telah dikurung di dalam Underground Spirit Prison dan tidak pernah melukai orang-orang. Seseorang pasti sengaja mengeluarkannya malam ini, hingga akhirnya hal ini terjadi."     

Ling Feiyu masih terlihat datar dan berkata, "Dia akan sangat menderita kalau harus menjalani kehidupan seperti ini. Kenapa kau masih berusaha memintanya hidup? Di sisi lain, setelah aku membunuhnya, maka tidak ada lagi yang perlu khawatir kalau dia akan melarikan diri dan menyakiti orang-orang di Prison Guardian. Bukankah itu jauh lebih baik?"     

Pemimpin klan Ras Kuno Prison Guardian – Wang Beilie – juga baru saja tiba di Bamboo Mountain. Kemudian, ia mendarat di sisi Shi Ren dan membantunya bangkit berdiri. Lalu, ia berkata kepadanya. "Ren'er, apa yang dikatakan oleh Biksu Pedang Feiyu terdengar masuk akal. Mungkin kematian adalah satu-satunya jalan keluar baginya."     

"Tidak."     

Kedua mata Shi Ren telah menjadi semerah darah. Pria itu mengerang dan memukul-mukul dada Wang Beilie. Kemudian, tanpa peduli terhadap keselamatannya sendiri, pria itu cepat-cepat bergerak menuju ke arah monster tersebut.     

Meski semua orang di dunia ini ingin membunuhnya, maka sampai mati pun, pria itu pasti akan melindunginya.     

Sebab, monster itu adalah ayahnya.     

Kala itu, kedua mata Biksu Pedang Feiyu berubah menjadi tajam, sebagaimana ia mulai menggerakkan lengan bajunya. Kemudian, segaris Chi Suci yang tebal mulai keluar dari tangannya dan langsung menghantam tubuh Shi Ren, hingga membuatnya terhempas ke belakang.     

Dengan suara "bang", saat itu Shi Ren tersungkur dan terjungkal tanah.     

Namun, pria itu segera melompat bangkit dan kembali bergegas menuju monster tersebut, seolah tidak terjadi apa-apa.     

Kali ini, Wang Beilie mengeluarkan sebuah rune untuk menciptakan Formasi Rune dan mengurung Shi Ren di dalamnya.     

Tidak peduli seberapa kencang Shi Ren memukul rune tersebut, namun ia masih gagal menghancurkan Formasi Rune-nya.     

Wang Beilie menghela nafasnya. "Ren'er, kau harus bisa bersikap tenang. Jangan sampai menjadi gila seperti ayahmu. Apalagi, kau harus menduduki posisi pemimpin klan di masa depan."     

Mendengar kata-kata Wang Beilie, maka seketika itu pula Shi Ren menjadi semakin beringas dan juga berteriak semakin kencang.     

Karena terhalang oleh Formasi pertempuran, maka tidak ada satupun yang bisa mendengar teriakannya dengan jelas.     

Saat itu, kedua matanya menatap jijik ke arah Wang Beilie.     

Di tempat lain, Wang Beilie menatap Ling Feiyu sambil memelas. "Faktanya, aku juga ingin menyelamatkan hidupnya. Tapi sekarang, karena kita sedang menghadapi musuh yang tangguh, maka kita harus berhati-hati. Sebab, kalau kita membuat satu kelalaian kecil, maka seluruh Ras Kuno Prison Guardian akan hancur. Jadi, Biksu Pedang Feiyu... tolong akhiri penderitaannya!"     

Wang Beilie menggelengkan kepalanya, layaknya orang yang tidak ingin menyaksikan pemandangan tersebut. Setelah itu, ia berpaling dari sana sambil melipat tangannya di belakang pinggul.     

Namun, terdapat senyuman tipis yang tergambar di wajahnya.     

"Karena para anggota klan masih menginginkannya hidup, maka aku punya sebuah ide."     

Li Min membantu Zhang Ruochen bangkit berdiri.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.