Kaisar Dewa

King Lixian



King Lixian

2"Tampaknya, Menteri Peperangan sedang menggunakan segenap kekuatan dan sumber daya mereka untuk bertarung melawan para Vampir," kata Zhang Ruochen. "Maka dari itu, kita bisa bertemu orang-orang mereka, meski sedang berada di tempat yang terpencil."      2

Para Vampir dalam jumlah besar telah berkumpul di Yuan Mansion. Secara natural, hal ini membuat Menteri Peperangan harus mengumpulkan para prajurit dan jendral-jendral mereka. Selain itu, beberapa prajurit yang tidak dikirimkan ke medan peperangan, maka mereka akan dikirimkan untuk berpatroli di 36 county.     

Beberapa prajurit itu akan mencari informasi intelijen, beberapa yang lain membangun basis militer di sekitar Prison Guardian. Jadi, ketika mereka menemukan tanda-tanda kehadiran Immortal Vampir, maka mereka bisa segera mengirimkan kabar tersebut ke markas pusat di Yuan Mansion.     

Sementara itu, empat prajurit yang tinggal di sebelah kamar Zhang Ruochen juga sedang membangun basis mereka sendiri. Jadi, mereka bertugas untuk mengamati Kuil Sikong Zen.     

Lagipula, segala sesuatu mengenai Kuil Sikong Zen sangat aneh. Secara natural, hal ini pun akhirnya menarik perhatian mereka. Selain itu, bahkan tempat ini juga memiliki patung batu Kaisar Buddha.     

Bagaimanapun juga, Kaisar Buddha pernah menjadi musuhnya Permaisuri. Jadi, bukankah menyembah Buddha akan dianggap sebagai penghinaan besar kepada sang Permaisuri?     

Meskipun kuil ini tidak ada hubungannya dengan Immortal Vampir, namun tempat ini masih harus dihancurkan. Tentu saja, bukan pencapaian kecil bagi mereka setelah berhasil menemukan kuil sesat semacam ini.     

Zhang Ruochen adalah seorang buronan yang dicari oleh Menteri Peperangan. Secara natural, ia tidak bisa berhubungan dengan mereka. Sebab, hal itu hanya akan membawanya kepada masalah.     

"Ayo pergi! Tempat ini benar-benar aneh. Sebaiknya kita memang tidak bersembunyi di sini."     

Sesaat setelah Zhang Ruochen membuka pintu, saat itu kamar sebelah juga sedang membuka pintunya. Setelah itu, dua pria paruh baya keluar dari sana. Mereka sedang mengenakan armor dan membawa token di pinggangnya. Yang jelas, mereka semua berasal dari Menteri Peperangan.     

Zhao Yue dan Pu Yuelin melirik Zhang Ruochen, namun ia tidak terlalu memperhatikannya. Mereka hanya berpikir kalau lelaki itu merupakan tamu biasa.     

Zhang Ruochen keluar dari kamar dengan tangan yang dilipat di belakang pinggul, lalu berjalan ke arah pintu keluar kuil tersebut.     

Pu Yuelin adalah sosok yang lebih muda di antara mereka berdua. Saat itu, ia kembali melihat Zhang Ruochen dan mengamatinya dengan curiga. "Kakak kedua, coba lihat pria itu. Bukankah dia terlihat familier? Dia terlihat mirip seperti Zhang Ruochen, sosok kriminal yang dicari oleh Menteri Peperangan."     

"Benarkah?"     

Zhao Yue mengambil token di pinggangnya dan mulai mengetuk-ngetuknya. Setelah itu, terdapat cahaya hitam yang memancar pada permukaan token tersebut.     

Whoosh.     

Terdapat banyak gambar wajah yang muncul pada cahaya hitam, dan salah satunya adalah Zhang Ruochen. Setelah menyaksikan gambar tersebut, maka Zhao Yue dan Pu Yuelin segera bersitatap satu sama lain. Saat itu, mereka berdua sama-sama merasa terkejut.     

Apa dia benar-benar Zhang Ruochen?     

Ada banyak kultivator tangguh yang bersembunyi di kuil kuno dan terpencil ini. Pertama, terdapat wanita berambut putih yang mampu membunuh mereka dengan satu lambaian tangan. Kedua, ada seorang kriminal dengan reputasi mengerikan yang juga tinggal di sana.     

Ya, bagi para prajurit Menteri Peperangan, maka Zhang Ruochen benar-benar memiliki reputasi yang jahat. Apalagi, ada banyak Raja yang telah mati karena ulah pedangnya.     

Selain itu, pria ini juga pernah membelah Ziyong Pass dengan satu kali tebasan, lalu berhasil melarikan diri dengan mudah, hingga sampai mempermalukan semua prajurit Menteri Peperangan.     

"Kalau dia benar-benar Zhang Ruochen, maka kita sama sekali bukan tandingannya," kata Zhao Yue. "Akan tetapi, kita juga tidak bisa melepaskannya. Sebab, berhasil menemukan jejak Zhang Ruochen juga merupakan pencapaian yang besar. Bahkan, ini jauh lebih besar daripada menemukan kuil."     

"Ayo kita berpura-pura tidak mengenalnya," kata Pu Yuelin. "Kita hanya akan mengikutinya. Aku bertanya-tanya kenapa dia datang ke kuil ini."     

"Ya. Para kultivator tangguh dari Menteri Peperangan pasti akan segera datang kemari. Kalau mereka sudah datang, maka Zhang Ruochen tidak akan pernah bisa melarikan diri."     

Meskipun mereka berhasil menemukan Zhang Ruochen, namun Zhao Yue dan Pu Yuelin sama sekali tidak berani menangkapnya. Sebab, berdasarkan pada tingkat kultivasi mereka, maka mereka hanya akan dijadikan sebagai hidangan pembuka oleh lelaki tersebut.     

Jadi, mereka berdua pun hanya mengikuti Zhang Ruochen.     

"Saudara Keempat, kurasa Zhang Ruochen telah menyadari keberadaan kita. Jadi, sebaiknya kita hentikan ini."     

Zhao Yue merasa gelisah. Sebab, selama ini Menteri Peperangan sangat kesulitan untuk melacak jejak Zhang Ruochen, dan sekarang mereka harus membiarkannya melarikan diri. Apa ini hanya pencapaian besar yang cuma sekedar lewat?     

Pada saat Zhao Yue dan Pu Yuelin sedang berdebat apakah mereka akan terus mengikuti Zhang Ruochen atau tidak, saat itu terdapat bayangan binatang buas raksasa berwarna hitam yang sedang terbang mendekat. Binatang itu muncul di atas kuil. Bayangan binatang hitam raksasa itu tampak seperti sebuah awan hitam. Di waktu yang bersamaan, bayangan tersebut terus menukik ke bawah, hingga akhirnya berada pada ketinggian ratusan kaki di atas tanah.     

Sambil mendongak, maka mereka bisa melihat seekor Winged Dragon. Naga itu sepanjang 80 meter dan diselimuti oleh sisik. Kepalanya besar dan mirip seperti singa. Ini adalah jenis binatang buas level enam. Selain itu, binatang buas ini mampu menghadapi Setengah-Biksu di level rendah, memuntahkan api ghost, dan dapat dengan mudah mengubah sebuah kota menjadi lautan api.     

Terdapat seorang pria yang berdiri di atas Winged Dragon tersebut. Pria itu sedang mengenakan armor sembilan lapis dan membawa sebuah tombak kerajaan. Yang jelas, ia terlihat sangat bermartabat.     

Ketika menyaksikan pria tersebut, maka seketika itu pula Zhao Yue dan Pu Yuelin langsung merasa riang. Mereka berdua segera membungkuk dan berkata, "King Lixian, kami menemukan hal besar."     

King Lixian mendengus dingin. "Bukankah ini cuma kuil iblis biasa? Penemuan besar apanya?" sebelum Zhao Yue dan Pu Yuelin sempat bicara, saat itu King Lixian menambahkan, "Aku datang kemari untuk mengabarkan kepada kalian bahwa beberapa waktu lalu, para Vampir telah menyerang Pemakaman Pedang Pluto dan membantai banyak orang."     

"Ini adalah situasi darurat. Little Saint God dan Lord Yuan Mansion telah mengirimkan pesan ke Negara Tiantai dan Pusat Kota Kekaisaran. Jadi, kami akan menyusun ulang formasi dan memberikan perlawanan balik di Pemakaman Pedang Pluto dengan segenap kekuatan."     

"Para prajurit di Fairy Forest County dan Xincang County sama-sama telah mendengar kabar ini. Jadi, pasukan mereka akan tiba di Guandu besok siang. Maka dari itu, kalian berdua cepatlah ke sana dan bawa pasukan mereka menuju ke kamp Pemakaman Pedang Pluto di barat daya, di dekat Golden Cloud Valley dan tunggu perintah selanjutnya di sana."     

Setelah itu, King Lixian mengambil rantai Winged Dragon dan hendak pergi meninggalkan tempat tersebut. Sementara itu, Zhao Yue dan Pu Yuelin sama-sama terkejut ketika mendengar berita ini. Bagaimana tidak, para Prison Guardian, Menteri Peperangan, dan Bank Pasar Bela Diri telah menyatukan kekuatan, namun mereka masih gagal mengalahkan Immortal Vampir di Pemakaman Pedang Pluto.     

Betapa mengerikannya para Vampir tersebut?     

Tentu saja, tidak peduli seberapa mengerikannya Immortal Vampir, namun Zhang Ruochen masih merupakan seorang buronan istana kekaisaran. Jadi, mereka sama sekali tidak bisa membiarkannya lolos.     

"Lord, ada lagi... Zhang Ruochen, kriminal yang kita cari, juga berada di dalam kuil," Zhao Yue mengatakannya dengan gemetar ketakutan, sambil melirik-lirik ke arah tempat tinggal Zhang Ruochen.     

Mendengar itu, King Lixian, yang hendak pergi dari sana, tiba-tiba berhenti. Setelah itu, terdapat ledakan api sepanjang 30 kaki yang memancar dari kedua matanya, sebagaimana ia sedang memindai seluruh Kuil Sikong Zen. Di waktu yang bersamaan, tatapan matanya terfokus ke udara, sebelum akhirnya mendarat kepada Zhang Ruochen.     

Pada saat itu, Zhang Ruochen menggelengkan kepalanya dan tersenyum. Kemudian, lelaki itu melirik Zhao Yue dan Pu Yuelin di belakang pria tersebut.     

Mereka berdua sedang merasa ketakutan. Mereka segera bergerak mundur dan masuk ke dalam Kuil Sikong Zen. Yang jelas, mereka berdua takut kepada Zhang Ruochen. Meski begitu, Zhang Ruochen tidak ingin mempersulit mereka. Bagaimanapun juga, semua ini adalah bagian dari tugas mereka. Apalagi, berdasarkan pada tingkat kultivasinya sekarang ini, maka ia sama sekali tidak perlu menangani para pertapa di Alam Fish-dragon.     

Tidak lama kemudian, Zhang Ruochen kembali menatap King Lixian. Setelah itu, ia tersenyum, sambil memperlihatkan gigi putihnya. "Aku sarankan agar kau bergegas kembali dan mengumpulkan pasukan untuk mengalahkan para Vampir daripada harus membuang-buang waktu denganku di tempat ini."     

"Ha, benarkah? Bagaimana kalau aku ingin menangkapmu?" aura King Lixian terasa semakin menguat.     

Semua Energi Chi dalam radius ribuan mil di sekitar mulai berkumpul ke arah sang King. Setelah itu, terdapat bayangan suci sepanjang ratusan kaki yang muncul di hadapannya. Samar-samar, seseorang bisa menyaksikan garis-garis petir di dalam bayangan tersebut. Akibatnya, seluruh gunung itu langsung bergetar.     

King Lixian ini telah berada di Alam Setengah-Biksu level ketujuh. Tidak heran kenapa dia sangat percaya diri dan ingin menangkap Zhang Ruochen.     

Saat itu, Zhang Ruochen mulai mengernyitkan dahinya. Apalagi, Pangeran Kedua Vampir sedang mengejarnya. Sialnya, King Lixian malah menciptakan kegaduhan. Jadi, kalau sampai Pangeran Kedua tertarik dengan keributan itu, bukankah segala sesuatunya akan menjadi semakin runyam?"     

"Apa, apa yang kalian lakukan? Ini adalah tempat Buddhist yang damai. Kenapa kalian membuat kerusuhan di tempat ini?"     

Tubuh gemuk Sikong One "menggelinding" keluar dari Kuil Sikong Zen layaknya bola bulu berwarna putih.     

"Biksu gemuk, ini tidak ada urusannya denganmu. Cepat pergi dari sini." King Lixian melambaikan tangannya. Setelah itu, Chi Suci yang dahsyat mulai terlepas dari tangannya. Kemudian, energi itu berubah menjadi pusaran angin yang hendak menyerang Sikong One.     

Bagaimanapun juga, pria itu sama sekali tidak perlu kasihan kalau harus menghadapi orang-orang di kuil iblis. Maka dari itu, kekuatan yang terkandung di dalam serangannya, setidaknya mampu membunuh seorang Setengah-Biksu di level pertama.     

"Haruskah kau bersikap sekeras itu kepada seorang biksu biasa?"     

Kedua mata Zhang Ruochen langsung berubah menjadi murung. Di waktu yang bersamaan, ia segera melayangkan pukulan. Seketika itu juga, cahaya emas brilian mulai memancar dari tangannya. Kemudian, seekor naga emas raksasa terbang dari tangannya dan langsung menghancurkan serangan pukulan King Lixian.     

King Lixian mengeluarkan Killing Token. Kemudian, ia mengayunkannya ke depan, sambil menusuk naga emas tersebut. Lalu, naga emas itu berubah menjadi gumpalan-gumpalan kabut berwarna emas.     

"Pukulan Naga dan Gajah Prajna."     

Sikong One menggumamkan sesuatu dan melirik Zhang Ruochen, sambil memasang ekspresi terkejut. Akan tetapi, suaranya terdengar sangat pelan, hingga cuma ia sendiri yang dapat mendengarnya.     

Setelah itu, Sikong One mulai berteriak kencang seperti babi yang sedang kesakitan, "Pembunuh! Master, ada orang yang ingin membunuhku. Sungguh, dia mengerikan sekali... Amitabha..." seraya berteriak, biksu gemuk itu kembali masuk ke dalam Kuil Sikong Zen. Setelah itu, ia segera membanting pintunya.     

Ketika Sikong One masuk ke dalam kuil, maka jendela berwarna kuning tiba-tiba dihancurkan oleh sebatang bambu. Itu berasal dari lantai kedua kuil tersebut.     

Seorang wanita elegan berambut putih sedang duduk di jendela. Wanita itu memiliki kepribadian yang tenang. Akibatnya, baik jendela, bangunan-bangunan, dan pagoda-pagoda di sekitarnya tampak seperti lukisan yang indah.     

Kedua matanya tampak seperti batu berlian, dengan kulit mulus yang seperti porselen. Bibirnya merah merona. Yang jelas, semua kombinasi itu membuat wanita ini terlihat sangat cantik, hingga mirip seperti salah satu di antara sembilan orang dewi.     

"Sepupu, apa itu benar-benar kau?"     

Kedua mata Kong Lanyou terpaku ke arah Zhang Ruochen – yang berada di luar kuil. Saat itu, tatapan matanya mengandung rasa penasaran, nostalgia, antisipasi, dan perasaan kompleks lainnya.     

Secara natural, Zhang Ruochen tidak tahu kalau Kong Lanyou sedang mengamatinya. Pada saat ini, lelaki itu sedang serius dan memfokuskan diri untuk berhadapan dengan King Lixian. Yang pasti, pertempuran sengit itu tidak lagi bisa dihindari.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.