Kaisar Dewa

Nine Word God-Killing Technique



Nine Word God-Killing Technique

3Singa yang legendaris, atau Suanni, berasal dari jenis binatang buas di era purbakala. Menurut legenda, singa itu pernah membawa 100.000 gunung dan mengisi penuh empat lautan. Sampai sekarang ini, laut barat yang luas memiliki banyak pulau-pulau besar. Kemudian, tempat itu akhirnya dikenal sebagai Western Ni State.      1

Ribuan tahun telah berlalu dan ras Suanni sedang menghadapi ancaman kepunahan. Jadi, tidak ada satupun yang pernah menyangka kalau ternyata Pangeran Kedua berhasil menemukan seekor Suanni dan mengubah jiwa binatang buasnya menjadi jiwa pertempuran.     

Dengan demikian, maka Pangeran Kedua telah mengambil secuil kekuatan Suanni dan juga Chi Fate-nya. Maka dari itu, meskipun ia hanya berada di Alam Setengah-Biksu level keenam, namun ia dapat dengan mudah membunuh Setengah-Biksu di level ketujuh.     

Boom.     

Sebagaimana Pangeran Kedua sedang melangkahkan kakinya, maka seketika itu pula bayangan Suanni di belakangnya juga sama-sama menggerakkan kaki raksasanya. Setelah itu, kaki tersebut menembus awan dan ingin menyerang kepala Zhang Ruochen.     

Itu hanyalah jejak langkah yang sederhana, namun mengandung kekuatan saintly yang besar. Jadi, berdasarkan pada tingkat kultivasi Zhang Ruochen yang sekarang, maka ia sama sekali tidak akan mampu menghentikannya. Maka dari itu, Zhang Ruochen segera naik ke atas awan Luan dan Phoenix. Kemudian, ia berubah menjadi segaris cahaya dan menghindar ke sisi kiri.     

Setelah itu, ia terbang dengan kecepatan yang lebih tinggi. Lalu, sambil mengendalikan Pedang Kuno Abyss, maka ia segera menyerang kaki Pangeran Kedua.     

Kalau dibandingkan dengan Pangeran Kedua, maka keunggulan terbesar Zhang Ruochen terletak pada kecepatannya. Maka dari itu, ia harus segera mendekati Pangeran Kedua agar berada di posisi yang lebih unggul. Sebab, kalau ia berada di jarak yang jauh dari lawannya, maka ia pasti akan kalah.     

Fisik Zhang Ruochen dan Tao Pedang-nya sama-sama telah mencapai level unggulan, namun Pangeran Kedua juga bukan sosok yang lemah.     

Fisik Pangeran Kedua memang tidak dapat disejajarkan dengan Fisik Chaotic Lima Elemen, namun fisiknya masih jauh lebih tangguh daripada Fisik Saint. Selain itu, meskipun Tao Pedang-nya belum mencapai Alam Human Sword, namun setidaknya ia telah berada di puncak Alam Hati yang Terhubung dengan Pedang. Meski sang pangeran tidak dapat mengendalikan kekuatan ruang dan waktu, namun ia juga memiliki jiwa pertempuran Suanni. Yang jelas, sang pangeran punya kapabilitas untuk mengalahkan semua pertapa di generasinya.     

Sementara itu, Zhang Ruochen pernah mencapai Tingkatan Tertinggi sebanyak empat kali selama ia berada di Alam Seni Bela Diri. Jadi, itu berarti bahwa lelaki tersebut memiliki keunggulan sebesar empat tingkatan alam kecil dibandingkan para pertapa lain.     

Meski begitu, kultivasi di Saintly Way jauh lebih sulit dan misterius daripada Seni Bela Diri.     

Maka dari itu, setelah menembus ke Alam Setengah-Biksu, maka empat alam kecil itu pun akhirnya tidak dapat membantu banyak. Sebab, kasus itu mirip seperti empat tingkatan kecil; pertengahan level kedua menuju ke akhir level kedua, lalu akhir level kedua menuju ke puncak level kedua, dan dari puncak level kedua naik tingkat dan berada di awal level ketiga.     

Oleh karena itulah, jarak empat alam yang membentang di antara Zhang Ruochen dan Pangeran Kedua tidak bisa ditambal dengan mudah.     

Sementara itu, Pangeran Kedua masih terus melancarkan serangannya, hingga melepaskan kekuatan yang seakan sanggup mengguncang dunia. Di waktu yang bersamaan, terdapat banyak jenis cakar yang muncul di udara. Itu tampak seperti gumpalan-gumpalan awan darah sedang bergerak kesana-kemari.     

Zhang Ruochen menggenggam pedangnya dan berusaha melewati beberapa gumpalan awan tersebut. Di waktu yang bersamaan, ia terus memperagakan keterampilan pedang yang cantik dan trik-trik lain, hingga akhirnya berhasil menghancurkan serangan Pangeran Kedua.     

Pangeran Kedua memang sangat tangguh, namun ia masih belum mampu mengendalikan kekuatannya dengan baik. Setidaknya, masih terdapat 30% kekuatannya yang belum dimanfaatkan dengan baik.     

Hal ini bukan karena Pangeran Kedua memiliki kendali yang buruk terhadap kekuatannya. Apalagi, hanya seorang Biksu yang dapat menggunakan 100% kekuatan masing-masing. Jadi, di antara kalangan Setengah-Biksu, maka mampu menggunakan 70% kekuatan sudah dianggap sangat baik.     

Meski begitu, kalau dibandingkan dengan Zhang Ruochen, maka sang pangeran masih jauh lebih lemah.     

Akan tetapi, Zhang Ruochen adalah jenis kultivator yang berbeda. Sebab, ketika bertarung melawan Ling Feiyu, maka selama itu ia berusaha untuk mengendalikan kekuatan sendiri. Jadi, selama berada di dalam pertarungan, maka ia selalu memastikan bahwa setiap gerakannya dapat dilepaskan dengan kekuatan maksimal.     

Meski belum mampu melepaskan 100% kekuatan sampai benar-benar sempurna, namun Zhang Ruochen tidak berada terlalu jauh dari angkat tersebut.     

Sambil mengamati mereka, Zhang Ruochen tampaknya sangat percaya diri ketika berhadapan dengan serangan-serangan Pangeran Kedua. Selain itu, gerakan-gerakan yang dilepaskan oleh Zhang Ruochen terlihat anggun. Pertempuran itu tampak seperti seorang Biksu Pedang muda yang sedang bertarung melawan binatang buas purbakala.     

Dalam realitasnya, lelaki itu sama sekali tidak mengendurkan kewaspadaannya, apalagi ketika berhadapan dengan serangan-serangan mematikan Pangeran Kedua. Sebab, kelalaian kecil dapat membuatnya kehilangan nyawa.     

Mereka berdua pun akhirnya bertarung selama satu jam. Gunung di bawah mereka telah lama sirna. Kebakaran terjadi di beberapa hutan, hingga membuat para binatang buas melarikan diri dan ketakutan. Pedang-pedang Chi telah membelah banyak tempat, hingga meninggalkan banyak bekas pedang.     

Pangeran Kedua akhirnya memperlihatkan beberapa kelemahan, namun tingkat kultivasinya masih teramat tinggi. Oleh karena itu, Zhang Ruochen masih belum mendapatkan kesempatan yang tepat untuk menghancurkannya. Sampai sekarang pun, Zhang Ruochen masih belum menemukan kesempatan yang baik untuk melancarkan serangan telak.     

"Ternyata kemampuan Zhang Ruochen sangat kuat." Pu Yuelin sedang merasa sangat terkejut. Apalagi, Vampir itu dapat dengan mudah membunuh King Lixian. "Dia telah bertarung melawan Vampir itu selama satu jam, namun masih belum ada tanda-tanda kalah."     

Zhang Ruochen masih berusia sangat muda. Bagaimana mungkin lelaki itu lebih kuat daripada King Lixian?     

"Tidak heran kenapa dia berani menyerang Ziyong Pass," kata Zhao Yue. "Mungkin dia bisa disejajarkan dengan Sembilan Ahli Waris."     

Sebagaimana pertempuran itu masih belum selesai, lama kelamaan Pangeran Kedua pun menjadi semakin emosi. Jadi, sang Pangeran pun benar-benar kehilangan kesabarannya.     

"The heaven and earth spins. The nine words kill the gods." Pangeran kedua membuka tangannya dan menggambar lingkaran besar. Kemudian, terdapat kata rune kuno "mountain" yang muncul di tengah lingkaran tersebut.     

Itu hanya sebuah kata, namun terlihat seperti gunung yang berselimut api. Kata-kata yang pernah diciptakan orang-orang di masa kuno adalah karakter piktograf.     

"Mountain" adalah sebuah kata yang diciptakan berdasarkan pada perwujudan gunung. Kata seperti ini mengandung harmoni yang kuat terhadap prinsip-prinsip di semesta. Hal itu terjadi karena kata-kata ini mengacu kepada sebermula kehidupan.     

Kalau seseorang dapat mengkombinasikan kata "mountain" dengan prinsip-prinsip dunia, maka kata itu akan mengandung kekuatan yang mirip seperti gunung.     

Nine Word God-killing Technique adalah jenis mantra suci yang berasal dari ras Suanni. Itu hanya mengandung sembilan kata, namun setiap katanya memiliki pemahaman dan misteri yang sangat mendalam. Jadi, kalau seseorang dapat menguasai kata itu sampai pada tingkatan puncak, maka mereka dapat membunuh seorang Biksu atau Dewa.     

Pangeran Kedua telah berkultivasi selama bertahun-tahun, namun cuma mampu menguasai kata "mountain" dan "fire", hingga membuatnya dapat mengubah dua kata itu menjadi berbentuk materil.     

Sebelumnya, ia menggunakan kata "mountain" untuk menghempaskan para Setengah-Biksu Vampir di level kedelapan. Sekarang ini, tingkat kultivasinya telah sedikit berkembang. Jadi, kekuatan Nine Word God-killing Technique-nya pun menjadi semakin kuat.     

"Zhang Ruochen, kau boleh menyombongkan diri karena telah berhasil memaksaku untuk melepaskan Nine Word God-killing Technique. Akan tetapi, pertarungan kita akan berakhir di sini. Kematianmu sudah ditakdirkan."     

Pangeran Kedua menyilangkan tangannya. Seketika itu juga, kata "mountain" langsung bergetar hebat. Jadi, seseorang bisa membayangkan – kalau sampai Pangeran Kedua berhasil menguasai teknik tersebut sampai tingkatan puncak, maka ia benar-benar mampu merusak beberapa aturan di dunia.     

Kata "mountain" terbang ke arah Zhang Ruochen. Itu hanya sebuah kata, namun telah bertransformasi menjadi ribuan bayangan pegunungan. Maka dari itu, tidak peduli seberapa tangguhnya Zhang Ruochen, namun lelaki itu pasti akan hancur.     

Sekarang ini, Zhang Ruochen dapat merasakan bahwa kematiannya telah dekat. Perasaan ini sangat nyata dan murni.     

Kalau ia melepaskan Thousand Lines of Destruction, mungkin lelaki itu punya kesempatan untuk melarikan diri dari serangan fatal tersebut. Namun, kalau ia sampai melepaskannya, maka itu berarti bahwa ia akan kehabisan Chi Suci. Jika demikian, artinya Zhang Ruochen pasti akan kalah dalam serangan yang selanjutnya.     

Zhang Ruochen benar-benar tidak puas terhadap hasil pertarungan ini. Bahkan, yang lebih memuakkan baginya adalah fakta bahwa ia harus mati di tangan Vampir.     

Semakin tangguh lawannya, maka ia akan semakin memperlihatkan kelemahan.     

Kedua mata Zhang Ruochen mulai berbinar. Lelaki itu masih berdiri di tempatnya dan sama sekali tidak menghindar, sementara aura yang dilepaskan menjadi semakin intens. Beberapa saat kemudian, lelaki itu memancarkan aura - yang terlihat mirip seperti satu-satunya orang yang dapat menaklukkan dunia.     

Di kuil tersebut, kedua matanya Kong Lanyou terpaku ke arah Zhang Ruochen. Saat melihat ketegasan tersebut, maka seketika itu pula Kong Lanyou langsung melompat bangkit. Pada saat ini, Zhang Ruochen benar-benar mirip seperti Zhang Ruochen yang dikenalnya pada masa 800 tahun silam.     

Sekarang ini, wanita itu mulai percaya kalau sepupunya itu belum mati.     

Di tempat lain, tubuh Zhang Ruochen mulai menyatu dengan Pedang Kuno Abyss, hingga membuatnya memasuki mode Human Sword.     

Whoosh!     

Tepat setelah itu, manusia dan pedang itu sama-sama bertransformasi menjadi segaris cahaya dan melesat di angkasa. Cahaya itu segera menerjang bayangan-bayangan gunung tersebut.     

Aura yang dilepaskan benar-benar tegas. Aura itu mirip seperti penegasan – lelaki itu tidak akan mundur sebelum musuhnya mati.     

Melihat itu, maka Pangeran Kedua mulai tersenyum dingin. "Kau memang sedang cari mati."     

Bahkan, seorang Setengah-Biksu di level kedelapan pasti akan segera menghindari serangan tersebut dengan menggunakan berbagai macam mekanisme pertahanan.     

Sebenarnya, Pangeran Kedua tidak berniat membunuh Zhang Ruochen dengan menggunakan mantra suci ini. Sebaliknya, ia hanya ingin memaksa Zhang Ruochen agar lelaki itu melepaskan Thousand Lines of Destruction. Sebab, selama lelaki itu melepaskannya, maka seketika itu pula ia akan langsung kehabisan tenaga. Setelah itu, sang Pangeran dapat dengan mudah membunuhnya.     

Akan tetapi, Zhang Ruochen tidak melepaskan Thousand Lines of Destruction. Sebab, kalau ia melepaskannya, bukankah itu sama saja dengan bunuh diri?     

Senyuman di wajah Pangeran Kedua langsung membeku karena segala sesuatunya tidak berjalan sesuai rencananya. Sebaliknya, pedang Zhang Ruochen mulai menghantam kata "mountain". Di waktu yang bersamaan, lelaki itu berhasil menghancurkan ribuan bayangan gunung tersebut.     

Selain itu, terdapat puluhan celah ruang di sekitarnya.     

"Lelaki itu baru saja mengkombinasikan Tao Pedang dengan kekuatan ruang?" Kedua mata Pangeran Kedua membelalak lebar.     

Ya, Zhang Ruochen memang baru saja menambahkan kekuatan ruang di dalam teknik pedangnya. Jadi, ketika ia menghancurkan Nine Word God-killing Technique, saat itu ia juga melepaskan kekuatan ruang.     

Sebenarnya, ini adalah pengalaman pertama Zhang Ruochen melakukannya. Jadi, ia sendiri tidak terlalu yakin terhadap hasilnya. Namun, ketika berhadapan dengan situasi pelik semacam ini, maka ia pun tidak punya pilihan lain.     

Tentu saja, kekuatan ruang sama sekali tidak mudah untuk dikendalikan. Maka dari itu, kalau ia tidak berhati-hati, bahkan ia sendiri juga bisa tertelan ke dalamnya. Selain itu, kalau ia tidak memiliki kendali yang baik terhadap teknik pedang dan kekuatan ruang setelah berlatih bersama Ling Feiyu, maka ia sendiri juga tidak akan berani melakukannya.     

Bagaimanapun juga, Zhang Ruochen akan menjadi kuat ketika ia berhadapan dengan lawan yang kuat. Hanya dengan bertarung melawan para musuh tangguh, maka ia dapat mengeluarkan segenap potensinya dan menembus batasannya sendiri.     

Jadi, setelah berhasil menghancurkan ribuan bayangan gunung tersebut, maka Zhang Ruochen telah berpindah dan berada di atas kepala Pangeran Kedua. Di waktu yang bersamaan, ia segera mengangkat pedangnya dengan menggunakan kedua tangan. Seketika itu juga, sambil melepaskan Thousand Lines of Destruction, maka lelaki itu segera menebas ke bawah dengan segenap kekuatannya.     

Momen ini adalah kesempatan terbaik.     

Whoosh!     

Cahaya pedang hitam yang terlepas mirip seperti sebuah pilar langit dan bumi. Setelahnya, pedang hitam itu seakan ingin membelah dunia menjadi dua.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.