Kaisar Dewa

Kembali Berkembang



Kembali Berkembang

1Zhang Ruochen masuk ke dalam Grafik Kayu Yin Yang. Lelaki itu duduk di tepi sungai biru, sambil mengeluarkan Kerambit Blue Dragon. Lalu, seraya menggenggam kerambit tersebut, saat itu ia telah bersiap untuk memurnikan jiwa naga di dalamnya.      0

Poof.     

Zhang Ruochen menyuntikkan Chi Suci ke dalam Kerambit Blue Dragon.     

Roar!     

19 bagian di dalam kerambit tulang mulai mengeluarkan sinar biru, hingga berubah menjadi bayangan naga sepanjang ratusan meter. Naga itu terlihat hidup dan sedang melingkarkan tubuhnya di langit. Bahkan, ia juga sempat mengeluarkan auman naga.     

"Kuat sekali jiwa naga ini. Kalau aku berhasil memurnikannya, maka tingkat kultivasiku pasti akan berkembang pesat. Bahkan, mungkin aku bisa berada di puncak level kedua."     

Zhang Ruochen mengepalkan tangannya erat-erat dan mencengkram Kerambit Blue Dragon, agar senjata itu tidak terlepas dari genggamannya.     

Whoosh!     

Pedang Kuno Abyss melesat di udara dah meninggalkan ekor cahaya hitam. Pedang itu menebas bagian tengah Kerambit Blue Dragon. Lalu, dengan suara dentingan logam yang kencang, saat itu terdapat keretakan pada permukaan kerambit tersebut.     

Akibatnya, jiwa naga yang terdapat di dalamnya merasa sedikit terancam. Maka dari itu, ia segera melepaskan gelombang energi agar dapat terbebas dari cengkraman Zhang Ruochen.     

Apa Kerambit Blue Dragon itu benar-benar menyimpan jiwa naga di Alam Biksu?     

Zhang Ruochen merasa terkejut. Kemudian, ia mengamati Kerambit Blue Dragon yang terbang di ujung horizon, sambil mengibas-ngibaskan tangannya yang sakit. Setelahnya, lelaki itu segera bangkit berdiri.     

Sekarang ini, kekuatan jiwa naga – yang sebelumnya berada di dalam Kerambit Blue Dragon – masih berada di Alam Setengah-Biksu level rendah. Akan tetapi, naga itu telah menembus Alam Biksu, sementara Zhang Ruochen masih berada di Alam Setengah-Biksu. Jadi, yang satu berada di tanah, sementara yang lain berada di langit. Bahkan, perbedaan itu sangat sulit untuk dijelaskan dengan kata-kata.     

Yang jauh lebih penting, jiwa naga Biksu memiliki kecerdasannya sendiri. Jadi, ia dapat menyerap Energi Chi di sekitar dan mengubahnya menjadi kekuatan sendiri.     

Whoosh!     

Zhang Ruochen mengendalikan Pedang Kuno Abyss, hingga pedang itu meninggalkan ekor cahaya pedang Chi yang panjang. Pedang itu melesat cepat dan segera menyerang kerambit tersebut. Pedang Kuno Abyss melancarkan 13 kali serangan berturut-turut tanpa jeda.     

Setiap serangan itu akhirnya menimbulkan lebih banyak keretakan pada permukaan Kerambit Blue Dragon. Lalu, ketika serangan yang ke-13 mendarat pada kerambit tersebut, maka seketika itu pula terdengar suara "boom". Kerambit Blue Dragon baru saja dihancurkan sampai menjadi serpihan-serpihan tulang – sebesar kepalan tangan – hingga beterbangan ke segala penjuru.     

Roar!     

Jiwa naga biru terlepas dari senjata tersebut. Jiwa naga itu memiliki panjang lebih dari 700 kaki. Sambil melingkarkan tubuhnya di udara, maka jiwa naga itu menatap Zhang Ruochen – yang berada di bawahnya. "Manusia, terima kasih karena telah melepaskanku. Jadi, untuk membalas kebaikanmu, maka aku akan mengambil alih tubuhmu."     

Jiwa naga itu mulai memanipulasi Energi Chi di sekitar dan mengubahnya menjadi kekuatan sendiri. Kemudian, kabut-kabut naga mulai terbentuk di sekitarnya, hingga terlihat semakin substansial. Di waktu yang bersamaan, Chi naga yang kuat meledak dari tubuhnya, hingga membuat langit penuh dengan sambaran petir dan pusaran angin.     

Zhang Ruochen masih berdiri di tanah, dan masih terlihat sangat tenang. "Kau hanya seekor naga biasa dan ingin mengambil alih tubuhku. Bukankah itu terlalu arogan?"     

"Kondisiku masih belum berada di titik optimal. Tapi, semua itu cukup jika hanya berhadapan dengan Setengah-Biksu di level kedua."     

Jiwa naga itu menukik turun. Ia merentangkan cakar raksasanya untuk menerjang kepala Zhang Ruochen. Terdapat gumpalan petir yang sedang menyelimuti kedua cakarnya, hingga membuatnya terlihat seperti bola-bola petir raksasa. Kedua bola petir itu seperti ingin memanggang tubuh Zhang Ruochen.     

Akan tetapi, sambil menggelengkan kepalanya pelan, saat itu Zhang Ruochen membatin, "Transformasi Draconic."     

Whoosh!     

Terdapat cahaya emas yang langsung melingkupi tubuh Zhang Ruochen. Detik berikutnya, terdapat cakar emas – yang jauh lebih besar daripada milik lawannya – mulai merobek bola petir raksasa tersebut. Setelah itu, cakar emasnya segera mencengkram dan menelan jiwa naga tersebut.     

Sang naga emas sedang berputar-putar di udara, sebelum akhirnya kembali menukik ke bawah. Setelah beberapa lama, naga itu kembali mengecil dan berubah bentuk menjadi manusia, tepat ketika ia menginjakkan kakinya di tanah. Karena ia telah menelan jiwa naga biru, maka langkah pertama yang harus dilakukan adalah untuk menjinakkan jiwa naga tersebut.     

Jiwa naga yang telah mencapai Alam Biksu memang sangat kuat. Akibatnya, jiwa naga itu masih berusaha memberontak di dalam tubuh Zhang Ruochen, seakan ingin terlepas dari dalam tubuhnya. Namun, Zhang Ruochen telah menguasai Fisik Chaotic Lima Elemen. Jadi, di dalam tubuhnya, di sana terdapat lautan chaos. Maka dari itu, tidak peduli seberapa kerasnya jiwa naga ingin memberontak, namun ia benar-benar tidak akan sanggup melukainya.     

Pada akhirnya, ia berhasil menjinakkan jiwa naga setelah bermeditasi selama setengah bulan. Setelah itu, ia kembali memuntahkannya dan menggenggamnya di tangan kiri.     

Sekarang ini, jiwa naga yang tadinya sepanjang 700 kaki, kini telah mengecil dan hanya berukuran 2 kaki. Tentu saja, Chi Naga yang memancar darinya masih terasa sangat kental.     

"Jika ingin menguasai gerakan kesepuluh dari Pukulan Naga dan Gajah Prajna, maka aku harus memurnikan jiwa naga di dalam tangan kiriku, dan jiwa gajah di tangan kananku."     

Terdapat bola api yang melesat keluar dari tangan kiri Zhang Ruochen. Bola api itu segera menyelimuti jiwa naga, dan perlahan-lahan mulai menyatu dengan tangannya.     

Tentu saja, ini masih permulaan di dalam rentetan proses pemurniannya. Sebab, jika lelaki itu ingin benar-benar memurnikannya, maka ia harus bisa menggabungkannya ke dalam tulang, otot, meridian, dan darahnya yang terdapat di lengan kiri.     

Selain itu, ini juga akan menjadi langkah yang paling sulit, namun ketika ia berhasil melakukannya, maka tangannya akan berubah menjadi tangan naga biru. Selain itu, kekuatannya juga pasti akan meningkat pesat.     

Boom!     

Lengan kiri Zhang Ruochen masih belum mampu bertahan dari kekuatan jiwa naga Biksu. Akibatnya, otot-otot darah mulai bermunculan dan langsung mengguncang lengan kirinya, hingga membuat lengan kirinya bermandikan darah. Pada akhirnya, proses penggabungan pertama itu berakhir dengan kegagalan.     

Rasa sakit yang melanda tangan kirinya sampai menjalar menuju otak. Alhasil, dahi Zhang Ruochen menjadi banjir oleh keringat. Meski demikian, lelaki itu hanya perlu menggertakkan gigi dan menolak kata menyerah. Jadi, setelah berhasil memulihkan kondisi lengannya, maka ia kembali mengulang proses pemurniannya.     

Boom!     

Percobaan kedua kembali gagal. Lagi-lagi, lengannya kembali hancur. Kali ini, bahkan meridian dan tulang-tulangnya hampir remuk. Yang jelas, penampilan lengannya terlihat mengerikan.     

Proses penggabungan itu memang terlampau beresiko. Sebab, satu kesalahan kecil dapat membuat tangannya lumpuh total.     

Akan tetapi, seperti yang sudah-sudah, maka kini adalah percobaan yang ketiga, lalu keempat, dan kelima...     

Dalam setiap prosesnya, maka lengannya akan selalu hancur dan lelaki itu akan kembali memulihkannya lagi. Lalu, setelah mencobanya sampai yang ke-12 kali, akhirnya lelaki itu berhasil menjalani prosesnya.     

Crack!     

Zhang Ruochen mengepalkan tangannya erat-erat. Seluruh pori-pori di lengan kirinya mulai terbuka, sambil menyerap Energi Chi di sekitar dengan sangat beringas. Karena daya hisap yang terlampau kuat, akhirnya hal itu sampai menciptakan pusaran Energi Chi.     

Zhang Ruochen membenamkan lututnya, lalu melesat ke angkasa sampai ribuan kaki tingginya. Setelah itu, ia kembali menukik ke bawah dengan kecepatan yang lebih tinggi.     

Tangan kirinya sedang diarahkan ke tanah.     

Dan setelah "BOOM" yang kencang, maka terbentuklah sebuah gua di atas permukaan tanah. Gua itu setidaknya selebar 200 meter. Pasir-pasir mulai beterbangan di sekitar lubang tersebut, hingga menumpuk dan berubah menjadi bebukitan kecil.     

Zhang Ruochen menyimpan kembali semua kekuatannya. Kemudian, ia mendarat di tanah dan mengamati tangan kirinya. "Meski aku belum berhasil menguasai gerakan kesepuluh, tapi hasilnya sudah seperti ini. Jadi, akan seperti apa kalau aku berhasil menguasainya?"     

Setelah melihat pencapaian itu, maka ia pun menjadi semakin bersemangat dan ingin cepat-cepat menguasai gerakan kesepuluh.     

Kemudian, Zhang Ruochen mulai memindai tingkat kultivasinya. Sekarang ini, ia dapat merasakan bahwa Chi Suci yang mengalir di dalam tubuhnya, mirip seperti ribuan naga yang sedang terbang kesana kemari. Sesuai dugaan, akhirnya lelaki itu berada di puncak Alam Setengah-Biksu di level kedua.     

Jadi, selama ia bisa mendapatkan Divine Origin Pill kelas tiga, maka ia bisa mencoba untuk menembus ke level ketiga. Kalau berhasil, maka kemampuan bertarungnya akan kembali naik level.     

Setelah itu, Zhang Ruochen pergi menuju kota kultivasi di dalam Dunia Lukisan. Lelaki itu datang ke sana untuk mengajar para generasi pertama Sekte Suci. Tidak hanya itu, Zhang Ruochen juga mengajarkan kepada mereka teknik-teknik olah raga unggulan, yang telah disesuaikan dengan potensi mereka masing-masing.     

Bagaimanapun juga, Zhang Ruochen sudah pernah membaca banyak buku. Jadi, keterampilan olah raga yang diajarkan olehnya pasti berasal dari level tinggi. Bahkan, keterampilan olah raga yang paling lemah berada di kelas superior dari Tingkatan Hantu. Beberapa murid yang lebih berbakat, akhirnya mendapatkan keterampilan olah raga di Tingkatan Raja.     

Mereka semua bisa mengubah keterampilan olah raganya setelah mencapai Alam Fish-dragon. Jadi, itulah kenapa Zhang Ruochen memberikan keterampilan olah raga tingkat tinggi kepada mereka, karena ia ingin memotivasi mereka semua. Akibatnya, murid-murid itu pun ingin segera menembus ke Alam Fish-dragon secepat mungkin.     

Setelah melakukan semua itu, maka Zhang Ruochen segera keluar dari Dunia Lukisan. Kemudian, lelaki itu kembali muncul di punggung Blackie.     

Setelah menyimpan Grafik Kayu Yin Yang, ia pun bertanya, "Blackie, berapa lama lagi sebelum kita tiba di Sekte Dewa Darah?"     

"Kita akan tiba sebelum petang."     

Mereka telah terbang selama delapan hari berturut-turut. Bahkan, Blackie sampai kelelahan. Jadi, suara kucing itu terdengar parau ketika ia menjawabnya.     

"Masih ada beberapa saat lagi."     

Zhang Ruochen duduk bersila dan mengeluarkan sebuah catatan dari balik Cincin Ruang. Catatan itu adalah informasi yang diberikan oleh Murong Yue kepadanya terkait dengan profil Pangeran Naga Darah.     

Karena ia ingin menyamar sebagai Pangeran Naga Darah dan menyusup ke dalam Sekte Dewa Darah, maka ia harus mengingat baik-baik detil informasi yang tertuang di dalam catatan tersebut.     

"Pangeran Naga Darah, berusia 68 tahun, dilahirkan dengan nama Gu Linfeng, sosok pria yang penuh perhitungan, licik, dan keji, dengan kepribadian yang cabul dan serakah..." Zhang Ruochen terus menerus menggelengkan kepalanya sembari membaca catatan tersebut. Setelah itu, ia terkekeh dan berkata, "Pangeran Naga Darah benar-benar pria yang menjijikkan. Satu-satunya pencapaian positif adalah fisiknya yang tangguh, dengan talenta dan kultivasi tinggi."     

Pangeran Naga Darah hanya berada di Perubahan Kesembilan dari Alam Fish-dragon, namun ia mampu melepaskan kekuatan yang setara dengan Setengah-Biksu di level pertama. Jadi, hal ini menegaskan bahwa pria itu sedikit lebih kuat daripada seorang pemilik Fisik Saint.     

Seandainya ia tidak terlalu malas dan cabul, mungkin pria itu bisa berada di alam yang lebih tinggi.     

Zhang Ruochen melepaskan bola Chi Suci di tangannya dan membakar catatan tersebut hingga menjadi abu. Setelah itu, abunya dibiarkan berhamburan di udara.     

Ketika mereka berdua telah mencapai batas terluar di wilayah kekuasaan Sekte Dewa Darah, maka seketika itu pula mereka berdua langsung mendarat. Kemudian, mereka masuk ke dalam hutan.     

Blackie memutar bola matanya. "Zhang Ruochen, aku baru ingat. Begini, berdasarkan pada tingkat kultivasi Pangeran Naga Darah, maka mustahil baginya untuk melarikan diri dari Yuan Mansion menuju ke Sekte Dewa Darah hanya dalam kurun waktu delapan hari. Jadi, Sekte Dewa Darah pasti akan mengirimkan seseorang untuk melakukan investigasi. Setelah itu, mereka pasti akan menemukan keganjilannya."     

"Mereka tidak akan melakukan itu." Zhang Ruochen mengeluarkan dekrit biksu dan membebernya. "Dekrit biksu milik Pangeran Naga Darah dibuat oleh King Haiming. Dengan benda ini, maka dia bisa melarikan diri ke tempat ini dalam kurun waktu delapan hari."     

Dekrit biksu itu sedang berada di tangan Zhang Ruochen. Namun, kekuatan yang terkandung di dalamnya telah dikuras habis sejak jauh-jauh hari.     

Jadi, sambil membawa dekrit biksu tersebut, maka Zhang Ruochen cepat-cepat masuk ke dalam wilayah kekuasaan Sekte Dewa Darah.     

Sekte Dewa Darah berbeda dengan Sekte Yin Yang. Sebab, ketika berada di Sekte Yin Yang, maka Zhang Ruochen masih bisa mengandalkan Leluhur Taiyi ketika berada di situasi yang membahayakan. Terlebih lagi, Sekte Yin Yang adalah sebuah sekte orthodox. Namun, di tempat ini, maka segalanya akan menjadi lebih berbahaya.     

Bagaimanapun juga, Sekte Dewa Darah adalah tempat berkumpulnya orang-orang jahat. Jadi, tidak ada satupun yang bisa membantunya di tempat ini. Yang jelas, satu kesalahan kecil dapat membuatnya mati terbunuh.     

Maka dari itu, kali ini Zhang Ruochen harus benar-benar bersikap ekstra hati-hati.     

Jadi, sebelum melangkahkan kakinya menuju ke wilayah kekuasaan mereka, maka Zhang Ruochen telah lebih dulu menghancurkan dirinya sendiri. Setelah itu, ia berpura-pura sedang terluka parah dan bergegas ke sana untuk segera mencari perlindungan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.