Kaisar Dewa

Pukulan Darah Seven-Apertures



Pukulan Darah Seven-Apertures

1"Dengan Withered Pill pemberian Grandmaster, maka luka-luka saya telah membaik. "Senior, saya harus memanggil Anda dengan sebutan yang seperti apa?"     
0

Zhang Ruochen berjalan keluar dan berusaha bersikap ramah.     

"Kau tidak perlu memanggilku sebagai 'senior'," kata pria berjubah hitam itu. "Mestinya aku tidak lebih tua darimu. Tapi, aku memang berada di generasi yang sama dengan ayahmu. Jadi, kau bisa memanggilku sebagai Paman Blue."     

"Oh, Anda adalah Paman Blue? Saya sering mendengar tentang Anda dari ayah saya," kata Zhang Ruochen dengan penuh penghormatan. "Dia berkata bahwa Anda adalah yang paling bertalenta di antara murid-murid Grandmaster. Ice Soul Divine Guide yang Anda kuasai berada di kelas rendah dari Tingkatan Raja. Dikatakan bahwa teknik itu sangat menakjubkan dan tidak ada tandingannya di dunia ini."     

Informasi terkait Pangeran Naga Darah juga mengandung detil tentang murid-murid Discipline King Haiming lainnya. Lalu, karena nama depan pria ini adalah Blue, maka dia pasti merupakan murid ke-13 nya Discipline King Haiming, yakni Blue Night.     

Dia benar-benar merupakan sosok yang berbahaya.     

Jauh di dalam hatinya, Blue Night mencibirnya. Tanpa perlu ambil pusing dengan perkataan Zhang Ruochen, maka ia segera berkata, "Master ingin bertemu denganmu. Ayo ikut denganku."     

Di bawah bimbingan Blue Night, Zhang Ruochen pun kembali lagi ke Pulau Kongcheng. Kemudian, ia melihat Discipline King Haiming – yang sedang meminum teh di taman yang luasnya lebih dari 1.000 hektar.     

Terdapat bunga-bunga salju yang berguguran dari langit.     

Sambil tersenyum, King Haiming berkata, "Linfeng, di dalam Kitab Naga Darah, kau sudah sampai level berapa?"     

"Grandmaster, saya telah menguasai level ketujuh," kata Zhang Ruochen.     

King Haiming mengangguk. "Seingatku, kau lebih sering melatih teknik pukulan, bukan begitu?"     

"Ya, saya selalu mempelajari teknik pukulan dengan serius," kata Zhang Ruochen. "Tentu saja, pencapaian saya tidak layak disebut-sebut jika harus dihadapkan dengan pencapaian Grandmaster."     

"Kenapa kau merasa rendah diri seperti itu?" kata Discipline King Haiming. "Ketika berhasil menembus Alam Setengah-Biksu di level kedua dalam rentang usia sepertimu, maka kau sudah mengungguli pencapaian banyak orang. Blue Night, kau boleh bertanding pukulan melawan Linfeng. Kau bisa menguji teknik pukulannya."     

"Tingkat kultivasi Paman Blue terlalu tinggi," Zhang Ruochen cepat-cepat berkata. "Saya sama sekali bukan tandingannya..."     

Discipline King Haiming tidak menghiraukannya. Pria tua itu hanya meminum tehnya, seakan tidak mendengar perkataan Zhang Ruochen. Bahkan, ia juga terlihat sangat rileks.     

Whoosh!     

Blue Night melesat cepat dan kembali muncul di hadapan Zhang Ruochen. "Ponakan Linfeng, kau tidak usah khawatir. Aku akan menurunkan tingkat kultivasiku sampai berada di level kedua. Aku tidak akan menindasmu."     

Terdapat dua bola berwarna biru yang tiba-tiba terlepas dari tangan Blue Night. Detik berikutnya, temperatur di sekitar taman itu langsung menurun sampai berkali-kali lipat. Terdapat banyak pusaran chaotic yang muncul di balik udara dingin tersebut.     

Di waktu yang bersamaan, terdengar suara "whoosh". Terdapat lima pilar es yang terbentuk di belakang Blue Night. Kelima pilar itu mirip seperti tangan raksasa, yang hendak menerjang Zhang Ruochen.     

"Mereka ingin menguji kemampuanku. Kalau aku terlalu kuat, maka mereka akan menjadi semakin curiga. Tapi, bila aku terlalu lemah, maka mereka tidak akan menghargaiku."     

Banyak pikiran yang melintas di dalam benak Zhang Ruochen.     

Roar!     

Jiwa naga darah segera terbang keluar dari tubuh Zhang Ruochen. Naga itu membesar hingga ratusan kaki, lalu mulai melingkupi tubuh Zhang Ruochen, hingga membuat momentumnya menjadi semakin intens. Kemudian, Zhang Ruochen melayangkan pukulan ke arah depan dan menghadapi pukulan es biru tersebut.     

Kaboom!     

Salju di bawah kaki mereka mulai mengalami keretakan dan menyebar dengan sangat cepat.     

"Ternyata dia mampu mengimbanginya!" Discipline King Haiming sedikit mengangkat kepalanya dan menatap Zhang Ruochen. Pria tua itu terlihat terkejut.     

Terdapat meridian-meridian merah yang mulai bermunculan pada tubuh Zhang Ruochen. "Break!" teriaknya.     

Boom!     

Pukulan es raksasa itu langsung hancur berkeping-keping. Gelombang energi yang dahsyat – akibat pecahan es tersebut – akhirnya membuat Blue Night terhempas ke belakang.     

"Seperti yang pernah diajarkan oleh Kakak Saudara Kesembilan, maka teknik pukulan Ponakan Linfeng memang lumayan kuat."     

Kedua mata Blue Night berubah menjadi gelap. Sambil mengepalkan tangannya erat-erat, maka ia kembali menyerang dan menerjang Zhang Ruochen.     

Kali ini, Zhang Ruochen juga tidak ingin kalah, jadi ia segera melesat ke arah Blue Night.     

Boom, boom.     

Kedua figur itu saling berbenturan dan terus menerus menukar pukulan. Akibatnya, mereka berdua memercikkan banyak gelombang energi.     

Untungnya, Pulau Kongcheng telah diselimuti oleh formasi pertahanan khusus. Jika tidak, maka seluruh pulau itu pasti sudah tenggelam.     

Mereka berdua tidak terpisahkan, sampai mereka selesai menukar 300 pukulan. Pada saat itu, tangan Zhang Ruochen telah diselimuti oleh es. Jadi, sekujur tubuhnya mulai menggigil. Tapi tidak lama kemudian, ia menggunakan Chi Suci untuk menghancurkan es tersebut.     

Kali ini, Zhang Ruochen tidak lagi menyerang. Sebaliknya, sambil mengatupkan kedua tangannya ke arah depan, maka ia berkata, "Terima kasih, Paman Blue, atas ampunannya."     

Blue Night melipat tangannya di belakang pinggul. Pria itu terlihat tenang, namun kedua matanya terlihat jauh lebih berat ketika ia sedang menatap Zhang Ruochen.     

Clap, clap!     

Discipline King Haiming bangkit berdiri sambil bertepuk tangan. Kemudian, ia berjalan di atas salju. Lalu, sambil mengamati Zhang Ruochen, saat itu ia tersenyum. "Lumayan, benar-benar lumayan. Kau mampu menukar 300 pukulan dengan Paman Blue saat sedang berada di tingkatan alam yang sama. Sungguh mengesankan."     

Tapi setelah itu, intonasi King Haiming berubah drastis. "Namun, teknik pukulanmu masih lemah. Seharusnya teknik itu disebut sebagai Pukulan Flood-dragon di kelas rendah Tingkatan Hantu, bukan begitu?"     

Zhang Ruochen mengangguk dan mendesah. "Pukulan Flood-dragon adalah teknik tertinggi di Aula Naga Darah."     

Discipline King Haiming memasang ekspresi tidak senang. "Ayahmu benar-benar... ah! Seandainya dia masih hidup, maka aku pasti akan mengutuknya. Jika dia tidak punya teknik unggulan, kenapa dia tidak memintanya kepadaku? Bagaimana mungkin dia menyia-nyiakan permata sepertimu?"     

Kemudian, ia mengeluarkan buku permata – sebesar jari – dan memberikannya kepada Zhang Ruochen. "Ini adalah teknik Consummate Skill dari Sekte Dewa Darah, yang disebut sebagai Pukulan Darah Seven-apertures. Kau bisa mempelajarinya. Cobalah untuk menguasainya. Aku akan melihat progres latihanmu dalam 10 hari mendatang."     

Secara natural, Zhang Ruochen harus berpura-pura menjadi girang. Jadi, ia segera mencengkram buku permata itu erat-erat, seakan tidak ingin melepaskannya.     

Setelah Zhang Ruochen pergi dari sana, maka Discipline King Haiming bertanya kepada Blue Night, "Bagaimana menurutmu?"     

"Pemuda ini punya semangat yang tinggi untuk membuktikan dirinya sendiri. Meski begitu, kemampuannya memang sangat kuat. Dia masih berada di level kedua, tapi dia telah mampu mengalahkan seorang Setengah-Biksu di level ketiga. Jadi, bila dia berhadapan dengan musuh di tingkatan alam yang sama, mungkin dia mampu mengimbangi seorang pemilik Fisik Saint."     

Discipline King Haiming mengangguk, sambil tersenyum. "Dia memang cukup berbakat. Dia mendapatkan bakat ini dari dewa. Dalam 10 hari mendatang, Istana Nether Heavenly akan memilih Lord Banner yang baru. Kali ini, mereka akan memilih tiga orang. Apa menurutmu dia bisa lulus dari ujiannya?"     

"Saya khawatir kalau ujian itu masih terlampau sulit baginya," kata Blue Night. "Lord Banner dipilih dari orang-orang di Alam Setengah-Biksu tingkat rendah. Gu Linfeng memang kuat, tapi dia masih berada di level kedua. Namun, masih terdapat jarak yang cukup lebar antara dirinya dengan kandidat Setengah-Biksu di level ketiga."     

King Haiming terkekeh. "Kalau begitu, kita harus memaksanya untuk mempertaruhkan nyawa. Dia pasti punya kesempatan yang lebih besar kalau nyawanya sendiri yang menjadi taruhan."     

"Bagaimana cara kita memaksanya?" tanya Blue Night.     

Discipline King Haiming tersenyum dengan cara yang misterius. Pria tua itu tidak menjelaskan panjang lebar, namun terdapat sinar keji yang terpancar dari kedua matanya.     

Setelah Zhang Ruochen kembali ke Pulau Wangchu, maka ia segera masuk ke dalam menara latihan.     

Di dalam hatinya, lelaki itu merasa sedikit gelisah. Sebab, ia baru saja mendapatkan Consummate Skill. "Sebenarnya, apa yang sedang direncanakan oleh King Haiming? 10 hari... tidak, aku tidak bisa menunggu selama itu. Aku harus segera pergi ke Bottomless Abyss."     

Zhang Ruochen melepaskan Kekuatan Batin-nya untuk menginvestigasi area di luar menaranya. Di sana, ia menemukan Ru Yue dan Ru Xin sedang berjaga.     

"Tidak, aku baru saja masuk ke dalam Sekte Dewa Darah. Selain itu, King Haiming masih belum sepenuhnya percaya kepadaku. Jadi, mungkin dia sedang menggunakan Jiwa Suci-nya untuk mengamatiku. Lalu, jika dia menemukan bahwa aku pergi meninggalkan Pulau Wangchu, maka konsekuensinya akan semakin sulit untuk dibayangkan."     

Zhang Ruochen menghirup nafas dalam-dalam dan berusaha menenangkan diri.     

Setelah memikirkannya sejenak, maka ia pun mengeluarkan Grafik Kayu Yin Yang dan melepaskan Blackie dari sana. "Dalam waktu dekat, aku tidak akan bisa keluar dari tempat ini," katanya. "Blackie, kau harus pergi ke Bottomless Abyss untukku."     

"Aku tidak akan pergi ke sana. Tidak ada satupun yang bisa kembali dari sana. Jadi, aku tidak mau pergi ke sana. Apalagi, Lady Saint juga tidak senang denganku. Kenapa aku harus mempertaruhkan nyawa untuknya?"     

Setelah itu, Blackie menambahkan, "Zhang Ruochen, sebaiknya kau segera pergi meninggalkan Sekte Dewa Darah secepat mungkin. Discipline King Haiming bukan orang baik. Menurut sepengetahuanku terkait ras manusia, maka pria tua itu ingin menyuruhmu untuk melakukan hal-hal yang berbahaya. Maka dari itu, dia rela melakukan segala cara untuk memenangkan hatimu. Pertama, dia telah menugaskan para wanita cantik untuk melayanimu. Setelah itu, dia memberimu Consummate Skill. Jadi, sebenarnya, siapa yang menjadi Grandmaster, dia atau dirimu?"     

Zhang Ruochen menggelengkan kepalanya, dan terlihat tegas. "Aku sudah bersiap untuk mati, bahkan sebelum datang kemari. Jadi, entah aku bisa keluar dari sini atau mati di tempat ini, maka semua itu hanya tergantung pada keberuntungan."     

"Apa semua ini layak? Kau mempertaruhkan nyawamu sendiri hanya demi Lady Saint? Bahkan kau juga tidak tahu bagaimana nasibnya." Blackie sama sekali tidak habis pikir dengan lelaki tersebut. Kali ini, Zhang Ruochen telah bersikap irasional.     

"Jika suatu hari nanti kau sedang berada di dalam situasi yang berbahaya, aku pasti akan datang untuk menyelamatkanmu, tidak peduli betapa berbahayanya hal tersebut," kata Zhang Ruochen.     

Zhang Ruochen dan Blackie telah mengalami banyak hal bersama-sama. Pada mulanya, mereka hanya saling membantu berdasarkan pada keuntungan masing-masing, namun lama kelamaan, mereka pun akhirnya menjadi teman. Teman yang bisa diandalkan.     

Mendengar itu, maka Blackie sempat mematung sejenak. Beberapa saat kemudian, ia pun bergumam, "Untungnya, kau adalah seorang manusia. Seandainya kau merupakan seekor kucing betina... ah, ya sudahlah! Aku akan pergi ke Bottomless Abyss, tapi aku hanya akan menginvestigasi dari sisi luarnya. Jangan berharap lebih, karena aku tidak akan melompat ke dalam sana hanya demi mencari mayat Lady Saint!"     

Setelah itu, Blackie mengecilkan tubuhnya sampai seukuran nyamuk. Kemudian, ia keluar dari menara itu dan pergi meninggalkan Spiritual Void Sea.     

Sambil tersenyum, saat itu Zhang Ruochen menggelengkan kepalanya. Kemudian, ia mengeluarkan buku teknik Pukulan Darah Seven-apertures. Sambil menggenggamnya di tangan, maka ia mulai membacanya dengan seksama.     

Karena itu adalah Consummate Skill, maka secara natural, buku itu menyimpan banyak misteri dan kebenaran-kebenaran yang rumit mengenai teknik pukulan. Selain itu, jika Zhang Ruochen mempelajari buku tersebut, maka ia juga bisa meningkatkan pemahamannya terhadap Prinsip-prinsip Pukulan.     

Kepala manusia memiliki tujuh buah lubang, begitupun dengan tangan. Jadi, kalau ketujuh lubang itu sudah terbuka, maka ia akan berhasil menguasai teknik pukulan tersebut.     

Pertanyaanya, bagaimana cara membuka tujuh lubang darah di tangan tersebut?     

Zhang Ruochen masih terus membaca bukunya. Kemudian, ia menemukan bahwa ternyata teknik ini sama seperti sebuah Mantra Suci. Tapi, di sepanjang sejarah Sekte Dewa Darah, selama itu tidak ada satu orangpun yang pernah berhasil membuka tujuh lubang tersebut. Maka dari itu, mereka hanya bisa melepaskan kekuatannya, yang setara dengan Consummate Skill.     

Bagaimanapun juga, semenjak teknik itu berada di level Mantra Suci, maka teknik itu sangat layak untuk dipelajari.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.