Kaisar Dewa

Blood God Venomous Worm



Blood God Venomous Worm

1Blue Night membawa Zhang Ruochen masuk ke dalam Aula Discipline King. Mereka sedang berada di bawah kaki Jiwa Suci Discipline King Haiming.      2

"Master."     

"Grandmaster."     

Mereka berdua sama-sama membungkuk kepada Discipline King Haiming.     

Kala itu, Discipline King Haiming sedang mengelus kumisnya dan tertawa, "Linfeng, ternyata kau benar-benar mampu mengejutkanku dalam latihan teknik pukulan. Bagus, bagus sekali."     

Zhang Ruochen berkata, "Tapi saya hanya mampu membuka lima lubang. Tidak peduli sekeras apapun saya mencobanya, namun saya masih gagal membuka lubang keenam."     

Discipline King Haiming mengambil jeda sejenak, sebelum akhirnya berkata, "Pukulan Darah Seven-Apertures memang berada di level yang sangat tinggi. Dikatakan bahwa Pluto pernah membaca ribuan buku langka terkait teknik pukulan, sebelum akhirnya berhasil menciptakan teknik tersebut. Meski kekuatannya bukan yang paling kuat di dunia ini, namun ketika semua lubang spiritual itu terbuka, maka hal itu akan bermanfaat besar bagi mereka yang melatihnya. Sebab, ketika mereka melancarkan pukulan dengan teknik lain, maka kekuatannya bisa meningkat berkali-kali lipat."     

"Tapi, Pluto adalah Immortal Vampir, dengan Chi Darah yang kuat, hingga dia mampu membuka tujuh lubang di tangannya. Sebaliknya, para pertapa manusia pasti akan kesulitan untuk membuka lubang kelima pada teknik pukulan tersebut. Bahkan, selama ini, belum pernah ada yang berhasil membuka lubang keenam."     

"Oleh karena itu, sebenarnya kau telah berhasil menembus batasan manusia, apalagi setelah berhasil membuka lima lubang dalam kurun waktu 10 hari. Selain itu, lima lubang tersebut akan bermanfaat besar untukmu di kemudian hari."     

Zhang Ruochen mengangguk, sambil berpura-pura memahami perkataannya.     

Setelah itu, Discipline King berkata, "Apa kau tahu kenapa Grandmaster memanggilmu kemari?"     

"Saya tidak tahu," balas Zhang Ruochen.     

Discipline King Haiming menjelaskan, "Sekte Dewa Darah adalah sekte kuno yang telah turun temurun sejak Abad Pertengahan. Selain sang Leluhur, maka di sini juga terdapat Putra Dewa, Biksuni, Empat Discipline King, beberapa Elder Paviliun, dan Ten Heavenly Palace."     

"Di antara semua itu, Ten Heavenly Palace berada di bawah kepemimpinan sang Leluhur. Mereka disebut sebagai: Nether, Waste, Underworld, Departure, Death, Heaven, Mess, Flood, Earth dan Disorder."     

"Besok, Istana Nether Heavenly akan merekrut tiga orang Banner Lord. Jadi, kuharap kau mampu berkompetisi dan memperebutkan posisi tersebut."     

Zhang Ruochen menatap mata Discipline King Haiming, dan ia merasakan tekanan yang besar. Rasa-rasanya, lelaki itu seakan sedang ditekan oleh Kehendak Biksu yang sangat kuat.     

Ternyata, Discipline King Haiming bukan sedang bernegosiasi dengannya. Sebaliknya, pria tua itu sedang mengeluarkan sebuah perintah.     

Zhang Ruochen memberinya salam kepalan tangan. "Saya tidak akan mengecewakan Grandmaster. Besok, saya akan berjuang untuk merebut posisi Banner Lord."     

Discipline King Haiming mengangguk puas. "Jika kau berhasil melakukannya, maka aku akan memberimu hadiah Divine Origin Pill kelas tiga, supaya kau dapat menembus Alam Setengah-Biksu di level ketiga."     

Mendengar itu, maka Zhang Ruochen pun merasa tergerak hatinya.     

Discipline King Haiming akan memberinya hadiah berupa sebutir Divine Origin Pill kelas tiga. Yang jelas, itu menegaskan signifikansi posisi Banner Lord.     

"Tapi, kau harus menelan ini terlebih dahulu."     

Terdapat cahaya merah darah yang terlepas dari kedua jari Discipline King Haiming, hingga mendarat di telapak tangan Zhang Ruochen.     

Itu adalah pil darah merah sebesar beras.     

Zhang Ruochen menyuntikkan Kekuatan Batin dan diam-diam memindai pil tersebut, lalu ia menemukan Chi kehidupan yang tipis di dalamnya.     

Penemuan itu membuat Zhang Ruochen merasa ketakutan, karena ia paham bahwa apa yang sedang dihadapinya merupakan bahaya besar. Zhang Ruochen sendiri cukup pandai dalam mengidentifikasi pil tersebut, yakni Venomous Worm Pill.     

Meski begitu, Zhang Ruochen masih berusaha bersikap tenang dan berpura-pura tidak mengetahuinya. Kemudian, ia bertanya, "Grandmaster, apa ini?"     

"Ini adalah pil yang bisa menambah kekuatanmu. Setelah kau menelannya, maka persentase keberhasilanmu dalam memenangkan kompetisi esok hari akan semakin meningkat." Discipline King Haiming tertawa.     

Kala itu, Blue Night – yang sedang berdiri di samping Zhang Ruochen – juga sama-sama memperlihatkan ekspresi ketakutan saat menyaksikan pil darah di tangan Zhang Ruochen.     

Discipline King Haiming bisa menilai jika Zhang Ruochen masih merasa sedikit ragu-ragu untuk menelan pil tersebut, hingga ia pun mulai menatapnya dingin. Kala itu, ia masih terus tertawa, namun juga berkata dengan nada mengancam, "Kenapa? Apa kau tidak mempercayai Grandmastermu?"     

"Bagaimana mungkin saya tidak percaya kepada Grandmaster?"     

Zhang Ruochen berhenti bersikap ragu-ragu, hingga ia segera melemparkan pil itu ke dalam mulutnya. Kemudian, lelaki itu pun menelannya.     

Zhang Ruochen tidak punya pilihan lain di saat-saat yang seperti ini. Jadi, hanya dengan menelan pil tersebut, maka ia masih bisa bertahan lebih lama di Sekte Dewa Darah.     

Sebab, jika lelaki itu berani menolak perintah Discipline King Haiming, mungkin saat itu ia akan mati.     

Setelah itu, rasa sakit yang intens mulai menjalar pada bagian perut lelaki tersebut, seakan otot-ototnya baru saja dirobek oleh ribuan pisau.     

Rasa sakit itu menjalar sampai ke sekujur tubuh Zhang Ruochen, hingga akhirnya berkumpul di perut bagian bawahnya.     

Itu adalah sejenis cacing beracun – yang mirip seperti lipan – dengan 100 kaki. Namun, kepalanya tampak seperti tengkorak manusia.     

Sebenarnya, Zhang Ruochen pernah merasakan sakit yang lebih parah daripada ini, tepat ketika ia berusaha untuk menembus Perubahan Kesepuluh dari Alam Fish-dragon.     

Akan tetapi, kini lelaki itu bukan lagi Zhang Ruochen dulu, tapi sang Pangeran Naga Darah – Gu Linfeng.     

Jika demikian, bagaimana mungkin Gu Linfeng mampu bertahan dari gigitan cacing beracun tersebut?     

Jadi, Zhang Ruochen pun mulai terkulai di lantai, sambil menggeliat-liat dan berteriak kencang. "Grandmaster... tolong saya! Sakit... sekali...."     

Setelah satu setengah jam, maka cacing beracun itu akhirnya berhenti menyiksa Zhang Ruochen.     

Pada saat itu, tubuh Zhang Ruochen telah banjir oleh keringat yang mengeluarkan darah. Kemudian, ia bangkit berdiri dengan tubuh yang gemetar. Lalu, ia bertanya, "Grandmaster, apa yang menggigit tubuh saya?"     

Discipline King Haiming menyipitkan mata dinginnya dan tersenyum. "Itu adalah Blood God Venomous Worm. Itu adalah sejenis cacing mayat yang pernah menggerogoti tubuh Mayat Dewa Darah. Satu ekor Venomous Worm dapat dimurnikan selama satu tahun penuh. Cacing itu bernilai sangat tinggi, bahkan orang-orang biasa tidak akan pernah mendapatkannya."     

"Tentu saja, itu adalah Blood God Venomous Worm," batin Zhang Ruochen.     

Lelaki itu sudah menduganya, bahkan sebelum ia menelan pil darah tersebut.     

Namun, ia sama sekali tidak menyangka bahwa King Haiming akan menggunakan Blood God Venomous Worm itu untuk mengendalikan dirinya.     

Dikatakan bahwa Blood God Venomous Word dari Sekte Dewa Darah, biasanya digunakan untuk mengendalikan para Biksu, atau figur-figur penting lain yang berasal dari Ras Kuno.     

Jadi, sebenarnya apa tujuan Discipline King Haiming sampai menggunakan cacing beracun itu untuk mengendalikan muridnya sendiri? Discipline King Haiming menambahkan, "Jangan membenci Grandmastermu, sebab aku hanya ingin membantumu. Cacing darah yang kau telan itu sudah berada di Alam Setengah-Biksu di level kelima. Jadi, kalau kau meminjam kekuatannya, maka kau bisa melepaskan kekuatan di Alam Setengah-Biksu level kelima.     

"Selain itu, Cacing Darah tersebut masih mampu berkembang hingga mencapai level Biksu atau lebih, asalkan kau memberinya asupan darah dewa yang cukup. Jadi, pikirkan baik-baik. Betapa berharganya Blood God Venomous Worm!"     

Zhang Ruochen berkata, "Tapi, bagaimana kalau dia kembali menggigit otot-otot dan perut bawah saya? Bukankah saya bisa mati karenanya?"     

Discipline King Haiming tertawa, "Kau tidak perlu khawatir. Selama kau memberinya satu tetes darah dewa milik Dewa Darah, maka dia akan meminum darah dewa itu dan tidak akan menyakitimu."     

"Darah dewa milik Dewa Darah?" kata Zhang Ruochen.     

Discipline King Haiming mengeluarkan kristal sekepalan tangan. Satu tetes darah dewa tersimpan di tengah-tengahnya, hingga memancarkan cahaya merah yang menyilaukan.     

Discipline King Haiming menggenggam darah dewa dan berkata santai, "Jika besok kau berhasil memenangkan posisi Banner Lord, maka aku akan memberimu satu tetes darah dewa ini, supaya kau bisa bertahan hidup sampai bulan depan."     

"Bagaimana jika saya gagal menjadi Banner Lord di Istana Nether Heavenly?" tanya Zhang Ruochen.     

Discipline King Haiming kembali menyimpan darah dewa tersebut, lalu berkata ramah, "Hanya Banner Lord di Istana Nether Heavenly yang pantas mendapatkan darah dewa milik Dewa Darah. Aku telah memberikan teknik Pukulan Darah Seven-Apertures dan Blood God Venomous Word kepadamu. Jadi, kalau sampai kau gagal memenangkan posisi Banner Lord, lalu apa artinya kau hidup di dunia ini?"     

"Blue Night, Ji Shui, jelaskan baik-baik hukum rimba di Sekte Dewa Darah kepadanya sampai dia benar-benar paham. Selain itu, jangan lupa untuk membantunya mempersiapkan sesuatu sebelum kompetisi esok hari."     

Setelah mengatakan itu, maka perlahan-lahan, Jiwa Suci King Haiming pun mulai memudar.     

Hanya Zhang Ruochen, Blue Night, dan Ji Shui yang masih berada di Aula Discipline King.     

Blue Night melirik Zhang Ruochen dengan ekspresi iba. "Kau harus membuktikan nilaimu sendiri, agar kau bisa bertahan hidup di Sekte Dewa Darah. Sebab, sekali saja kau gagal melakukannya, maka kau akan mati."     

Kedua mata Zhang Ruochen terlihat semerah darah. Saat itu, ia mengepalkan tangannya erat-erat, dan terlihat sedang marah. Kemudian, ia berkata, "Terima kasih atas peringatannya, Paman Blue."     

Meski Zhang Ruochen sedang berpura-pura marah, namun 30%-nya ia benar-benar marah sungguhan.     

Orang-orang di Daratan Kunlun tidak mengenal nama sang Leluhur Sekte Dewa Darah, namun beberapa di antara mereka masih paham terhadap pengaruh Blood God Venomous Worm.     

Itu adalah cacing darah yang akan ditakuti oleh seorang Biksu. Sebab, ketika berada di dalam tubuh seseorang, bahkan Supreme Saint pun masih akan kesulitan untuk mengeluarkannya.     

Setidaknya itu dapat memberi gambaran terkait betapa mengerikannya Blood God Venomous Worm tersebut.     

Meski begitu, Zhang Ruochen memiliki banyak Tanda Dewa di dinding perut bagian bawahnya, jadi ia pun tidak terlalu tersiksa dengan Blood God Venomous Worm.     

Maka dari itu, Zhang Ruochen masih mampu bertahan darinya.     

Kala itu, suara Ji Shui – yang ternyata adalah suara wanita – mulai terdengar. "Jika kau ingin bertahan hidup, maka kau harus menghilangkan amarahmu. Mulai sekarang, kau akan mendapatkan hadiah darah dewa milik Dewa Darah untuk memperpanjang hidupmu, karena telah setia kepada Discipline King. Tapi, sebelum mendapatkan itu, maka kau harus lulus terlebih dahulu dalam ujian esok hari."     

"Meski kau telah mendapatkan teknik Pukulan Darah Seven-Apertures dan Blood God Venomous Worm, namun kau masih akan kesulitan untuk menjadi salah satu Banner Lord di Istana Nether Heavenly. Sebab, ada beberapa figur tangguh yang mampu menandingimu."     

Zhang Ruochen telah meredam amarahnya sendiri, lalu bertanya, "Siapa saja mereka?"     

Ji Shui berkata, "Putranya murid Discipline King Tianji, Yan Kongming."     

"Putranya murid Discipline King Chengxu, Bai Yu."     

"Putranya murid Discipline King Diyuan, Ning Guihai."     

"Yan Kongming, yang dikenal sebagai Thousand-calculation Sorcerer, telah mencapai puncak Alam Setengah-Biksu di level ketiga. Kemampuan pedangnya sangat menakjubkan, dengan Kekuatan Batin yang berada di level Setengah-Biksu."     

"Bai Yu telah mencapai puncak Alam Setengah-Biksu di level ketiga. Dia memiliki Fisik Saint Flying Fairy, dengan dua macam teknik pedang yang telah mencapai level Consumate Skill. Dia belum pernah kalah melawan musuh di tingkatan alamnya."     

"Ning Guihai sendiri lebih misterius daripada mereka berdua. Jadi, informasi mengenainya sangat sedikit, kecuali dia pernah membunuh seorang Setengah-Biksu di level kelima, dan kembali pulang tanpa terluka sama sekali. Jadi, mestinya kau paham, apa artinya sosok Setengah-Biksu di level ketiga yang mampu membunuh seorang Setengah-Biksu di level kelima."     

"Dan yang jauh lebih penting, mereka semua juga telah menelan Blood God Venomous Worm sepertimu. Jadi, kau sama sekali tidak mampu mengungguli mereka. Sebaliknya, kau berada di posisi yang benar-benar tidak menguntungkan."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.