Kaisar Dewa

Mencoba Mengeksplorasi



Mencoba Mengeksplorasi

3Zhang Ruochen tidak bisa menggunakan kartu andalannya, selain hanya Pukulan Darah Seven-Apertures dan Blood God Venomous Worm. Selain itu, ia harus mempertahankan tingkatan alamnya di level yang seperti sekarang.     2

Dengan demikian, kehadiran Zhang Ruochen tidak akan terlalu menjadi ancaman bagi ketiga kandidat Discipline King yang lain. Yang jelas, Zhang Ruochen kesulitan untuk memenangkan kompetisi tersebut.     

Untungnya, terdapat tiga Banner Lord yang akan dipilih di Istana Nether Heavenly. Jadi, Zhang Ruochen tidak akan mendapatkan perlawanan yang terlalu sengit, kecuali dari Yan Kongming, Bai Yu, dan Ning Guihai.     

Maka dari itu, selama ia mampu mengalahkan salah satu di antara mereka bertiga, maka secara natural, ia dapat memenangkan posisi Banner Lord.     

Zhang Ruochen bertanya, "Rencana jangka panjang Grandmaster, yakni meminta saya untuk menjadi Banner Lord di Istana Nether Heavenly, bukan begitu?"     

"Ternyata kau cukup cerdas."     

Blue Night menatap Zhang Ruochen, namun ia masih terlihat dingin. "Karena kau sudah menelan Blood God Venomous Worm, maka tidak ada salahnya bila aku memberitahumu sesuatu."     

"Istana Nether Heavenly sudah berdiri di sekitar Bottomless Abyss sejak 300 tahun silam. Mereka sedang menjaga sebuah rahasia besar. Jadi, Master memintamu untuk memenangkan posisi tersebut, karena beliau ingin menguak rahasia di baliknya. Maka dari itu, seandainya kau gagal, maka beliau akan sangat kecewa."     

Zhang Ruochen merasa sedikit terkejut setelah mendengar berita ini.     

Sebelumnya, ia bertanya-tanya bagaimana caranya agar diam-diam bisa pergi ke Bottomless Abyss. Namun, tidak disangka, ternyata kesempatan semacam itu kini berada tepat di hadapannya.     

Tapi, sebenarnya rahasia apa yang tersimpan di balik Bottomless Abyss, hingga Istana Nether Heavenly sampai ditempatkan di sana?     

Tampaknya, tidak ada satupun anggota di sekte itu yang pernah memasukinya.     

Selain itu, karena sepertinya mereka juga ingin menginvestigasi rahasia yang tersimpan di balik Bottomless Abyss, maka ketiga Discipline King pun sampai harus mengirimkan putra muridnya masing-masing untuk memenangkan posisi sebagai Banner Lord.     

Sebelum ini, Zhang Ruochen tidak terlalu tertarik dengan posisi Banner Lord, tapi sekarang, ia menjadi semakin keukeuh untuk memenangkan kompetisi esok hari, meski bukan untuk memenangkan hati Discipline King Haiming.     

Setelah memberitahu persiapannya kepada Zhang Ruochen, maka Blue Night dan Ji Shui pun segera pergi meninggalkan Aula Discipline King. Sementara itu, Zhang Ruochen juga memutuskan untuk kembali ke Pulau Wangchu.     

Setelah ia masuk ke dalam Menara Latihan, maka Zhang Ruochen mulai melepaskan Kekuatan Batin-nya untuk mengamati Blood God Venomous Worm pada bagian perut bawahnya.     

Cacing Darah itu sedang melingkarkan tubuhnya, seakan sedang tertidur pulas.     

"Apa Blood God Venomous Worm benar-benar tangguh?"     

Perlahan-lahan, Zhang Ruochen mulai mengalirkan Chi Suci-nya, lalu mengubahnya menjadi bola api raksasa. Setelah itu, ia menggerakkan bola api tersebut ke arah Cacing Darah, dan berusaha untuk memurnikannya.     

Tiba-tiba, Blood God Venomous Worm itu terbangun. Kemudian, ia segera melepaskan Chi yang brutal dan ganas, sambil membuka mulutnya untuk menelan bola api tersebut.     

Namun, bola api itu ternyata gagal memurnikan Blood God Venomous Worm. Sebaliknya, bola itu berubah menjadi suplemen baginya untuk meningkatkan energi.     

Zoom.     

Blood God Venomous Worm melompat ke dinding di bagian perut bawah Zhang Ruochen, sambil merentangkan cakar tajamnya.     

Kala itu, Zhang Ruochen langsung merasa terkejut. Kemudian, ia segera mengalirkan Chi Suci ke dalam Tanda Dewa di dinding perut bawahnya, hingga memancarkan cahaya emas – yang digunakan untuk menangkis serangan Cacing Darah tersebut.     

Baik cakar dan gigi Blood God Venomous Worm sama-sama mampu merobek tujuh inskripsi berturut-turut di dalam perutnya, hanya dalam kurun waktu 15 menit.     

Namun, setelah berhasil menghancurkan inskripsinya, maka inskripsi-inskripsi itu kembali terbentuk dan lagi-lagi menangkis serangannya.     

Empat jam kemudian, mereka berdua akhirnya berhenti bertarung, dengan Blood God Venomous Worm yang tampaknya kelelahan, hingga ia kembali masuk ke dalam mode hibernasi.     

Zhang Ruochen menghembuskan nafas lega, dan membatin, "Mengerikan sekali kekuatannya! Jika tingkat kultivasinya sudah berada di Alam Setengah-Biksu level ketujuh, mungkin Tanda Dewa itu tidak akan bisa meredam serangannya."     

Meski Blood God Venomous Worm kembali masuk ke dalam mode hibernasi, namun ia masih terus menyerap Chi Suci di dalam tubuh Zhang Ruochen agar dapat berkembang semakin kuat.     

Lalu, jika dinilai dari kecepatannya, maka cacing itu tidak akan membutuhkan waktu yang lama, sebelum akhirnya benar-benar menembus Alam Setengah-Biksu di level ketujuh.     

Jika demikian, maka cacing itu harus segera dimurnikan sebelum mencapai Alam Setengah-Biksu di level ketujuh, tidak peduli bagaimanapun caranya. Jika tidak, maka Zhang Ruochen akan menjadi budaknya Discipline King Haiming.     

"Sebenarnya, seberapa tinggi tingkat kultivasi Discipline King Haiming?"     

Selama ini, Zhang Ruochen hanya pernah bertemu dengan Jiwa Suci-nya. Maka dari itu, ia sama sekali tidak punya gambaran kekuatannya.     

Selain itu, tugas yang diberikan oleh King Haiming kepadanya – agar masuk ke dalam Istana Nether Heavenly – pasti merupakan suatu rahasia besar. Oleh karena itu, entah Zhang Ruochen mampu menyelesaikan tugas itu dengan baik atau bahkan gagal dalam melakukannya, tapi hanya satu hal yang pasti – bahwa pada akhirnya lelaki itu akan dibunuh.     

Selain itu, Discipline King Haiming tidak akan mau mensuplainya darah dewa seumur hidup.     

Jika demikian, maka Zhang Ruochen harus memikirkan strategi khusus sebelum bertindak. Jadi, sebelum bertindak terlalu jauh, maka lelaki itu harus segera mendapatkan gambaran kekuatan Discipline King Haiming.     

Zoom.     

Dengan kilatan cahaya pada dahi Zhang Ruochen, maka Grafik Kayu Yin Yang segera terbang dari sana dan melayang-layang di udara.     

"Ghost King Bloodmoon." Zhang Ruochen memanggil namanya.     

Chi Ghost berwarna merah muncul dari permukaan scroll tersebut. Setelah itu, Chi Ghost mulai terkondensasi menjadi figur ramping di dalam Menara Latihan.     

Tingkat kultivasi Ghost King Bloodmoon telah berkembang pesat selama beberapa waktu belakangan, karena ia terus menyerap Chi Kematian.     

Pada akhirnya, Chi Ghost berubah bentuk menjadi sosok wanita yang sangat cantik. Wanita itu menatap Zhang Ruochen dan berkata, "Zhang Ruochen, kau baru saja memanggilku keluar. Apa yang kau inginkan dariku?"     

"Tolong bantu aku menguji tingkat kultivasi pria itu," kata Zhang Ruochen.     

Tanpa perlu berlama-lama, maka kedua mata Ghost King Bloodmoon langsung berubah semerah darah, hingga keduanya terlihat seperti dua batu rubi.     

99 garis-garis Chi Ghost transparan mulai memancar keluar dari kedua mata wanita itu, sebelum akhirnya menyebar ke segala penjuru Pulau Wangchu. Setelahnya, garis-garis Chi Ghost-nya mulai bersirkulasi di atas Spiritual Void Sea dan mencari letak Pulau Kongcheng.     

Kemudian, 99 garis Chi Ghost terkondensasi menjadi sebuah Jiwa Suci Ghost King Bloodmoon. Wanita itu berdiri di atas permukaan air, sambil melepaskan Chi dingin yang mampu membekukan air di bawah kakinya.     

Eh!     

Jiwa Suci Discipline King Haiming bisa menyadari kehadirannya di Pulau Kongcheng, dan ia segera kembali dari Mei Garden. Setelah itu, Jiwa Sucinya melayang-layang di udara dan mengamati Ghost King Bloodmoon. "Ternyata tingkat kultivasimu lumayan tinggi, sehingga kau mampu menyelinap masuk ke wilayah Spiritual Void Sea tanpa suara."     

Ghost King Bloodmoon tidak mengatakan apa-apa, dan hanya mengangkat tangan kurus dan putihnya, lalu mendorongnya ke depan. Seketika itu juga, terdengar suara hembusan angin.     

Area yang berada dalam radius beberapa kilometer di sekitar – dengan Pulau Kongcheng sebagai titik pusatnya – tiba-tiba langsung diselimuti oleh Chi Ghost berwarna hitam.     

Terdapat bayangan-bayangan blur – tengkorak putih – yang keluar dari gumpalan Chi Ghost tersebut, sebelum akhirnya menyerang Discipline King Haiming bagaikan Army of Dead, dengan teriakan-teriakan mereka yang mengiris telinga.     

"Jadi, ternyata kau adalah salah satu Ghost King dari Netherworld."     

Discipline King Haiming mencibirnya, dan mendorong satu tanganya ke arah depan. Di waktu yang bersamaan, terdapat cetak tanda pukulan darah, yang langsung menghancurkan beberapa Army of Dead tersebut.     

Bahkan, Jiwa Suci Ghost King Bloodmoon mulai terhempas sampai puluhan kilometer jauhnya, sebelum akhirnya mampu mengurai pukulan Discipline King Haiming.     

Tanpa ragu, Ghost King Bloodmoon segera menghancurkan Jiwa Suci-nya sendiri. Setelah itu, Chi Ghost-nya segera menghilang dari Spiritual Void Sea.     

Di waktu yang bersamaan, tubuh asli Ghost King Bloodmoon sedikit bergetar di dalam Menara Latihan.     

Setelah beberapa menit kemudian, jiwa itu akhirnya benar-benar kembali. Lalu, wanita itu memasang ekspresi murung, "Dia lebih tinggi dua tingkat daripada diriku. Mungkin dia telah mencapai Alam Heaven Pass. Sebaiknya kau segera menjauh darinya. Jika tidak, maka kau akan mati. Kau sama sekali tidak akan punya kesempatan untuk melarikan diri."     

Meski Ghost King Bloodmoon hanya bertarung melawan Discipline King Haiming dengan menggunakan jiwa sucinya, namun ketika sudah berada di level mereka, maka mereka berdua telah mampu mengidentifikasi kekuatan lawan masing-masing.     

Semenjak Ghost King Bloodmoon memberikan penilaian yang tinggi terhadap kekuatan Discipline King Haiming, maka hal itu jelas, bahwa pria tua itu pasti merupakan sosok yang mengerikan.     

Ghost King Bloodmoon kembali masuk ke dalam Grafik Kayu Yin Yang, sementara Zhang Ruochen kembali memikirkannya dan menimbang-nimbang.     

Ternyata, tingkat kultivasi sang King berada jauh di luar ekspektasinya. Jadi, meskipun ia berhasil membongkar rahasia Bottomless Abyss – setelah berhasil menjadi petinggi Istana Nether Heavenly – namun ia masih kesulitan untuk melarikan diri dari sana.     

"Jika begini, maka aku hanya punya satu pilihan," Zhang Ruochen masih terlihat tenang. Sebenarnya, ia sudah mempersiapkan hasil yang paling buruk sebelum memilih untuk menyamar sebagai orang lain di Sekte Dewa Darah.     

Sementara itu, semua Formasi Pertahanan di Spiritual Void Sea terus menyala semalaman penuh. Di waktu yang bersamaan, semua anggota sekte sedang berpatroli dan mencari jejak-jejak Ghost King Bloodmoon.     

Namun, tidak ada seorangpun yang berhasil menemukan jejaknya sampai keesokan pagi.     

Zhang Ruochen terlihat seperti tidak tahu apa-apa mengenai hal tersebut. Saat itu, ia sedang mengenakan jubah darah, sembari mengucir rambut panjangnya, dan berjalan keluar dari Menara Latihan, bersamaan dengan lengan baju yang bergoyang-goyang diterpa angin. Yang jelas, lelaki itu terlihat sangat rileks.     

Zoom.     

Zoom.     

Terdapat dua pilar cahaya yang menukik dari langit. Salah satu dari mereka mengenakan jubah hitam, sementara yang lain berjubah darah. Mereka berdua adalah murid kesepuluh dan murid ketigabelasnya Discipline King Haiming, yakni Ji Shui dan Blue Night.     

"Paman Senior," Zhang Ruochen membungkuk ke arah mereka.     

Blue Night berkata, "Hari ini adalah kompetisi memperebutkan posisi Lord Banner. Master mengutus kami untuk mengantarmu."     

Setelah itu, mereka bertiga segera berubah menjadi tiga pilar cahaya dan terbang keluar dari Pulau Wangchu.     

Ujian itu akan diselenggarakan di Gunung Poluo.     

Terdapat banyak Setengah-Biksu berjubah darah yang berkumpul di bawah kaki Gunung Poluo, sesaat setelah matahari pertama muncul di ufuk langit.     

Secara natural, mereka adalah orang-orang berbakat, karena berhasil mencapai Alam Setengah-Biksu. Bahkan, setiap mereka sudah layak untuk membangun sebuah keluarga Setengah-Biksu dan menjadi kelompok kelas empat di wilayah kecil mereka masing-masing.     

Sementara itu, bukan hanya para murid Discipline King saja yang dikirimkan untuk berkompetisi dalam memperebutkan posisi Banner Lord, melainkan juga para figur berpengaruh lain di Sekte Dewa Darah, yang juga mengirimkan murid andalan masing-masing guna memenangkan posisi di Istana Nether Heavenly.     

Man Ye sedang berdiri di tempat tertinggi dengan armor hitam tebalnya. Pria itu sedang melipat tangan di depan dada dan mencibir, "Yang benar saja? Ujian kali ini berhasil menarik perhatian banyak Setengah-Biksu?"     

Man Ye, salah satu dari Enam Banner King di Istana Nether Heavenly, adalah sosok yang berasal dari ras binatang buas. Jadi, pria itu setinggi 5 meter dan lengannya tampak seperti pilar bangunan. Selain itu, tingkat kultivasinya juga berada di level yang tinggi.     

Pria itu yang akan bertanggung jawab dalam pemilihan Banner Lord hari ini, bersama dengan seorang Banner King yang lain, yakni Zhao Wuliang.     

Zhao Wuliang menyapu pandangan matanya ke arah para Setengah-Biksu yang hendak mengikuti ujian hari ini, sebelum akhirnya berkata, "Tampaknya memang seperti itu. Bahkan, ada beberapa figur tangguh di antara mereka. Yang jelas, beberapa orang itu sama-sama punya potensi besar untuk menembus Alam Biksu."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.