Kaisar Dewa

Ketika Bangau dan Kerang Sedang Berselisih



Ketika Bangau dan Kerang Sedang Berselisih

1Tentu saja, yang paling cepat di antara mereka semua adalah dua orang – yakni sang Putra Dewa dari Sekte Dewa Darah dengan armor emasnya dan sang Saintess dengan sembilan lapis cahaya sucinya.      3

Mereka berdua bergerak seperti lesatan anak panah di barisan depan, hingga mereka segera mencapai ketinggian satu kilometer hanya dalam kurun waktu yang singkat. Mereka berdua sama-sama ahli dalam hal seni bela diri, dan sepertinya sama sekali tidak terpengaruh dengan hambatan di Gunung Poluo.     

Bai Yu, Ning Guihai, dan Yan Kongming, mereka bertiga berada di belakang kedua orang tersebut. Lalu, setelah menggunakan Fisik Saint Flying Fairy-nya, maka seketika itu pula Bai Yu berhasil memperkecil jarak dengan kedua figur tersebut, hingga terpaut jarak sejauh 70 meter.     

Ning Guihai juga bergerak dengan sangat cepat, dan hampir mampu menyamai kecepatan Bai Yu.     

Hanya Yang Kongming – salah satu di antara tiga sosok andalan – yang tertinggal di belakang, dan berada pada jarak sepelemparan batu lebih lambat daripada Bai Yu dan Ning Guihai.     

Namun, Yang Kongming masih terlihat cukup tenang, sebagaimana ia juga sedang menyeringai kelam. "Masih adat Kabut Beracun dan Pusaran Marshland di tengah-tengah gunung, dan wilayah pedang angin di puncak gunung. Jadi, untuk sekarang ini, kurasa aku tidak perlu tergesa-gesa. Lagipula, nanti mereka semua juga pasti akan melambat."     

Yong Kongming menoleh ke belakang dan terlihat sedikit terkejut.     

Pria yang mengikutinya di belakang sana ternyata bukanlah kandidat terbaik. Selain itu, pria itu juga bukan seorang Setengah-Biksu di level ketiga, tapi Setengah-Biksu di level kedua.     

"Tidak heran kenapa Discipline King Haiming mengirimnya untuk memperebutkan posisi Banner Lord. Ternyata dia cukup bertalenta."     

Meski begitu, Yang Kongming sama sekali tidak ambil pusing terhadap Setengah-Biksu level kedua di belakangnya. Sebaliknya, ia terus bergerak menuju ke puncak gunung dengan kecepatan tinggi.     

Faktanya, sosok yang mengikutinya adalah Zhang Ruochen.     

Zhang Ruochen masih belum menggunakan kecepatan tertingginya, karena ia khawatir jika hal itu akan membongkar kedoknya.     

Selain itu, ia juga memiliki rencana yang sama seperti Yan Kongming, yang hanya akan melepaskan kecepatan maksimal setelah berada di tengah gunung, lalu menyalip semua orang yang berada di hadapannya. Maka dari itu, untuk sementara waktu, ia hanya perlu menstabilkan kecepatannya seperti ini.     

Di belakang Zhang Ruochen, terdapat empat figur tangguh yang telah berada di puncak Alam Setengah-Biksu di level ketiga. Namun, kekuatan mereka masih jauh lebih inferior daripada Bai Yu, Yan Kongming dan Ning Guihai.     

Sebelum-sebelumnya, mereka berencana untuk membunuh Yan Kongming terlebih dahulu, sebelum akhirnya membunuh Putra Dewa dan Saintess. Hanya dengan cara ini, maka mereka bisa memenangkan posisi sebagai Banner Lord.     

Pada akhirnya, kompetisi ini berjalan semakin sengit setelah Putra Dewa dan Saintess ikut serta ke dalamnya. Oleh karena itulah, mereka sama sekali tidak punya kesempatan, selain menggalang kekuatan.     

"Bocah itu masih berada di Alam Setengah-Biksu di level kedua. Bagaimana mungkin dia berada di depan kita?" salah satu di antara empat Setengah-Biksu itu, sosok pria bertubuh pendek dan kekar – yang terlihat berusia 50 tahunan – berteriak dengan nada kesal.     

Mendengar itu, maka ketiga Setengah-Biksu yang lain pun mulai menambah kecepatan mereka masing-masing.     

Namun, tiba-tiba terdengar pesan suara yang masuk ke dalam telinga empat Setengah-Biksu tersebut. Suara itu masuk ke dalam telinga mereka, "Setengah-Biksu Liexin, Setengah-Biksu Yaohai, Setengah-Biksu Wancheng dan Setengah-Biksu Xuanyi, kalian berempat sama sekali tidak punya kesempatan untuk memenangkan kompetisi ini. Jadi, kenapa kalian tidak bekerja sama denganku? Aku akan memberi satu buah Batu Suci untuk masing-masing dari kalian, setelah kita berhasil memenangkan posisi tersebut."     

Pria bertubuh pendek dan kekar, yang dipanggil sebagai Setengah-Biksu Yaohai, mulai mencibirnya, "Kau ingin membayar kami dengan satu buah Batu Suci? Apa kau pikir kami berempat adalah para pengemis?"     

"Dua batu suci untuk kami masing-masing. Jika kau setuju, maka kami akan membantumu," suara Setengah-Biksu Xuanyi terdengar ke dalam telinganya.     

Seluruh kekayaan Setengah-Biksu di level pertama hanya cukup untuk membeli satu atau dua buah Batu Suci.     

Oleh karena itu, Batu Suci sangat bernilai besar bagi mereka. Setidaknya, terdapat 8 buah Batu Suci yang akan dibagikan kepada empat Setengah-Biksu.     

Yan Kongming menggertakkan giginya, namun akhirnya ia setuju setelah memikirkannya sejenak. "Baiklah. Aku setuju. Saat kita sampai di pertengahan gunung, maka kalian berempat harus membunuh Ning Guihai. Lalu, untuk Bai Yu, aku sendiri yang akan menanganinya."     

Setengah-Biksu Yaohai juga menatap punggung Zhang Ruochen dan bertanya, "Bocah yang dikirimkan Discipline King Haiming ternyata lumayan kuat. Apa kita harus menyingkirkannya terlebih dahulu?"     

"Dia bukan siapa-siapa. Hanya Bai Yu dan Ning Guihai yang benar-benar menjadi ancaman. Jangan menghabiskan energi hanya untuk menghadapi sosok lemah," kata Yan Kongming dengan murung.     

Yan Kongming dan keempat Setengah-Biksu itu telah menggunakan metode khusus untuk saling bercengkrama. Namun, Zhang Ruochen mampu mendengar semua percakapan mereka dengan jelas, karena telinganya memiliki Jejak Dewa.     

"Mereka berencana menggalang kekuatan? Kalau begitu, aku harus memperlambat kecepatanku." Zhang Ruochen tiba-tiba terpikirkan tentang rencana baru, hingga ia pun tersenyum dan mulai memperlambat langkahnya. Tidak lama kemudian, ia tertinggal di belakang mereka berempat.     

Lelaki itu baru saja mempersilahkan mereka berempat untuk menangani masalah di depan.     

Di bawah Gunung Poluo, Blue Night melihat Zhang Ruochen tertinggal di belakang, hingga ia pun segera mengernyitkan dahi. "Tingkat kultivasi Gu Linfeng memang terlampau rendah. Dia sudah kehabisan tenaga. Tampaknya, sama sekali tidak tidak ada harapan untuk memenangkan posisi Banner Lord."     

"Mau bagaimana lagi? Siapa yang bisa menebak jika ternyata Putra Dewa dan Saintess akan ikut serta ke dalam ujian?"     

Blue Night dan Ji Shui pun sudah tidak lagi banyak berharap. Apalagi, hasilnya sudah terpampang jelas di mata mereka, hingga semua prosesnya sudah tidak penting lagi bagi mereka.     

Putra Dewa dari Sekte Dewa Darah adalah orang pertama yang tiba di pertengahan gunung. Setelah itu, ia menghilang di balik awan.     

Awan itu penuh dengan kabut beracun yang dapat menghancurkan tubuh Setengah-Biksu manapun. Bahkan, Putra Dewa harus memperlambat langkahnya dan mendaki dengan lebih hati-hati, sambil melepaskan Wilayah Jiwa Suci.     

Setelah pria itu masuk, maka sang Saintess, Bai Yu, Ning Guihai dan Yan Kongming sama-sama masuk ke dalam kabut beracun, dan perlahan-lahan mereka menghilang di balik awan.     

Yan Kongming mengeluarkan dua token besi berwarna merah keunguan dari balik sakunya, lalu mengalirkan Chi Suci ke dalamnya.     

Kemudian, sembari melambaikan tangannya, saat itu terdapat dua token besi yang terbang ke arah Bai Yu dan Ning Guihai.     

Boom. Boom.     

36 inskripsi mulai membentuk rantai-rantai besi – setiapnya sama besar seperti mulut mangkuk – dan menukik cepat dari udara menuju targetnya, hingga menyelimuti Bai Yu dan Ning Guihai sepenuhnya.     

"Locking-Saint and Sealing-Devil Formation."     

Bai Yu merasa sedikit terkejut saat ia menemukan dirinya sedang berada di tengah formasi tersebut. Kemudian, ia menatap Yan Kongming, dan berkata dingin, "Yan Kongming, berani-beraninya kau! Apa kau ingin bertarung melawanku dan Ning Guihai?"     

Yan Kongming adalah sosok Setengah-Biksu Seni Bela Diri dan Kekuatan Batin. Selain itu, ia juga ahli dalam hal teknik broadsword dan formasi pertempuran.     

Yan Kongming tertawa, "Hanya salah satu di antara kita yang bisa mencapai puncak gunung hari ini, dan orang itu adalah aku."     

Ning Guihai memperlihatkan tatapan dingin yang penuh dengan intensitas membunuh. Setelah itu, ia menoleh ke arah Bai Yu. "Karena dia sangat percaya diri, ayo bekerja sama untuk mengalahkannya terlebih dahulu."     

"Okay!"     

Bai Yu menjepit jarinya dan memperagakan keterampilan pedang, sembari melepaskan teknik Satu Pedang. Lalu, dengan suara bergemeretak, maka Locking-Saint and Sealing-Devil Formation mulai terbuka, sementara Bai Yu sedang menyerang Yan Kongming dari arah kiri.     

Ning Guihai mengeluarkan pisau sepanjang satu meter – yang terbuat dari gigi naga – dan berusaha merobek formasi tersebut, sambil menyerang Yan Kongming.     

"Ning Guihai, kau harus menghadapi kami."     

Empat figur tangguh tiba-tiba muncul di hadapannya dan langsung mengepung Ning Guihai. Mereka sedang memainkan teknik bela diri masing-masing dan memberinya tekanan.     

Mereka adalah Setengah-Biksu Yaohai, Setengah-Biksu Wancheng, Setengah-Biksu Xianyi dan Setengah-Biksu Liexin.     

Kolaborasi mereka berempat pun akhirnya berhasil membuat Ning Guihai merasa kewalahan. Pria itu tidak bisa melakukan apa-apa selain hanya bertahan. Memang benar bahwa Ning Guihai sangat ahli dalam membunuh orang lain. Namun, ketika posisinya telah dikunci dan dikepung banyak orang sekaligus, maka ia tidak dapat menggunakan metode pembunuhan – yang biasanya dilakukan dengan diam-diam – tersebut. Sehingga, kecepatannya pun juga menurun dengan drastis.     

Tujuh Setengah-Biksu sedang bertarung sengit di pertengahan Gunung Poluo – di tengah kabut beracun – sambil mengeluarkan suara-suara yang berisik. Akibatnya, dari waktu ke waktu, bebatuan raksasa kerap longsor dari atas sana.     

Zhang Ruochen tiba di pertengahan gunung dengan langkah yang tegas. Kala itu, ia mengatur pancaran Chi Suci-nya sampai pada batas terendah, lalu melewati tujuh Setengah-Biksu yang sedang bertempur tersebut.     

Setelah itu, Zhang Ruochen kembali memacu dirinya dan mengejar Saintess dari Sekte Dewa Darah di hadapannya.     

Ketika mendengar suara sonic boom, maka sang Saintess pun segera menoleh ke belakang. Kemudian, ia melihat bahwa itu adalah Zhang Ruochen, dan ia pun tersenyum manis. "Ketika seekor bangau dan kerang sedang berselisih, maka yang menang adalah seorang pelayan. Bocah ini tidak punya tingkat kultivasi yang tinggi, namun ternyata dia cukup cerdik."     

Sekarang ini, kecepatan Zhang Ruochen sedikit lebih lambat daripada sang Saintess dan Putra Dewa.     

"Sial! Seseorang menyalip kita!" Yan Kongming adalah orang pertama yang menyadari tindakan Zhang Ruochen tersebut. Di waktu yang bersamaan, sinar kemarahan terlintas di kedua matanya.     

Bai Yu menatap Zhang Ruochen di atasnya dan mencibir. "Ternyata dia cukup ambisius. Dia berpura-pura lemah dan menunggu sampai kita lengah. Tapi faktanya, dia sangat kuat. Kecepatannya bahkan sedikit lebih tinggi daripada diriku."     

Melihat itu, Yan Kongming dan Bai Yu langsung berhenti bertarung. Kemudian, mereka berdua berubah menjadi bayangan blur dan mengejar Zhang Ruochen.     

Boom.     

Ning Guihai juga menyadari situasi krisis tersebut. Jadi, ia segera meminjam kekuatan Blood God Venomous Worm untuk melepaskan kekuatan Setengah-Biksu di level kelima.     

Terdapat gelombang yang terlepas dari Pisau Gigi Naga-nya, hingga menghempaskan keempat Setengah-Biksu di puncak level ketiga tersebut.     

Zoom.     

Dengan bantuan Blood God Venomous Worm, maka Ning Guihai pun segera bergerak dengan kecepatan tertinggi. Tidak lama kemudian, ia berhasil menyalip Yan Kongming dan Bai Yu, layaknya sambaran petir berwarna abu-abu.     

Melihat itu, mereka berdua pun sama-sama menggunakan kekuatan Blood God Venomous Worm dan menggunakan kecepatan Setengah-Biksu di level kelima untuk mendaki ke puncak gunung.     

"Mari kita singkirkan bocah di Alam Setengah-Biksu di level kedua itu lebih dulu, agar dia tidak memanfaatkan kita lagi selama kita sedang bertempur." Kata Yan Kongming sambil merasa kesal.     

Ning Guihai, Bai Yu dan Yan Kongming pun akhirnya mencapai kesepakatan untuk membunuh Zhang Ruochen terlebih dahulu.     

"Ternyata benar, mereka semua telah menelan Blood God Venomous Worm."     

Zhang Ruochen menemukan tiga bayangan manusia sedang bergerak cepat mendekatinya, hingga ia pun merasa sedikit terancam. Sehingga, lelaki itu terpikirkan untuk menggunakan Blood God Venomous Worm.     

Bagaimanapun juga, kekuatan yang terkandung di dalam Cacing Darah itu sangat tinggi, namun hanya dapat digunakan selama 15 menit. Setelah 15 menit, maka sang pertapa akan kembali pada kekuatannya yang semula.     

Zhang Ruochen tidak ingin menggunakan kekuatan Cacing Darah jikalau situasinya tidak terlalu mendesak.     

Kala itu, ia mendongak dan menyaksikan Saintess sedang berada di hadapannya. Setelah itu, terdapat ide yang melintas di dalam benaknya. Jadi, ia pun segera mengalirkan Chi Suci ke dalam Holy Meridian yang berada di kedua kakinya dan mempercepat langkahnya.     

Saintess dari Sekte Dewa Darah baru saja masuk ke area Pusaran Marshland, dengan panjang 300 meter, hingga membuat kecepatannya menurun drastis dan hanya mampu bergerak dengan kecepatan sebesar 10%.     

Yang jelas, para peserta masih harus melewati Pusaran Marshland sebelum mencapai puncak gunung.     

Tidak lama kemudian, Zhang Ruochen telah berada di sisi terluar Pusaran Marshland tersebut, dan tanpa ragu lelaki itu langsung melompat ke dalamnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.