Kaisar Dewa

Memanfaatkan Sang Saintess



Memanfaatkan Sang Saintess

3Boom!      1

Kekuatan Pusaran Marshland itu bahkan jauh lebih mengerikan daripada yang pernah diperkirakan oleh Zhang Ruochen. Meski kedua kakinya masih menginjak tanah, namun tubuhnya tidak bisa berhenti gemetar. Selain itu, ia juga kesulitan untuk menggerakkan tangannya.     

Pusaran yang kencang sedang mengarah pada lelaki tersebut dari sudut manapun. Maka dari itu, setiap kecerobohan kecil akan membuatnya kehilangan keseimbangan dan masuk ke dalam pusaran tersebut, sebelum akhirnya dilempar keluar dari Gunung Poluo.     

Namun, Zhang Ruochen masih mampu mengendalikan kekuatannya, hingga jauh melampaui kemampuan para Setengah-Biksu lain. Bahkan, sang Saintess sendiri tidak dapat dibandingkan dengan lelaki tersebut.     

Oleh karena itu, setelah masuk ke dalam Pusaran Marshland, maka Zhang Ruochen menjadi jauh lebih tenang. Selain itu, kecepatannya menjadi dua kali lipat lebih tinggi daripada Saintess dari Sekte Dewa Darah tersebut. Jadi, tidak lama kemudian, lelaki itu sudah berada di belakangnya dan berada pada jarak 10 meter darinya.     

Sang Saintess menoleh ke arah Zhang Ruochen, lalu Bai Yu, Ning Guihai dan Yan Kongming di belakangnya, sambil merasa kesal.     

Kala itu, sang Saintess juga memahami maksud Zhang Ruochen yang sengaja mengikutinya dari belakang, karena lelaki itu ingin meminjam kekuatannya untuk menghadapi Bai Yu, Ning Guihai, dan Yan Kongming.     

"Apa kau sedang cari mati?"     

Terdapat Chi dingin yang terlepas dari tubuh sang Saintess dari Sekte Dewa Darah tersebut.     

Sembilan lapis cahaya suci mulai berputar-putar di sekitarnya, hingga menciptakan sembilan ombak air yang memancarkan gelombang energi.     

Sampai pada batas tertentu, Zhang Ruochen memang sedang memanfaatkannya..     

Lalu, sebagai seorang Saintess, bagaimana mungkin dia tidak merasa kesal?     

Zhang Ruochen tidak terlalu ambil pusing dengan ancaman sang Saintess dan masih terus mengikutinya dari belakang. Bahkan, lelaki itu semakin memperkecil jarak di antara mereka berdua, sampai akhirnya terpaut 6 meter.     

Di belakangnya, kedua mata Yan Kongming berubah menjadi semerah darah. Kemudian, ia mengaum kencang, "Dasar bocah licik! Dia berada tepat di belakang sang Saintess agar kita kesulitan untuk membunuhnya. Jika tidak, maka aku sanggup membunuhnya dalam satu kali tebasan."     

Terdapat intensitas membunuh yang tergambar di wajah Ning Guihai. "Kita tidak bisa menunggu terlalu lama. Kalau mereka sampai berhasil keluar dari Pusaran Marshland, maka kita akan tertinggal jauh dibelakang mereka."     

"Tapi, dia berada terlalu dekat dengan Saintess. Bagaimana jika kita tidak sengaja melukainya?" Bai Yu mengkhawatirkan hal tersebut.     

Ning Guihai berkata, "Kalian berdua sama-sama telan menelan Blood God Venomous Worm. Bukankah kalian paham resikonya jika sampai gagal menjadi Banner Lord? Kalau begitu, apa kalian masih takut menyinggung Saintess?"     

"Setelah kita melemparkan bocah itu dan Saintess keluar dari Gunung Poluo, maka kita bisa mengisi dua slot posisi."     

Demi memenangkan posisi sebagai Banner Lord, maka Yan Kongming, Bai Yu dan Ning Guihai pun akhirnya mulai mempertaruhkan nyawa mereka masing-masing. Jadi, mereka telah membulatkan tekad untuk bertempur melawan sang Saintess.     

Yan Kongming adalah orang pertama yang melancarkan serangan. Pria itu membawa broadsword darah sepanjang dua meter untuk menebas punggung Zhang Ruochen – dengan pedang Chi yang berbentuk seperti bulan sabit.     

Zhang Ruochen dapat merasakan gelombang energi yang sedang mendekat ke punggungnya, hingga ia segera bergerak ke kanan untuk menghindar dari pedang Chi tersebut, sembari membenamkan kedua kakinya di tanah.     

Boom.     

Pedang Chi yang dahsyat itu mengenai sang Saintess dari Sekte Dewa Darah, hingga membentur sembilan lapis cahaya sucinya dan berhasil menghancurkan dua lapisannya.     

Saintess dari Sekte Darah Dewa adalah seorang Setengah-Biksu di level ketiga. Akan tetapi, ia tidak menelan Blood God Venomous Worm di dalam tubuhnya. Jadi, kekuatannya hampir setara dengan Yan Kongming yang telah menelan Blood God Venomous Worm.     

Karena terkena pedang Chi yang kuat, maka sang Saintess pun langsung kehilangan keseimbangannya dan hampir masuk ke dalam pusaran di sekelilingnya.     

Untungnya, wanita itu telah menguasai teknik unggulan yang dikenal sebagai Langkah Lost Butterfly. Lalu, sembari menendang kedua kaki seputih saljunya ke udara, maka ia segera mengubah posisinya, sehingga membuatnya tampak seperti seekor kupu-kupu warna warni atau peri cantik yang sedang berdansa, hingga membuatnya berhasil mengurai situasi krisis tersebut.     

"Yan Kongming, berani-beraninya kau? Kau berani menyerangku? Apa kau pikir dengan kekuatan Blood God Venomous Worm, maka kau mampu bertarung melawan Saintess?"     

Yan Kongming sama sekali tidak memperlihatkan rasa takut. "Saya hanya ingin menyerang pria di belakang Saintess. Jadi, saya tidak sengaja melukai Yang Mulia. Tolong jangan salahkan saya, Yang Mulia."     

Saintess dari Sekte Dewa Darah mulai menggertakkan gigi putihnya, sebelum akhirnya menyeringai. "Sebenarnya kau tahu bahwa kau mungkin bisa saja melukaiku, tapi kau masih melakukannya. Kenapa masih beralasan?"     

Ning Guihai berkata dingin. "Ujian di Istana Nether Heavenly ditujukan untuk menyeleksi kandidat terbaik di dalam pertempuran ini. Kau adalah seorang Saintess yang menjijikkan, karena masih turut serta ke dalam pertempuran. Jadi, kenapa kami tidak boleh menyerangmu?"     

Mendengar itu, maka sang Saintess dari Sekte Dewa Darah pun langsung menghentikan langkahnya. Di waktu yang bersamaan, kedua matanya bersinar terang bagaikan bintang, sembari mengamati mereka bertiga. "Jadi, kalian semua ingin menantang Saintess. Baiklah, aku akan memberi kalian kesempatan."     

Kedua matanya yang cantik mengandung daya pikat yang tinggi, hingga sampai berhasil mendistraksi Bai Yu, Ning Guihai dan Yan Kongming selama satu menit, tepat ketika mereka bertiga menatap matanya.     

Jika mereka tidak sedang berada di dalam pusaran, maka sang Saintess dapat dengan mudah memenggal kepala mereka ketika sedang terdistraksi.     

Pada akhirnya, mereka bertiga tidak berani lagi menatap mata sang Saintess dari Sekte Dewa Darah, sesaat setelah mereka kembali tersadar, dengan keringat dingin yang mengucur di tubuh masing-masing.     

Zhang Ruochen mengamati mereka dan terus melangkah maju, karena ia bermaksud meninggalkan Pusaran Marshland tersebut.     

"Kau ingin pergi dari sini, bahkan sebelum sang Saintess pergi?"     

Saintess dari Sekte Dewa Darah menoleh ke arah Zhang Ruochen. Setelah itu, kelima jari ramping dan mulusnya mulai mencakar pundak Zhang Ruochen dari kejauhan.     

Gerakannya itu sangat aneh dan sukar diprediksi, namun berhasil menciptakan lebih dari ratusan bayangan cakar, hingga lelaki itu kesulitan untuk menemukan mana yang asli.     

Creak.     

Zhang Ruochen menggerakkan tubuhnya dan menciptakan lebih dari seratus bayangan dirinya, hingga ia dapat menghindar dari ratusan bayangan cakar tersebut.     

Sang Saintess dari Sekte Dewa Darah merasa sedikit terkejut atas hal tersebut, karena ia sama sekali tidak menyangka bahwa bocah itu ternyata sanggup menghindari serangannya – Xuanyin Capture Claw.     

Ketika sang Saintess dari Sekte Dewa Darah telah bersiap untuk menyerangnya kembali, saat itu Zhang Ruochen menghentikannya terlebih dahulu, sambil tersenyum kepadanya. "Karena Yang Mulia meminta saya tinggal di sini, maka saya akan tetap berada di sini."     

Sebenarnya, Zhang Ruochen tidak takut dengan sang Saintess, namun ia masih memilih untuk tinggal di sana. Sebaliknya, ia khawatir bila sampai dirinya berada terlalu jauh dari sang Saintess, maka ketiga pria itu akan menggalang kekuatan dan membunuhnya. Bahkan, bisa jadi sang Saintess juga ikut menyerangnya.     

Yang jelas, kalau ia sampai dikepung oleh empat orang, maka ia tidak akan sanggup menghadapi mereka.     

Saintess dari Sekte Dewa Darah bisa menilai jika Zhang Ruochen ternyata mendengar kata-katanya, hingga ia pun cepat-cepat menghentikan aliran Chi Suci-nya.     

Namun, Ning Guihai, Bai Yu dan Yan Kongming sama sekali tidak akan pernah menyia-nyiakan kesempatan tersebut. Jadi, mereka bertiga segera bergerak ke depan dan menyerang sang Saintess sekaligus.     

"Maafkan saya, Yang Mulia!"     

Bai Yu menggunakan teknik pedang di level Consumate Skill untuk melayangkan pedang saintnya. Akibatnya, pedang saint itu berubah menjadi pilar cahaya yang menembus Pusaran Marshland.     

Bang!     

Pedang saint itu berbenturan dengan cahaya suci di sekitar tubuh sang Saintess, hingga berhasil menghancurkan tiga lapisan cahayanya. Akibatnya, lapisan cahaya itu berubah menjadi berkas-berkas cahaya yang berjatuhan dari langit dan terlihat sangat indah.     

Sang Saintess dari Sekte Dewa Darah merentangkan salah satu tangan rampingnya ke arah depan untuk bertahan dari pedang saint Bai Yu, hingga berhasil membuatnya berhenti di udara.     

Namun, pedang Chi yang dilepaskan oleh Yan Kongming, sekaligus Pisau Gigi Naga yang dimainkan oleh Ning Guihai, keduanya sama-sama mengenai tubuh sang Saintess.     

Bang! Bang!     

Akibatnya, cincin cahaya sucinya segera memudar, hingga mengeluarkan rentetan suara ledakan.     

Tidak lama kemudian, wujud asli sang Saintess mulai terlihat, sebagaimana sembilan lapis cahaya suci itu telah memudar.     

Harus diakui bahwa sang Saintess dari Sekte Dewa Darah ini adalah sosok wanita cantik yang sempurna dan terlihat seperti gadis berusia 17 atau 18 tahunan. Wanita itu sedang mengenakan satu lapis pakaian darah merah, dengan rambut hitam panjangnya yang diikat oleh pita berwarna biru. Yang jelas, penampilannya itu mirip seperti patung pahatan peri, yang benar-benar sempurna.     

Bahkan, tiga figur tangguh yang sedang menyerangnya hanya bisa terkesiap dan memperlambat gerakan masing-masing, tepat ketika mereka menyaksikan kecantikan sang Saintess dari Sekte Dewa Darah.     

Karena tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan ini, maka sang Saintess dari Sekte Dewa Darah segera mengangkat kedua tangannya. Di waktu yang bersamaan, terdapat dua garis Chi Darah yang terlepas dari tangannya dan berubah menjadi sungai darah, yang menghempaskan pedang saint Bai Yu, broadsword darahnya Yan Kongming serta Pisau Gigi Naga-nya Ning Guihai.     

"Oops…"     

Karena Saintess dari Sekte Dewa Darah telah kebablasan dalam melepaskan kekuatannya, maka ia pun akhirnya terkena Pusaran Marshland. Sehingga, wanita itu kehilangan keseimbangannya dan hampir terlempar keluar dari Gunung Poluo.     

Zhang Ruochen sedang berdiri di samping Saintess. Ketika ia terbang ke atas, saat itu salah satu kaki rampingnya hampir menyentuh kepala Zhang Ruochen.     

Melihat itu, maka Zhang Ruochen segera mendongak dan melihat kedua kaki putihnya, dengan celana dalam berwarna putih di balik gaun merahnya. Pemandangan ini benar-benar sangat menggoda.     

Sebenarnya, Zhang Ruochen tidak ingin menyaksikan hal tersebut, namun ia tidak sengaja melihatnya. Kala itu, ia tidak menyangka bahwa sang Saintess ternyata hanya mengenakan pakaian yang tipis.     

Melihat itu, maka ia pun merasa canggung, sembari mengerjap-ngerjapkan matanya. Akan tetapi, ia masih merentangkan satu tangannya untuk menarik salah satu kaki sang Biksuni.     

Setelah itu, ia melemparkan sang Biksuni keras-keras, supaya wanita itu tidak dihempaskan oleh Pusaran Marshland, dengan kekuatan tangannya yang besar.     

Meski situasi itu sedikit canggung, namun sang Biksuni dari Sekte Dewa Darah akhirnya mampu menstabilkan dirinya sendiri setelah mendarat.     

Kemudian, kedua matanya penuh dengan intensitas membunuh. Wanita itu menatap Zhang Ruochen yang berjalan keluar dari Pusaran Marshland dan menyerang kedua mata lelaki itu dengan cakarnya, seakan hendak mencungkilnya keluar.     

Zhang Ruochen segera menghindar dari serangan sang Saintess. Kemudian, sambil merasa kebingungan, maka ia pun bertanya, "Yang Mulia, bukankah saya baru saja membantu Anda... kalau tidak, maka Anda pasti telah terlempar dari Gunung Poluo. Tapi, kenapa Anda malah menyerang saya?"     

Whoosh.     

Sembilan lapis cahaya suci kembali muncul di sekitar tubuh Saintess dari Sekte Dewa Darah, hingga melingkupi tubuh wanita itu sepenuhnya.     

Terdengar suara dingin yang berasal dari cahaya suci tersebut. "Kenapa? Seharusnya kau tahu kenapa aku sampai seperti ini Jika kau mencungkil kedua matamu dan memotong tanganmu sendiri, maka sang Saintess akan mengampuni nyawamu."     

"Omong kosong."     

Bai Yu, Ning Guihai dan Yan Kongming mulai menyebar di Pusaran Marshland tersebut dan segera mengepung Zhang Ruochen dari tiga arah.     

Namun, sang Saintess hanya tersenyum dan berdiri di posisi tertinggi. "Baiklah! Mereka akan bertarung melawanmu. Saintess pergi dulu."     

Sambil berubah menjadi bayangan ramping, saat itu sang Saintess dari Sekte Dewa Darah segera tiba di puncak Gunung Poluo. Lalu, wanita itu mencabut salah satu bendera pertempuran hitam dan menggenggamnya erat-erat.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.