Kaisar Dewa

Satu Lawan Tiga



Satu Lawan Tiga

2Sedari lama, Putra Dewa dari Sekte Dewa Darah telah tiba di puncak gunung. Kala itu, ia membawa bendera hitam di tangan berlapis armor emasnya, sembari berdiri di puncak gunung. Di waktu yang bersamaan, ekspresi wajahnya terlihat gelap, "Berani sekali bocah itu! Xianyan, haruskah aku ke sana dan memberinya pelajaran?"      1

Saintess dari Sekte Dewa Darah sedang berdiri tidak jauh darinya, sambil mengamati gumpalan awan tebal dan menatap Zhang Ruochen. "Dia masih berada di Alam Setengah-Biksu level kedua. Sebaiknya, kita tidak perlu terlalu memusingkannya. Lagipula, apa kau pikir Bai Yu, Yan Kongming dan Ning Guihai akan melepaskannya begitu saja?"     

Putra Dewa kembali menyimpan Chi iblisnya dan mengangguk. "Bai Yu, Yan Kongming dan Ning Guihai memang sangat kuat dan mereka juga telah menelan Blood God Venomous Worm. Bahkan, aku sendiri masih harus menggunakan kekuatan penuh untuk mengalahkan mereka. Maka dari itu, jika harus menghadapi mereka sendirian, maka bocah itu pasti akan mati."     

Entah darimana, tapi sang Saintess dari Sekte Dewa Darah tiba-tiba mendapatkan firasat kalau bocah di Alam Setengah-Biksu level kedua itu tidak akan bisa dibunuh dengan mudah.     

Di pertengahan gunung, Bai Yu, Yan Kongming dan Ning Guihai sama-sama menatap Zhang Ruochen dengan ekspresi bermusuhan.     

Bai Yu sedang menggenggam pedang saint yang melayang-layang di atas tangannya, lalu berkata dengan suara yang serius, "Berani-beraninya kau memainkan trik di hadapanku. Berani-beraninya kau! Apa kau sedang cari mati, huh?"     

Zhang Ruochen sedang berada di jarak 30 meter dari mereka bertiga. Lelaki itu tidak segera melarikan diri, namun malah terlihat tenang. Kemudian, ia mengatupkan kedua tangannya ke arah depan. "Saya tidak ingin mengganggu kalian. Jadi, semua ini pasti merupakan kesalahpahaman. Kita harus melupakannya dan kembali berkompetisi secara adil."     

Ning Guihai tertawa menyeramkan, "Kami bertiga akan memperebutkan posisi terakhir Banner Lord yang masih tersisa. Dan kau masih ingin memperebutkannya, memangnya kau siapa?"     

Yan Kongming menyadari maksud Zhang Ruochen. Sehingga, ia mulai mengernyitkan dahinya. "Tidak perlu banyak bicara. Dia sengaja sedang mengulur-ulur waktu kita. Sebab, kalau durasi kekuatan Blood God Venomous Worm sudah habis, mungkin kita tidak akan mampu mengalahkannya. Jadi, aku dan Bai Yu akan menanganinya. Ning Guihai, kau hentikan para pendaki lainnya. Jangan biarkan mereka menyalip kita."     

Zoom.     

Zoom.     

Yan Kongming dan Bai Yu sama-sama berubah menjadi bayangan blur dan mulai menyerang Zhang Ruochen dari sisi kiri dan kanan dengan kecepatan tinggi.     

Senjata pertempuran yang digunakan oleh Yan Kongming adalah broadsword darah, yang berada di level Senjata Saint Seratus Inskripsi dengan bentuk bulan sabit.     

Dengan Chi Suci yang dialirkan ke dalam broadsword darah tersebut, maka seketika itu pula bilah pedangnya memancarkan cahaya merah.     

Jika dilihat dari bawah kaki gunung, maka itu akan tampak seperti bulan darah yang sedang menggantung di langit, hingga menyinari Gunung Poluo dengan warna merah darah.     

Man Ye, sang Banner King di Istana Nether Heavenly menjadi terkejut. Di waktu yang bersamaan, kobaran api memancar dari kedua matanya. "Senjata yang digunakan oleh Yan Kongming adalah Yuling Blood Broadsword dan termasuk ke dalam ranking 152 di Daftar Senjata Saint Seratus Inskripsi. Sungguh broadsword yang hebat!"     

Terdapat 168 senjata saint yang masuk ke dalam Daftar Senjata Saint Seratus Inskripsi. Senjata manapun yang masuk ke dalam daftar tersebut dapat menandingi Senjata Saint Seribu Inskripsi.     

Man Ye adalah salah satu di antara enam Banner King di Istana Nether Heavenly, dengan derajat yang tinggi dan pengaruh yang mendalam di Sekte Dewa Darah.     

Namun, senjata yang digunakan masih tidak dapat disejajarkan dengan Yuling Blood Broadsword.     

Zhao Wuliang tersenyum. "Alasan kenapa Yan Kongming mampu menyingkirkan Bai Yu, bukan hanya terletak pada pemahamannya yang tinggi terhadap formasi pertempuran, melainkan juga koneksi yang dalam terhadap Yuling Blood Broadsword. Sebab, jika dia mampu mengendalikan salah satu senjata yang masuk ke dalam Daftar Senjata Saint, maka seketika itu pula kekuatannya akan meningkat drastis."     

Tatapan serakah mulai melintas di mata Zhao Wuliang.     

Senjata pertempuran semacam Yuling Blood Broadsword pasti akan diperebutkan oleh banyak Biksu. Semenjak Zhao Wuliang belum mencapai Alam Biksu, maka ia pun semakin ingin mencurinya.     

Zhang Ruochen menggunakan kekuatan Blood God Venomous Worm untuk menghindar dari serangan broadsword Yan Kongming.     

Boom!     

Terdapat segaris gelombang kekuatan yang terpancar dari tubuhnya, hingga membentuk cincin gelombang energi darah merah, lalu menerbangkan debu-debu dan pasir di sekitarnya. Akibatnya, hal itu membuat lingkungan di sekitarnya berubah menjadi gelap.     

Zhang Ruochen mengalirkan Chi Suci-nya ke dalam Saint Raven Fistgloves.     

Kemudian, sarung tangan ungu yang melingkupi tangannya mulai melepaskan suara percikan api, hingga memancarkan bola api raksasa yang menyala terang.     

Akibatnya, kobaran api yang terlepas dari sarung tangan tersebut hampir mampu melelehkan permukaan tanah di sekitarnya.     

Bang!     

Zhang Ruochen melayangkan satu pukulan ke arah Yuling Blood Broadsword. Kobaran api mulai membakar senjata lawannya, dan melepaskan Chi chaotic.     

Mereka berdua sama-sama terhempas ke belakang, hingga menciptakan lubang sebesar 30 meter di permukaan tanah.     

"Kuat sekali pukulannya! Ini sungguh tidak main-main."     

Yan Kongming merasa sedikit ketakutan. Kemudian, ia menggenggam pedang erat-erat dan mulai menstabilkan dirinya sendiri. Setelah itu, dengan kedua kakinya yang dihentakkan ke tanah, maka ia kembali menyerang dan berubah menjadi lesatan anak panah.     

Sebelumnya, Bai Yu telah lebih dulu bertarung melawan Zhang Ruochen.     

Teknik-teknik pedang Bai Yu sangat memukau. Bersamaan dengan kecepatannya yang tinggi dibandingkan para pertapa di tingkatan alam yang sama, maka ia segera mengepung Zhang Ruochen bersama dengan puluhan bayangannya dan ratusan bayangan pedang lain.     

Meskipun teknik pedangnya sangat memukau, namun itu masih jauh lebih inferior dibandingkan dengan Ling Feiyu. Di mata Zhang Ruochen, setiap teknik pedangnya setidaknya memiliki satu atau dua titik kelemahan.     

Tentu saja, ketika Yan Kongming juga bergabung ke dalam pertempuran, maka Zhang Ruochen pun akhirnya menjadi semakin tertekan. Jadi, meski ia mampu bertahan sejenak, namun ia sedang berada di situasi krisis.     

Tampaknya, kapanpun itu, lelaki itu bisa saja ditusuk oleh pedang saintnya Bai Yu, atau dibelah menjadi dua oleh broadsword darahnya Yan Kongming.     

Bai Yu dan Yan Kongming sedang memikirkan hal yang sama, jadi mereka pun melancarkan serangan semakin cepat dan agresif, sebagaimana mereka ingin segera menyelesaikan pertarungan tersebut.     

Namun, Zhang Ruochen masih terus menangkis serangan-serangan mereka.     

Perlahan-lahan, beberapa figur yang lebih tangguh mulai menyadarinya.     

Man Ye menyeringai, sambil memperlihatkan gigi kuningnya. "Ternyata dia sangat pintar. Dia berpura-pura lemah, tapi ternyata kemampuannya sangat tinggi. Kurasa dia sedang mengulur-ulur waktu, lalu menghadapi mereka bertiga ketika pengaruh Blood God Venomous Worm-nya telah habis."     

Pada akhirnya, Bai Yu dan Yan Kongming sama-sama merasa gelisah setelah gagal mengalahkan Zhang Ruochen untuk waktu yang lama.     

Bagaimanapun juga, kekuatan yang dipinjam dari Blood God Venomous Worm hanya berlaku selama 15 menit.     

Sekarang ini, waktu yang mereka habiskan untuk bertarung hampir menginjak angka 15 menit. Maka dari itu, tidak lama lagi mereka pasti akan kembali menjadi seorang Setengah-Biksu di level ketiga. Dengan demikian, mereka tidak akan mampu mengalahkan Zhang Ruochen.     

"Dasar sampah, bahkan kalian berdua tidak mampu mengalahkan Setengah-Biksu di level kedua."     

Ning Guihai menyipitkan matanya sampai menjadi satu garis. Setelah itu, ia memperagakan teknik bergerak – seperti hantu – dan mulai menyerang Zhang Ruochen seperti seorang penjagal.     

Saat tiga orang pertapa itu menyerangnya sekaligus, maka Zhang Ruochen harus memperlihatkan kekuatan aslinya untuk menangani mereka.     

Maka dari itu, ia harus mengalahkan salah satu dari mereka sebelum Ning Guihai bergabung ke dalam pertempuran.     

Banyak ide yang melintas di dalam benaknya dalam waktu singkat. Pada akhirnya, Zhang Ruochen memaku pandangan matanya ke arah Bai Yu.     

"Heavenly Devil to the West."     

Bai Yu memperagakan teknik pedang di level Consumate Skill. Lalu, dengan satu kali gerakan tangannya, maka terdapat segaris Chi iblis yang menyembur keluar dari dalam tubuhnya dan menyatu dengan pedang tersebut, sementara Bai Yu sedang mengarahkannya ke depan.     

Di tempat lain, terdengar suara auman naga dari dalam tubuh Zhang Ruochen.     

Setelah itu, seekor naga darah terlepas dan melingkar di lengan kirinya, sebagaimana Zhang Ruochen juga sedang melayangkan pukulan ke arah perut Bai Yu.     

Perut adalah bagian terlemah dari pertahanan di tubuh Bai Yu.     

Puff.     

Perut Bai Yu langsung menjadi cekung, dengan organ dalamnya yang hancur seketika. Sehingga, pria itu segera memuntahkan darah.     

Layaknya parabola yang panjang, saat itu Bai Yu terhempas dari Gunung Poluo dan mendarat di tanah dengan tubuh yang bersimbah darah.     

Yang jelas, hal itu mengejutkan banyak orang lain, karena serangan sederhana itu telah mampu melukai Bai Yu sampai sedemikian parah.     

Tanpa perlu berhenti, Zhang Ruochen kembali mengalirkan Chi Suci ke dalam tangannya. Kemudian, ia berteriak, "Pukulan Darah Seven-Apertures!"     

Lima lubang di tangannya mulai terbuka pada waktu yang bersamaan.     

Lima lubang itu tampak seperti jalan penghubung di antara tubuhnya dengan langit dan bumi, hingga menciptakan daya hisap yang kuat, yang mulai menghisap Energi Chi di sekitar Gunung Poluo.     

Kedua tangannya segera menghantam broadsword darah yang ditebaskan oleh Yan Kongming dan Pisau Gigi Naga milik Ning Guihai.     

Boom!     

Baik Yan Kongming dan Ning Guihai sama-sama terhempas ke belakang sampai berpuluh meter jauhnya. Jubah mereka berdua telah hancur berkeping-keping, hingga memperlihatkan armor besi di baliknya.     

Jari-jari mereka telah hancur karena pukulan yang dilayangkan oleh Zhang Ruochen, hingga sampai mengeluarkan darah. Sementara itu, Yuling Blood Broadsword dan Pisau Gigi Naga mereka pun akhirnya tertancap di tanah.     

Yan Kongming mengangkat salah satu tangannya untuk mengamati luka berdarah tersebut. Kemudian, ia benar-benar sulit untuk mempercayainya. "Meski dia berhasil membuka lima lubang, tapi bagaimana mungkin kekuatannya setara dengan Pukulan Darah Seven-Apertures?"     

Zhang Ruochen berkata, "Benarkah? Apa kau ingin mencobanya lagi? Tapi Blood God Venomous Worm sudah tidak lagi berfungsi. Maka dari itu, seandainya kalian bekerja sama sekalipun, namun kalian berdua masih tidak mampu mengalahkanku."     

Yang jelas, Yan Kongming dan Ning Guihai sama-sama tidak bisa menerima hal tersebut. Apalagi, mereka tidak akan bernasib baik kalau harus pulang dengan kondisi semacam ini.     

Namun, bocah di hadapan mereka juga bukan orang baik. Jadi, jika mereka terus bertarung, mungkin mereka berdua akan mati di tangannya.     

"Anggap saja hari ini kau menang. Tapi, hidup masih terus berlanjut, dan kita lihat saja nanti siapa yang akan menang pada akhirnya."     

Yan Kongming mengatakan itu sambil menggertakkan gigi. Setelahnya, ia mulai mengalirkan Chi Suci dan ingin mengambil kembali Yuling Blood Broadsword-nya, yang sudah tertancap di tanah.     

Namun, Zhang Ruochen telah lebih dulu mengambil Yuling Blood Broadsword dan Pisau Gigi Naga tersebut, lalu menancapkannya di depan.     

Kemudian, sambil menggenggam dua senjata saint, maka Zhang Ruochen mengelus keduanya dengan jari, sebelum akhirnya ia menyeringai. "Sebagai pemenang, bukankah senjata kalian pantas diberikan kepadaku sebagai hadiah?"     

"Dasar bocah, tindakanmu sudah kelewat batas. Kalau begini, artinya kau memaksa kami untuk bertempur sampai mati melawanmu."     

Yan Kongming dan Ning Guihai pun saling menukar pandangan, sementara intensitas membunuh pada diri masing-masing semakin menguat.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.