Kaisar Dewa

Tatapan Cabul



Tatapan Cabul

2Cahaya suci yang berada di tangan Yan Kongming mulai menyala terang. Pria itu menggerakkan tangannya dan melepaskan tiga piringan besi berwarna cyan. Ketiganya membentuk tiga pilar cahaya biru yang terbang ke arah Zhang Ruochen.      3

Piring besi itu terlihat transparan, namun terdapat banyak garis yang bermunculan pada permukaannya. Garis-garis itu terlihat kuno dan cantik.     

Boom!     

Boom!     

Boom!     

Terdengar tiga ledakan berturut-turut.     

Tiga piringan besi itu hancur dan mengeluarkan inskripsi-inskripsi berwarna biru. Ketiganya saling terhubung dan bertransformasi menjadi Formasi Pertempuran kelas enam, hingga melingkupi formasi yang diciptakan oleh Zhang Ruochen.     

Tiga Formasi Pertempuran kelas enam itu adalah Skyheart Great Ape Formation, Xuan Ice Formation, and Divine Wind and Thunder Formation. Ketiganya dapat menghancurkan formasi seorang Setengah-Biksu, sekaligus menjadi kartu andalan terakhir Yan Kongming.     

Pria itu masuk ke dalam formasi tersebut. Lalu, sambil membuka tangannya lebar-lebar, maka ia pun melepaskan Kekuatan Batin level 45. Serangan itu menciptakan tentakel trasparan yang membantunya mengendalikan ketiga formasi itu sekaligus.     

Roar!     

Chi Suci dalam jumlah besar segera tumpah di tengah Skyheart Great Ape Formation. Setelah itu, terdapat kera api setinggi 300 meter yang berdiri di tengah formasi tersebut. Kera itu terlihat sangat menyeramkan dan mengeluarkan suara auman, sesuatu yang seakan sanggup mengguncang bumi.     

Tubuhnya terbuat dari konstruksi formasi. Selain itu, kera tersebut juga terlihat sangat agresif. Sambil melayangkan tinju raksasanya, maka ia hendak menyerang kepala Zhang Ruochen.     

Di waktu yang bersamaan, Xuan Ice Formation dan Divine Wind and Thunder Formation sama-sama mengeluarkan kekuatannya. Pedang-pedang es mulai berhamburan keluar dari formasi tersebut. Di waktu yang bersamaan, petir berwarna ungu juga mulai menyambar dari langit.     

Kekuatan yang tersimpan di balik ketiga formasi itu memang sangat mengerikan. Akibatnya, gunung yang berada di bawah Zhang Ruochen lambat laun mulai tenggelam.     

Dibandingkan dengan Yan Kongming, maka tindakan yang dilakukan oleh Ning Guihai jauh lebih hening dan nyaris tanpa suara.     

Pria itu menggunakan mantra untuk menghilangkan diri dan melesat cepat ke arah targetnya. Setelah itu, terdapat riak-riak energi tipis di udara. Di waktu yang bersamaan, ia menghilang dari tempatnya berdiri, dan telah bersiap untuk melancarkan serangan dadakan.     

Di bawah Gunung Poluo, saat itu ekspresi wajah Blue Night berubah menjadi murung. Pria itu memiliki firasat yang kuat mengenai Zhang Ruochen. "Dia telah menang dan bisa mendapatkan posisi Banned Lord yang terakhir, namun dia masih serakah, hingga ingin menguasai dua senjata saint tersebut. Dia sedang memaksa Yan Kongming dan Ning Guihai agar mereka sama-sama mempertaruhkan nyawa masing-masing. Kalau begini, lalu bagaimana dia mampu mengurai situasi krisis tersebut?"     

"Jika dinilai dari awal pendakian, maka selama itu kita dapat menilai bahwa perhitungannya cukup bijak," kata Ji Shui. "Dia bukan orang yang bodoh. Karena dia ingin mendapatkan Yuling Blood Broadsword dan Pisau Gigi Naga, maka dia pasti memiliki trik khusus untuk menghadapi mereka berdua."     

Kekuatan yang terkandung di dalam tiga buah formasi itu memang kuat, hingga Zhang Ruochen terpaksa harus bertahan terus menerus.     

Akan tetapi, jurus menghilang Ning Guihai sama sekali bukan ancaman bagi Zhang Ruochen, sebagaimana lelaki itu menguasai Jejak Mata Dewa. Yang jelas, tidak ada satu detil gerakan lawan yang bisa lolos dari penglihatan Zhang Ruochen.     

Ketika Ning Guihai hendak menyelinap dari belakang Zhang Ruochen dan ingin melancarkan serangan, saat itu ujung bibir Zhang Ruochen tampak tersungging. Kemudian, ia melancarkan serangan terlebih dahulu ke arah belakang. Lelaki itu kembali menggunakan Pukulan Darah Seven-Apertures.     

Boom!     

Pukulan yang diselimuti oleh api itu mengenai wajah Ning Guihai. Sehingga, kepalanya langsung pecah seperti semangka. Darah menyembur kemana-mana. Yang jelas, kematian semacam ini benar-benar tragis.     

Zhang Ruochen telah berhasil membuat mereka marah. Jadi, jika menilai dari perangai para pertapa jahat, maka mereka pun tidak akan pernah memaafkannya. Oleh karena itu, kalau lelaki itu melepaskan mereka, maka di kemudian hari, mereka akan menjadi ancaman. Sehingga,demi menyingkirkan semua bahaya yang mungkin dapat timbul di kemudian hari, maka Zhang Ruochen harus membunuh mereka berdua.     

Dan untuk konsekuensi karena telah membunuh Ning Guihai, maka Discipline King Haiming pasti akan membantunya. Maka dari itu, ia sama sekali tidak perlu khawatir terhadap hukuman yang diberikan oleh Sekte Dewa Darah.     

Setelah itu, Zhang Ruochen mengumpulkan segenap kekuatan dan kembali menyerang.     

Kaboom!     

Terdapat naga darah – sepanjang 100 kaki – yang terbang dari tangannya. Naga itu mengguncang Formasi Pertempuran kelas enam. Bahkan, retakan-retakan mulai tercipta di permukaan tanah. Sehingga, hal itu hampir menyebabkan Gunung Poluo tumbang.     

Yan Kongming menyaksikan retakan-retakan yang muncul di permukaan tanah. Kemudian, setelah melirik mayat Ning Guihai, maka seketika itu pula sensasi dingin mulai menggerayangi bulu kuduknya. Pria itu ingin segera mundur dari sana.     

Bai Yu sendiri telah terluka parah, sementara Ning Guihai baru saja mati dengan cara yang mengenaskan. Lalu, bagaimana mungkin pria itu dapat memenangkan kompetisi ini sendirian?     

"Sedari awal, bocah itu memang sedang berpura-pura lemah. Tapi ternyata, tingkat kultivasinya cukup tinggi. Jadi, kalau aku masih harus berhadapan dengannya, mungkin aku akan mengikuti jejak Ning Guihai."     

Setelah memikirkan situasinya baik-baik, maka Yan Kongming segera melesat pergi. Pria itu terbang ke belakang dan tidak ingin lagi berhadapan dengan Zhang Ruochen. Pria itu melarikan diri dari Gunung Poluo.     

Hal itu terjadi karena Yan Kongming tidak mampu memindai kekuatan Zhang Ruochen, sehingga ia tidak berani melanjutkan pertempuran. Lagipula, siapa yang pernah menyangka kalau bocah itu ternyata memang kuat?     

Kaboom.     

Zhang Ruochen melancarkan 17 kali pukulan berturut-turut, hingga akhirnya berhasil menghancurkan Formasi Pertempuran kelas enam tersebut. Kemudian, ia melompat dan mendarat di tempat yang lebih tinggi, sambil menatap ke bawah.     

Para Setengah-Biksu yang mendaki gunung di bawahnya mulai mengamati Zhang Ruochen di posisi atas. Mereka semua sedang gemetar ketakutan, dan tanpa disadari tiba-tiba melangkah mundur.     

Hasil pertempuran yang baru saja terjadi menegaskan bahwa satu figur tangguh telah terluka parah, satu yang lain mati dengan cara mengenaskan, dan satu sisanya melarikan diri dari medan pertempuran. Dengan catatan pertempuran semacam itu, maka Zhang Ruochen berhasil membuat banyak orang merasa tertegun.     

"Baiklah, tidak ada gunanya untuk kembali berkompetisi. Berikan saja posisi Banned Lord itu kepadanya." Kata seorang pria paruh baya dengan rambut putih, sembari menggelengkan kepalanya. Pria itu memilih untuk tidak melanjutkan pendakiannya.     

"Dia benar-benar kuat. Selain itu, metode yang digunakan juga sangat keji, bahkan dia membunuh lawannya tanpa ragu-ragu. Sebaiknya kita tidak membuatnya marah."     

"Namanya pasti akan semakin terkenal setelah pertempuran ini. Selain itu, popularitasnya pasti mampu mengungguli Bai Yu dan Ning Guihai. Selain Putra Dewa dan Saintess, mungkin dia adalah sosok yang paling kuat."     

"Sebenarnya siapa dia? Kenapa aku tidak pernah melihatnya sebelumnya?"     

…     

Semua orang tahu bahwa pemuda ini adalah sosok yang mewakili Discipline King Haiming, tapi hanya sedikit orang yang mengetahui namanya.     

Zhang Ruochen menatap orang-orang yang mundur di bawahnya seperti ombak. Setelah itu, ia tersenyum dengan cara yang mengerikan.     

Lalu, ia mulai menyimpan Yuling Blood Broadsword dan Pisau Gigi Naga-nya. Kemudian, ia berjalan pelan dan tenang, sembari mendaki ke puncak gunung.     

"Ternyata pria itu mampu mengalahkan Bai Yu, Yan Kongming dan Ning Guihai sendirian. Aku benar-benar telah meremehkannya sebelumnya. Selain itu, baik fisik dan Prinsip Pukulannya memang luar biasa."     

Kedua mata Saintess dari Sekte Dewa Darah mulai berbinar. Kini, wanita itu menjadi semakin tertarik dengan Zhang Ruochen.     

Putra Dewa sedang berada di sebelah sang Saintess. Ketika ia menatap Zhang Ruochen, saat itu ekspresi wajahnya langsung berubah menjadi dingin. "Kemampuan bertarungnya sangat baik, tapi sayang, dia menjadi kuat karena meminjam kekuatan Blood God Venomous Worm. Jika tidak, maka dia hanya seorang Setengah-Biksu di level kedua."     

Saintess mengangguk pelan. "Benar, sayang sekali. Jika dia tidak menggunakan kekuatan Blood God Venomous Worm, maka pencapaiannya di masa depan pasti akan melambung tinggi."     

Putra Dewa dan Saintess sama-sama berada di Alam Setengah-Biksu di level ketiga. Akan tetapi, mereka sama sekali tidak kesulitan untuk mendapatkan Divine Origin Pill kelas empat. Jadi, mereka dapat dengan mudah menembus level keempat.     

Ketika mereka telah berada di level keempat, maka mereka pasti mampu menghadapi Setengah-Biksu di level keenam. Maka dari itu, Setengah-Biksu di level kedua tidak berarti apa-apa di mata mereka.     

Tidak lama kemudian, Zhang Ruochen telah berada di puncak gunung. Lalu, ia mencabut bendera hitam itu dan tersenyum ke arah mereka berdua.     

"Yang Mulia, mulai sekarang, kita adalah para Banner Lord di Istana Nether Heavenly. Semoga saya bisa belajar banyak dari kalian berdua."     

Sang Putra Dewa mendengus dingin dan memalingkan muka. Yang jelas, ia sama sekali tidak tertarik dengan Zhang Ruochen.     

Meski begitu, sang Saintess tidak terlalu dingin dan masih bersikap sedikit lembut. Jadi, sambil tersenyum, maka ia pun berkata, "Kau sudah mengusikku. Bukankah kau harus memberi sesuatu kepadaku agar konflik ini segera berakhir?"     

Zhang Ruochen tidak memahinya. "Apa saya mengusik Anda?"     

Kedua mata sang Saintess penuh dengan perhitungan. "Kau bisa terus berpura-pura bodoh seperti itu," katanya lembut. "Tapi ingat, saat kau masuk ke dalam Istana Nether Heavenly, maka aku bisa membantumu, dan juga membunuhmu. Jadi, semua itu tergantung kepada sikapmu hari ini."     

Zhang Ruochen berpura-pura bahwa ia telah memahaminya. Jadi, sambil mengangguk, maka ia segera mengeluarkan Pisau Gigi Naga. Lalu, sambil menggenggamnya, maka ia memberikan pisau itu kepada sang Saintess. Kemudian, ia berkata sambil tersenyum, "Jika memang pernah terjadi kesalahpahaman di antara kita, maka saya berharap agar Anda berkenan untuk memaafkan saya. Jadi, tolong maafkan saya."     

Pisau Gigi Naga berasal dari gigi naga beracun. Gigi itu sama tajamnya seperti senjata saint. Selain itu, pisau tersebut mengandung racun yang dapat mengancam nyawa seorang Biksu. Lalu, bagi mereka yang belum mencapai Alam Setengah-Biksu di level ketujuh, maka mereka pasti akan mati sesaat setelah tergores oleh pisau tersebut.     

Bahkan, beberapa di antara para Setengah-Biksu di level ketujuh pasti masih akan kesulitan untuk bertahan hidup jikalau tidak punya obat penawar tingkat tinggi.     

Maka dari itu, Pisau Gigi Naga menjadi benda yang bahkan lebih berharga daripada beberapa jenis senjata saint lainnya.     

"Mereka yang pandai membaca situasi adalah orang-orang yang sukses. Pepatah ini sangat cocok untukmu."     

Sang Saintess dari Sekte Dewa Darah merentangkan satu tangannya dan mengambil Pisau Gigi Naga tersebut. Setelah itu, lengan tangannya berubah menjadi bayangan blur. Di waktu yang bersamaan, wanita itu mengayunkan pisaunya dan ingin memotong leher Zhang Ruochen.     

Namun, Zhang Ruochen sudah lama bersiap-siap untuk hal tersebut. Jadi, tanpa perlu berpikir panjang, maka ia segera melayangkan pukulan ke arah pinggulnya.     

Kemudian, wanita itu menarik kembali tangannya. Lalu, dengan memanfaatkan sembilan lapis cahaya suci di sekitar tubuhnya, maka ia segera meredam kekuatan pukulan Zhang Ruochen. Setelah itu, ia tersenyum. "Reaksimu ternyata sangat cepat. Jadi, mungkin pengalaman bertarungmu bisa disejajarkan dengan Putra Dewa. Baiklah! Karena kau sudah memberiku Pisau Gigi Naga, maka aku akan memaafkanmu. Siapa namamu?"     

"Yang Mulia, saya Gu Linfeng," kata Zhang Ruochen, sambil mengatupkan kedua tangannya ke arah depan.     

Sang Putra Dewa sedang berdiri di sisi samping. Lalu, ketika menyaksikan kedekatan mereka berdua, maka seketika itu pula ia merasa kesal. Kala itu, kedua matanya seakan hendak memberikan peringatan kepada Zhang Ruochen.     

Akan tetapi, Zhang Ruochen bertingkah seperti tidak memahami tatapan mata sang Putra Dewa. Sebaliknya, lelaki itu terus saja berbincang dengan Saintess. Kemudian, ia pun mengenal namanya. Wanita itu adalah Shangguan Xianyan dari Klan Shangguan.     

Pada saat itu, dua Banner King dari Istana Nether Hevenly – Man Ye dan Zhao Wuliang – bergegas mendekat ke puncak Gunung Poluo.     

Zhao Wuliang mulai tersenyum. "Selamat kepada kalian bertiga karena telah berhasil menjadi Banner Lord yang baru di Istana Nether Heavenly. Gu Linfeng akan berada di bawah pengawasanku. Putra Dewa dan Saintess akan dilatih oleh Banner King Man Ye. Dua hari mendatang, maka kalian harus melapor ke Istana Nether Heavenly secara rutin.     

Setelah itu, Zhang Wuliang mengamati Zhang Ruochen lekat-lekat.     

Kemudian, Banner King Zhao Wuliang dan Man Ye pergi terlebih dahulu dan kembali ke Istana Nether Heavenly.     

Zhao Wuliang terlihat ramah dan selalu tersenyum, namun Zhang Ruochen merasa bahwa terdapat sesuatu yang sangat aneh di dalam tatapan matanya. Sehingga, itu membuatnya bergidik ngeri.     

Apa dia ingin mendapatkan Yuling Blood Broadsword?     

Zhang Ruochen memikirkannya sejenak, sebelum akhirnya memutuskan bahwa setelah masuk ke dalam Istana Nether Heavenly, maka ia harus lebih berhati-hati lagi dengan pria ini.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.