Kaisar Dewa

Lubang Keenam



Lubang Keenam

2Setelah menghabiskan waktu selama tiga hari berturut-turut, maka Zhang Ruochen akhirnya berhasil memurnikan Divine Origin Pill-nya. Selama itu, ia sama sekali tidak bertemu dengan hambatan yang berarti dan berhasil menembus ke Alam Setengah-Biksu di level ketiga dengan sangat mulus.     0

Sebenarnya, semua kesuksesan itu berasal dari Fisik Chaotic Lima Elemen dan darah dewa yang telah banyak dimurnikan sebelumnya.     

Pada umumnya, para Setengah-Biksu lain pasti akan menemui hambatan yang signifikan ketika mereka hendak menembus ke alam baru, meski mereka telah menelan Divine Origin Pill.     

Setelah berhasil menembus ke level yang baru, maka Jiwa Suci Zhang Ruochen pun akhirnya menjadi semakin berkembang. Sekarang ini, ia mampu memanipulasi Energi Chi dalam radius ribuan mil jauhnya.     

"Berdasarkan pada tingkat kultivasiku yang sekarang, maka aku sudah mampu bertarung melawan Setengah-Biksu di level yang lebih tinggi."     

Zhang Ruochen mengangkat tangan kirinya. Lalu, sembari mengaktifkan Chi Suci di dalam Lautan Chi-nya, maka ia segera mengalirkan energi tersebut ke dalam Holy Meridian di tangannya.     

Terdapat lima lubang spiritual yang satu persatu mulai terbuka. Setelah itu, kelima lubangnya segera menghisap Chi Suci dengan beringas, hingga membuat tangan Zhang Ruochen bertambah semakin berat. Pada prakteknya, jari-jari Zhang Ruochen terasa seperti lima buah pegunungan.     

Terdengar suara auman naga di balik lengannya. Setelah itu, bayangan naga emas mulai terwujud dan melingkar di lengannya. Jadi, seseorang bisa membayangkan, seandainya lelaki itu melayangkan pukulan di kondisi yang semacam ini, maka seorang Setengah-Biksu di level ketujuh mungkin gagal meredam kekuatannya.     

Pada akhirnya, Zhang Ruochen tidak melepaskan serangan tersebut. Sebaliknya, ia kembali menutup lima lubang di tangannya dan menyimpan kembali semua kekuatannya. "Apa yang dikatakan Discipline King Haiming memang benar," gumamnya pada diri sendiri. "Melatih teknik Pukulan Darah Seven-Apertures akan bermanfaat bagiku. Sebab, kekuatan yang diserap oleh lima lubang dapat meningkatkan Pukulan Naga dan Gajah Prajna menjadi 20% lebih besar. Jadi, kalau aku berhasil membuka tujuh lubang, mungkin kekuatannya akan meningkat sebesar 30 persen."     

Setelah membuka lima lubang, maka kekuatan dasar pada Pukulan Darah Seven-Apertures telah mampu mengungguli separuh kekuatan mantra suci. Jadi, jika lelaki itu berhasil membuka enam lubang, maka kekuatannya akan setara dengan mantra suci.     

Jika seorang Setengah-Biksu mampu menguasai mantra suci, maka itu merupakan pencapaian yang baik. Selain itu, pukulan ini dapat dijadikan sebagai sebuah kartu andalan lainnya. Apalagi, hanya sedikit Setengah-Biksu yang mampu menguasai mantra suci.     

"Discipline King Haiming pernah berkata bahwa para Vampir memiliki Chi Darah yang kuat di dalam tubuhnya, jadi mereka bisa membuka enam sampai tujuh lubang. Tapi, batasan untuk para manusia hanyalah lima lubang.     

"Namun, aku telah menguasai Fisik Chaotic Lima Elemen. Mestinya, ketahanan fisikku jauh lebih tinggi daripada orang-orang lain. Kalau aku meminjam kekuatan darah dewa, mungkin aku bisa menembus batasan manusia tersebut."     

Tanpa perlu berlama-lama, Zhang Ruochen ingin kembali berusaha. Kemudian, ia segera mengeluarkan 10 tetes darah dewa sekaligus. Setelah itu, ia meletakkan semua darah itu di hadapannya, kalau-kalau nanti diperlukan.     

Pertama, ia mengangkat satu darah dewa dan menyelimutinya dengan Chi Suci. Kemudian, ia menggunakan Chi Suci untuk menyerap kekuatannya ke dalam tangan. Di waktu lalu, Zhang Ruochen akan menyuntikkan kekuatan darah dewa ke dalam meridian dan menyerapnya setelah selesai bersirkulasi di tubuhnya.     

Tapi kini, prosesnya sudah berbeda. Lelaki itu akan menyerap darah dewa ke dalam tangannya dan langsung menyegel meridian di tangan tersebut. Sebab, hal itu akan meningkatkan konsentrasi Chi Darah-nya sampai dua kali lipat.     

Belum cukup.     

Zhang Ruochen kembali menyerap darah dewa yang kedua, dan sekali lagi, ia mulai menyegel Chi Darah di tangannya. Sekarang, Chi Darah di tangannya telah menjadi tiga kali lipat daripada orang-orang normal.     

Saat ini, lengan Zhang Ruochen terlihat membengkak. Terdapat banyak otot yang mulai bermunculan. Untungnya, kualitas fisik lelaki itu sangat baik. Jadi, baik kulit, meridian, dan otot-ototnya sudah semakin menguat, hingga ia mampu bertahan dari tekanan tersebut.     

Lanjutkan.     

Seketika itu juga, Zhang Ruochen segera memurnikan tetes darah dewa ketiga. Chi Darah di lengannya pun menjadi enam kali lipat lebih besar. Pada akhirnya, sekarang ini lengannya telah mencapai batasan fisik.     

Di waktu yang bersamaan, mantra Pukulan Darah Seven-Apertures muncul di benak Zhang Ruochen. Lalu, sambil mendorong Chi Darah di lengannya, maka ia menciptakan jejak khusus – berdasarkan pada mantra tersebut – seraya mulai melayangkan sebuah pukulan.     

Kaboom!     

Chi Darah yang mengerikan tiba-tiba terlepas dari tangannya. Pada jarak ratusan kaki jauhnya, di sana terdapat pepohonan gunung yang mulai tumbang. Baik batang dan dedaunannya mulai menari-nari karena diterbangkan oleh angin.     

Zhang Ruochen mengangkat lengannya. Lalu, sambil mengamati telapak tangannya, maka ia langsung tertawa kencang. "Haha! Berhasil! Aku berhasil membuka lubang keenam!"     

Lelaki itu telah memurnikan jiwa naga Biksu di lengan kirinya, jadi lengannya telah menjadi semakin kuat. Selain itu, lengannya tidak menderita luka yang berarti setelah berhasil membuka lubang keenam.     

Namun, hal itu berbeda dengan lengan kanannya. Sebab, kini lengan kanannya telah berubah menjadi gumpalan darah. Jadi, kalau ia menambahkan sedikit saja Chi Darah ke dalam lengannya, maka lengan itu akan segera meledak.     

Hal itu menegaskan betapa sulitnya membuka lubang keenam. Bahkan, meski dengan Fisik Chaotic Lima Elemen, namun ia masih harus bersusah payah.     

Tentu saja, sedikit luka sama sekali tidak ada artinya. Sebab, berhasil membuka lubang keenam adalah pencapaian yang jauh lebih baik.     

"Aku bertanya-tanya, apakah Pukulan Darah Seven-Apertures sudah mampu mengimbangi Setengah-Biksu di level kedelapan atau belum," pikir Zhang Ruochen. Dengan bantuan enam lubang spiritual, maka Pukulan Naga dan Gajah Prajna-nya mungkin telah mengungguli level mantra suci.     

Meski begitu, enam lubang bukanlah batasannya.     

Sebab, ia merasa bahwa jika ia terus mencobanya, mungkin lelaki itu mampu membuka lubang yang ketujuh. Namun, pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan adalah, menemukan jiwa gajah dan memurnikannya di lengan kanan. Jika tidak, maka berdasarkan pada ketahanan lengan kanannya yang sekarang, maka ia sama sekali tidak akan mampu bertahan dari tekanan lubang ketujuh tersebut.     

Selama beberapa hari ke depan, Zhang Ruochen masih terus menstabilkan tingkatan alam barunya. Di waktu yang bersamaan, ia terus melatih teknik pukulan dan teknik pedang, agar kemampuannya semakin berkembang.     

Hanya dua hari yang terlewati di dunia luar, namun kemampuan Zhang Ruochen lagi-lagi telah melambung tinggi.     

Zhang Ruochen pergi ke Pulau Kongcheng dan melaporkan sesuatu kepada Discipline King Haiming. Setelah itu, ia pergi menuju ke Bottomless Abyss sendirian.     

Sebelum pergi, Discipline King Haiming sempat memberinya dekrit biksu. Jadi, ia dapat mengaktifkan dekrit itu dan melarikan diri dari bahaya di dalam Istana Nether Heavenly.     

…     

Bottomless Abyss berada di kedalaman Gunung Salju Kuno. Tempat itu selalu diselimuti oleh badai salju dan kontur topografi yang rumit. Yang jelas, tempat itu berada di kedalaman gunung puluhan ribu mil jauhnya. Jadi, tidak ada yang bisa ke sana, kecuali mereka telah berada di Alam Fish-dragon.     

Sambil terbang di udara, saat itu Zhang Ruochen mengamati bawah. Daratan di bawahnya telah dipenuhi oleh pegunungan tinggi yang diselimuti es. Di antara daratan putih yang luas tersebut, di sana terdapat naga perak yang sedang melingkarkan tubuhnya.     

Beberapa gunung bahkan berada di atas jangkauan terbangnya. Pegunungan-pegunungan ini memancarkan aura kuno dan tangguh, hingga siapapun pasti akan merasa tertekan dengannya.     

Suatu ketika, Zhang Ruochen akan mendengar suara auman binatang buas dari balik gunung tersebut. Mereka sedang menggetarkan tubuh untuk menyingkirkan salju-salju yang menempel. Yang jelas, Gunung Salju Kuno adalah tempat tinggal bagi banyak binatang buas tangguh. Hal ini menegaskan bahwa gunung tersebut tidak sesederhana penampilannya.     

Tiga ratus mil jauhnya dari puncak setinggi 8.000 meter, di sana terdapat dua figur manusia yang sedang berdiri di tengah badai salju. Mereka adalah seorang wanita paruh baya berarmor hitam dan seorang elder berusia 60 tahunan.     

Wanita paruh baya itu adalah Su Bai. Wanita itu adalah Banner Lord keenam di Istana Nether Heavenly di kamp pertama. Wanita ini sudah berada di Alam Setengah-Biksu di level ketujuh.     

Pria tua itu adalah Zhao Shiqi. Pria itu hampir berusia 200 tahunan dan juga merupakan seorang Banner Lord di kamp pertama Istana Nether Heavenly. Namun, posisinya masih lebih tinggi daripada Su Bai, karena ia berada di urutan kelima.     

Ekspresi wajah Su Bai terlihat dingin. "Putra Dewa telah memanggil kita berdua hanya untuk menangani Setengah-Biksu di level kedua. Bukankah tindakan itu terlalu berlebihan?"     

Zhao Shiqi sedang menggenggam daun putih yang terlihat seperti kipas. Kemudian, ia tersenyum. "Gu Linfeng bukan sosok yang lemah. Dua hari yang lalu, kudengar dia berhasil mengalahkan Bai Yu, Ning Guihai dan Yan Kongming sendirian. Sekarang ini, dia telah menjadi bintang baru di dalam sekte. Baik talenta dan potensinya hanya berada di bawah Putra Dewa dan Saintess. Jadi, sebaiknya kau tidak meremehkannya.     

"Ketika dia menggunakan Blood God Venomous Worm, maka dia dapat melepaskan kemampuan bertempur seorang Setengah-Biksu di level kelima. Selain itu, Discipline King Haiming juga telah memberinya dekrit biksu. Jadi, jika dia berada di dalam bahaya, maka dia dapat menggunakan dekrit biksu itu untuk melarikan diri."     

"Namun, berdasarkan pada perintah Putra Dewa, maka kita harus mampu membunuhnya sebelum dia masuk ke dalam Istana Nether Heavenly. Artinya, kita hanya bisa menyelesaikan tugas ini jikalau kita berdua bekerja sama dengan baik."     

Su Bai menggosok-gosok tangannya sendiri dengan jijik. "Jika Putra Dewa tidak memberi kita tiga tetes darah dewa sebagai imbalannya, maka aku sama sekali tidak akan rela bertarung dengan sosok lemah semacam itu."     

"Menurutku, kau lebih tertarik dengan Yuling Blood Broadsword milik Yan Kongming, yang baru saja direbut oleh Gu Linfeng, bukan begitu?" kata Zhao Shiqi sambil terkekeh.     

"Kau sendiri?" Su Bai malah balik bertanya.     

Zhao Shiqi tersenyum. Bukannya kembali melanjutkan percakapan itu, maka sang Elder tiba-tiba mulai mengaktifkan Kekuatan Batin-nya. Di waktu yang bersamaan, Mata Heavenly segera muncul di dahinya. Setelah itu, ia menatap ke ujung horizon.     

Beberapa saat kemudian, Zhao Shiqi kembali menutup Mata Heavenly-nya. "Dia sudah bergerak semakin dekat. Ayo kita bersiap untuk menyerang. Kita harus melakukannya dengan cepat. Alangkah lebih baik bila kita melancarkan serangan dadakan dan berhasil membunuhnya dalam satu kali serangan."     

Namun, Zhao Shiqi tidak tahu bahwa Kekuatan Batin Zhang Ruochen juga berada di level yang tinggi. Jadi, ketika Mata Heavenly itu menatapnya, maka seketika itu pula Zhang Ruochen sudah bisa merasakannya.     

"Apa ini? Seseorang baru saja menggunakan Mata Heavenly untuk mengamatiku. Siapa dia?" Zhang Ruochen merasa terkejut.     

Kekuatan Batin lawannya masih jauh lebih kuat daripada Zhang Ruochen. Bahkan, seharusnya itu berada di level 47. Yang jelas, pria ini adalah lawan yang tangguh.     

Bagaimana mungkin sosok setangguh ini berada di antah berantah?     

Terdapat banyak pertapa jahat dari Sekte Dewa Darah yang ingin membunuhnya dan mengambil Yuling Blood Broadsword. Beberapa di antara mereka bahkan ingin membunuhnya untuk memperebutkan posisi Banner Lord.     

Karena ia sendiri juga memahami situasi tersebut, maka Zhang Ruochen pun menjadi semakin waspada.     

Lelaki itu menjaga kecepatan terbangnya, namun ia juga mulai mengaktifkan Chi Suci di tangannya. Sehingga, lelaki itu sudah bersiap untuk melancarkan serangan kapanpun.     

Tiba-tiba, Zhang Ruochen merasakan gelombang energi dingin dari atas kepalanya. Gelombang energi itu menerjangnya dengan kecepatan tinggi.     

"Dasar junior, matilah kau!"     

Su Bai dan puluhan ribu bunga salju tiba-tiba muncul di balik awan. Di waktu yang bersamaan, wanita itu menyerang dengan menggunakan broadsword, dan menciptakan cahaya pedang sepanjang ratusan meter. Serangan ini sama cepatnya seperti sambaran petir.     

Bahkan, sebuah gunung dapat dibelah menjadi dua, apalagi cuma manusia. Akan tetapi, Zhang Ruochen sudah mempersiapkan dirinya baik-baik. Jadi, ketika Chi broadsword itu menerjang turun ke arahnya, maka seketika itu pula tubuhnya langsung berubah menjadi blur. Sambil menggunakan Ruang Pergerakan, maka lelaki itu segera menghilang dari tempatnya berada.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.