Kaisar Dewa

Kegelapan Tanpa Sinar Matahari



Kegelapan Tanpa Sinar Matahari

2Terdapat lima awan darah merah yang sedang bergerak mendekat. Mereka segera tiba di sudut Bottomless Abyss dan berhenti di sana.      2

Awan darah itu perlahan mulai memudar, dan memperlihatkan beberapa Immortal Vampir dengan sayap-sayap dagingnya. Empat di antara mereka adalah para Setengah-Biksu. Sementara itu, satu sisanya berada di level yang teramat tinggi, sehingga membuatnya tidak dapat dipindai. Yang jelas, Chi Darah-nya sangat luas seperti lautan, sampai mampu membuat awan di atasnya berubah menjadi merah.     

Sosok yang berdiri di barisan depan itu masih terlihat muda. Sosok itu tampan, dengan aura yang sangat mendominasi. Dia adalah Pangeran Kedua Immortal Vampir.     

Ia telah terluka parah setelah pertempuran di Kuil Sikong Zen, namun vitalitasnya masih teramat kuat. Jadi, bukan hanya berhasil melarikan diri, namun ia juga berhasil meningkatkan kultivasinya setelah sembuh total.     

"Inikah Bottomless Abyss? Tempat ini sangat aneh. Tingkat kultivasiku benar-benar mengalami banyak tekanan di tempat ini. Aku hanya bisa menggunakan 10% kekuatanku."     

Pangeran Kedua mengangkat tangannya. Kemudian, ia menciptakan bayangan pukulan dengan menggunakan Chi Suci. Akan tetapi, saat itu ia menggelengkan kepalanya dan kembali menyimpan Chi Suci-nya.     

Sosok tinggi besar - sekitar 10 kaki - sedang berdiri di hadapan Pangeran Kedua. Terdapat rantai-rantai yang tebal di sekujur tubuhnya. Lalu, sembari mengepalkan tangannya erat-erat, maka ia menyeringai. "Tingkat kultivasi kita memang mengalami tekanan di tempat ini, tapi hal yang sama tidak berlaku pada kekuatan fisik. Dengan demikian, maka kita memiliki keunggulan daripada ras manusia."     

"Benar. Kita para Vampir memiliki kualitas fisik yang tangguh," Setengah-Biksu Vampir lain berkata. "Kita bisa membantai para manusia di level yang sama."     

Pangeran Kedua menatap King Xianlan. "Paman Kerajaan, apa kita benar-benar akan masuk ke dalam Bottomless Abyss dan mencari Buku Rahasia Vampir?"     

"Mungkin Lady Saint telah mendapatkan Buku Rahasia Vampir dari Klan Shangguan. Buku itu menyimpan banyak rahasia di dalamnya. Jika tidak, maka dia tidak akan pernah masuk ke dalam Bottomless Abyss tanpa alasan yang jelas. Selain itu, karena dia telah mati dan terjatuh ke dalam lubang ini, mestinya Buku Rahasia Vampir juga berada di dalam sana."     

King Xianlan sedang melipat tangannya di belakang pinggul. Terdapat aura dominan yang menyebar dari tubuhnya. Bahkan, hukum alam di tempat ini sama sekali tidak mampu menekan tingkat kultivasinya.     

Pangeran Kedua mengamati lubang di hadapannya. Di waktu yang bersamaan, kekuatan ganjil dan abnormal seakan baru saja keluar dari lubang tersebut. Kekuatan itu ingin menariknya masuk ke dalam sana.     

Pada saat itu, Pangeran Kedua langsung mengeluarkan keringat dingin. Ia cepat-cepat mengambil lima langkah mundur dan menjauh dari mulut lubang tersebut. Kemudian, ia berkata sambil merasa ketakutan, "Apa Bottomless Abyss benar-benar memiliki tiga lapisan? Apa informasi ini dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya?"     

"Entah itu benar atau tidak, tapi kita masih harus turun ke bawah sana dan menginvestigasinya," kata King Xianlan. "Ini adalah perintah Pangeran Mahkota."     

Mendengar itu, terdapat kemarahan yang melintas di kedua mata Pangeran Kedua. "Kurasa dia hanya ingin membunuhku."     

King Xianlan menepuk pundak Pangeran Kedua dan menghela nafas. "Di dalam pertempuran melawan Prison Guardian, saat itu Kaisar Darah Qingtian pernah bertarung sendirian melawan Elder Biksu dari Sacred Central Cryph dan murid tertua Kaisar Buddha, hingga membuatnya sampai terluka parah. Jadi, sekarang ini beliau sedang mengasingkan diri untuk memulihkan luka-lukanya."     

"Maka dari itu, Pangeran Mahkota harus mengemban tanggung jawab sementara dan memimpin Ras Qingtian. Jika kita gagal membawa Buku Rahasia Vampir itu pulang, maka Pangeran Mahkota pasti akan menggunakan kegagalan ini untuk menyalahkanmu. Jadi, kita tidak punya pilihan lain, selain mengambil resiko di depan sana. Nanti, setelah Kaisar Darah Qingtian pulih, maka segala sesuatunya pasti akan membaik."     

Pangeran Kedua mengepalkan tangannya erat-erat. "Jika saja ibunya Pangeran Mahkota bukan putri Kaisar Darah Qingtian, mungkin dia tidak akan pantas mengutusku."     

Pada akhirnya, King Xianlan masih berusaha menenangkan Pangeran Kedua. Setelah itu, lima Vampir tersebut segera melompat ke dalam Bottomless Abyss dan menghilang di balik kabut misterius.     

Whoosh—     

Zhang Ruochen kembali muncul di sudut Bottomless Abyss. Lelaki itu menatap lubang tersebut dan bergumam kepada dirinya sendiri, "King Xianlan telah berada di Alam Biksu, dan dia melompat ke dalam sana tanpa ragu-ragu. Kurasa dia telah mengetahui beberapa rahasia. Apa tiga lapisan itu benar-benar ada?"     

Ketika menyaksikan Zhang Ruochen hendak melompat ke dalamnya, maka Blackie cepat-cepat menarik jubah Zhang Ruochen. "Meski benar-benar terdapat tiga lapisan, tapi kau pasti akan mati bila sampai melompat ke dalam sana. Jadi, sebaiknya kita kembali ke Istana Nether Heavenly terlebih dahulu untuk mengkonfirmasi berita tersebut. Sebab, Sekte Dewa Darah pasti jauh lebih mengenal Bottomless Abyss daripada para Immortal Vampir."     

Zhang Ruochen mengernyitkan dahinya. Pada saat ini, banyak pikiran sedang berkecamuk di dalam benaknya. "Benar, aku pun masih punya banyak hal yang belum kuselesaikan. Jadi, kurasa aku harus menyelesaikannya terlebih dahulu sebelum melompat masuk ke dalam sana."     

Pada akhirnya, Zhang Ruochen dan Blackie pergi meninggalkan Bottomless Abyss dan kembali ke Istana Nether Heavenly.     

…     

Sekitar 30.000 kaki di bawah tanah, maka itu adalah dunia yang gelap tanpa sinar matahari. Jadi, seseorang tidak akan pernah bisa bertemu dengan sinar matahari di dalam sana. Tempat itu sangat dingin dan gelap, hingga mirip seperti neraka dalam jenis tertentu.     

Kalau lapisan pertama itu benar-benar ada, maka seharusnya ini adalah tempatnya.     

Roar!     

Terdapat harimau api setinggi 7 meter, sedang berdiri di atas bongkahan batu dan mengeluarkan suara auman. Kedua mata merah darahnya – yang besarnya seperti ember air – sedang mengamati wanita lemah yang berada di bawahnya. Harimau api ini sedang menjilat bibirnya sendiri dan memperlihatkan taring-taringnya yang tajam. Selain itu, binatang tersebut juga mengeluarkan aura binatang buas yang haus darah.     

Wanita itu terlihat sangat lemah. Tubuhnya bahkan telah bersimbah darah. Sehingga, tidak ada yang bisa menebak seperti apa wujud asli wanita tersebut. Akan tetapi, meski telah bersimbah darah, namun kedua matanya masih memancarkan sinar kehidupan. Wanita itu sedang bertarung melawan harimau api dengan sisa-sisa kekuatannya.     

Pada saat itu, ia mengeluarkan scroll permata dari balik lengan baju. Di waktu yang bersamaan, scroll itu samar-samar mengeluarkan cahaya berwarna putih.     

Faktanya, harimau itu takut dengan scrollnya, sehingga ia tidak berani bertindak gegabah dan mendekatinya.     

Proses ini telah berlangsung selama satu bulan. Wanita itu akan diserang oleh setidaknya dua ekor binatang buas setiap harinya. Jadi, ia selalu bersikap waspada setiap harinya dan sama sekali tidak berani menutup mata. Maka dari itu, luka-luka yang dialami kian hari telah menjadi semakin parah.     

Wanita itu sedang berusaha bertahan hidup dengan segenap kekuatan setiap harinya.     

Di tempat ini, Kekuatan Batin-nya yang tinggi benar-benar sedang mengalami tekanan. Jadi, ia tidak lebih kuat daripada wanita biasa. Bisa dibilang bahwa jika wanita ini tidak membawa Buku Suci Ruzu, mungkin ia sudah berada di dalam perut binatang buas itu sejak lama.     

Pada akhirnya, setelah satu bulan belakangan, maka fisik dan Kekuatan Batin-nya pun telah berada di titik terlemah.     

Poof!     

Tepat setelah itu, cahaya yang memancar dari Buku Suci Ruzu perlahan mulai sirna, hingga membuat dunia di sekitarnya kembali berubah menjadi gelap.     

Harimau api itu pun mendapatkan kesempatannya. Jadi, binatang itu langsung melompat ke arah kepala wanita tersebut. Di waktu yang bersamaan, ia merentangkan cakar raksasanya dan mulai menyerang targetnya.     

Kalau wanita itu sampai terkena cakarnya, maka tubuhnya yang rapuh itu pasti akan terbelah menjadi dua. Namun, ketika harimau itu sedang menerjangnya, maka seketika itu pula terdapat senyuman di matanya.     

Detik berikutnya, Buku Suci Ruzu kembali menyala terang, hingga mulai menyinari tubuh sang harimau api.     

Poof, poof…     

Terdapat empat tulisan karakter yang keluar dari bukunya dan menghantam tubuh sang harimau. Binatang buas itu mengaum dengan suara memilukan. Setelah itu, tubuh raksasanya goyah dan tumbang dengan suara "thud". Terdapat empat lubang yang menyemburkan darah pada bangkai binatang tersebut, hingga membuat area di sekitarnya berubah menjadi kolam darah.     

Ketika menyaksikan harimau ini mati, maka seketika itu pula wanita tersebut merasa lega. Di waktu yang bersamaan, rasa kelelahan mulai menyelimuti dirinya. Wanita itu sudah tidak sanggup lagi bertahan, hingga akhirnya tersungkur ke tanah. Pada akhirnya, cahaya yang dipancarkan oleh Buku Suci Ruzu kembali meredup.     

Serangan yang baru saja dilancarkan telah menguras seluruh Kekuatan Batin-nya. Namun, ia masih menggigit bibirnya sendiri sampai berdarah, agar ia dapat terus membuka matanya Bagaimana tidak, di kondisi semacam ini, kalau sampai ia kehilangan kesadarannya, maka ia tidak akan pernah bangun lagi.     

Wanita itu sedang menggerakkan tubuhnya yang lemah dengan susah payah, sembari merangkak ke arah bangkai harimau api. Setelah itu, sambil bersandar pada tubuh raksasa binatang buas tersebut, maka seketika itu pula ia merasa lebih hangat.     

"Mungkin... aku benar-benar akan mati di tempat ini!" gumamnya pada diri sendiri.     

Sudah lebih dari satu kali, wanita itu selalu menyemangati dirinya sendiri untuk tetap kuat dalam bertahan hidup. Sebab, mungkin ada orang lain yang mampu menemukan rahasia Bottomless Abyss dan melompat masuk ke dalamnya demi menyelamatkan wanita tersebut. Akan tetapi, satu bulan telah terlewati dan tidak ada satupun yang datang untuk menyelamatkannya. Selama ini, apa yang ditemuinya adalah para binatang buas yang sedang kelaparan dan ingin memangsanya hidup-hidup.     

"Para pertapa di Daratan Kunlun percaya bahwa Bottomless Abyss adalah dunia lain tanpa jalan pulang. Tapi, mereka sama sekali tidak tahu kalau ternyata di bawah sini tersimpan dunia yang sangat luas."     

Sebenarnya, semua itu normal bila tidak ada satupun yang datang untuk menyelamatkannya. Apalagi, banyak orang telah meyakini jika wanita ini telah mati. Jadi, perlahan-lahan kegelisahan wanita itu pun mulai memudar.     

Namun, untuk alasan tertentu, maka gambaran mengenai Zhang Ruochen tiba-tiba terlintas di dalam benaknya. Semenjak pertama kali wanita itu bertemu dengannya di Hutan Makam, maka selama itu pula bayang-bayang Zhang Ruochen selalu mengisi dan memenuhi kepalanya. Wanita itu benar-benar tidak sanggup menyingkirkannya.     

Siapa yang pernah menyangka bahwa sosok terkenal seperti Lady Saint, akan jatuh cinta kepada seorang pria pada pandangan pertama? Siapa yang bisa menebak bahwa Lady Saint – sosok yang selalu dikejar oleh ribuan pria hebat – akan menunggu kematiannya di tempat ini, lalu berubah menjadi tulang-belulang putih, dengan dagingnya yang lama kelamaan mulai mengering?     

Pada akhirnya, wanita itu mulai menertawakan nasibnya sendiri. Meski begitu, senyumannya masih mengandung banyak hal; seperti kesia-siaan, nasib malang, dan sedikit rasa menyesal. Selama ini, wanita itu tidak pernah menyesali apapun di dalam hidupnya, sampai akhirnya ia berada di kondisi yang seperti ini. Seandainya ia tahu bahwa segala sesuatunya akan berakhir seperti ini, maka ia pasti akan mengutarakan perasaannya kepada Zhang Ruochen sebelumnya.     

Lalu, bagaimana jawaban lelaki tersebut kalau ia benar-benar mengatakannya?     

Seandainya ia mengutarakan perasaannya sekalipun, mungkin mereka berdua tidak akan pernah berakhir bahagia. Apalagi, Zhang Ruochen adalah sosok kriminal yang sedang dicari oleh Permaisuri, sementara ia sendiri merupakan salah satu di antara sembilan dewi di bawah kubu Permaisuri. Yang pasti, mereka berdua berasal dari dunia yang berbeda. Jadi, bagaimana mungkin mereka bisa berakhir bahagia?     

Selain itu, wanita tersebut juga memahami Zhang Ruochen.     

Sebab, seandainya Lady Saint mengutarakan perasaannya kepada pria lain, maka pria itu pasti akan merasa sangat gembira dan merasa beruntung.     

Tapi, Zhang Ruochen bukan jenis pria yang demikian. Bahkan, Zhang Ruochen bisa saja masih bersikap tenang dan malah memandangnya rendah. Bisa jadi, lelaki itu akan menganggapnya sama seperti wanita biasa lainnya. Yang jelas, ia sama sekali tidak akan mampu menggantikan Huang Yanchen. Bahkan, nasib wanita itu tidak akan lebih baik dibandingkan dengan sang Biksuni kecil dari Sekte Setan.     

Namun, dengan kondisinya yang sekarang, maka ia benar-benar kesulitan untuk bertahan hidup, apalagi sampai selama beberapa hari mendatang, bahkan meski tidak ada binatang buas yang mengintai di sana. Jika demikian, maka wanita itu lebih memilih untuk berandai-andai tentang sesuatu yang dapat membuatnya bahagia.     

Setelah berandai-andai dan membayangkan banyak hal, maka seketika itu pula ia bergumam pada dirinya sendiri dengan hati yang remuk, "Pertemuan pertama di Hutan Makam benar-benar telah berhasil merenggut hidupku."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.