Kaisar Dewa

Kekuatan Mantra Suci



Kekuatan Mantra Suci

0Boom!      3

Terdengar suara dentuman yang kencang di kejauhan, diikuti oleh meledaknya gelombang energi angin, yang merobek Divine Tornado Formation tersebut.     

Dengan guncangan yang besar pada permukaan tanah, maka tujuh buah gunung bersalju – tiba-tiba rapuh seperti gundukan pasir – mulai tumbang satu persatu.     

Zhang Ruochen berjalan keluar dari angin bersalju itu dan melayang-layang di udara, dengan pancaran aura yang mengerikan, sebab tubuhnya sedang diselimuti oleh bayangan naga darah. Kedua mata hitamnya menatap jijik ke arah Mei Lanzhu dan empat orang Banner Lord lainnya.     

"Bagaimana mungkin?" Banner Lord Qifeng benar-benar kesulitan untuk mempercayainya.     

Bang!     

Karena terkena gelombang udara, maka seketika itu pula Banner Lord Qifeng langsung terhempas ke belakang dan membentur tebing bersalju, hingga menghancurkan tebing itu sampai berkeping-keping.     

Banner Lord Qifeng adalah seorang master Formasi Taktis, sehingga kekuatan fisiknya sangat lemah. Setelah mengalami benturan yang cukup kencang semacam itu, maka seketika itu pula kepalanya langsung terluka parah dan tubuhnya nyaris remuk. Pria itu bersimbah darah dan langsung pingsan begitu saja.     

Mei Lanzhu terlihat tenang dan masih belum bergerak. Sebab, kekuatan transparan berhasil menghancurkan gelombang angin tersebut.     

Pria itu melirik Banner Lord Qifeng dan mencibir, "Lumayan. Kau bahkan mampu menghancurkan Divine Tornado Formation."     

Zhang Ruochen berdiri sama tinggi dengan Mei Lanzhu, dengan Chi Darah yang mengalir di dalam tubuhnya. Lelaki itu meninggikan suaranya, "Bukankah Anda perlu menjelaskannya kepada saya, Yang Mulia... kenapa Anda menyerang saya?"     

"Aku tidak perlu menjelaskannya kepada mayat."     

Terdapat seringai di wajah Mei Lanzhu, seakan ia sedang menertawakan kebodohan Zhang Ruochen.     

Zhang Ruochen juga tertawa. "Apa Yang Mulia benar-benar yakin mampu membunuh saya?"     

Mei Lanzhu menatap Zhao Qiqi, Banner Lord Mingkong dan Banner Lord Yaodao – yang sedang berdiri di belakangnya – sebelum akhirnya berkata, "Hehe! Gu Linfeng, kau memang sangat kuat, karena kau dapat menggunakan kekuatan Blood God Venomous Worm. Tapi, sebentar lagi kau akan bertemu dengan kenyataannya. Jadi, hari ini, apa kau pikir dirimu masih sanggup melarikan diri?"     

Whoosh!     

Di belakang Mei Lanzhu, Banner Lord Mingkong dan Banner Lord Yaodao mulai melepaskan Jiwa Suci masing-masing dan menciptakan dua Wilayah Jiwa Suci – setiapnya melingkupi area seluas puluhan kilometer – sembari menyerap Energi Chi dari langit dan bumi.     

Mereka berdua telah berada di puncak Alam Setengah-Biksu level keenam.     

Dengan tangan yang mengeluarkan api berwarna ungu, maka Banner Lord Mingkong berlagak memberi peringatan terakhir kepada Zhang Ruochen. "Gu Linfeng, jika kau bersedia menyerahkan diri sekarang juga, mungkin Yang Mulia akan membunuhmu dengan cara yang lebih terhormat."     

Banner Lord Yaodao mengamati Zhang Ruochen lekat-lekat sembari menyunggingkan ujung bibirnya. Pria itu berlagak seperti sosok Biksu tak tertandingi yang sedang mengamati seekor semut di bawahnya.     

Zhang Ruochen menggelengkan kepalanya pelan, sebelum akhirnya berkata, "Baiklah, mari kita mulai!"     

Ketika Mei Lanzhu, Banner Lord Mingkong dan Banner Lord Yaodao mulai merasa kebingungan, maka seketika itu pula Zhao Shiqi yang berada di belakang mereka tiba-tiba mulai tertawa keji. Kemudian, ia mengayunkan tangannya dan menciptakan dua pusaran angin – yang sedari lama telah dipersiapkan – untuk menyerang Banner Lord Mingkong dan Banner Lord Yaodao.     

Itu adalah Mantra Angin level enam, "Wind Cracking Universe Spell," yang dapat membuatnya melepaskan kekuatan angin dari tangan. Meski pusaran yang terbentuk dari tangannya itu kecil, namun energi yang terkandung di dalamnya benar-benar mengerikan.     

Para Setengah-Biksu Kekuatan Batin seperti Zhao Shiqi mampu menyapu bersih seisi kota hanya dalam hitungan detik dengan menggunakan teknik tersebut.     

Tentu saja, dengan catatan bahwa kota itu tidak dilindungi oleh Formasi Pertahanan.     

Zoom!     

Tiba-tiba pusaran itu langsung meledak, lalu berubah menjadi pedang-pedang angin yang tebal, yang mengenai kedua Banner Lord tersebut.     

Sebagaimana mereka berdua sedang berdiri berdekatan, maka kedua orang itu tidak mampu bertahan dari serangan tersebut, hingga tubuh mereka langsung hancur menjadi serpihan-serpihan kecil.     

Awan darah segera menyelimuti area di sekitarnya.     

"Zhao Shiqi, kenapa??"     

Terdengar teriakan memilukan dari bola cahaya berwarna putih – sebesar kepala manusia – di balik kabut darah tersebut.     

Itu adalah Jiwa Suci milik Banner Lord Mingkong.     

Banner Lord Mingkong dan Banner Lord Yaodao sama-sama memiliki tingkat kultivasi yang tinggi, sehingga jiwa suci dan kesadaran mereka tidak menghilang begitu saja sesaat setelah tubuhnya hancur.     

"Sebenarnya, kau sudah lama mati, tepat ketika ingin membunuh Lord muda."     

Zhao Shiqi kembali mengoperasikan Kekuatan Batin-nya dan merentangkan dua buah tangan bayangan untuk mencengkram kedua jiwa suci lawannya.     

Di tempat lain, Mei Lanzhu sama sekali tidak menyangka bahwa hal ini bisa terjadi. Akibatnya, ia segera berteriak marah, "Zhao Shiqi, kau pasti merupakan mata-mata Discipline King Haiming! Pergilah ke neraka!"     

Zhao Shiqi menggunakan mantra kecepatan untuk melarikan diri, tanpa perlu berkata apa-apa.     

Zoom.     

Terdapat gumpalan angin yang segera mendekat ke dirinya, sebagaimana pria tua itu sedang melarikan diri ke arah air terjun beku di bawahnya layaknya sebuah bayangan blur.     

Mei Lanzhu merentangkan tangannya. Kemudian, terdapat tombak sepanjang 5 meter – berbentuk ular – yang keluar dari tengah dahinya.     

"Kau ingin melarikan diri?"     

Cahaya brilian memancar dari tombak berbentuk ular tersebut, hingga menerangi area selebar puluhan kilometer di sekitarnya dan melelehkan bunga-bunga salju. Tombak itu melesat cepat ke arah depan.     

Setelah itu, segaris cahaya emas – yang tebalnya sebesar mulut mangkuk – tiba-tiba mulai menerjang ke arah pelarian Zhao Shiqi.     

"Hadapi aku." Zhang Ruochen bergerak ke sisi samping dan kembali muncul di hadapan pilar cahaya emas tersebut. Di waktu yang bersamaan, ia segera melayangkan pukulan ke depan.     

Boom!     

Ruangan di sekitarnya terguncang hebat.     

Pilar cahaya emas itu hancur menjadi berkas-berkas cahaya emas, dan mulai berguguran di tanah layaknya hujan.     

Mei Lanzhu melihat Zhang Ruochen – yang mampu menangkis serangan itu dengan begitu mudah – hingga ia pun merasa sedikit ketakutan dan khawatir. Kemudian, ia mulai menggigit bibirnya sendiri. "Apa selama ini kau menyembunyikan tingkat kultivasimu?"     

"Ya. Aku memang melakukannya."     

Zhang Ruochen melipat tangan kirinya di belakang pinggul dan mengangkat tangan kanannya. "Hanya dengan satu tangan, aku bisa menghancurkanmu dengan sangat mudah. Jadi, kau sama sekali tidak layak menyandang gelar sebagai Putra Dewa."     

Zhang Ruochen sengaja mengatakan hal tersebut untuk memancing emosi Mei Lanzhu, kalau-kalau lawannya itu menggunakan dekrit biksu untuk melarikan diri.     

"Gu Linfeng, kau pikir dirimu siapa?!" wajah tampan Mei Lanzhu mulai berkedut-kedut karena sedang menahan amarah. Lalu, dengan Seven Saint Snake Lance di genggamannya, maka ia segera menyentuh dahinya dengan tangan yang lain.     

Kemudian, perlahan-lahan mata vertikal mulai terbuka di dahi Mei Lanzhu, dengan memancarkan cahaya emas yang brilian.     

Seketika itu juga, bahkan Zhang Ruochen mulai berubah menjadi waspada.     

Rasa-rasanya, seekor binatang buas suci dari zaman purbakala baru saja terbangunkan, dengan pancaran aura kuno yang sangat mengerikan.     

Zhao Shiqi – yang sedang melarikan diri – merasa terkejut ketika menyaksikan hal tersebut. Kemudian, ia cepat-cepat memberi peringatan, "Lord, berhati-hatilah. Itu adalah segaris kekuatan biksu yang pernah diberikan oleh sang Leluhur di dalam Mata Ketiga Mei Lanzhu. Kalau dia berhasil membukanya, maka kita akan berhadapan dengan bencana."     

Zhang Ruochen mengernyitkan dahinya, dan langsung menggunakan teknik bergerak.     

Dalam satu kedipan mata, maka ia sudah berada di hadapan Mei Lanzhu. Lalu, sembari melayangkan dua pukulan ke arah depan, maka seketika itu pula terdapat dua ekor naga darah – sepanjang 30 meter – yang keluar dari kedua pukulannya.     

Yang jelas, hal itu menyulitkan Mei Lanzhu untuk membuka Mata Ketiganya.     

Ketika ia menyaksikan pukulan Zhang Ruochen yang mengarah pada dirinya, saat itu Mei Lanzhu mulai menggertakkan gigi, sambil mengirimkan tombaknya ke arah depan. Di waktu yang bersamaan, tujuh ekor piton keluar dari tombak tersebut dan langsung berhadapan dengan dua ekor naga darah.     

Bang!     

Tujuh ekor piton emas langsung hancur berkeping-keping, karena sama sekali tidak mampu bertahan dari pukulan Zhang Ruochen.     

Selain itu, kedua pukulannya juga sempat berbenturan dengan Seven Saint Snake Lance. Akibatnya, ledakan yang kencang itu membuat Mei Lanzhu tersungkur ke bawah.     

Meski telah menderita luka-luka dari serangan penuh yang dilancarkan oleh Zhang Ruochen, namun Mei Lanzhu masih sanggup berdiri dan bertahan hidup, karena kualitas fisiknya yang tinggi.     

Jadi, dengan suara "boom", saat itu Mei Lanzhu kembali terbang dari balik lumpur, dengan tubuhnya yang diselimuti oleh cahaya brilian.     

Terutama pada bagian mata di tengah dahinya, di sana terdapat segaris pilar cahaya yang mampu menjangkau area sejauh ratusan kilometer.     

Sebenarnya, Mei Lanzhu memiliki jenis fisik yang menakjubkan, dan dikenal sebagai "Three-Eye Magical Body". Orang-orang dengan jenis fisik macam ini dapat disejajarkan dengan para Supreme Saint di era kuno.     

Seandainya Mei Lanzhu mampu menguasai Three-Eye Magical Body sampai pada tingkatan tertinggi, maka ia pasti akan menjadi salah satu Biksu yang paling berpengaruh.     

"Gu Linfeng, aku akan mencabut nyawamu dengan cara yang paling tragis. Bahkan tanpa tanah pemakaman!"     

Mei Lanzhu berteriak kencang dan mulai mengumpulkan segenap kekuatannya ke dalam Mata Ketiga di tengah dahinya, demi membentuk bayangan emas setinggi ratusan meter – yang melayang-layang di udara.     

Bayangan emas itu memancarkan aura kekuatan yang sangat dahsyat, layaknya sosok raksasa yang baru saja membelah langit dan bumi.     

Bayangan blur itu berasal dari kehendak biksu milik Leluhur Sekte Dewa Darah.     

Melihat itu, maka ekspresi wajah Zhang Ruochen langsung mengeras dan ia cepat-cepat mundur sampai ratusan kilometer jauhnya. Di waktu yang bersamaan, ia mengumpulkan segenap Chi Suci pada bagian tangannya.     

"Bukankah sudah terlambat jika ingin melarikan diri di saat-saat yang seperti ini?"     

Mei Lanzhu menyeringai dan mulai mendorong tombaknya ke arah depan dengan kedua tangan.     

Bayangan emas raksasa itu segera menyatu dengan Seven Saint Snake Lance, dengan kekuatan 10 kali lipat lebih besar dibandingkan kekuatan Mei Lanzhu sendiri.     

Tidak lama kemudian, tombak itu segera menjangkau posisi Zhang Ruochen.     

Pada saat ini, enam lubang di tangan Zhang Ruochen telah terbuka dan terhubung dengan prinsip langit dan bumi, dengan simpanan energi yang mirip seperti bayangan bayangan emas tersebut.     

"Apa itu adalah... Mantra Suci?"     

Zhao Shiqi membelalakkan kedua matanya. Pria itu tidak pernah menyangka kalau ternyata Zhang Ruochen mampu menguasai sebuah Mantra Suci sampai level tinggi.     

Bahkan, kekuatan yang dilepaskan oleh Zhang Ruochen masih beberapa kali lipat lebih besar daripada yang kemarin – ketika Zhao Shiqi dan Su Bai sedang menyergapnya.     

"Ternyata seperti itu kekuatannya."     

Seketika itu juga, Zhao Shiqi langsung menganggap dirinya beruntung karena telah memutuskan untuk bergabung dengan Zhang Ruochen. Jika tidak, mungkin ia tidak akan bisa berdiri di sini sekarang ini.     

Di udara, teknik pukulan di level Mantra Suci itu mulai berbenturan dengan kehendak biksu milik sang Leluhur Sekte Dewa Darah.     

Dua kekuatan itu pun sama-sama meledak pada waktu yang bersamaan.     

Zhang Ruochen terhempas ke belakang sejauh lebih dari 100 meter, dan mendarat ke tanah dengan suara "bang", hingga meninggalkan lubang sedalam puluhan meter.     

"Kekuatan Mantra Suci itu benar-benar luar biasa. Ternyata kekuatannya sanggup mengimbangi kekuatan sang Leluhur."     

Ini adalah bertanya kalinya bagi Zhang Ruochen untuk melepaskan kekuatan penuh dengan lima lubang di tangannya. Yang jelas, lelaki itu merasa cukup puas dengan hasilnya.     

Di tempat lain, Mei Lanzhu sedang memuntahkan darah, sembari terhempas ke belakang dan membentur tebing salju.     

Yang jelas, pria itu sama sekali tidak menyangka bahwa sosok yang selama ini diremehkan - semacam Gu Linfeng - ternyata memiliki kekuatan yang besar.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.