Kaisar Dewa

Dunia Kegelapan



Dunia Kegelapan

2Di perbatasan Bottomless Abyss, maka langitnya hanya beberapa meter di atas kepala mereka berdua. Di waktu yang bersamaan, gugusan awan hitam itu terus bergemuruh, hingga mengirimkan tekanan pada tubuh dan pikiran mereka berdua.      1

Tidak seperti yang sudah-sudah, kali ini Zhang Ruochen berdiri tegak dan menatapnya tajam. Cahaya brilian yang memancar dari Seven Saint Snake Lance di tangannya seakan mampu menembus awan hitam yang berada di atas kepalanya.     

Kalau berada di tempat lain, maka Zhang Ruochen tidak akan mampu mengalahkan Banner King Wuliang, meski ia telah menggunakan segenap kemampuannya.     

Namun di Bottomless Abyss, di sana masih terdapat kesempatan.     

Banner King Wuliang terlihat sangat tenang. Kala itu, ia tertawa, "Baiklah. Kau ingin memanfaatkan lingkungan spesial di Bottomless Abyss untuk mengalahkanku."     

"Tapi, ada satu hal yang masih belum kau pahami, bahwa meskipun aku hanya menggunakan 10% kekuatanku, namun aku masih sanggup mengalahkanmu saat kau berada pada kondisi optimal. Apalagi, di tempat ini, kau sendiri cuma dapat menggunakan 10% kekuatan."     

"Tentu saja aku paham."     

Zhang Ruochen menambahkan, "Tapi dengan berada di tempat ini, terdapat 10 atau 20 persen kesempatan yang lebih besar untuk mengalahkanmu."     

"Tolol."     

Sang Banner King tertawa geli, karena Zhang Ruochen sama sekali tidak akan mampu menang darinya.     

Heavenly Devil Print sedang terbang di atasnya, sembari berputar-putar di udara dan memancarkan energi dingin. Akibatnya, permukaan tanah mulai diselimuti oleh es berwarna hitam, dengan suara-suara yang berisik.     

Awan iblis tampak menyelimuti Heavenly Devil Print tersebut, hingga memberi tekanan besar kepada Zhang Ruochen.     

Saat itu, Zhang Ruochen mengerakkan tangannya untuk mengaktifkan inskripsi-inskripsi di dalam Seven Saint Snake Lance. Hal itu membuat tujuh jiwa piton terbang keluar dari senjata tersebut.     

Bayangan-bayangan piton mulai melingkar pada tombaknya, sebelum akhirnya melesat ke arah Heavenly Devil Print.     

Percikan-percikan api tersebar di segala penjuru.     

Gelombang suara yang memekikkan telinga terdengar di sekitarnya.     

Heavenly Devil Print tidak berhasil menghentikan Zhang Ruochen dan malah terhempas ke dalam Bottomless Abyss.     

"Bagaimana mungkin?"     

Banner King Wuliang membuka matanya lebar-lebar karena ia sedang merasa terkejut. Setelah itu, ia mendorong tangannya dan melepaskan Chi Suci hitam, sembari berusaha menarik kembali Heavenly Devil Print-nya.     

Zhang Ruochen sangat menikmati pertempuran tersebut dan kembali melancarkan serangan. Terdapat cahaya warna warni yang terlepas dari tangannya. Lelaki itu menggenggam tombak untuk menghancurkan Chi Suci milik Banner King Wuliang, dan memotong koneksinya dengan Heavenly Devil Print.     

Heavenly Devil Print hanya semacam Senjata Saint Seratus Inskripsi. Jadi, setelah kehilangan kontak dengan tuannya, maka senjata itu pun segera terjun bebas ke dalam Bottomless Abyss, dan menghilang di balik kabut misterius.     

Banner King Wuliang benar-benar merasa sangat marah, hingga sekujur tubuhnya gemetar hebat. Kemudian, ia berteriak, "Aku akan menghancurkan tulang-tulangmu sampai menjadi debu!"     

Zhang Ruochen memasang ekspresi dingin. Kemudian, ia membuat keputusan yang berani dengan mengambil sepuluh langkah ke arah depan, sembari menusukkan tombaknya ke arah dahi Banner King Wuliang.     

"Glacier Hell."     

Banner King Wuliang mengangkat tangannya. Terdapat dua lapisan es hitam – berbentuk kotak – yang tiba-tiba muncul dari tanah dan memancarkan cahaya brilian. Es itu pun segera membekukan Seven Saint Snake Lance dan menghentikan pergerakannya.     

Setelah itu, Banner King Wuliang menyambutnya dengan serangan pukulan.     

Pukulan itu hendak menghantam perut Zhang Ruochen melalui tombaknya.     

Akibatnya, Zhang Ruochen harus melepaskan dan merelakan tombak tersebut. Di waktu yang bersamaan, ia membuka enam lubang di tangannya dan mengirimkan dua pukulan sekaligus.     

Bang.     

Tampaknya, pukulan Banner King Wuliang masih lebih baik daripada pukulan milik Zhang Ruochen, karena lelaki itu terpaksa mundur sejauh 16 langkah.     

Terdengar suara-suara dentuman pada permukaan tanah dan terdapat 16 lubang kaki dengan kedalaman 15 sentimeter.     

Kalau Zhang Ruochen gagal bertahan dari pukulan itu dan menstabilkan dirinya sendiri, maka lelaki itu akan terjun bebas ke dalam Bottomless Abyss – dengan jarak yang hanya terpaut satu langkah.     

Berbeda dengan kondisi yang dialaminya, saat itu tubuh Banner King Wuliang hanya sedikit terguncang. Pria itu cuma mundur dua langkah, sebelum akhirnya berhasil meredam kekuatan teknik Pukulan Darah Seven-Apertures.     

Meski begitu, tangannya masih terasa sedikit sakit. Selain itu, aliran Chi Suci pada bagian tangannya juga sedikit menurun.     

Pria itu mengamati Zhang Ruochen dengan tampang terkejut. "Mestinya pukulan itu baru saja dilepaskan dengan kekuatan penuh. Tapi, berdasarkan pada tingkat kultivasimu, seharusnya pukulan itu tidak terlampau kuat, meski itu berada di level Mantra Suci... apa mungkin, kau baru saja menggunakan kekuatan fisik?"     

Baru saat itu, akhirnya Banner King Wuliang menyadari segala sesuatunya.     

Kekuatan fisik Gu Linfeng ternyata benar-benar mengerikan. Meski telah terluka parah sebelumnya, namun ia masih memiliki vitalitas yang tinggi dan masih sanggup bertarung sengit. Bahkan, seorang pemilik Fisik Saint tidak akan sanggup melakukan itu.     

Meski demikian, Banner King Wuliang masih sangat percaya diri terhadap kemampuannya. Jadi, ia segera mengambil Seven Saint Snake Lance – yang masih tersegel oleh es hitam – dan mulai mencengkramnya erat-erat. "Kekuatan fisikmu ternyata sangat tinggi dan berada di luar dugaanku. Tapi, setelah kau kehilangan Seven Saint Snake Lance, lalu apa gunanya kekuatan fisikmu?"     

Zhang Ruochen melirik tombak tersebut dan berkata, "Tanpa tombak itu, aku pun masih sanggup bertarung."     

"Benarkah? Tapi kemampuan pukulan – yang kau bangga-banggakan – baru saja berhasil kukalahkan," Banner King Wuliang tertawa kencang.     

Tapi tidak lama setelah itu, tawanya langsung membeku, dengan rasa keterkejutan di kedua matanya.     

Entah dari mana, tiba-tiba ada pedang hitam kuno yang melesat cepat. Pedang itu melayang-layang di atas kepala Zhang Ruochen, sembari menciptakan Wilayah Pedang Chi berwarna hitam di sekitarnya.     

"Teknik tinjuku baru mencapai level dua dan belum mampu terhubung dengan langit. Jadi, mungkin hanya teknik pedangku yang telah mencapai level pertama."     

Aura yang dilepaskan oleh Zhang Ruochen kembali berubah, hingga menjadi semakin mengintimidasi lawannya.     

Dengan sebuah pedang di tangannya, maka lelaki itu akan terlihat mirip seperti Biksu Pedang.     

Setelah berhasil menguasai teknik pukulan di level Mantra Suci, namun dia masih menganggapnya sebagai teknik kelas dua?     

Kalau berita ini sampai tersebar luas di telinga para pertapa lain yang mempelajari teknik pukulan, maka seketika itu pula mereka semua pasti akan merasa malu.     

"Omong kosong. Baiklah, tunjukkan kemampuan pedangmu!"     

Banner King Wuliang menggenggam Seven Saint Snake Lance erat-erat, sembari mengoperasikan Chi Suci di sekujur tubuhnya. Kala itu, terdengar suara-suara yang mengiris telinga di udara, sebagaimana pusaran yang kencang mulai terbentuk di atas sana.     

Zhang Ruochen menatap area di belakang Banner King Wuliang. Kemudian, sambil menggerakkan jarinya dan memperagakan keterampilan pedang, maka seketika itu pula ia langsung mengaktifkan Pedang Kuno Abyss.     

Pedang Kuno Abyss segera berubah menjadi pilar cahaya hitam, lalu menukik cepat mengitari tubuh Banner King Wuliang, hingga terlihat seperti lekukan cahaya yang indah.     

Fizz.     

Pedang Chi – sepanjang lebih dari 100 meter – bukannya mendarat pada tubuh targetnya, namun malah membelah permukaan tanah di belakang Banner King Wuliang.     

Pedang itu menebas batu merah darah, hingga meninggalkan lubang sepanjang ratusan meter yang mengarah ke bawah tanah.     

Akibatnya, permukaan tanah di sekitarnya langsung gemetar hebat. Wilayah seluas puluhan ribu meter mulai mengalami keretakan – dengan batu itu sebagai titik pusatnya – hingga membuat permukaan tanahnya terjauh ke dalam Bottomless Abyss.     

"Gu Linfeng, apa kau sudah gila?"     

Kedua mata Banner King Wuliang tampak semerah darah. Kemudian, ia kembali mengumpulkan kekuatannya untuk menyerang Zhang Ruochen, sambil menghentakkan kakinya keras-keras dan berusaha menyeimbangkan bebatuannya.     

Zhang Ruochen sedang berdiri di atas gundukan batu dan terlihat sangat tenang, namun lelaki itu kembali memperagakan keterampilan pedang.     

Di atasnya, Pedang Kuno Abyss mulai menciptakan wilayah cahaya hitam raksasa. Bahkan, jiwa pedangnya sampai keluar dari pedang dan berdiri di tengah wilayah hitam tersebut.     

Zoom.     

Sebagaimana Pedang Kuno Abyss sedang menerjang turun, saat itu ribuan pedang Chi mulai bersalip-salipan untuk menyerang Banner King Wuliang.     

Di tempat lain, Banner King Wuliang sedang menyaksikan hujan pedang di atasnya, hingga ia segera menggunakan Seven Saint Snake Lance untuk menangkis serangan tersebut. Pada akhirnya, semua pedang Chi itu berhasil dihancurkan, hingga berubah menjadi berkas-berkas cahaya berwarna hitam.     

Namun, serangan itu telah gagal membuat Banner King Wuliang mendaki reruntuhan batu.     

Di waktu yang bersamaan, Zhang Ruochen terus menggunakan Teknik Pedang Bertahan untuk mengendalikan Pedang Kuno Abyss dan menyerang Banner King Wuliang – karena ia sedang memaksanya terjatuh ke bawah.     

Pada akhirnya, Banner King Wuliang pun terjatuh ke bawah. Saat itu, ia memasang ekspresi kesal. "Apa kau ingin mengajakku mati bersamamu?"     

Zhang Ruochen merentangkan tangannya dan menangkap Pedang Kuno Abyss, lalu mulai menggelengkan kepala. "Bukankah kau pernah bilang kalau di bawah Bottomless Abyss terdapat lapisan pertama? Kalau begitu, kenapa kita harus mati bersama?"     

"Meski di bawah sana terdapat lapisan pertama, tapi kau tidak akan pernah bisa kembali ke permukaan dengan tingkat kultivasimu."     

Terdapat intensitas membunuh di wajah Banner King Wuliang.     

Pria itu terus mengalirkan Chi Suci ke dalam Seven Saint Snake Lance, dan berusaha menopang diri dengan kaki kanannya, yang akhirnya membuat batu di bawahnya semakin retak.     

Di waktu yang bersamaan, ia melemparkan tombak tersebut. Terdapat puluhan cahaya brilian yang mengarah menuju Zhang Ruochen seperti hujan.     

"Loopholes appear one after another."     

Zhang Ruochen menggelengkan kepalanya dan kembali menusuk ke arah depan. Saat itu, puluhan cahaya pedang mulai berbenturan melawan serangan Banner King Wuliang.     

Sebagaimana Pedang Kuno Abyss mulai berbenturan dengan tombak tersebut, maka seketika itu pula terdapat percikan-percikan api.     

Pedang Chi itu masih terus mendorong tombaknya, hingga menghancurkan lengan baju dan memperlihatkan tangan lawannya yang keriput.     

Banner King Wuliang mengambil beberapa langkah ke belakang, sembari melepaskan Chi Suci untuk menciptakan tirai energi hitam dan menangkis pedang-pedang Chi tersebut.     

"Kenapa ini? Kenapa kekuatannya semakin lama semakin menguat?"     

Banner King Wuliang mulai merasa ketakutan. Sebab, kalau ia sampai telat mundur barusan, maka lengannya pasti telah berubah menjadi tengkorak putih.     

Pada mulanya, Banner King Wuliang berada di posisi unggul ketika mereka berdua masih berada di permukaan. Namun, seiring berjalannya waktu – karena bebatuan yang mereka pijak telah hancur – maka Gu Linfeng telah jauh mengungguli lawannya.     

"Kalau aku terjatuh semakin dalam, maka hukum tekanan dari langit dan bumi akan menjadi semakin berpengaruh. Akibatnya, orang-orang dengan kualitas fisik yang tinggi akan menjadi semakin unggul."     

Banner King Wuliang sedang menghitung peluangnya. Sebab, karena terpengaruh oleh hukum tekanan dari langit dan bumi, maka kekuatannya pun menurun drastis.     

Kali ini, Chi Suci di dalam tubuhnya mengalir dengan sangat lambat, semacam merkuri.     

"Tidak bisa begini. Kalau aku sampai terjatuh di lapisan pertama, maka aku tidak akan pernah mampu mengalahkan Gu Linfeng. Sebab, kualitas fisiknya terlampau kuat."     

Banner King Wuliang segera melesat ke arah depan, sembari menusukkan tombaknya ke arah Zhang Ruochen.     

Zhang Ruochen tidak ingin bertindak pasif. Maka dari itu, ia segera melompat 10 meter di udara dan kembali muncul di hadapan Banner King. Cahaya pedang yang indah segera melesat cepat menuju targetnya.     

"Gold Morning Sun."     

Bang.     

Pedang itu berbenturan dengan tombak lawannya.     

Daya ledak yang tercipta dari pertemuan serangan itu berhasil menghempaskan sang Banner King ke arah belakang.     

Di waktu yang bersamaan, kelima jarinya remuk dan berdarah. Bukan hanya tombaknya saja yang gemetar hebat, tapi hal yang sama juga berlaku untuk tangan yang menggenggamnya.     

Zhang Ruochen menatap bawah dan berhenti menyerang.     

Sepasang sayap naga berwarna emas – dengan lebar lebih dari 30 meter – perlahan muncul dari balik punggungnya bagaikan dua awan emas.     

Tiba-tiba, kecepatan terjatuhnya menjadi semakin melambat.     

Banner King Wuliang menatap sesuatu di balik awan hitam di bawahnya. Saat itu, ia bisa menyaksikan daratan berwarna hitam pada jarak ratusan meter darinya.     

Pada akhirnya, dunia gelap yang sangat luas pun muncul di bawah mereka.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.