Kaisar Dewa

Apa Kau Zhang Ruochen?



Apa Kau Zhang Ruochen?

1Namun, sebelum ia sempat memproses segala sesuatunya, saat itu kaki Banner King Wuliang telah membentur tanah.     
0

Boom.     

Bebatuan di bawahnya langsung hancur, hingga menciptakan kerusakan di sekitarnya.     

Tidak peduli seberapa kuat fisik Banner King Wuliang, namun setelah benturan tersebut, maka kedua kakinya langsung lumpuh, dengan tubuh yang hampir remuk.     

Banner King Wuliang mendongak ke atas dan menyaksikan Gu Linfeng sedang terbang cepat ke arahnya dengan sepasang sayap naga berwarna emas.     

"Sekarang adalah giliranku untuk memberinya serangan fatal sebelum dia sempat mendarat di tanah."     

Banner King Wuliang menahan rasa sakitnya, dan mulai menghentakkan kedua kaki. Pria itu melompat setinggi lebih dari 30 meter, dan menyuntikkan segenap Chi Suci ke dalam Seven Saint Snake Lance.     

Tombak itu membesar 10 kali lipat dari ukuran semula, hingga mirip seperti kolom cahaya berwarna emas. Tombak itu sedang menerjang cepat ke arah targetnya.     

Chi yang kuat semacam itu bahkan mampu menciptakan riak-riak energi di sekitarnya.     

"Bukankah sudah terlambat untuk menyerang balik?"     

Terdapat cahaya warna warni yang terpancar dari tubuh Zhang Ruochen, hingga membentuk awan Chi chaotic.     

Zhang Ruochen sedang berada di tengah-tengahnya. Lelaki itu menggenggam Pedang Kuno Abyss dengan kedua tangannya, lalu melepaskan kekuatan penuh untuk menebas lawan di bawahnya.     

Serangan yang dahsyat itu berhasil menghempaskan Seven Saint Snake Lance lawannya.     

Cahaya pedang yang cepat dan ganas itu pun mulai mengenai pundak kiri Banner King Wuliang dan tembus sampai ke dalam rusuk kanannya. Setelah itu, pedang tersebut mendarat di tanah, dengan meninggalkan jejak pedang yang panjang.     

Zhang Ruochen mendarat di tanah dengan lembut. Lelaki itu mengayunkan tangannya, lalu setetes darah terbang dari bilah pedangnya.     

Di kejauhan, Seven Saint Snake Lance baru saja membentur di tanah dengan suara thud. Senjata itu berhasil menghancurkan tanah dan meninggalkan lubang yang besar.     

Tubuh Banner King Wuliang baru saja terbelah menjadi dua. Kemudian, tubuhnya terjatuh di dekat Seven Saint Snake Lance.     

"Siapa... siapa kau?"     

Kedua mata Banner King Wuliang terlihat kosong. Pria itu menggerakkan bibirnya yang lemah.     

"Zhang Ruochen."     

Zhang Ruochen mengamati tubuh yang terbelah menjadi dua, sambil berkata datar.     

"Ah... ternyata itu... kau..."     

Wajah Banner King Wuliang telah berubah pucat dan menjadi semakin mengerikan. Kemudian, ia mengoperasikan Chi Suci-nya yang terakhir, dan berusaha meledakkan Lautan Chi-nya.     

Namun, saat itu Pedang Kuno Abyss tiba-tiba bergetar hebat. Setelahnya, pedang itu berubah menjadi cahaya hitam dan langsung menusuk dahi Banner King Wuliang, hingga memaku kepalanya ke dalam tanah.     

Zhang Ruochen mengangkat satu jari untuk memanggil Pedang Kuno Abyss.     

Setelah itu, ia berjalan mendekati mayat Banner King Wuliang. Sayangnya, ia tidak menemukan barang-barang bagus, kecuali beberapa pil penyembuhan dan pil darah.     

…     

Dunia di dalam lapisan pertama sangat gelap, hening dan dingin. Tempat itu sangat gelap, bahkan melihat tangan sendiri tidak bisa.     

Menurut Banner King Wuliang, terdapat banyak binatang buas darah yang tinggal di lapisan pertama. Beberapa figur tangguh dari Immortal Vampir juga sedang berada di dalam lapisan pertama. Oleh karena itu, tempat ini menyimpan banyak bahaya dan sama sekali tidak aman.     

Jadi, Zhang Ruochen tidak mengeluarkan Kristal Suci sebagai penerangan. Sebaliknya, ia menggunakan Mata Heavenly untuk mengamati situasi di sekitarnya.     

"Karena Kekuatan Batinku sedang mengalami tekanan, maka Mata Heavenly hanya mampu mendeteksi area sejauh 500 meter."     

Para pertapa di atas level Setengah-Biksu dapat dengan mudah menjangkau jarak 500 meter dalam satu kedipan mata untuk membunuh Zhang Ruochen, meski hanya mengandalkan kekuatan fisik.     

Maka dari itu, lelaki tersebut harus ekstra waspada di kondisi semacam ini.     

Zhang Ruochen mengambil Seven Saint Snake Lance. Di waktu yang bersamaan, ia mengenakan Shooting Star Invisible Cloak untuk menyembunyikan Chi Suci di dalam tubuhnya.     

Zhang Ruochen mencari-cari sesuatu di sekitar sana selama 15 menit. Setelah itu, ia menemukan Heavenly Devil Print dan bidak catur berwarna putih.     

Terdapat jejak darah pada bidak catur tersebut.     

"Ini adalah..."     

Zhang Ruochen mencengkram bidak catur itu dan memindainya dengan seksama. Samar-samar, ia menemukan Chi Lady Saint yang masih tertinggal di sana.     

"Lady Saint pasti telah terjatuh di lapisan pertama. Apa... apa mungkin dia sudah dimakan oleh para binatang buas darah?" Zhang Ruochen mengernyitkan dahinya. Di waktu yang bersamaan, ia mengencangkan pegangannya pada Seven Saint Snake Lance.     

Tapi tidak lama kemudian, ia menemukan bahwa jejak darah pada bidak catur itu terasa ganjil. Sebab, bentuknya tampak seperti anak panah.     

"Atau mungkin Lady Saint belum mati? Bidak catur ini ditinggalkan untuk memberitahu lokasinya?"     

Zhang Ruochen berdiri dan mengamati arah yang ditunjuk oleh bidak catur tersebut.     

Salah satu alasan terbesarnya datang ke tempat ini adalah untuk mencari Lady Saint. Jadi, karena sekarang ia telah mendapatkan petunjuk, entah apapun hasilnya, namun ia masih akan mencoba untuk mencarinya.     

"Jika bidak catur ini benar-benar sengaja ditinggalkan oleh Lady Saint, seharusnya terdapat bidak catur yang lain di sepanjang perjalanan."     

Zhang Ruochen membawa tombaknya dan bergegas menuju ke arah yang ditunjuk oleh bidak catur tersebut. Setiap langkahnya telah berhasil menjangkau area sepanjang puluhan meter jauhnya.     

Sekitar lima kilometer jauhnya, Zhang Ruochen kembali menemukan bidak catur yang lain.     

Kali ini, bidak catur itu berada di balik batu dingin berwarna hitam – dengan berat sekitar 50 kilogram – dan mengarah menuju ke tempat lain.     

Zhang Ruochen tertawa ketika ia berhasil menemukan bidak catur yang kedua. "Aku tahu! Lady Saint pasti tidak akan terbunuh begitu saja. Dia punya banyak harta karun pertahanan, dan seharusnya semua itu cukup untuk membuatnya bertahan hidup."     

Tapi, selain bidak-bidak catur, di sana juga terdapat beberapa jejak kaki binatang buas darah dan banyak jejak darah lainnya, yang mengindikasikan bahwa belum lama ini, pertempuran sengit baru saja terjadi.     

Bukan hanya darah binatang buas, melainkan juga darah Lady Saint.     

Namun, bangkai binatang buas itu telah berubah menjadi tulang-belulang sepanjang lebih dari 10 meter. Setiap tulang-belulang itu sama besar seperti paha Zhang Ruochen.     

Ternyata, binatang buas darah yang mati di tempat ini segera dimakan oleh binatang buas darah yang lain.     

Segala sesuatunya pun menjadi semakin sukar diprediksi.     

"Darah ini setidaknya telah berada di sini sejak satu bulan yang lalu. Lady Saint pasti telah terluka parah."     

Zhang Ruochen kembali meneruskan proses pencariannya. Lelaki itu segera bergerak dengan kecepatan tertingginya, karena ia ingin menemukan Lady Saint sesegera mungkin, dan bukannya mayat atau tulang-belulang milik wanita tersebut.     

Setelah beberapa lama, Zhang Ruochen kembali menemukan satu bidak catur setelah melintasi area sejauh 50 kilometer.     

Cara Lady Saint menyusuri dunia gelap ini sangat tidak teratur. Sepertinya kondisi wanita itu semakin hari semakin memburuk.     

Zhang Ruochen juga sempat bertemu dengan binatang buas darah dalam proses pencariannya.     

Itu adalah Cloud Gold Beast, dengan tinggi lebih dari 100 meter. Binatang buas itu sedang berbaring dan tampak seperti bukit.     

Sisik-sisiknya yang semula berwarna emas telah berubah menjadi semerah darah. Setiap desah nafasnya tampak seperti tornado yang mampu menerbangkan debu-debu dan bebatuan di sekitarnya.     

Zhang Ruochen tidak mengusiknya dan hanya bersembunyi di balik Shooting Star Invisible Cloak.     

Sebab, kalau sampai binatang buas itu terbangun. mungkin Zhang Ruochen tidak akan bisa pergi dari sana hidup-hidup, meski kekuatan fisiknya sangat tinggi.     

Zhang Ruochen telah menemukan 21 bidak catur, hingga akhirnya ia berada semakin dekat dengan Lady Saint.     

Sebab, darah yang terdapat pada bidak catur yang ke-21 masih segar, setidaknya baru terjadi kemarin.     

Selain itu, jejak-jejak kaki binatang buas semakin terlihat jelas di permukaan tanah. Setiap jejak itu ternodai dengan darah.     

Seberapa tingginya kekuatan ingin dan kegigihan Lady Saint, sampai-sampai wanita itu mampu bertahan selama ini dan belum benar-benar tumbang?     

Sambil terus bergerak maju, maka Zhang Ruochen segera bertemu dengan bangkai harimau api. Terdengar desah nafas lemah dari balik bangkai tersebut. Lady Saint masih hidup.     

Lady Saint telah mendengar suara langkah kaki di belakangnya. Saat itu, ia merasa senang, sekaligus khawatir pada waktu yang bersamaan.     

Apakah orang itu akan datang untuk menyelamatkannya, atau malah membunuhnya?     

Detik setelahnya, terdapat pemuda dengan Seven Saint Snake Lance di tangannya yang muncul di hadapannya.     

Bukankah tombak itu adalah senjata saint milik Putra Dewa dari Sekte Dewa Darah? Bagaimana mungkin pria ini mendapatkannya?     

Apa dia adalah salah seorang anggota Sekte Dewa Darah?     

Lady Saint sedang terluka parah, hingga ia tidak bisa melakukan apa-apa, selain hanya merangkak di tangah yang dingin, seperti ingin segera pergi dari dunia es yang dingin tersebut.     

Sebab, ia sendiri tidak punya kekuatan untuk melindungi diri jikalau pria di hadapannya ini benar-benar ingin membunuhnya.     

Tapi, pemuda itu tidak membunuhnya. Sebaliknya, ia melepaskan jaket untuk menutupi tubuhnya yang terluka.     

Kemudian, ia memberinya pil penyembuhan.     

Pemuda itu menatapnya dengan lembut. "Kau benar-benar telah terluka parah. Jangan banyak bicara, aku akan merawatmu."     

Tatapan mata itu terasa familier baginya.     

Tapi, sekarang ini Lady Saint sedang merasa kebingungan, dan ia benar-benar kesulitan untuk mengingat siapa pemilik tatapan mata itu.     

Kala itu, tangan yang besar dan hangat mulai menyentuh tangan kecilnya yang dingin, sebagaimana pemuda tersebut sedang mengalirkan Chi Suci ke dalam tangannya.     

Perlahan-lahan, Lady Saint mulai membaik.     

Terdapat binar cahaya yang tersirat di kedua matanya. Wanita itu mengamati pemuda ini lekat-lekat, hingga akhirnya mulai teringat di mana pertama kali ia melihat pemilik tatapan mata tersebut.     

Seketika itu juga, jantungnya langsung berdegup kencang.     

Wanita itu sama sekali tidak menyangka bahwa apa yang dipikirkannya selama ini ternyata telah menjadi kenyataan.     

Apa itu benar-benar dia?     

Lady Saint membuka bibir tipisnya, lalu tersenyum getir. "Aku... apa aku sedang bermimpi? Atau mungkin, aku telah mati?"     

Zhang Ruochen menatap matanya dalam-dalam dan berkata, "Kalau aku terlambat menemukanmu, mungkin kau sudah mati."     

Lady Saint menutup matanya. Saat itu, ujung bibirnya sedikit tersungging, sebagaimana ia sedang menikmati momen ini dan sama sekali tidak ingin membuka mata. Sebab, wanita itu khawatir kalau ia sampai membuka matanya, maka segala sesuatunya akan berakhir.     

"Apa kau Zhang Ruochen?"     

Pada akhirnya, wanita itu mengeluarkan pertanyaannya, guna mengkonfirmasi dugaan sebelumnya.     

Wanita itu benar-benar bahagia ketika ada seseorang yang datang untuk menyelamatkannya. Tapi, ketika orang yang menyelamatkannya adalah Zhang Ruochen, maka itu sangat berbeda baginya.     

Jadi, sekarang ini Lady Saint benar-benar sedang merasa gugup. Wanita itu sedang menggigit bibir bawahnya, sembari mengamati pemuda di hadapannya dengan penuh pengharapan.     

Zhang Ruochen tidak membalas pertanyannya. Kala itu, tiba-tiba ia berhenti mengalirkan Chi Suci ke dalam tangannya dan langsung memalingkan muka ke arah lain.     

Tidak lama setelahnya, maka ia segera mencengkram Seven Saint Snake Lance erat-erat, seraya berteriak kencang, "Keluar! Apa gunanya terus bersembunyi di sana?"     

Terdengar suara tawa dari Pangeran Kedua Immortal Vampir dari balik kegelapan. "Kami tidak sedang bersembunyi. Kami hanya datang sedikit terlambat darimu."     

Zoom.     

Kristal Suci api – sekepalan tangan – mulai terbang dan menerangi area di sekitarnya, hingga membuat segala sesuatunya terlihat remang-remang.     

Empat bayangan Immortal Vampir mengepung Zhang Ruochen dan Lady Saint di empat penjuru.     

"Immortal Vampir..."     

Lady Saint menyadari hal itu. Saat itu, ia ingin bangkit berdiri, namun ternyata dirinya masih terlampau lemah, bahkan meski untuk menggerakkan kaki.     

"Sebaiknya kau beristirahat. Biarkan aku yang akan menangani mereka." Zhang Ruochen menatapnya dengan tegas.     

Tatapan itu penuh dengan rasa percaya diri yang tinggi.     

Lady Saint mengangguk pelan seperti gadis kecil yang penurut. Sebenarnya, wanita itu juga tidak paham kenapa ia malah merasa bahagia ketika dirinya berada di situasi kritis semacam ini. Rasa-rasanya, ia seperti baru saja memakan permen, yang manis dan hangat.     

Pangeran Kedua Immortal Vampir menatap Zhang Ruochen. "Apa kau berasal dari Sekte Dewa Darah?"     

"Ya," kata Zhang Ruochen datar.     

Pangeran Kedua Immortal Vampir berkata, "Apa Sekte Dewa Darah juga ingin mendapatkan Buku Rahasia Vampir? Tapi kau masih terlampau kemah. Meski kau telah berhasil menemukan Lady Saint terlebih dahulu, namun setelah ini kau pasti akan segera menjadi mayat."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.