Kaisar Dewa

Pertanyaan



Pertanyaan

1Di bawah pengawalan dua Banner Lord berotot, mereka berjalan masuk ke dalam Cangtian Canyon. Setelah itu, mereka tiba di tepi Sungai Yan.      1

Whoosh.     

Terdapat kabut putih yang mengapung di atas permukaan sungai dan membentuk bayangan Biksu suci. Bayangan itu setinggi puluhan meter dan mirip seperti manusia. Akan tetapi, ia memiliki dua kepala dan terlihat sedikit mengerikan.     

"Salam, Wakil Pemimpin Istana Yao." Banner Lord bertubuh tinggi mulai berlutut satu kaki dan membungkuk ke arah bayangan suci di sungai tersebut.     

Zhang Ruochen sedang diikat oleh Rantai Naga, namun ia masih bisa berlutut.     

Istana Nether Heavenly memiliki dua Wakil Pemimpin Istana. Mereka jarang memperlihatkan diri dan merupakan para figur penting di Istana Dewa Darah.     

Yao Sheng adalah salah satu di antara keduanya.     

Bayangan raksasa itu adalah jiwa suci Yao Sheng. Bayangan itu mengapung di atas air dan menghembuskan kabut.     

Cahaya ungu gelap yang tegas sedang memancar dari kedua matanya. Cahaya itu melewati sungai dan berhenti pada sosok Zhang Ruochen. Sejumlah besar kehendak biksu seakan baru saja ditumpahkan oleh semesta, hingga berhasil memaksa Zhang Ruochen berlutut di tanah.     

Kehendak semacam ini adalah sesuatu yang mampu menakuti jiwa suci Zhang Ruochen. Kalau ia terbukti bersalah, maka ia tidak akan bisa berbohong karena pengaruh tekanan ini. Seandainya ia berbohong sekalipun, namun ia pasti akan ketahuan.     

Wakil Pemimpin Istana Yao bertanya. "Pada hari di mana Putra Dewa meregang nyawa, saat itu kau memimpin satu kelompok Banner Fighter ke Gunung Luofeng?"     

"Apa... Putra Dewa meregang nyawa?" Zhang Ruochen berpura-pura tidak tahu apa-apa. Lelaki itu juga berpura-pura sangat lemah, dengan kedua kakinya yang gemetar hebat.     

"Kau pasti tahu tentang ini. Jawab pertanyaanku!" suara itu mulai meninggi.     

Karena ia sedang tertekan oleh kehendak biksu, maka Zhang Ruochen pun langsung bergidik. "Ya, saya memang pergi ke Gunung Luofeng."     

"Kenapa kau pergi ke sana?"     

"Saya mendapatkan perintah dari Banner King Wuliang untuk membunuh para binatang buas darah di Gunung Luofeng. Saya dengar bahwa perintah itu berasal dari Wakil Pemimpin Istana."     

Figur saintly dengan dua kepala di atas sungai itu terdiam sejenak. Kemudian, ia mendengus dingin. "Tidak ada seorangpun di antara kami yang mengeluarkan perintah semacam ini."     

"Bagaimana mungkin?" Zhang Ruochen berpura-pura merasa sangat terkejut. "Wakil Pemimpin Istana, saya tidak sedang berbohong. Jika Anda tidak percaya kepada saya, maka Anda bisa bertanya langsung kepada Banner King Wuliang."     

"Pada hari di mana kau pergi ke Gunung Luofeng," kata Wakil Pemimpin Istana, "Saat itu Zhao Wuliang juga menghilang. Sampai sekarang ini pun, dia belum kembali."     

Zhang Ruochen terlihat semakin kebingungan. Sambil ketakutan, maka ia cepat-cepat berkata, "Wakil Pemimpin Istana, tolong investigasi kasus ini baik-baik! Saya tidak ada hubungannya dengan kematian Putra Dewa!"     

"Selama kau menjawab pertanyaanku dengan jujur, maka aku tidak akan pernah menghukum orang yang tidak bersalah."     

Kepala yang lain pada figur saintly itu akhirnya membuka mulut. Ternyata, suaranya terdengar seperti suara wanita. "Gu Linfeng, karena kau pergi ke Gunung Luofeng untuk membunuh binatang buas darah, lalu bagaimana mungkin semua Banner Fighter-mu mati, sedangkan kau malah menghilang selama berhari-hari belakangan? Selama ini, kau pergi ke mana?"     

"Ketika saya tiba di Gunung Luofeng, saat itu saya tiba-tiba diserang," kata Zhang Ruochen. "Semua Banner Fighter terbunuh oleh sebuah formasi taktis. Saya juga telah mempertaruhkan nyawa sendiri untuk menghancurkan formasi itu dan melarikan diri menuju kedalaman Gunung Salju Kuno. Ketika saya melarikan diri, saat itu saya sedang terluka parah dan tidak tahu lagi sudah berada di mana. Pada akhirnya, saya pingsan."     

"Ketika saya terbangun, saya tidak tahu berapa hari telah terlewati. Jadi, saya mulai menyembuhkan diri dan segera kembali ke Cangtian Canyon. Saya hendak melaporkan semua ini kepada Banner King Wuliang, tapi saya tidak menyangka... ternyata banyak hal yang terjadi di Istana Nether Heavenly."     

Empat pilar cahaya ungu itu selalu mengamati Zhang Ruochen lekat-lekat, hingga membuat lelaki itu semakin tertekan.     

Setelah itu, area di sekitarnya berubah menjadi hening. Bahkan, Wakil Pemimpin Istana Yao juga tidak melanjutkan pertanyaannya.     

"Wakil Pemimpin Istana, apa Anda masih memiliki pertanyaan lain?" Zhang Ruochen spontan bertanya.     

"Sementara cukup sampai di sini." Suaranya masih terdengar dingin. "Tapi kami masih akan terus menginvestigasi semuanya dan memverifikasi kata-katamu. Meski kau tidak ada hubungannya dengan kematian Putra Dewa, tapi kau masih harus dihukum berat karena membiarkan para Banner Fighter itu mati."     

Kepala yang lain berkata, "Banner Lord Shufeng, bawa Gu Linfeng ke Iron Dungeon."     

"Ya." Banner Lord bertubuh besar dan berotot mulai menatap Zhang Ruochen dingin. "Banner Lord Gu, ikuti aku!"     

Banner Lord Shufeng membawa Zhang Ruochen pergi dari sana. Dua kepala figur saintly yang berada di atas sungai tampaknya sedang berbincang satu sama lain.     

Kepala yang sebelah kiri dengan suara pria berkata. "Bagaimana menurutmu?"     

Kepala yang kanan dengan suara wanita menjawab, "Kurasa Gu Linfeng tidak berbohong. Mungkin semua ini telah direncanakan oleh Zhao Wuliang. Gu Linfeng hanya dijadikan sebagai kambing hitam. Sayangnya, rencana Zhao Wuliang tidak berjalan mulus. Jadi, ada kecelakaan pada rencananya. Jika tidak, kurasa Gu Linfeng tidak akan mampu kembali hidup-hidup."     

"Ketika Zhao Shiqi membawa separuh mayat Putra Dewa," kata kepala sebelah kiri, "Dia bilang bahwa mereka dihadang oleh seekor binatang buas darah yang mengerikan. Jadi, rencana Zhao Wuliang mungkin ada hubungannya dengan binatang buas darah tersebut."     

"Zhao Wuliang telah menghilang sangat lama," kata kepala sebelah kanan. "Mungkin dia sudah berada di dalam perut binatang buas darah itu."     

Wakil Pemimpin Istana Yao sendiri sangat yakin bahwa sosok Setengah-Biksu di level ketiga sama sekali tidak akan berani membunuh Putra Dewa dari Sekte Dewa Darah. Seandainya ia berani sekalipun, namun kemampuannya masih sangat jauh.     

Maka dari itu, baginya, Zhao Wuliang adalah satu-satunya orang yang punya kemampuan dan keberanian. Jadi, semua kecurigaan itu pun mengarah pada Zhao Wuliang.     

…     

Iron Dungeon berada ratusan kaki di bawah tanah Cangtian Canyon. Tempat itu dikelilingi oleh besi. Beberapa jeruji penjara bahkan setebal lengan orang dewasa.     

Selain itu, penjara tersebut juga dilapisi oleh formasi taktis dan dijaga oleh Istana Nether Heavenly kamp ketiga. Jadi, seorang Biksu akan sangat kesulitan untuk melarikan diri, apalagi Setengah-Biksu.     

Ternyata, murid-murid yang melanggar hukum akan dipenjarakan di tempat ini.     

Tingkat kultivasi Gu Linfeng masih berada di Alam Setengah-Biksu. Selain itu, ia adalah seorang Banner Lord. Di dalam Sekte Dewa Darah, maka ia memiliki kedudukan yang sedikit tinggi. Jadi, ia pun dijadikan sebagai sosok kriminal penting. Maka dari itu, ia dipenjara di lantai keempat – lantai yang paling bawah di dalam penjara tersebut.     

Boom!     

Zhang Ruochen melayangkan pukulan ke dinding baja di sebelahnya. Di waktu yang bersamaan, puluhan petir-petir hitam mulai memantul dari dinding tersebut. Semua petir itu mengenai tubuh Zhang Ruochen layaknya naga-naga hitam.     

Zhang Ruochen cepat-cepat mengaktifkan Wilayah Jiwa Suci untuk menangkis petir-petir yang datang. Meski begitu, ia masih harus menderita luka-luka dalam.     

"Kuat sekali formasi taktisnya. Bahkan, kekuatan ruang tidak akan sanggup menembusnya. Aku sama sekali tidak bisa melarikan diri dari sini."     

Perlahan-lahan, lelaki itu mulai menenangkan diri. Lalu, sambil duduk bersila di lantai, maka ia mulai memikirkannya dengan seksama.     

"Kalau aku kekeuh tidak membunuh Mei Lanzhu, maka Discipline King Haiming pasti akan menemukan cara untuk menyelamatkanku. Lagipula, aku adalah bidak catur penting bagi pria tua itu."     

Lelaki itu berhenti berpikir. Lalu, setelah menenangkan dirinya sendiri, maka ia mulai berkultivasi.     

Sekitar tiga hari kemudian, terdengar suara sepatu baja di lantai keempat penjara. Suara itu terdengar sangat kencang.     

Zhang Ruochen membuka matanya. Kemudian, ia menemukan sosok pria berotot di balik jeruji besi bagian luar. Pria itu sedang mengenakan armor dan mirip seperti dewa perang.     

Dia adalah Banner Lord Shufeng, sang Banner Lord nomor satu di Istana Nether Heavenly kamp ketiga.     

Banner Lord Shufeng membuka formasi taktis penjara dan masuk ke dalamnya. Lalu, sambil menatap Zhang Ruochen di bawahnya, maka ia berkata dengan tegas. "Discipline King Haiming telah memberikan jaminan untukmu. Kau memang sangat beruntung. Bangkitlah! Kau bisa pergi sekarang!"     

Zhang Ruochen bangkit berdiri dan membersihkan debu-debu pada pakaiannya. "Terima kasih."     

Setelah meninggalkan penjara, Banner Lord Shufeng membawa Zhang Ruochen keluar dari Cangtian Canyon. Mereka berjalan di area Gunung Salju Kuno, dan lama kelamaan semakin menjauhi kamp utama.     

Saat itu, Zhang Ruochen mulai merasa waspada. Diam-diam, ia segera mengalirkan Chi Suci-nya.     

Tingkat kultivasi Banner Lord Shufeng benar-benar sangat tinggi. Pria itu adalah sosok Setengah-Biksu di level tinggi dan sangat sensitif. Maka dari itu, ia menyadari aliran Chi Suci di dalam diri Zhang Ruochen.     

Jadi, ia langsung mendengus dingin. "Kalau aku ingin membunuhmu, apa kau pikir dirimu mampu menghentikanku?"     

Zhang Ruochen terkekeh dan kembali menyimpan Chi Suci-nya. "Banner Lord Shufeng, kau akan membawaku ke mana?"     

"Kau akan tahu setelah kita sampai di sana."     

Mereka berdua terus bergerak dan semakin mempercepat langkah masing-masing. Setelah beberapa saat, mereka telah berada pada jarak ratusan mil dari Cangtian Canyon.     

Pada akhirnya, Banner Lord Shufeng berhenti. "Kita sudah sampai!"     

Terdapat sebuah tebing di kejauhan. Di sana, ada bunga plum merah yang sedang bermekaran. Ketika angin dingin bertiup, maka kelopak-kelopak bunganya akan bergoyang.     

Blue Night, murid ke-13 Discipline King Haiming, sedang berdiri di atas tebing, sembari melipat tangannya di belakang pinggul. Pria itu mengenakan jubah hitam dan terlihat sangat tegas. Saat itu, ia sedikit membungkuk kepada Banner Lord Shufeng.     

"Terima kasih, Saudara Shufeng."     

"Tidak masalah. Silahkan berbincang berdua. Aku harus kembali ke Istana Nether Heavenly."     

Setelah itu, Banner Lord Shufeng langsung berubah menjadi hembusan angin. Pria itu menerbangkan salju-salju di sekitarnya dan langsung menghilang di balik bebukitan bersalju.     

Kedua mata Blue Night terlihat dingin dan berat. Pria itu sedang mengamati Zhang Ruochen lekat-lekat. "Kau benar-benar pintar membuat masalah. Jika bukan karena Master, mungkin sekarang ini kau sudah mati."     

"Kematian Putra Dewa tidak ada hubungannya denganku." Tingkah laku Zhang Ruochen terdengar sedikit "berani".     

"Apa yang kau bilang?" Kedua mata Blue Night langsung bersinar dingin. Di waktu yang bersamaan, Chi Suci mulai berkumpul di tangan kanannya, dan pria itu langsung melayangkan pukulan ke arah jantung Zhang Ruochen.     

Blue Night ingin menghukum Zhang Ruochen dan membuatnya sedikit kapok. Baru setelah itu, maka pemuda di hadapannya ini bisa menjadi sedikit penurut.     

Semua itu senada dengan apa yang dikatakan oleh Discipline King Haiming.     

Ketika Blue Night mengumpulkan kekuatannya, saat itu temperatur udara dalam radius ratusan mil langsung menurun. Bahkan, ruang di sekitarnya sempat membeku.     

Di sisi lain, Zhang Ruochen tidak ingin tinggal diam. Jadi, ia juga melayangkan satu teknik pukulan. Lalu, setelah mengaktifkan Chi Suci di tangannya, maka ia segera membuka enam lubang. Terdapat dua awan darah yang menyembur keluar dan membentuk bayangan tangan.     

"Pukulan Darah Seven-Apertures."     

Kedua tangan itu dihantamkan sekaligus guna menghadapi satu pukulan Blue Night.     

Kaboom. Pertemuan serangan itu membuka tebing di sekitarnya mengalami keretakan. Beberapa celah retakan bahkan sampai selebar puluhan kaki. Namun, ada hal yang sangat aneh, sebab pohon plum yang berada di tebing itu sama sekali tidak terpengaruh. Hanya satu kelopak merahnya saja yang diterbangkan oleh angin.     

Ini pertanda bahwa Discipline King Haiming pasti berada di dekat sana. Pria tua itu sangat menyukai bunga plum yang mekar. Jadi, pria tua itu pasti sedang menggunakan Chi Suci tipe bertahan untuk melindungi pohon tersebut.     

Ketika menyadari hal itu, maka Zhang Ruochen cepat-cepat menarik kembali kekuatannya. Setelah itu, ia terhempas ke belakang, berguling-guling di udara, sebelum akhirnya mendarat di tanah.     

Zhang Ruochen meringis kesakitan. Darah mengalir keluar dari ujung bibirnya.     

Blue Night juga sempat mundur satu langkah. Kemudian, ia mengamati tangannya sendiri, lalu melihat ke arah Zhang Ruochen dengan tampang terkejut.     

Pria itu baru saja menggunakan 10% kekuatannya. Akan tetapi, kekuatan semacam itu mestinya bukan sesuatu yang mampu ditangkis oleh Setengah-Biksu di level ketiga.     

"Kenapa Pukulan Darah Seven-Apertures-mu begitu kuat? Bukan, rasa-rasanya kau baru saja membuka lubang keenam."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.