Kaisar Dewa

Menghadapi Bahaya dengan Sikap yang Tenang



Menghadapi Bahaya dengan Sikap yang Tenang

3Cahaya darah tampak menyinari Paviliun Pearl Light. Cahaya itu menyapu seluruh wilayah Pasar Gelap layaknya banjir bandang. Akibatnya, banyak klan-klan di wilayah itu yang terkena imbasnya.     
2

Formasi pertahanan milik klan-klan – yang berada paling dekat dengan Paviliun Pearl Light - sedang terguncang hebat. Semua pertapa di dalamnya pun mulai merasa ketakutan. Sebab, jika formasi pertahanan itu hancur, mereka semua akan terkena imbasnya.     

Di kejauhan, Kong Hongbi sedang berdiri di puncak menara dan mengamati Paviliun Pearl Light.     

Ketika ia menyaksikan Zhang Ruochen melarikan diri bersama dengan Beauty Shi, saat itu Kong Hongbi tertawa. "Apa dia mengira mampu melarikan diri dengan menggunakan dekrit biksu?"     

Kong Hongbi mengeluarkan sebuah batu permata. Kemudian, sambil mengapitnya di sela kedua jari, maka seketika itu pula ia langsung meninju udara.     

Zhang Ruochen terbang seperti meteor, semua itu karena dorongan kekuatan dekrit biksu.     

Boom!     

Batu permata itu melesat cepat, hingga berubah menjadi gumpalan energi yang mirip seperti tameng raksasa berwarna merah, dengan lebar ratusan kaki. Gumpalan energi itu berada di hadapan Zhang Ruochen dan Beauty Shi, bermaksud untuk menghentikan pergerakan mereka berdua.     

Tameng itu memancarkan hawa panas. Bahkan, selongsong besi akan meleleh jikalau sampai menyentuh tameng tersebut.     

Kong Hongbi mendengus dingin. "Yan Xu, Gui Gu, kalian berdua, cepat bunuh Zhang Ruochen, tapi biarkan Beauty Shi hidup."     

Sesaat setelah Zhang Ruochen dan Beauty Shi mendarat, maka seketika itu pula dua ledakan Chi kematian sedang bergerak mendekat.     

Whoosh.     

Whoosh.     

Jendral Saint Yan Xu dan Gui Gu pun muncul di waktu yang bersamaan. Mereka sedang berada di jarak 100 meter di belakang Zhang Ruochen.     

Mereka sedang melepaskan Wilayah Jiwa Suci masing-masing. Sehingga, Energi Chi di sekitar mulai berkumpul mendekati mereka berdua dan berhasil memperkuat aura mereka masing-masing.     

Kedua mata Zhang Ruochen terlihat dingin. "Jika kalian pergi dari sini, maka aku akan mengampuni kalian, atas nama leluhur kalian."     

Jendral Saint Yan Xu merasa bahwa semua yang dikatakan lelaki itu cukup konyol. "Mengampuni kami? Apa kau adalah sosok Setengah-Biksu di level kesembilan? Jika ini terjadi dalam 10 tahun mendatang, mungkin kau pantas berkata seperti ini. Tapi untuk sekarang ini, kemampuanmu masih terlampau jauh."     

"Kurasa dia tidak akan hidup sampai 10 tahun ke depan," Jendral Saint Gui Gu menimpali. Setelah itu, ia tertawa kencang.     

Zhang Ruochen mengamati Paviliun Pearl Light di kejauhan. Saat itu, ada puluhan figur yang sedang melesat cepat menuju ke dirinya. Maka dari itu, ia tidak ingin lagi memberikan peringatan kepada dua orang Jendral Saint tersebut. Jadi, sambil menggenggam Pedang Kuno Abyss, maka ia segera menebaskannya ke arah depan.     

"Bagus. Biar aku yang menguji kemampuan sang Keturunan Ruang dan Waktu."     

Jendral Saint Yan Xu membawa dua tameng berwarna ungu. Kedua tameng itu berbentuk pipih seperti piring, hingga sangat sesuai dengan bentuk lengannya.     

Crackle. Puluhan garis petir keluar dari tameng dan tangannya. Garis-garis petir itu pun mulai mengitarinya.     

Sementara itu, bangunan-bangunan di kedua sisi jalan sudah tidak sanggup lagi bertahan dari energi petir tersebut. Akibatnya, semua bangunan itu tumbang dengan suara "boom",     

Jendral Saint itu sama-sama berada di puncak Alam Setengah-Biksu di level kesembilan. Secara natural, mereka berdua sangat kuat. Jadi, seorang Setengah-Biksu di level tinggi tidak akan mampu menandingi mereka.     

Jendral Saint Yan Xu melayangkan pukulan dan menyerang dada Zhang Ruochen dengan puluhan sambaran petir.     

"Ruang Beku!", pikir Zhang Ruochen.     

Jendral Saint Yan Xu dan puluhan petirnya pun langsung membeku. Rasa-rasanya, semua serangan itu baru saja disegel oleh kekuatan es transparan.     

Dengan kemerlip cahaya pedang, Zhang Ruochen melesat cepat ke arah Jendral Saint Yan Xu. Detik setelahnya, kepala sang jendral langsung terlempar dari tubuhnya. Kepala itu mendarat di jalanan dengan suara "thud" layaknya semangka berwarna merah.     

Di waktu yang bersamaan, serangan petir itu mengarah menuju ke Jendral Saint Gui Gu.     

Jendral Saint Gui Gu melancarkan dua pukulan untuk meredam serangan petir tersebut. Pria itu hampir mengumpat kepada Yan Xu, namun ia menemukan bahwa rekannya sedang tergeletak di tanah tanpa kepala.     

Dia baru saja membunuh sosok Setengah-Biksu di level kesembilan dalam satu kali serangan?     

Jendral Saint Gui Gu membuka matanya lebar-lebar. Saat itu, keringat sebesar jagung mulai mengucur dari keningnya.     

Tingkat kultivasi Zhang Ruochen masih terlampau rendah, namun ia berhasil membunuh Setengah-Biksu di level kesembilan? Bahkan, meski Yan Xu sedang meremehkan musuhnya, namun pencapaian itu sangat luar biasa bagi Zhang Ruochen, karena lelaki itu telah berhasil membunuhnya dalam satu kali serangan.     

Dengan demikian, bisa dikatakan bahwa kemampuan Zhang Ruochen bahkan jauh lebih mengerikan daripada Bu Qianfan.     

Kong Hongbi terbang mendekat. Pria itu melayang di udara dan mengamati mayat Jendral Saint Yan Xu. Pada saat itu, ia merasa sakit hati sekaligus geram. "Tidak heran jika dia adalah sang Keturunan Ruang dan Waktu. Ternyata aku baru saja meremehkannya."     

"Tingkat kultivasi Zhang Ruochen mungkin tidak terlampau tinggi, tapi kekuatan ruang dan waktunya sangat mengerikan," kata Jendral Saint Gui Gu. "Meski begitu, saya masih mampu membunuhnya. Saya hanya perlu bersikap hati-hati."     

Kemudian, ia membuang rasa takutnya dan mempersiapkan diri baik-baik untuk kembali bertarung. Yang jelas, pria ini tidak percaya jika dirinya – sebagai Setengah-Biksu di level kesembilan – tidak mampu menangani Zhang Ruochen.     

Kong Hongbi dan Jendral Saint Gui Gu tidak menyerang langsung. Sebaliknya, mereka mulai mengamati dari sisi samping dan berusaha mencari cara yang tepat untuk menghadapi kekuatan ruang dan waktu.     

Karena ulah dua Jendral Saint itu, maka para pertapa dari Sekte Setan pun berhasil menyusul ke sana. Dalam sekejap, mereka segera mengepung Zhang Ruochen.     

Ouyang Huan sedang berdiri di hadapannya. "Zhang Ruochen, kau adalah seorang pertapa yang cerdas. Mestinya kau tidak melakukan tindakan bodoh. Jadi, serahkan Beauty Shi kepadaku. Jika kau bergabung bersama kami, maka aku bisa memaafkan kesalahanmu atas nama Adik Seperguruan Huang."     

"Karena kau baru saja mengatakan itu, aku pun juga akan mengampunimu malam ini." Zhang Ruochen mulai memindai situasi di sekitarnya. Lelaki itu terlihat sangat tenang dan sama sekali tidak ada tanda-tanda ingin melarikan diri.     

Ouyang Huan mengernyitkan dahi dan menggelengkan kepalanya. "Kekuatan ruang dan waktumu memang misterius, tapi masih ada jarak kemampuan yang lebar di antara kita berdua. Aku punya banyak cara untuk membunuhmu. Kenapa kau malah mempertaruhkan nyawamu sendiri demi menyelamatkan dia?"     

"Seorang pria akan melakukan apa yang perlu dilakukan," kata Zhang Ruochen. "Jika Beauty Shi adalah Qi Feiyu, bukankah kau juga akan melakukan hal yang sama?"     

Mendengar itu, maka Ouyang Huan pun langsung terdiam. Beberapa saat kemudian, ia berkata, "Adik Seperguruan Huang pasti akan sedih setelah mendengar semua ini."     

Yang pasti, "Adik Seperguruan Huang" adalah Huang Yanchen. Sembilan Ahli Waris adalah murid-murid sang Permaisuri. Jadi, Huang Yanchen adalah adik seperguruannya Ouyang Huan.     

"Zhang Ruochen, aku telah mengatakan hal-hal yang perlu dikatakan. Tapi, karena kau telah membulatkan keputusanmu, kurasa aku tidak akan kesulitan untuk menjelaskannya kepada Adik Seperguruan Yanchen setelah membunuhmu malam ini."     

Sedari awal, suara Ouyang Huan terdengar sangat rileks. Tapi sekarang ini, ketika ia baru saja mengeluarkan perintah, maka suaranya terdengar dingin, "Bunuh Zhang Ruochen dan Beauty Shi. Tapi ingat, biarkan mayat mereka tetap utuh."     

Setelah itu, tujuh orang elder dari Paviliun Pearl Light mulai melesat di waktu yang bersamaan. Mereka sedang berdiri di tujuh penjuru yang berbeda-beda dan mulai membentuk formasi menyerang.     

Ketujuh elder ini adalah para Setengah-Biksu di level tinggi. Jadi, mereka hanya sedikit lebih lemah dibandingkan sang lord Paviliun Pearl Light. Yang jelas, setiap mereka adalah para kultivator terkenal.     

Melalui formasi menyerang tersebut, mereka pun mulai menghimpun kekuatan besar. Alhasil, kekuatan mereka langsung berkembang menjadi ribuan kali lipat lebih besar daripada sebelumnya. Akibatnya, terdapat bayangan Mythical Beast yang terbentuk pada masing-masing tubuh mereka.     

Roar.     

Masing-masing di antara mereka juga membawa senjata saint. Pada saat ini, mereka sedang menyerang Zhang Ruochen dalam waktu yang bersamaan. Ketujuh bayangan binatang buas itu juga menyerang dan menerjang Zhang Ruochen dari tujuh arah yang berbeda-beda.     

Kala itu, terdengar suara auman naga – yang suaranya seakan sanggup menggetarkan bumi. Tepat pada saat itu, cahaya emas yang sangat menyilaukan tiba-tiba meledak dari tubuh Zhang Ruochen. Di waktu yang bersamaan, sisik-sisik emas mulai bertumbuh di tubuhnya, sebagaimana lelaki itu sedang bertransformasi menjadi seekor naga emas.     

Naga itu terus berputar-putar di angkasa, hingga berhasil menghancurkan ketujuh bayangan binatang buas tersebut. Setelah melihat naga terbang itu, maka semua pertapa di Pasar Gelap sama-sama merasa terkejut dan tersentak.     

"Apa ini yang disebut sebagai Transformasi Naga Suci?"     

"Kudengar Zhang Ruochen pernah menelan Mutiara Naga, hingga membuatnya mampu berubah menjadi seekor naga. Dengan kekuatan ini, mungkin dia dapat disejajarkan dengan sang Naga Emas ketika masih berusia muda."     

"Sayangnya, tingkat kultivasi Zhang Ruochen masih terlampau lemah. Jadi, kurasa dia tidak akan berhasil meredam serangan Formasi Penyerangan Tujuh Istana yang terdiri dari gabungan kekuatan milik ketujuh elder tersebut."     

…     

Semua orang berpikir bahwa Zhang Ruochen - tak ubahnya sama seperti binatang ternak yang hendak disembelih. Pada akhirnya, lelaki itu akan mati di dalam formasi serangan tersebut.     

Ketujuh elder itu selalu bergerak dengan sangat rapi. Mereka melesat dan menarik senjata saint masing-masing, dengan terus menyerang secara bersamaan. Mereka juga mengaktifkan inskripsi-inskripsi pada senjata masing-masing.     

Pada saat itu, tiba-tiba sang naga tampak mengecil dan kembali berubah wujud menjadi Zhang Ruochen. Kemudian, lelaki itu mengayunkan tangannya dan langsung melepaskan ruang celah ke arah lawannya. Lelaki itu sedang menyerang seorang elder yang membawa broadsword saint berwarna hitam.     

Beberapa detik yang lalu, Ouyang Huan sedang mengamati pergerakan Zhang Ruochen, sehingga ia bisa menemukan maksud pergerakan lelaki tersebut. Maka dari itu, ia langsung berteriak dan memberi peringatan, "Elder Ji, Zhang Ruochen akan menggunakan kekuatan ruang. Cepat menghindar ke sisi kanan."     

Sang elder – yang membawa broadsword saint hitam – langsung bergerak ke sisi kanan dan berhasil menghindari ruang celah Zhang Ruochen.     

Pada saat itu, Zhang Ruochen langsung melirik Ouyang Huan dan semakin meningkatkan kewaspadaannya. Sebab, Ouyang Huan ternyata mampu memprediksi pergerakannya. Akibatnya, situasi ini sangat tidak mudah baginya, hingga membuatnya berada di dalam posisi yang lebih berbahaya.     

Sama halnya dengan itu, maka semua elder itu pun akhirnya berhasil menghindari ruang celah Zhang Ruochen, dan semua itu karena peringatan Ouyang Huan.     

Zhang Ruochen sedang terperangkap di dalam formasi dan tidak bisa keluar dari sana. Di waktu yang bersamaan, formasi itu terus mengecil. Tidak lama setelahnya, para elder itu telah berhasil membuat Zhang Ruochen berada di posisi yang tersudutkan.     

"Tidak perlu lama-lama," perintah Ouyang Huan. "Kalian harus mengakhirinya sekarang juga! Bunuh Zhang Ruochen dalam satu serangan!"     

Sosok elder yang paling kuat – di antara ketujuh elder itu – telah berada Alam Setengah-Biksu di level kedelapan. Jadi, di bawah perintahnya, maka keenam elder yang lain mulai melesat maju dan melancarkan serangan fatal ke arah Zhang Ruochen.     

Kemerlip cahaya melintas di depan mata Zhang Ruochen. Lelaki itu berpura-pura lemah di saat-saat yang seperti ini.     

"Satu Skala Empat Perubahan."     

Lima Tanda Waktu baru saja dibubuhkan ke dalam teknik pedangnya. Di waktu yang bersamaan, Zhang Ruochen menghunuskan pedangnya ke arah depan, namun itu malah berhasil menciptakan 25 bayangan manusia dan pedang – yang menyerang ketujuh elder itu sekaligus.     

Ketika 25 bayangan itu bergabung menjadi satu, maka seketika itu pula ketujuh kening para elder telah berlubang. Lautan Chi mereka baru saja dihancurkan, dengan jiwa-jiwa suci yang berhamburan.     

Thud.     

Ketujuh elder Setengah-Biksu itu meregang nyawa dan terjatuh hampir di waktu bersamaan.     

Teknik pedang yang diperagakan oleh Zhang Ruochen sangat brilian. Itu membuat semua orang merasa tercengang. Di balik kegelapan, terdengar banyak nafas tertahan.     

Ouyang Huan menyadari bahwa Zhang Ruochen memang cukup terampil dalam hal Tao Pedang, namun pencapaiannya itu benar-benar telah melampaui dugaannya.     

"Aku telah menilaimu dengan sangat tinggi. Tapi di luar dugaan, ternyata aku masih meremehkanmu."     

Saat menyaksikan ketujuh mayat itu, maka Ouyang Huan langsung menghembuskan nafas panjang. Seandainya ia tidak meremehkan Zhang Ruochen, mungkin ketujuh elder itu tidak perlu meregang nyawa. Bagi Sekte Setan, kematian tujuh orang elder Setengah-Biksu adalah kerugian yang besar. Hal itu pasti tidak akan luput dari perhatian sang Leluhur sekte.     

Zhang Ruochen sedang berdiri di samping Beauty Shi dengan membawa pedang berdarahnya. "Kalau begitu, apa kau yang akan maju dan bertarung melawanku secara langsung?"     

"Aku sudah menyaksikan sendiri seperti apa kekuatan ruang dan waktumu. Kedua kekuatan itu memang sangat kuat, tapi masih terdapat dua kelemahan di dalamnya."     

Ouyang Huan menambahkan, "Pertama, kau masih membutuhkan jeda waktu selama beberapa saat sebelum melepaskan kekuatan ruang dan waktu. Kedua, kekuatan ruang dan waktumu masih memiliki jarak jangkauan yang masih sangat terbatas. Sialnya, aku mampu membunuhmu dalam satu kali gerakan. Jadi, cepat katakan pesan terakhirmu. Mungkin aku bisa membantumu untuk menyampaikan pesan itu."     

"Jika kau berhasil menemukan kelemahanku," kata Zhang Ruochen. "Bukankah aku juga mampu menemukan kelemahanmu?"     

"Kelemahanku?" tanya Ouyang Huan.     

"Kau terlampau percaya diri," kata Zhang Ruochen. "Kau pikir dirimu sanggup mengendalikan segala sesuatunya, tapi kau sama sekali tidak paham dengan beberapa jenis kekuatan di dunia ini, sesuatu yang selalu berada di luar dugaanmu. Maka dari itu, hari ini, aku akan mengajarkan sesuatu kepadamu. Aku tidak akan membunuhmu, tapi aku akan mematahkan kedua kakimu dan memberimu pelajaran. Dengan cara ini, maka kau tidak akan pernah berputus asa untuk menjalani kehidupan di kemudian hari, hanya karena kau pernah terlampau percaya diri."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.