Kaisar Dewa

Pertempuran yang Sulit



Pertempuran yang Sulit

1"Tidak..." Demonic Marten berteriak histeris sambil cepat-cepat melangkah mundur, hingga membuatnya masuk ke dalam ruang celah. Tanpa suara apa-apa, saat itu tubuh raksasanya langsung terbelah menjadi dua.     
3

Perlahan-lahan, dua bagian tubuh berdarah itu mulai mengecil, sebelum akhirnya berubah menjadi mayat manusia.     

Seorang raja inferior dari Menteri Peperangan baru saja mati di atas platform pertempuran, dengan hanya meninggalkan kepala dan sepasang sepatu bootsnya. Melihat itu, maka semua orang mulai menahan nafas mereka masing-masing dan mengamati Zhang Ruochen dengan tampang terkejut. Apa dia benar-benar sosok Setengah-Biksu di level pertama?     

"Kenapa kuat sekali?" ekspresi Wang Jie benar-benar murung.     

"Dia sama sekali tidak menggunakan Thousand Lines of Destruction. Kenapa masih sangat kuat?"     

Wan Zhaoyi juga tidak ada bedanya. Pria itu sedang mengernyitkan dahi dan merasa terkejut. Bahkan, meski dengan talenta dan segala fasilitas yang dimiliki, namun Wan Zhaoyi tidak sekuat itu saat masih berada di Alam Setengah-Biksu level pertama. Jika demikian, seandainya suatu hari nanti Zhang Ruochen benar-benar menjadi seorang Biksu, maka dia pasti jauh lebih bersinar daripada orang-orang lain.     

Tapi, kapan hari itu akan tiba?     

Whoosh—     

Jiwa Suci Wang Piao terbang dari tengah dahinya dan segera melarikan diri dari platform pertempuran tersebut. Akan tetapi, Zhang Ruochen bergerak jauh lebih cepat. Di waktu yang bersamaan, ia menangkap Jiwa Suci itu dengan menggunakan Ruyi Treasure Bottle.     

Di bawah platform, saat itu Feng Qin berteriak, "Zhang Ruochen, kau terlampau keji! Kau bukan hanya membunuh Marten Demon King, tapi juga tidak ingin melepaskan jiwa suci-nya?"     

Sambil membawa Ruyi Treasure Bottle, saat itu Zhang Ruochen berkata datar, "Sudah kubilang bahwa siapapun yang berani naik ke atas sini akan mati. Jadi, tolong pikirkan baik-baik sebelum naik ke sini."     

"Kalau kau mati di tanganku, maka aku pasti akan mengirimkan jiwa sucimu ke Nirvana Prison agar kau bisa merasakan 108 jenis penyiksaan, hingga kau sama sekali tidak akan mampu bereinkarnasi." Kedua mata Feng Qin berubah menjadi semerah darah. Yang jelas, pria itu ingin segera naik ke atas sana dan berduel dengan Zhang Ruochen.     

Namun, saat itu Wan Zhaoyi memperingatinya, "Kemampuan Zhang Ruochen setara dengan Setengah-Biksu di level keenam, namun dia masih bisa menggunakan kekuatan ruang dan mengubah gerakannya, dengan menghancurkan ruang... dan lain sebagainya. Jadi, dia pasti akan selalu mengejutkanmu. Maka dari itu, berhati-hatilah selama bertarung melawannya. Jadi, sebaiknya kau terus waspada terhadap fluktuasi ruang di sekitarnya. Jangan sampai tertangkap olehnya dan mati seperti Wang Piao."     

"Saya paham," balas Feng Qin. Kemudian, ia segera menandatangani kontrak hidup dan mati. Setelah itu, ia mulai menghentakkan kakinya di tanah dan terbang masuk ke dalam platform.     

Kali ini, tidak ada satupun yang berani berkompetisi dengan Feng Qin. Apalagi, mereka semua baru saja menyaksikan pertempuran itu dengan sangat jelas. Alhasil, semua orang meyakini kalau ternyata Zhang Ruochen adalah sosok yang keji. Maka dari itu, tidak sembarang orang yang mampu menghadapinya.     

Pada saat ini, tubuh Feng Qin memancarkan cahaya suci berwarna merah. Sehingga, hal itu tampak seperti awan merah – yang sedang bergerak di atas kepala Zhang Ruochen. Setelah itu, terdapat tinju merah api yang menghujam turun ke arah kepala Zhang Ruochen.     

Teknik tinju Feng Qin disebut sebagai Hundred-battle Ox Demon Fist. Tinju ini memiliki 100 gerakan dan setiapnya telah mencapai Alam Kesempurnaan. Jadi, teknik ini hanya sedikit lebih lemah daripada teknik-teknik suci lainnya.     

"War God Yu Jing."     

Saat itu, tinjunya melepaskan suara boom yang kencang. Untungnya, terdapat formasi kedap suara di sekitar platform pertempuran tersebut. Jika tidak, maka jenis "boom" semacam ini akan menghancurkan gendang telinga para pertapa yang lebih lemah.     

Wang Piao baru saja mencapai alam Setengah-Biksu di level enam, dan pria itu sudah sulit untuk ditangani. Bahkan, Zhang Ruochen juga harus menggunakan ruang celah untuk membunuhnya.     

Tapi sekarang, Feng Qin jauh lebih kuat lagi. Pria itu sudah berada di puncak level enam. Mereka berdua memang sama-sama berada di level enam, namun Feng Qin setidaknya mampu mengalahkan Wang Piao hanya dalam sepuluh gerakan.     

Zhang Ruochen sama sekali tidak berani meremehkannya. Jadi, ia segera memanggil Pedang Kuno Abyss. Lalu, setelah terpengaruh oleh Chi Suci dan Kehendak Pedang, maka seketika itu pula pedang tersebut memancarkan sinar brilian berwarna hitam. Setelahnya, pedang itu pun segera menerjang lawannya.     

Zhang Ruochen tidak bisa melepaskan Thousand Lines of Destruction. Jadi, saat berada di situasi semacam ini, hanya Pedang Kuno Abyss yang dapat melepaskan kekuatan terbesar.     

Whoosh!     

Terdapat pilar cahaya pedang yang melesat. Meski serangan itu terlihat sederhana, namun serangan tersebut masih mengandung misteri-misteri Tiga Pedang. Selain itu, pedang tersebut sedang mengincar titik terlemah pada pukulan Feng Qin.     

Bagaimanapun juga, Feng Qin merupakan seorang Raja peperangan yang sulit ditangani. Jadi, setiap gerakannya mengalir seperti air. Alhasil, ia cepat-cepat mengumpulkan kembali kekuatannya dan melancarkan pukulan yang kedua.     

"Stallion and Chaos."     

Terdapat puluhan bayangan Demonic Oxen berwarna hitam yang muncul di tinju api tersebut, sebagaimana tinju itu sedang mengarah kepada Zhang Ruochen. Sehingga, tangannya terlihat menyimpan kekuatan penuh. Ketika berada pada situasi semacam ini, maka Zhang Ruochen sama sekali tidak bisa melarikan diri.     

Yang jelas, Feng Qin sedang memberi tekanan kepada Zhang Ruochen dengan menggunakan kecepatan dan kekuatan. Dengan cara ini, maka lawannya tidak akan sempat mengeluarkan kekuatan ruang.     

Zhang Ruochen menyilangkan pedangnya untuk menangkal serangan tersebut. Saat itu, puluhan Pedang Chi mulai terlepas dari pedangnya. Ribuan pilar pedang mulai membentuk formasi pedang semi lingkaran.     

Kemudian, dengan suara boom, maka tinju itu langsung menghancurkan formasi pedangnya. Akibatnya, Zhang Ruochen pun terhempas ke belakang.     

Meski begitu, sebelumnya Zhang Ruochen telah mengaktifkan Pola Ruang, jadi ia segera berhasil mengurai tekanan tersebut. Akan tetapi, sebelum lelaki itu sempat mendarat, maka Feng Qin sudah lebih dulu melancarkan serangan ketiga di hadapannya. Kali ini, tinju ketiga sedang menerjang lawan seperti meteor yang membara.     

Pada saat ini, wajah Zhang Ruochen langsung berubah menjadi merah karena refleksi kobaran api tersebut.     

"Laksana Lima Elemen." Enam cahaya lima warna mulai terlepas dari tubuh Zhang Ruochen, dan menghancurkan semua bayangan Oxen di sekitarnya.     

Di waktu yang bersamaan, terdapat cahaya pedang yang melintas.     

Ujung Pedang Kuno Abyss berbenturan dengan tinju Feng Qin. Seketika itu juga, terdengar suara boom yang sangat kencang – seakan dua gunung besi baru saja dibenturkan.     

Feng Qin sedang menggunakan senjata saint bertipe sarung tangan. Jadi, pria itu tidak mengalami luka-luka saat tinjunya menghantam Pedang Kuno Abyss. Meski begitu, sarung tangannya langsung remuk dan tak lagi berguna.     

"Bahkan Senjata Saint Seribu Inskripsi tidak akan sampai setajam itu." Feng Qin sedang mengamati Pedang Kuno Abyss-nya Zhang Ruochen. Di waktu yang bersamaan, ekspresi wajahnya mulai menyiratkan rasa takut. Yang jelas, pria itu tidak lagi berani menghadapi pedang itu secara langsung.     

Jika sebuah senjata saint saja tidak mampu menghalau pedang tersebut, apalagi tubuh seorang Setengah-Biksu.     

Dari pertemuan serangan tersebut, maka Zhang Ruochen juga mengalami luka parah. Lelaki itu terhempas dan membentur dinding formasi di sudut platform dengan suara boom. Bahkan, lelaki itu berhasil membuat dinding formasinya rusak.     

Saat ia kembali mendarat di tanah, saat itu darah mengalir keluar dari tangan kanannya. Darah itu terus mengalir sampai ke jari-jarinya, lalu membasahi pedangnya. Zhang Ruochen telah menempa fisiknya sedemikian rupa hingga ia telah menjadi sangat kuat, maka dari itu, luka semacam ini hanyalah luka-luka ringan. Sebab, kalau itu adalah Setengah-Biksu lainnya, maka ia pasti akan langsung berubah menjadi debu sesaat setelah menerima tinju Feng Qin.     

Whoosh.     

Pedang Kuno Abyss baru saja menyerap darah segar Zhang Ruochen, hingga menciptakan lingkaran berwarna merah pada bilah pedangnya.     

"Ini..."     

Zhang Ruochen dapat merasakan perubahan khusus pada pedangnya. Pada saat itu, ia merasa sangat gembira. Sebab, itu merupakan tanda-tanda bahwa Pedang Kuno Abyss akan naik tingkat menjadi Senjata Saint Seribu Inskripsi.     

Ketika pedang ini naik tingkat, maka jiwa pedang di dalamnya juga akan terbangunkan.     

Bukan hanya bilah pedangnya yang akan menjadi semakin tajam, namun jiwa pedangnya juga dapat membantu Zhang Ruochen. Sehingga, teknik-teknik pedangnya akan menjadi semakin kuat dan sempurna. Selain itu, di kehidupannya yang dulu, jiwa Pedang Kuno Abyss pernah menjadi kawan baiknya.     

Lalu, bagaimana mungkin Zhang Ruochen tidak merasa gembira kalau jiwa pedangnya akan segera terbangunkan? Pada saat ini, ia segera menyapu pedang-pedang darahnya Wang Piao dan memberikannya kepada Pedang Kuno Abyss.     

Di sisi lain, pedang itu juga cukup cerdas. Jadi, pedang itu langsung memurnikan keempat pedang darah tersebut. Selain itu, Pedang Kuno Abyss juga ingin segera naik level ke Senjata Saint Seribu Inskripsi dan membantu Zhang Ruochen menangani musuh-musuhnya.     

"Ternyata pedang itu mampu memurnikan senjata saint." Feng Qin menatap Pedang Kuno Abyss dengan tampang terkejut.     

Pedang hitam di tangan Zhang Ruochen dapat memurnikan sebuah Senjata Saint Seratus Inskripsi. Fakta itu sendiri sudah sangat aneh. Yang jelas, pedang itu akhirnya menjadi semacam kryptonite bagi senjata-senjata saint lainnya.     

Apakah pedang itu akan menjadi jauh lebih tajam setelah selesai memurnikan empat pedang darah?     

"Killing Token." Feng Qin mengeluarkan token besi dan menyuntikkan Chi Suci ke dalamnya.     

Setelah itu, token tersebut berubah menjadi tablet batu berwarna hitam, dengan tinggi mencapai puluhan kaki. Tablet itu memancarkan Chi kerajaan yang mendominasi, hingga sampai menekan Zhang Ruochen dan membuatnya tersudutkan di ujung platform.     

"Collect!" Zhang Ruochen membuka Ruyi Treasure Bottle dan mengambil Killing Token tersebut.     

Akan tetapi, Killing Token itu rupanya juga agresif. Sehingga, tanda Permaisuri di dalamnya mulai berkilauan, lalu mulai menghempaskan Ruyi Treasure Bottle itu di kejauhan.     

Meskipun Ruyi Treasure Bottle tidak berhasil mengambil Killing Token, namun Zhang Ruochen juga telah menggunakan Jejak Dewa Kecepatan Luan Phoenix. Jadi, lelaki itu melesat cepat dan terbang untuk menghindari serangan Killing Token tersebut.     

Kaboom.     

Killing Token menghantam sudut platform. Seketika itu juga, platform yang melayang mulai bergetar hebat. Yang jelas, platform itu hampir ambruk.     

Bagaimanapun juga, Zhang Ruochen bergerak jauh lebih cepat daripada Setengah-Biksu di level ketujuh. Akan tetapi, Feng Qin juga telah memahami prinsip-prinsip angin. Sehingga, pria itu juga sangat cepat dan kecepatannya mampu menandingi Zhang Ruochen.     

Pada saat Zhang Ruochen sedang melesat, maka Feng Qin telah memprediksi bahwa lelaki tersebut pasti akan menghindar. Maka dari itu, ia kembali menginisiasi serangan dan melancarkan serangan kedua.     

"Para raja di Menteri Peperangan benar-benar memiliki pengalaman bertarung yang kaya, karena mereka telah melalui ratusan kali pertempuran berdarah," pikir Zhang Ruochen. Yang jelas, mereka semua sangat berpengalaman saat berada di dalam duel hidup dan mati. Seperti yang sudah diperkirakan sebelumnya, maka mereka semua benar-benar sulit untuk ditangani.     

Energi yang dilepaskan oleh Killing Token itu segera memenuhi seisi platform. Zhang Ruochen sendiri tidak dapat melarikan diri. Platform itu terlalu kecil dan membuatnya berada di situasi pelik.     

Tanpa punya pilihan lain, saat itu Zhang Ruochen mulai menegakkan postur tubuhnya dan membuat dirinya diterangi dengan cahaya lima warna. Setelah itu, ia mendorong tangannya ke arah depan, sambil berusaha menghancurkan Killing Token tersebut.     

Thud!     

Zhang Ruochen kembali terhempas ke belakang, hingga mengenai dinding cahaya di sudut platform. Kali ini, benturannya jauh lebih keras. Sehingga, lelaki itu merasa kalau tengkuknya baru saja remuk, sementara sekujur tubuhnya menjadi mati rasa. Pada saat ini, bahkan ia sama sekali tidak bisa merasakan tubuhnya.     

Poof.     

Zhang Ruochen kembali bangkit berdiri. Sesaat setelah ia menegakkan postur tubuhnya, maka ia kembali memuntahkan darah. Perlahan-lahan, rasa sakit yang intens mulai menjalar di sekujur tubuhnya. Di waktu yang bersamaan, pandangan matanya berubah menjadi buram, dan lelaki itu nyaris pingsan.     

Ketika menyaksikan hal tersebut, maka seketika itu pula suara-suara teriakan penuh kemenangan terdengar dari barisan penonton.     

"Kurasa Zhang Ruochen tidak akan bertahan lama, dan Feng Qin hanya perlu melepaskan beberapa gerakan lagi."     

"Anjing Immortal Vampir itu akhirnya terbunuh. Aku benar-benar bahagia, haha."     

"Bunuh Zhang Ruochen. Potong tubuhnya sampai menjadi ribuan bagian."     

"Kalau kau berani memata-matai Prison Guardian dan bekerja sama dengan para Vampir, maka seperti inilah akhir riwayatmu." Wang Jie menyeringai dan mulai menatap Shi Ren.     

Pada saat ini, Shi Ren sedang mengepalkan tangannya erat-erat. Pria itu ingin segera melesat ke dalam platform, namun para elder dari Keluarga Shi telah lebih dulu menghentikannya.     

Sementara itu, Li Min sedang menggigit bibirnya sendiri. Kedua mata cerahnya terlihat berkaca-kaca. Gadis itu sama sekali tidak tega kalau harus melihat Zhang Ruochen mati di atas platform.     

Gadis itu benar-benar percaya kalau Zhang Ruochen bukanlah pria jahat. Yang jelas, lelaki itu tidak akan pernah bekerja sama dengan para Vampir. Selain itu, ia percaya bahwa lelaki itu adalah orang yang pantas berkembang lebih jauh, hingga menjadi seorang Biksu, seperti yang diharapkan oleh banyak orang. Yang jelas, ia sama sekali tidak ingin melihat lelaki itu berakhir seperti ini.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.