Kaisar Dewa

Berkumpulnya para Pahlawan



Berkumpulnya para Pahlawan

0Dengan kekuatan lima elemen, maka Zhang Ruochen mulai mendorongnya ke arah depan. Kelima kekuatan itu langsung berubah menjadi gumpalan Energi Chi. Di waktu yang bersamaan, gumpalan itu tampak berputar-putar di tangannya, hingga membentuk sebuah pusaran raksasa.     
0

Boom.     

Detik berikutnya, dua pukulan itu mulai saling berbenturan satu sama lain, dan menciptakan gelombang kejut yang kuat. Kata-kata mulai keluar dari dunia scroll. Saat itu, ada ratusan kata yang sedang melayang-layang di langit. Kata-kata itu segera bergabung menjadi satu dan membentuk bola-bola kabut spiritual.     

Ketika kata-kata itu terpecah, maka dunia miniatur tersebut langsung berubah menjadi tidak stabil. Akibatnya, dunia di dalamnya mulai bergoyang.     

Apa Lin Yue telah benar-benar dikalahkan? Berjuta pasang mata mereka sedang terfokus ke arah dunia miniatur di Gunung Scroll. Saat itu, mereka hanya bisa melihat Lin Yue sedang diselimuti oleh kabut tersebut. Akan tetapi, mereka tidak dapat menyaksikan dengan jelas pertarungan tersebut.     

Bagaimanapun juga, sang Biksuni tidak lebih lemah daripada Lin Yue, dan tingkat pengolahannya berada di level yang tinggi. Bahkan, wanita tersebut telah menggunakan Eight Barren Print Consummate Skill. Jadi, wanita itu mungkin telah berhasil mengalahkan Lin Yue.     

Whoosh!     

Tiba-tiba, terdapat lima cincin energi yang keluar dari scroll tersebut. Lima cincin itu berubah menjadi gelombang pasang dengan lima warna dan mulai menerjang Mu Lingxi.     

Zhang Ruochen berdiri tegak di tengah cincin tersebut. Lelaki itu tampak seperti gunung yang tak tergoyahkan.     

Eight Barren Print adalah salah satu dari top sepuluh Consummate Skill milik Sekte Setan. Secara natural, serangan itu benar-benar kuat, dan tidak dapat dengan mudah dihancurkan.     

Mu Lingxi cepat-cepat menarik tangannya. Setelah itu, ia melayangkannya lagi dengan jauh lebih cepat.     

Boom! Tangan wanita itu mulai membesar dan memancarkan Chi es.     

Delapan pukulan Beast langsung keluar dari tangannya. Kedelapan pukulan tersebut samar-samar memancarkan cahaya es. Ketika Chi Suci sudah melingkupinya, maka Pukulan Beast itu langsung terlepas dari tangannya. Pukulan itu berubah menjadi delapan bayangan Beast raksasa yang menerjang Zhang Ruochen.     

Delapan Beast itu adalah Ice Python, Ice Winged Dragon, Ice Sky Spider, Ice Silver Wolf, Ice Tortoise, Ice Whale, Ice Snow Tiger, dan Ice Phoenix. Delapan bayangan Beast tersebut adalah jiwa-jiwa binatang buas. Setiap jiwa binatang buas itu telah mencapai Alam Setengah-Biksu.     

Jadi, hampir mustahil bagi para pertapa di Alam Fish-dragon untuk mampu memurnikan jiwa-jiwa binatang buas ke dalam tangannya. Akan tetapi, Mu Lingxi punya jenis Fisik Ice Phoenix. Oleh karena itulah, wanita tersebut dapat menggunakan garis keturunan Ice Phoenix untuk mengendalikan delapan jiwa binatang buas ini, dan melepaskan kekuatan yang besar seperti Eight Barren Print.     

"Jika kau tidak menggunakan pedangmu, maka kau akan kalah!" kata Mu Lingxi.     

Wanita itu paham kalau Zhang Ruochen hanya ingin bertarung menggunakan tangan kosong, karena lelaki tersebut tidak akan tega menggunakan pedang ketika sedang berhadapan dengan dirinya.     

Dalam beberapa bulan terakhir, Mu Lingxi sendiri telah berhasil menembus Perubahan Kedelapan dari Alam Fish-dragon dan menguasai Eight Barren Print. Jadi, kemampuannya juga berkembang pesat. Wanita itu tidak lagi lebih lemah dari Zhang Ruochen.     

Kalau Zhang Ruochen menggunakan pedangnya, Mu Lingxi mungkin tidak akan mampu menangkalnya di momen-momen kritis. Lalu, kalau wanita itu tidak mampu menangkalnya dan sesuatu yang buruk terjadi... maka konsekuensinya akan sulit dibayangkan.     

Zhang Ruochen mengamati delapan bayangan beast yang sedang mengarah kepada dirinya. Saat itu, ia masih bersikap tenang dan hanya mengernyitkan dahi. Pada akhirnya, ia semakin mencengkram erat Golden Snake Divine Rapier-nya.     

Lalu, sambil mengayunkan tangannya, saat itu terdapat ledakan pedang Chi berwarna emas yang mulai terlepas. Bahkan, pedang Chi tersebut sampai membentuk lingkaran besar di atas lantai.     

"Dua Pedang."     

Zhang Ruochen melepaskan alam pertama dari Dua Pedang, yakni Yin-Yang Alternation. Sebab, teknik ini memang lebih cocok digunakan untuk bertahan daripada menyerang.     

Sebagaimana ia mulai melepaskan teknik pedang, maka seketika itu pula terdapat piringan – sepanjang puluhan mil – mulai terbentuk dan menjadikan Zhang Ruochen sebagai titik pusatnya. Siang dan malam mulai saling berganti. Di waktu yang bersamaan, pilar-pilar pedang Chi mulai melesat ke arah delapan ekor binatang buas tersebut.     

Chen Tianpeng, salah satu dari tiga ahli waris di East Region Saint Mansion, mulai berkomentar, "Ternyata Lin Yue memang sosok jenius Tao pedang. Dia sudah berhasil menguasai Dua Pedang sampai alam pertama. Hanya segelintir orang yang mampu menguasai ini dalam seribu tahun terakhir."     

Chen Kai menggelengkan kepalanya. "Aku dengar bahwa Lin Yue telah berhasil menguasai Dua Pedang sampai alam kedua."     

"Eight Barren Print milik sang Biksuni memang sangat kuat, tapi siapapun bisa melihat kalau Lin Yue masih lebih unggul daripada wanita tersebut. Kalau dia sampai menggunakan alam kedua dari Dua Pedang untuk menyerang, maka dia pasti bisa mengalahkan wanita tersebut."     

"Ini benar-benar aneh. Mengapa dia hanya memilih bertahan dan tidak ingin menyerang?"     

"Mungkin dia ingin menyerang, namun dia telah kehabisan Chi Suci, jadi dia hanya bisa menggunakan alam kedua dari Dua Pedang. Apalagi, sebelum-sebelumnya dia telah mengalahkan beberapa petarung tangguh."     

"Benar! Bahkan sosok yang paling kuat pun pasti akan kelelahan. Selain itu, Lin Yue hanya berada di Perubahan Ketujuh dari Alam Fish-dragon. Jadi, dia tidak punya banyak Chi Suci seperti halnya seorang pertapa di Perubahan Kedelapan dan Perubahan Kesembilan."     

"Lin Yue pasti sudah kehabisan tenaga ketika berada di pertempuran terakhir. Kali ini, bahkan dia harus melawan tiga orang master dari Sekte Setan dengan kualitas fisik yang menakjubkan. Aku khawatir kalau dia akan dikalahkan."     

…     

Kapten Rat dan Snake Two sama-sama berdiri di samping 108 Kursi Raja. Mereka semua melihat ke bawah, dan memfokuskan pandangan mata masing-masing ke arah Zhang Ruochen dan tiga orang master dari Sekte mereka.     

Saat itu, kedua mata Kapten Rat mulai berbinar dengan pancaran cahaya demonic, ketika ia menatap Mu Lingxi. "Sang Biksuni kecil ini ternyata punya kemampuan yang mengejutkan. Dia benar-benar sudah berada di level yang sama seperti Lin Yue."     

Snake Two melipat tangannya di depan dada. Saat itu, ia mulai menjilat bibirnya sendiri. "Biksuni itu baru saja menembus Perubahan Kedelapan. Jadi, masih ada jarak yang terbentang lebar di antara mereka berdua. Sampai pada batas tertentu, Lin Yue sepertinya tidak ingin menyakiti wanita tersebut. Dia selalu melepaskannya begitu saja. Pasti ada sesuatu yang terjadi di antara mereka."     

"Bukan masalah. Selama Biksuni itu mampu mengalahkan Lin Yue, maka dia akan mengangkat reputasi Sekte kita. Selain itu, dia juga bisa terkenal setelah pertempuran ini berakhir."     

Kapten Rat mengalihkan pandangan matanya ke arah Huang Yanchen. Setelah itu, ia mulai terkekeh. "Tidak peduli seberapa tangguhnya Lin Yue, namun dia hanyalah seorang penjaga. Jadi, jika kita menghabisi bosnya, maka itu akan jauh lebih efektif."     

Kemudian, Kapten Rat langsung melesat cepat. Setelah itu, sambil berubah menjadi ledakan cahaya hitam, maka ia segera melesat ke arah Huang Yanchen.     

Kala itu, Huang Yanchen bisa merasakan aura berbahaya yang datang dari atasnya. Jadi, ia cepat-cepat menarik pedangnya dan menusukkannya ke depan secepat kilat.     

Whoosh, whoosh! Seketika itu juga, terdapat puluhan pedang Chi yang mulai bermunculan. Semua pedang Chi itu berkumpul di satu titik dan mengenai bayangan hitam tersebut.     

Boom!     

Kapten Rat merentangkan satu tangan untuk menangkap Pedang Suci lawannya. Lalu, sambil mengamati Huang Yanchen dari jarak dekat, maka ia mulai memperlihatkan gigi-gigi kuningnya. "Gadis cantik, reaksimu sangat cepat. Tapi sayangnya, tingkat pengolahanmu masih terlampau rendah. Jadi, serangan pedangmu tidak ada artinya apa-apa bagiku."     

Kapten Rat bersikap sangat cabul, hingga ia tidak tahan ingin menggoda sosok dengan kecantikan gunung es seperti Huang Yanchen. Akan tetapi, sesaat setelah ia bergerak menuju Huang Yanchen, saat itu ia mendengar suara dingin di belakang punggungnya.     

"Pedangnya memang tidak bisa menyakitimu, tapi bagaimana dengan pedangku?"     

Seketika itu juga, leher Kapten Rat langsung terasa kaku. Yang jelas, ia bisa merasakan dengan jelas bahwa bilah pedang yang dingin, sekarang ini sedang berada di lehernya. Bahkan, nuansa dingin yang terkandung di dalam bilah pedang tersebut sampai berhasil membekukan separuh darahnya.     

Seketika itu juga, gerakan tangannya langsung terhenti, sebagaimana kedua tatapan matanya berubah menjadi dingin. "Le! Apa yang kau lakukan?"     

Le berdiri di belakang Kapten Rat, sambil menempelkan bilah pedang berkaratnya kepada leher sang Kapten. "Jauhkan tangan kotormu."     

"Kau..."     

Seketika itu juga, ekspresi wajah Kapten Rat langsung berubah, dimana ia pun mulai menjadi marah. Bagaimanapun juga, ia tidak takut terhadap Le. Namun, ia juga tidak ingin membuat pria itu marah. Apalagi, rumor beredar di dalam Sekte Setan bahwa tidak ada seorangpun yang sanggup membunuh Le. Sebaliknya, seseorang yang berani membuatnya marah, maka ia pasti akan mati.     

Jadi, siapa yang mau bertarung melawan orang semacam itu?     

Kapten Rat bergumam, "Setidaknya beri aku alasan mengapa aku harus melepaskannya?"     

"Tidak ada alasan," kata Le.     

Whoosh! Pedang berkarat itu benar-benar tajam. Pedang itu telah berhasil menghancurkan pertahanan Kapten Rat dan meninggalkan goresan di lehernya. Jadi, seseorang bisa membayangkan kalau sampai Le kembali menggerakkan tangannya, maka kepala Kapten Rat pasti akan melayang.     

"Kapten Rat, lepaskan dia," perintah Ouyang Huan.     

Pria itu juga tidak tahu mengapa Le ingin membantu Huang Yanchen, namun ia sendiri juga telah paham seperti apa watak Le. Yang jelas, lelaki itu selalu punya alasan tersendiri di balik setiap perbuatannya.     

Saat itu, Kapten Rat masih merasa enggan, namun, pada akhirnya, ia mengendurkan pegangannya terhadap Pedang Suci tersebut. Kemudian, Huang Yanchen mengambil pedangnya dan melirik ke arah Le. Saat itu, kedua matanya terlihat kebingungan.     

Pada akhirnya, ia mengatupkan kedua tangannya ke arah depan. "Terima kasih", katanya.     

Melihat itu, maka Le langsung menjauhkan pedangnya dari leher Kapten Rat. Kemudian, ia menusukkan pedangnya ke dalam scroll di bawah kakinya, dan meletakkan tangannya pada pegangan pedang. Lalu, dengan tatapan mata yang tidak fokus, lelaki itu berkata dingin, "Jangan berterima kasih kepadaku. Sebab, aku memang tidak akan menyakitimu, tapi aku juga tidak akan membiarkanmu dan Lin Yue naik ke tempat yang lebih tinggi."     

Lelaki itu kembali menambahkan, "Dan biar kuperingatkan kepadamu. Lin Yue telah membunuh seseorang dari Sekte Suci. Jadi, mereka harus menghukumnya. Maka dari itu, sebaiknya kau tidak berjalan bersamanya. Namun, kalau kau memang ingin mendapatkan Kursi Raja, maka aku bisa melindungimu dan membantumu menemukan sebuah tempat."     

Kata-kata Le terdengar monoton, namun hal itu benar-benar mengejutkan semua orang.     

"Apa-apaan? Siapa sebenarnya Huang Yanchen itu?"     

"Tidak masalah jika Lin Yue yang jadi penjaganya, tapi bagaimana mungkin sang ahli pedang dari Sekte Setan juga bersedia melakukannya?"     

"Ahli pedang itu adalah sosok yang tidak pernah mau tunduk kepada siapapun. Bahkan, Ouyang Huan sendiri tidak bisa memaksanya menjadi penjaga."     

"Jadi, sebenarnya apa yang telah dilakukan oleh Huang Yanchen, hingga dia berhasil membuat dua orang jenius pedang ingin melindunginya?"     

…     

Di saat semua orang sedang merasa terkejut, saat itu Huang Yanchen juga merasakan hal yang sama. Wanita itu sama sekali tidak menyangka kalau sosok pemuda ahli pedang akan mengatakan sesuatu yang seperti itu kepadanya.     

Apa dia juga punya masa lalu denganku? Pikirnya.     

Sementara orang-orang sedang mendiskusikan masalah ini, saat itu ada sosok pemuda lain yang hendak naik dari kaki gunung. Kemudian, ia meneriakkan sesuatu beberapa kali, yang membuat orang-orang merasa terkejut.     

"Tidak perlu takut menghadapi Sekte Setan. Aku bisa menjadi penjaga Putri Yanchen dan membawanya menuju salah satu tempat Kursi Raja!"     

Di bawah tangga terendah, di sana Bu Qianfan sedang mengenakan armor berwarna emas. Pria itu membawa tombak panjang berukuran 28 meter, sementara rambut panjangnya terurai sampai di pundaknya. Saat itu, aura yang dilepaskan oleh pria tersebut benar-benar mendominasi. Tidak butuh waktu lama, pria itu langsung terbang ke atas, sebagaimana ia juga mulai mendaki ke atas Gunung Scroll.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.