Kaisar Dewa

Kalian Semua Akan Mati



Kalian Semua Akan Mati

0Komandan Pangeran Square dan Jin Chuan sama-sama merupakan ksatria top sepuluh di Square Commandery. Lebih jelasnya, Komandan Pangeran Square adalah termasuk ke dalam rangking ketiga.     
0

Square Commandery adalah sebuah commandery level medium – yang mana mempunyai kekuatan sepuluh kali lipat dibandingkan dengan Yunwu Commandery. Jadi, para ksatria top sepuluh Square Commandery adalah mereka yang mendapatkan penghormatan sebagai legenda di Yunwu Commandery.     

Sekarang, dua ksatria top sepuluh sedang berada di sini. Terlebih lagi, ada enam master dari Alam Surga dan beberapa ksatria dari Alam Bumi Pasar Gelap – yang juga sedang bergegas datang kemari.     

Zhang Ruochen hanyalah seorang ksatria muda yang belum genap berusia 20 tahun. Apa yang bisa dia lakukan ketika menghadapi begitu banyak master seperti ini?     

Zhang Ruochen melirik ke arah Wang Jinyi.     

Tatapan matanya tampak seperti dua jarum dingin yang menusuk pupil mata Wang Jinyi, dan membuat Wang Jinyi bergidik. Kedua matanya menjadi kosong dan ia hampir terjatuh dari binatang buas.     

Wang Jinyi segera mengalirkan Tenaga Chi-nya untuk menghalau kekuatan tatapan mata Zhang Ruochen. Kemudian, ia berteriak, "Zhang Ruochen, aku tidak percaya bahwa kau begitu tangguh!"     

Setelah mengatakan itu, maka Wang Jinyi berdiri di punggung binatang buas. Sambil membawa tombak panjang, ia melompat dan menghunuskannya.     

"Black Whirl!"     

Teknik tombak ini benar-benar sangat tangguh. Sebagaimana tombak itu telah terhunus, maka Energi Chi yang berada di langit dan bumi pun terpengaruh, dan menciptakan sebuah pusaran raksasa.     

Dengan menghunuskan tombaknya, maka tidak terhitung jumlah pedang angin yang terlepas dari pusaran tersebut, dan menciptakan suara lesatan angin yang berisik.     

Wang Jinyi adalah seorang ksatria yang sangat bertalenta. Ia pernah mengalahkan seorang lawan dengan selisih dua tingkat pengolahan. Pertarungan itu yang membuat Komandan Pangeran Square menyadarinya dan merekrutnya menjadi murid favorit.     

Tenaga Chi-nya mengandung kekuatan alami angin.     

Oleh karena itulah, kapanpun ia menggunakan Tenaga Chi, maka pedang-pedang angin pasti terbentuk.     

CRACK! CRACK!     

Beberapa pedang angin itu menebas ke jalan-jalan dan menghancurkan papan-papan jalan berukuran setengah meter, dan meninggalkan lubang sepanjang dua meter, sementara pedang-pedang angin yang lainnya terlempar ke arah toko-toko di sekitarnya, lalu memotong dinding dan pilar-pilar.     

Teknik tombak yang mengerikan ini berhasil menghancurkan seluruh jalanan. Terdapat begitu banyak ksatria yang menonton menjadi terluka karena pedang-pedang angin, dan beberapa dari mereka bahkan kehilangan nyawanya.     

"Sungguh mengerikan! Itu adalah kekuatan dari seorang legenda Seni Bela Diri! Mundur, semuanya! Kita sedang mempertaruhkan nyawa bila tetap berada di sini!"     

Seorang Elder dari Alam Bumi mengerang, dan ia adalah seorang ksatria melarikan diri lebih dulu.     

Sementara itu, tidak banyak legenda Seni Bela Diri di seluruh Yunwu Commandery. setiap mereka adalah seorang ahli bela diri yang tangguh.     

Ketika menyadari bahwa pria dengan tombak panjang itu adalah seorang legenda Seni Bela Diri dari Alam Surga, maka semua orang menjadi terkejut. Kemudian, mereka segera melarikan diri.     

"Seorang legenda Seni Bela Diri datang secara pribadi untuk bertarung melawan Pangeran Kesembilan! Pangeran Kesembilan benar-benar mendapatkan kehormatan!"     

"Apa yang terjadi dengan Zhang Tiangui, sehingga dia bisa mengundang begitu banyak master? Sepertinya Pangeran Kesembilan tidak akan mendapatkan kesempatan untuk melarikan diri!"     

...     

Para ksatria yang menonton telah berdiri di kejauhan.     

Hanya ada sedikit ksatria yang lebih percaya diri masih berdiri di dekat mereka. Para ksatria itu ingin melihat apakah Pangeran Kesembilan bisa melarikan diri dari serangan seorang legenda Seni Bela Diri.     

SWOOSH!     

Semua orang merasa pusing. Sehingga, ereka hanya bisa melihat pancaran cahaya pedang.     

Cahaya pedang itu terlampau menyilaukan sehingga mereka sampai menjadi buta untuk beberapa saat. Setelah mereka membuka matanya, mereka melihat Pangeran Kesembilan masih berdiri di sana, sementara legenda Seni Bela Diri itu telah menjadi sebuah tubuh tanpa kepala, dan sedang tergeletak di tanah.     

BAM!     

Sebuah kepala yang penuh oleh darah mulai terjatuh layaknya sebuah bola. Kepala itu memantul di tanah, setelah menggelinding di pergelangan tangan Wang Jinyi.     

Ketika menyaksikan itu, maka semua orang pun menahan nafas masing-masing.     

Seorang legenda Seni Bela Diri dari Alam Surga mati dengan cara yang seperti ini?     

Siapa yang membunuhnya?     

Namun, tidak ada seorangpun yang percaya bahwa Wang Jinyi baru saja terbunuh oleh Zhang Ruochen. Sebab, mereka mengira mungkin ada beberapa master yang sedang bersembunyi di balik kegelapan.     

Hanya sedikit ksatria dengan tingkat pengolahan yang lebih tinggi samar-samar menyaksikan serangan Zhang Ruochen baru-baru ini, dan mereka menjadi sangat terkejut.     

Karena Zhang Ruochen begitu cepat layaknya angin dan petir, maka Wang Jinyi kehilangan kepalanya, bahkan sebelum ia sempat menghalaunya.     

Para ksatria yang berasal dari Square Commandery juga menjadi terkejut. Wang Jinyi adalah seorang master yang relatif cukup tangguh, namun ia bahkan tidak sanggup menghalau satu serangan Zhang Ruochen.     

"Humph!"     

Jin Chuan mendengus. Dari belakang punggung Ice Plain Wolf, maka ia keluar di belakang punggung Komandan Pangeran Square. Kemudian, ia menatap Zhang Ruochen dari ketinggian dan berkata, "Aku akan menjadi lawanmu."     

Jin Chuan merentangkan sepuluh jarinya dan ia tiba-tiba melengkungkannya menjadi cakar.     

PHHT!     

Sepuluh jarinya tampak diselimuti oleh Tenaga Chi. Sepertinya ada gumpalan-gumpalan elektrik yang mengalir dari dalam kulitnya. Tangannya yang tua tampak seperti cakar harimau petir.     

Gumpalan-gumpalan petir itu juga tampak di sekitarnya, dan terlihat seperti ular-ular berwarna ungu yang sedang merangkak menuju ke Zhang Ruochen.     

Jin Chuan adalah seorang master rangking sepuluh di Square Commandery, dan tingkat pengolahan bela dirinya adalah lebih tinggi dibandingkan dengan Wang Jinyi.     

Sebelum ia menyerang, ia telah menciptakan sebuah momentum yang mengerikan.     

SWOOSH!     

Zhang Ruochen bergerak terlebih dahulu. Lalu, ia melesat maju dan berubah menjadi sebuah rantai bayangan. Hanya dalam satu detik, maka ia telah berada di depan Jin Chuan.     

"Sungguh cepat!"     

Ekspresi wajah Jin Chuan berubah warna. Kemudian, ia menyilangkan tangannya dan menggunakan teknik bela diri terkuat, yakni Ghostly Claw.     

Tangannya tampak seperti cakar besi, yang menyerang Pedang Kuno Abyss dengan garis-garis petir.     

Ghostly Claw adalah sebuah teknik bela diri kelas menengah dari Tingkatan Ruh. Ketika teknik itu berhasil dikuasai, maka tangan seorang ksatria berubah menjadi lebih keras daripada besi.     

Zhang Ruochen menebas petir-petir yang berada di cakar Jin Chuan dan mengakhiri teknik bela diri yang dilepaskan oleh Jin Chuan.     

CRACK!     

Tatapan mata Zhang Ruochen tampak dingin. Kemudian, ia tiba-tiba menurunkan pedang tempurnya dan menghancurkan Celestial Bodyshield milik Jin Chuan.     

Tepi pedang itu menebas dari atas kepala Jin Chuan, pedang itu melewati dadanya dan mengarah ke tanah dengan suara yang kencang.     

Sebuah lubang dengan diameter mencapai lima meter tampak di atas tanah.     

CRACK! CRACK!     

Batu tulis yang berada di sekitar lubang telah hancur dan melengkung, hingga menciptakan debu Tenaga Chi.     

"Ini adalah... kekuatan satu serangan.... dari Pangeran Kesembilan?"     

Para ksatria yang berada di sekitar menjadi terkejut dan ketakutan.     

Bahkan beberapa tunggangan milik Komandan Pangeran Square dan para ksatria lain yang berasal dari Square Commandery mulai gelisah. Mereka meringkik dan mencoba mundur.     

PHHT!     

Jin Chuan, yang pada mulanya sedang berada di punggung binatang buas, terbelah menjadi dua ketika sebuah garis darah mulai tampak di tengah-tengah tubuhnya. Ia terjatuh ke dalam lubang tersebut dan organ-organnya berserakan dimana-mana.     

Bahkan seorang top master dari Square Commandery tidak sanggup bertahan dari satu serangan Zhang Ruochen, dan mati dengan cara yang menyedihkan seperti demikian.     

"Bagaimana mungkin Zhang Ruochen bisa... begitu tangguh?"     

Ekspresi wajah Komandan Pangeran Yunwu berubah warna. Ia menggertakkan giginya karena marah dan kedua tangannya mulai gemetar.     

Kekuatan yang ditampilkan oleh Zhang Ruochen adalah berada jauh di luar ekspektasi Komandan Pangeran Square. Ia sama sekali tidak punya kepercayaan diri untuk bisa menghalau serangan lelaki muda itu.     

Kebencian di dalam hatinya terhadap Zhang Ruochen semakin meningkat. Sehingga, terdapat garis-garis darah di matanya, dan berubah menjadi pekat.     

"Kalian semua harus mati!"     

Zhang Ruochen mengerang. Kemudian, ia mulai mengalirkan semua Tenaga Chi-nya ke dalam Pedang Kuno Abyss dan mengaktifkan seluruh inskripsi di dalamnya.     

Zhang Ruochen pun mulai menebas.     

Tidak terhitung jumlah Semburan Pedang yang terlepas, dan menciptakan bayangan-bayangan pedang yang menerjang layaknya badai.     

BANG! BANG!     

Ada suara mendesing yang bisa didengar diantara serangan pedang Chi tersebut.     

Ketika segala sesuatunya menjadi hening kembali, maka hanya Komandan Pangeran Square yang berdiri hidup-hidup di atas tanah. Para ksatria dari Square Commandery telah menjadi mayat di genangan darah masing-masing. Setidaknya, ada sepuluh luka di setiap tubuh mereka.     

Beberapa dari mereka bahkan hancur oleh karena Pedang Chi dan hanya menyisakan sosok-sosok mayat yang tidak lagi bisa dikenali.     

Komandan Pangeran Square terlihat sangat hancur. Sehingga, wajah, pundak, dan kakinya telah terluka oleh karena Pedang Chi. Sementara itu, pakaiannya rusak terkena serangan dan ia tampak diselimuti oleh darah. Kali ini, ia sedang menampakkan ekspresi tidak percaya di wajahnya.     

Sebab, ia telah mencapai Tingkatan Akhir dari Alam Surga, dan ia mempunyai kekuatan untuk bertarung melawan para ksatria dengan tingkatan alam yang lebih tinggi. Dalam kata lain, ia sedang berada di tingkatan Puncak dari Alam Surga. Bagaimana mungkin ia bisa dilukai oleh seorang junior yang masih berada di Tingkatan Awal dari Alam Surga?     

Normalnya, seorang ksatria yang bisa mencapai Tingkatan Akhir dari Alam Surga setidaknya menjadi seorang Petarung Jenius Satu-alam. Ada begitu banyak dari mereka yang menjadi Petarung Jenius Dua-alam atau bahkan Petarung Jenius Tiga-alam.     

Komandan Pangeran Square adalah seorang Petarung Jenius Dua setengah alam ketika ia masih berusia muda.     

Sebelum Komandan Pangeran Square bisa menenangkan dirinya sendiri, maka Zhang Ruochen telah muncul di sebelahnya sesaat setelah menggunakan teknik bergerak. Kemudian, ia mulai kembali menebaskan pedangnya.     

Setelah mengetahui betapa tangguhnya Zhang Ruochen, maka Komandan Pangeran Square menjadi sedikit takut. Ia tidak berani kembali bertarung dengan Zhang Ruochen. Jadi, ia menggunakan teknik bergerak dan berlari menuju ke istana.     

"Masih coba untuk kabur? Hari ini kau akan menjadi mayat!"     

Zhang Ruochen melangkah di atas batu tulis dan menghancurkannya. Kemudian, ia membungkuk pelan dan melesat layaknya sebuah anak panah. Hanya dalam satu detik, maka ia telah berhasil menyusul Komandan Pangeran Square.     

"Naga di Langit!"     

Sebuah bayangan ilusi naga terbang mulai terbentuk di udara setelah Zhang Ruochen melepaskan pukulannya. Naga itu mengerang dan terbang mengarah ke Komandan Pangeran Square.     

Sementara itu, Komandan Pangeran Square pun juga bisa merasakan kekuatan tinju yang berada di belakang punggungnya. Kemudian, ia membalikkan badan dan mengirimkan sebuah pukulan.     

"Surprise Cloud Palm!"     

Dua gumpalan Tenaga Chi yang berasal dari dua serangan pukulan itu terhubung bersama, dan menciptakan sebuah bola cahaya berwarna putih.     

Bayangan ilusi dari naga terbang menghantam cahaya putih dan berhasil menghancurkannya, dan menjadikannya titik-titik cahaya putih.     

POW!     

Komandan Pangeran Square terlempar sejauh 33 meter karena daya ledak yang dilepaskan oleh pukulan Zhang Ruochen.     

Tingkat pengolahan bela diri milik Komandan Pangeran Square adalah cukup tinggi, sehingga ia mampu menyeimbangkan dirinya pada saat mendarat di atas tanah. Ia mendarat dengan menggunakan tumitnya, lalu memutar tubuhnya dan terus berlari menuju ke istana.     

"Zhang Ruochen terlampau tangguh. Aku bukan tandingannya."     

Lengan milik Komandan Pangeran Square seakan mati rasa oleh rasa sakit. Ia mengerti bahwa dirinya tidak sanggup menghalau serangan Zhang Ruochen, sehingga ia memutuskan untuk kembali ke istana dan mengaktifkan Formasi Bertahan Istana.     

Zhang Tiangui dan Ratu sedang berdiri di dinding kota, sehingga mereka dengan jelas menyaksikan apa yang terjadi baru-baru ini.     

Wajah sang Ratu berubah pucat karena ketakutan. Ia tampak gemetaran dan keringat dingin mulai menetes dari keningnya.     

Zhang Tiangui menahan nafas dan berkata, "Aktifkan Formasi Bertahan Istana! Sekarang! Kita tidak bisa membiarkan Zhang Ruochen masuk!"     

"Tapi... Komandan Pangeran Square masih berada di luar sana..." kata seorang master dari Pasar Gelap.     

Zhang Tiangui membalas dingin, "Jangan pedulikan dia. Jika kita membiarkan Zhang Ruochen masuk karenanya, maka kita semua akan mati."     

Ketika menyaksikan Zhang Ruochen semakin lama semakin mendekat, maka Zhang Tiangui juga merasa sedikit takut. Lalu, ia berteriak marah, "Dasar kau pelayan bodoh! Aku bilang aktifkan Formasi Bertahan Istana! Apa kau tuli? Cepat lakukan!"     

Master itu bisa merasakan kemarahan Zhang Tiangui, dan ia segera pergi dan menyampaikan perintah tersebut kepada orang-orang yang sedang bertuas, lalu mintah mereka untuk mengaktifkan Formasi Bertahan Istana.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.