Kaisar Dewa

Reaksi Void Sword



Reaksi Void Sword

0Setelah berhasil membunuh Avatar Qi Hong, maka Zhang Ruochen cepat-cepat masuk ke dalam peninggalan Abad Pertengahan yang terdapat di belakangnya. Sekarang ini, ia tidak punya pilihan lain, selain hanya melarikan diri dari Qi Hong, yang sedang memburunya.     1

Jika ia masuk ke dalam sana, mungkin ia bisa bertahan hidup dari segala jenis bahaya yang terdapat di dalamnya.     

Akan tetapi, kalau ia harus bertarung melawan Qi Hong, maka ia pasti akan mati.     

Ketika ia masuk lebih jauh ke dalam peninggalan Abad Pertengahan, saat itu Zhang Ruochen menemukan sebuah tempat yang cukup aneh. Sebab, di dalam sana tidak ada fluktuasi Energi Chi, namun terdapat kekuatan transparan yang melingkupinya. Alhasil, baik sensitivitas pendengaran dan penglihatannya, akhirnya sama-sama menurun drastis. Selain itu, tubuhnya juga berangsur-angsur menjadi lemah.     

Di sisi lain, Blackie sendiri sedang merasa gugup, sebagaimana ia mulai mengangkat telinga dan ekornya.     

"Ada apa?"     

Tiba-tiba, Zhang Ruochen memperlambat gerakannya, lalu mengeluarkan Void Sword dari dalam Cincin Ruang, dan menggenggamnya di tangan.     

"Clang!"     

Tanpa pernah dibayangkan sebelumnya, tiba-tiba Void Sword itu mulai sedikit bergetar, dimana cahaya tampak bermunculan pada permukaan bilahnya.     

Zhang Ruochen bisa merasakan sesuatu yang sedang terbangun di dalam Void Sword. Sebab, setiap kali cahaya itu memancar, maka itu terasa seperti jantung yang berdetak.     

"Apakah jiwa pedang di dalam Void Sword ini akan terbangun?"     

Zhang Ruochen merasa tercengang. "Kenapa baru sekarang dia menunjukkan tanda-tanda hidup?"     

Void Sword itu bukan hanya pedang andalan milik Permaisuri Seribu Tulang, melainkan juga sebuah Pedang Suci Supreme. Jadi, kalau sampai jiwa pedang di dalamnya benar-benar terbangunkan atau siuman, maka kekuatan pedang tersebut juga akan kembali seperti sedia kala.     

"Betapa kuatnya Pedang Suci Supreme ini!"     

Ketika melihat hal tersebut, maka seketika itu pula Blackie merasa jauh lebih bersemangat daripada Zhang Ruochen, hingga semua rambutnya pun langsung terangkat naik. "Ini aneh! Sebab, Di tempat lain, Void Sword tidak pernah punya reaksi yang seperti ini. Jadi, kenapa pedang ini sampai memancarkan cahaya di dalam peninggalan Abad Pertengahan? Apakah masternya berada di tempat ini?"     

"Masternya Void Sword? Maksudmu sang Permaisuri Seribu Tulang?"     

Zhang Ruochen menggelengkan kepalanya. "Bahkan seorang Great Saint hanya mampu bertahan hidup sampai 3.000 tahun. Permaisuri Seribu Tulang hanyalah salah seorang superior dari Abad Pertengahan. Meskipun beliau memiliki tingkat pengolahan yang sangat dalam, namun tidak mungkin beliau masih hidup sampai dengan hari ini."     

Di Daratan Kunlun, jika seseorang berhasil mencapai Alam Great Saint, maka ia akan mendapatkan gelar sebagai kaisar atau permaisuri.     

800 tahun silam, Sembilan Kekaisaran dan Tiga Permaisuri, adalah mereka yang sudah berhasil mencapai Alam Great Saint.     

Setelah Permaisuri Chi Yao naik takhta, jika ada sosok bertalenta yang mampu mencapai Alam Great Saint, namun ia tidak akan pernah lagi bisa mendapatkan gelar sebagai kaisar ataupun permaisuri. Di seluruh Daratan Kunlun, di sana hanya ada satu Permaisuri.     

Akan tetapi, Blackie benar-benar merasa bersemangat, hingga ia lupa bahwa masih ada seseorang yang sedang mengejar mereka. "Great Saint memang tidak bisa hidup sampai sekarang, namun Permaisuri Seribu Tulang bisa melakukannya, karena saat itu beliau pernah membunuh dewa. Lalu, Permaisuri Chi Yao – sosok nomor satu di Daratan Kunlun – bisakah dia membunuh dewa?"     

"Seandainya Permaisuri Seribu Tulang masih hidup, lalu bagaimana mungkin beliau sampai kehilangan pedangnya?" Zhang Ruochen menggelengkan kepalanya dan berjalan ke depan dengan lebih waspada.     

Ketika mendengar itu, maka Blackie hanya menghela nafas dan tidak bisa berkata apa-apa.     

Zhang Ruochen berkata, "Setengah Biksu Yuanlong berkata bahwa beliau menemukan Void Sword di dalam sebuah peninggalan Abad Pertengahan. Mungkin, peninggalan yang dimaksudkan itu berada di tempat ini."     

Kedua mata Blackie langsung menjadi bercahaya, sebagaimana ia mulai mengamati sekitar. "Kalau sampai Void Sword itu ditemukan di sini, maka Permaisuri Seribu Tulang pasti juga berada di sini. Mungkin... beliau belum keluar dari sini."     

Blackie berubah menjadi sebuah bayangan hitam dan cepat-cepat melesat ke arah depan.     

"Mengapa kucing ini selalu bersemangat ketika dia mendengar nama 'Permaisuri Seribu Tulang'?"     

Zhang Ruochen melihat bahwa sikap Blackie terkait hal tersebut selalu menjadi tidak lazim.     

Sebagaimana misal, kucing itu sangat dekat dengan Han Xue – gadis yang juga memiliki kualitas fisik seribu tulang yang sama – hingga kucing itu selalu mematuhi perintah gadis tersebut. Selain itu, ia sendiri yang sampai mengantar gadis tersebut pergi menuju ke upacara pengorbanan dan membantunya untuk mendapatkan Kitab Dewa Kematian, yang mana itu merupakan keterampilan olah raga milik Permaisuri Seribu Tulang.     

"Blackie pernah disegel oleh Biksu Suci Xumi pada masa 100.00 tahun silam. Mungkin, dia hidup di era yang sama dengan Permaisuri Seribu Tulang. Atau bisa jadi, dia punya hubungan khusus dengan Permaisuri Seribu Tulang." Zhang Ruochen mengelus pipinya sendiri, dan terlihat sedang memikirkan sesuatu dalam-dalam.     

"Swoosh!"     

Tiba-tiba, terdengar suara angin yang tajam datang dari arah belakang.     

Zhang Ruochen berpikir bahwa Qi Hong sudah berhasil mengejar mereka, hingga ia cepat-cepat melangkah maju tanpa perlu berpikir panjang.     

Namun, setelah hanya bergerak sejauh 300 meter, maka ia pun langsung memperlambat gerakannya. Kemudian, saat ia membalikkan badannya, maka seketika itu pula ia tidak menemukan apa-apa. "Apa itu bukan Qi Hong?"     

"Jika itu Qi Hong, maka dia pasti sudah menyerangku.     

"Tapi sekarang, karena dia bukan Qi Hong, maka kemungkinan besar itu adalah makhluk lain di dalam peninggalan Abad Pertengahan ini."     

Karena merasakan sesuatu yang dingin di tengkuknya, maka Zhang Ruochen mulai menghirup nafas dalam-dalam, dan langsung melepaskan Kekuatan Batin-nya. Kemudian, ia mengejar Blackie dan menangkap ekornya. Setelah itu, ia bergumam, "Jangan lari-larian. Sebab, aku baru saja merasakan kehadiran makhluk yang masih tidak diketahui jenisnya di dalam sini. Jika kita sampai bertemu dengannya, maka itu akan berbahaya."     

Blackie juga menyadari hal tersebut dan bertanya, "Jadi, apa yang harus kita lakukan?"     

Zhang Ruochen perlahan-lahan mulai mengamati sekitar dan melihat sebuah hutan baru yang berada di arah depan. Kemudian, ia menyipitkan matanya, dan berkata, "Sebaiknya kita bersembunyi di balik hutan batu tersebut."     

Di kejauhan, di sana memang terdapat hutan batu yang cukup luas.     

Ketika ia mendekat, maka Zhang Ruochen melihat bahwa itu lebih mirip seperti sebuah makam daripada sebuah hutan batu. Di sana, ada makam-makam raksasa yang dibangun di atasnya.     

Makam-makam itu memiliki tinggi 30 meter. Semenjak makam-makam itu sudah berada di sana untuk waktu yang lama, maka makam-makam tersebut sudah keropos, hingga tulisan-tulisan karakter pada nisannya sulit dikenali.     

Ada sebuah makam yang ternodai oleh darah, sementara terdapat tiga tulang-belulang manusia di dalamnya. Tulang-belulang itu tampak seperti kristal, dan memancarkan cahaya berwarna bening. Tulang-tulang itu tampak seperti disepuh dengan batu permata.     

Yang jelas, ketika orang-orang ini masih hidup, maka mereka sudah berhasil menguasai Glazed Treasured Body. Mereka sudah berada di Perubahan Kesembilan dari Alam Fish-dragon, atau bahkan mencapai Alam Setengah-Biksu.     

"Bagaimana mungkin mereka bisa mati di tempat ini?"     

Zhang Ruochen memeriksa tiga tulang tersebut, namun ia sama sekali tidak menemukan luka-luka.     

Blackie menjilat bibirnya dan berkata, "Tempat ini sangat suram. Mungkin ini adalah tanah kematian. Sebaiknya kita pergi dari sini secepatnya."     

"Semakin berbahaya tempat tersebut, maka semakin takut pula Qi Hong datang kemari." Zhang Ruochen menatap ke arah hutan makam tersebut, sebagaimana ia berkata, "Kau cukup pandai dalam membuat formasi taktis. Mengapa kau tidak memasang beberapa formasi taktis di sekitar sini?"     

"Kau benar! Sebelum Qi Hong menangkap kita, maka aku perlu memasang beberapa formasi taktis. Setelah itu, aku bisa melawannya dengan menggunakan formasi taktis tersebut," kata Blackie sambil tersenyum.     

Zhang Ruochen mengeluarkan tiga buah Batu Suci dan banyak Kristal Suci yang lain. Setelah itu, ia memasukkannya ke dalam Cincin Ruang, dan memberikan cincin itu kepada Blackie.     

Blackie mengambil Cincin Ruang tersebut, lalu menggosok tangannya, dan bergegas masuk ke dalam hutan makam. Setelah masuk sekitar 600 meter ke dalamnya, ia pun berhenti dan bersiap-siap untuk memasang sebuah formasi taktis level enam untuk menghadapi seorang Setengah-Biksu.     

Sementara itu, Zhang Ruochen sendiri sedang mengamati Void Sword tersebut.     

Ketika sampai di dalam makam, maka Void Sword semakin bergetar hebat.     

"Pedang ini sepertinya sedang merasakan sesuatu, hingga sampai bereaksi seperti ini. Apakah sang Permaisuri Seribu Tulang... dimakamkan di tempat ini?"     

Zhang Ruochen mengernyitkan dahinya dan mulai mengamati sekitar makam tersebut. Lelaki itu sama sekali tidak menyangka jika sosok penguasa besar dimakamkan di sini.     

Jika sampai berita mengenai makam Permaisuri Seribu Tulang sampai tersebar luas, maka hal itu pasti akan menciptakan kegaduhan tersendiri.     

Tiba-tiba, ia bisa merasakan bahaya yang mendekat, dan segera menoleh ke belakang.     

Dua nisan – dengan berat mencapai ratusan kilogram – tiba-tiba sedang terbang dari tanah dan mulai menerjang cepat ke arahnya.     

"Bang!"     

Lelaki itu menggunakan Void Sword untuk menusuk ke arah depan. Di waktu yang bersamaan, pedang Chi yang terlepas dari pedangnya berhasil menghancurkan dua nisan tersebut.     

Qi Hong berjalan langkah demi langkah, sambil mendengus dan berkata, "Reaksimu sangat cepat, namun itu sia-sia belaka. Meskipun kau berhasil melarikan diri ke dalam sebuah peninggalan Abad Pertengahan, namun kau tidak akan bisa melakukan apa-apa, kecuali mati.     

"Sekarang, kau hanya perlu menjawab pertanyaanku, dan kupastikan bahwa kau akan mati dengan cepat."     

Zhang Ruochen mengenggam Void Sword itu dan melangkah mundur. Setelah itu, ia berkata sambil tersenyum, "Apa kau tidak paham bagaimana cara menggunakan Soul-searching Occult? Mengapa sampai harus repot-repot bicara terlalu banyak? Bukankah jauh lebih mudah untuk menangkapku dan langsung mencari tahu sendiri dari memori yang tersimpan di dalam kepalaku?"     

Qi Hong hanya membalasnya dengan tertawa kelam.     

"Kurasa kau sama sekali tidak paham mengenai Soul-searching Occult," Zhang Ruochen berkata santai.     

"Karena kau sudah memprovokasiku, akan kukabulkan permintaanmu."     

Dengan tatapan jahat di matanya, Qi Hong mulai menekuk jarinya hingga berubah menjadi cakar. Setelah itu, ia mengarahkannya ke depan dan mengubahnya menjadi cakar iblis – yang ukurannya mencapai 10 meter – dimana ia bermaksud untuk menangkap Zhang Ruochen.     

Ketika ia sedang menciptakan pedang Chi dan bersiap untuk bertarung sengit, namun saat itu terdapat tulisan karakter "Tao" yang sudah lebih dulu terbang dari kejauhan.     

Tulisan karakter "Tao" itu berukuran besar seperti tugu, dan mengandung Chi Suci yang kuat. Di bawah pengaruhnya, maka cakar iblis yang diperagakan oleh Qi Hong tiba-tiba berubah menjadi asap.     

Karakter "Tao" itu berputar-putar di udara dan melepaskan Aura Suci-nya ke arah Qi Hong.     

"Ini adalah..."     

Ketika melihat tulisan karakter tersebut, maka seketika itu pula Qi Hong mengubah ekspresi wajahnya dan cepat-cepat melepaskan Cloud-tearing Palm Strike, sebuah teknik bela diri dari Tingkatan Hantu.     

Saat itu, ia mengumpulkan segenap Chi Suci di dalam tubuhnya dan langsung menyerang dengan menggunakan tangannya. Pada tangannya yang menjadi titik pusat, di sana terdapat kekuatan gelombang pukulan. Akibatnya, puluhan nisan yang berada di sekitarnya pun mulai beterbangan.     

Karakter "Tao" itu sangat kuat – hingga serangan pukulannya langsung hancur dalam kurun waktu sekejap, sebelum akhirnya karakter Tao itu menekan tubuh Qi Hong.     

"Pfft!"     

Qi Hong memuntahkan darah dari mulutnya dan langsung berlutut – dengan satu kaki – di tanah.     

"Sungguh teknik bela diri yang sangat tangguh! Hanya dengan satu karakter, namun seorang Setengah-Biksu sampai terluka parah!"     

Zhang Ruochen terkejut dan menatap ke arah kejauhan. Di sana, terdapat cahaya putih yang menembus awan hitam di dalam peninggalan Abad Pertengahan tersebut. Cahaya putih itu terbang dari kejauhan dan mendarat di atas sebuah makam, yang mana akhirnya membentuk sebuah figur yang lembut dan elegan.     

Hampir setiap inci di kulit Lady Saint memancarkan cahaya suci berwarna putih. Wanita itu sedang mengenakan jubah berwarna putih, dan berpakaian seperti seorang pria.     

Meski demikian, hal itu masih belum mampu menutupi kecantikannya yang luar biasa. Bahkan, setiap lekukan di tubuhnya benar-benar tercetak sempurna. Wanita itu memiliki pinggul yang lurus dan ramping, beserta kedua kaki yang jenjang.     

"Swoosh!"     

Ketika wanita itu membuka kipas lipatnya, maka tulisan karakter "Tao" kembali terbang. Setelahnya, tulisan karakter itu menjadi berwarna hitam – seperti kepala lalat – yang mengitari kipas lipat tersebut.     

Di tempat lain, Qi Hong berusaha bangkit berdiri dan menutupi dadanya yang berdarah. Saat itu, ia berpura-pura kebingungan dan berkata, "Yang Mulia, Lin Yue adalah orang yang mencurigakan. Dia adalah seorang mata-mata yang dikirimkan oleh kelompok lain di dalam Sekte Yin Yang. Saya harus membunuhnya untuk kepentingan Sekte. Mengapa Anda menahan saya?"     

Lady Saint menjilat bibirnya sendiri dan mengedipkan bulu matanya pelan. "Setengah-Biksu Qi Hong, aku mengikutimu ke tempat ini dari Altar langit dan bumi di Gunung Dewa Kuno dengan cara mengikuti auramu. Jangan berkata kepadaku bahwa kau tidak menyelinap masuk ke dalam Altar langit dan bumi tersebut."     

Qi Hong terlihat murung karena ia sama sekali tidak menyangka jikalau Kekuatan Batin Lady Saint benar-benar tinggi. Sebab, pada saat ia meninggalkan Gunung Dewa Kuno, saat itu ia sudah berusaha sebaik mungkin untuk menghilangkan auranya. Akan tetapi, wanita itu masih berhasil menemukannya.     

"Apa yang harus aku lakukan sekarang?"     

Lady Saint adalah seorang Biksu Kekuatan Batin. Meskipun kekuatan lelaki tersebut meningkat 10 kali lipat, namun ia sama sekali tidak akan pernah berhasil menangkal satu serangan jarinya. "Apa aku sama sekali tidak bisa melakukan apa-apa selain menunggu kematianku sendiri?"     

Pastinya, Qi Hong tidak akan menyerah begitu saja. Tiba-tiba, ia kembali terpikirkan tentang Chi Kematian yang sudah dikeluarkan dari tubuhnya. Setelah itu, sebuah ide melintas di dalam benaknya. Kemudian, sekali lagi ia menatap ke arah Lady Saint, sebelum akhirnya pria tersebut tertawa keji.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.