Kaisar Dewa

Mencungkil Hati Iblis



Mencungkil Hati Iblis

0Di bawah kendali Zhang Ruochen, maka hampir 1.000 pedang es itu berubah menjadi kolom-kolom cahaya, dan meninggalkan jejak-jejak pedang, sebagaimana pedang-pedang tersebut mulai melesat ke arah Di Yi.     
0

Di Yi menelan sebuah Pil hijau dan mulai mengisi kembali Tenaga Chi-nya.     

Di waktu yang sama, ia berhenti menggunakan teknik pedang dari Tingkatan Hantu. Sehingga, ia hanya bergantung pada kekuatan Perangai Biksu. Di Yi perlahan-lahan menghancurkan pedang es tersebut dengan menggunakan cakarnya, sambil tetap berlari ke arah Zhang Ruochen.     

Ia telah memutuskan bahwa dirinya ingin menyelesaikan pertarungan ini dengan cepat, sebab ia tidak lagi ingin memberi kesempatan pada Zhang Ruochen untuk menguras Tenaga Chi-nya sendiri.     

SWOOSH!     

Ketika Di Yi melesat ke arah Zhang Ruochen, maka ia akhirnya mengalirkan Tenaga Chi ke dalam Cakar Blackdragon.     

Ada sepasang tinju dengan cahaya hitam, dan tampak seperti dua cakar naga hitam sedang mengarah ke perut Zhang Ruochen.     

"Di Yi, apa kau mengira bahwa aku akan kalah ketika bertarung dalam jarak dekat?"     

Zhang Ruochen menggerakkan tubuhnya ke sisi kanan guna menghindari serangan cakar Di Yi, sebelum akhirnya ia menyerang pundak kiri lawannya dengan sebuah pukulan.     

BAM!     

Innate Magic Chi tiba-tiba bergetar, sehingga Di Yi harus mundur dua langkah ke belakang. Zhang Ruochen hampir menghancurkan pertahanan Di Yi hanya dalam satu kali hentakan.     

Di Yi menjadi sangat marah, "Zhang Ruochen sungguh lebih cepat dibandingkan aku."     

Sekarang, Di Yi hampir yakin bahwa Zhang Ruochen telah mencapai Tingkatan Tertinggi dari Alam Bumi. Itu adalah berita buruk bagi dirinya.     

Berhasil mencapai Tingkatan Tertinggi berarti bahwa Zhang Ruochen telah menarik perhatian Utusan Para Dewa.     

Utusan Para Dewa sanggup membawa keunggulan yang luar biasa bagi para ksatria untuk menjembatani jarak yang terdapat diantara pemilik Perangai Biksu dan mereka yang tidak.     

SNICK!     

Sekali lagi, Zhang Ruochen bermain-main dengan kecepatannya yang tinggi. Kemudian, ia muncul di belakang Di Yi, guna menebas tengkuk lawannya dengan menggunakan pedang.     

SWOOSH!     

Pedang tulang putih yang terdapat di tengkuk Di Yi terlepas dengan sendirinya, layaknya cambuk tulang, sehingga itu menghalau Pedang Kuno Abyss.     

Kekuatan dari sebuah Senjata Suci Bela Diri kelas sepuluh tidak akan bisa disejajarkan dengan sebuah senjata Suci Bela Diri kelas sembilan. Sebab, setiap kali Pedang Kuno Abyss berbenturan dengan pedang lawannya, maka rasa sakit yang masuk melewati lengan Zhang Ruochen pun terasa tajam, sama halnya seperti dada yang terkena lemparan batu.     

Namun, ia masih bersikap gigih, dan secara konstan mengayunkan pedangnya.     

Dalam satu kali tarikan nafas, maka Zhang Ruochen telah menebaskan pedangnya sebanyak 80 kali berturut-turut, dan menciptakan suara bergemerincing.     

Di Yi baru saja mengendalikan pedang tulang putih tanpa menoleh ke arah belakang, namun ia berhasil menghalau setiap serangan Zhang Ruochen. Kemudian, ia tersenyum dan berkata, "Zhang Ruochen, kau ingin menantang Senjata Suci Bela Diri kelas sepuluh milikku dengan pedang patahmu?"     

Tiba-tiba, wajah Di Yi berubah, ia pun mendengar suara benturan yang keras dari arah punggungnya.     

"BOOM!" suara yang keras itu terdengar menggelegar.     

Akhirnya, Zhang Ruochen berhasil menghancurkan pedang tulang putih itu setelah menebaskan pedangnya sebanyak 103 kali.     

"Tidak... tidak, bagaimana mungkin kau..."     

Di Yi merasakan sesuatu yang panas di punggungnya. Kemudian, ada aliran-aliran hangat yang mengalir turun dari lehernya, hingga membuat jubahnya basah.     

Itu adalah darah.     

Serangan terakhir bukan hanya berhasil menghancurkan pedang tulang putih, melainkan juga meninggalkan luka gores sedalam satu inci di tengkuk Di Yi, sehingga serangan itu berhasil memotong otot-otot lawannya, dan menampakkan tulang lehernya.     

Meskipun pedang tulang putih itu hancur, namun Zhang Ruochen juga mendapatkan luka dari Pedang Chi.     

Pedang Kuno Abyss adalah senjata yang sangat tajam, tapi pedang itu hanyalah sebuah Senjata Suci Bela Diri kelas sembilan, sehingga pedang tersebut sedikit lebih lemah daripada pedang tulang putih. Hanya untuk menghancurkan pedang tulang putih, maka Pedang Kuno Abyss harus berulang kali menebas bagian yang sama dari pedang milik lawannya.     

Dari pertarungan terakhir, maka pedang Chi yang berasal dari pedang tulang putih telah menciptakan puluhan luka di lengan Zhang Ruochen. Sehingga, lengannya pun tidak mendapatkan asupan darah, hingga Energi Darah-nya pun hancur setengahnya.     

Pada mulanya, Zhang Ruochen ingin memotong leher Di Yi hanya dengan satu kali tebas.     

Namun, ketika Pedang Kuno Abyss mengenai tulang Di Yi, entah bagaimana, tulang lawannya seolah memancarkan cahaya warna-warni, dan menghalau pedang tersebut saat ingin menembusnya.     

Tulang-tulang Di Yi tampak berwarna-warni jikalau diamati dari dekat.     

Itu bisa membuktikan bahwa apa yang sedang dipelajari oleh Di Yi adalah "Perangai Biksu Lima Elemen."     

"Tidak ada tulang-tulang milik para ksatria biasa yang bisa disejajarkan dengan mereka yang mempunyai Perangai Biksu."     

Kekuatan tulang dari seseorang yang mempunyai Perangai Biksu adalah tidak lebih lemah daripada seorang Setengah-Biksu.     

Di Yi berhasil lolos dari kematiannya karena ia mempunyai susunan tulang yang kuat.     

Sekali lagi, Zhang Ruochen segera menyerang lawannya, setelah gagal memotong leher Di Yi. Ia pun mulai mengalirkan Tenaga Chi di dalam kakinya, dan mulai menendang punggung Di Yi dari belakang.     

POW!     

Ada kekuatan dahsyat yang sedang menerjang punggungnya, sehingga Di Yi merasakan sakit di lima organ intinya. Tidak lama setelah itu, terdengar suara bergemeretak yang berasal dari tubuhnya, dan ia pun akhirnya memuntahkan darah.     

Di Yi terlempar jauh. Rasa sakit itu membuatnya tak henti-henti memuntahkan darah. Itu membuktikan bahwa lima organ intinya telah terluka parah, atau bahkan hancur.     

Para penonton yang menyaksikan pertarungan itu dari kejauhan pun benar-benar merasa tercengang.     

Para ksatria yang sebelumnya mengira bahwa Di Yi pasti menang, akhirnya kali ini mulai merasa terkejut, dan berkata, "Bagaimana itu bisa terjadi? Mengapa Zhang Ruochen sanggup menekan Di Yi? Apa Hati Iblis dan Perangai Biksu begitu lemah?"     

"Itu bukan karena Hati Iblis dan Perangai Biksu yang lemah, tapi itu adalah karena Zhang Ruochen yang terlampau menakjubkan. Apa kau tidak menyaksikan gerakan Zhang Ruochen lebih cepat daripada Di Yi? Terlebih lagi, Zhang Ruochen telah menguasai Hati yang Terhubung dengan Pedang, sebuah alam lanjutan, yang Di Yi bahkan belum mencapainya."     

"Mungkin... Zhang Ruochen memang mendapatkan Dragon Saria." Seseorang menebak.     

Pada kalimat yang terakhir, maka semua orang pun akhirnya terdiam, dan bersama-sama mulai menganggukkan kepala.     

Sebab tanpa Dragon Sarira, maka Zhang Ruochen tidak akan sanggup mengalahkan Perangai Biksu dan Hati Iblis.     

Ini adalah alasan yang masuk akal.     

Bahkan Lei Jing dan Chen Ying pun mulai menampakkan ekspresi serius, karena mereka juga merasa bahwa Zhang Ruochen sepertinya memang mendapatkan Dragon Sarira, dan memperoleh warisan yang ditinggalkan oleh Kaisar Buddha dan Naga Emas.     

Ketika berita ini tersebar luas, maka hal itu akan mengguncang dunia, bahkan para petinggi dari Sekte Seribu Buddha dan Kekaisaran Pusat Pertama.     

Sebab, apa-apa yang diwariskan oleh Sembilan Kekaisaran adalah bukan sesuatu yang sepele.     

Lei Jing mengernyitkan dahi dan berkata, "Pertarungan hari ini, ketika sampai tersebar luas, maka masa depan Zhang Ruochen akan menjadi sulit!"     

"Tidak selamanya itu adalah hal yang buruk baginya." Kata Chen Ying.     

Lei Jing mengangguk dengan tatapan mengintimidasi, seraya berkata, "Selama aku masih hidup, maka aku akan melindunginya. Jika seseorang berani melukainya, maka dia harus mengalahkanku terlebih dahulu."     

...     

...     

"Tidak, aku punya Hati Iblis dan Perangai Biksu. Bagaimana mungkin aku bisa kalah oleh seseorang yang berasal dari desa?"     

Rasa percaya diri milik Di Yi hampir runtuh, namun ia masih belum bisa menerima hal tersebut.     

Maka dengan kekuatan ingin yang tak tergoyahkan, Di Yi mulai menegakkan tubuhnya dan bersiap-siap untuk kembali bertarung.     

Kali ini, Zhang Ruochen, yang tampak seperti Ahli Pedang dalam dongeng, sedang terbang dari atas Sembilan Surga. Sambil menggenggam pedangnya erat-erat, maka ia menghunuskan pedangnya turun untuk membentuk pedang Chi layaknya air terjun.     

Di Yi memahami posisinya sekarang seperti apa, sebab ia tidak sanggup menghalau serangan pedang tersebut.     

"Zhang Ruochen, ternyata kau adalah orang yang bisa menyudutkanku..."     

Ketika Di Yi menangkupkan kedua tangannya, maka Tanda Suci yang berada di dahinya pun menyala. Lalu, sebuah pusaran kecil mulai terbentuk, sebagaimana Tanda Suci itu adalah titik pusatnya. Pusaran itu semakin lama semakin membesar, dan Zhang Ruochen masuk ke dalamnya.     

Zhang Ruochen segera mengendalikan tubuhnya sendiri dan mulai mengamati pusat pusaran tersebut, ia mencoba untuk menemukan sesuatu, hingga samar-samar terlihat bahwa di dalam dahi Di Yi, ada sebuah segel kuno merah yang sedang melayang-layang.     

Itu... itu adalah sebuah Senjata Suci.     

Sesungguhnya, Di Yi juga mempunyai kekuatan Senjata Suci. Kali ini, Zhang Ruochen merasa sedikit terkejut, dan segera menggunakan Bayangan Naga Kerajaan Angin guna melarikan diri dari pusaran tersebut.     

Bahkan jika Senjata Suci hanya memberikan tambahan kekuatan yang besar, namun itu bukan sesuatu yang bisa dihadapi secara langsung oleh Zhang Ruochen.     

"Kau ingin kabur? Sudah terlambat! Haha!"     

Wajah Di Yi benar-benar tampak kejam dengan suara tawanya yang menggila.     

Segel kuno merah yang terdapat di dalam dahinya pun mulai keluar karena terpicu oleh Tenaga Chi, sebelum akhirnya melayang di atas kepala Zhang Ruochen.     

Ketika mendongakkan kepala, maka itu jelas terlihat bahwa segel kuno merah tersebut mempunyai tinggi lebih dari 30 meter. Seluruh segel itu memancarkan api dan perlahan-lahan berotasi di angkasa, sehingga pusaran tersebut memancarkan Aura Suci kuno.     

Segel kuno merah berukuran 30 meter, yang juga sama tingginya dengan sebuah bangunan tingkat 10, adalah tampak benar-benar besar. Sehingga, Zhang Ruochen yang berdiri di bawah segel kuno tersebut, pada akhirnya merasa sekecil semut.     

Pada saat Di Yi menggunakan Senjata Suci, maka Lei Jing dan Chen Ying melesat ke arah Zhang Ruochen hampir dalam waktu yang bersamaan, mereka telah bersiap untuk menyelamatkan lelaki itu.     

Namun, Tujuh Emissary Pembunuh beraksi dan membentuk sebuah Formasi Bertarung Tujuh-Bintang, guna memperlambat gerakan mereka.     

"Hari ini, Zhang Ruochen pasti akan terbunuh oleh Senjata Suci. Kalian tidak akan sanggup menyelamatkannya." Purple Wish Emissary berkata dingin.     

Lei Jing berteriak, "Di Yi jelas bukan tandingan Zhang Ruochen. Bahkan jika dia punya Senjata Suci, lalu apa?"     

Purple Wind Emissary berkata, "Selama Zhang Ruochen mati, maka master muda akan jadi pemenangnya."     

Tanpa basi-basi lagi, maka Lei Jing segera menggunakan Bayangan Darah Magis untuk membentuk sebuah bayangan Dewa berkepala-sapi dan menyerang Formasi Bertarung Tujuh-Bintang.     

"Zhang Ruochen, kau harus bertahan, jangan sampai mati oleh Senjata Suci."     

Formasi Bertarung Tujuh-Bintang benar-benar menghubungkan kekuatan dari Tujuh Emissary Pembunuh, dan itu sanggup memberi tekanan pada Lei Jing dan Chen Ying, sehingga mereka tidak punya kesempatan untuk menyelamatkan Zhang Ruochen.     

"Zhang Ruochen, hari ini aku akan mengajarimu tentang sebuah kebenaran. Orang yang masih hidup adalah raja, sedangkan yang menjadi bangkai adalah pecundang. Dan semuanya akan segera berakhir!"     

Di Yi tertawa kencang dan mengendalikan segel kuno raksasa itu untuk menekan Zhang Ruochen.     

Wajah Di Yi telah banjir oleh keringat, dan seluruh tubuhnya bergetar hebat karena Jalur Aliran Chi yang bekerja terlalu keras. Yang jelas, itu bukan sebuah tugas yang mudah untuk bisa mengendalikan Senjata Suci.     

Di waktu yang sama, Zhang Ruochen segera mengalirkan Tenaga Chi ke dalam Mutiara Naga, guna mengaktifkan kekuatannya.     

SWOOSH!     

Terdapat sebuah lapisan berwarna emas yang keluar dari tubuh Zhang Ruochen, sehingga cahaya tersebut mulai menyelimuti tubuhnya, itu bahkan sanggup bertahan dari serangan Senjata Suci.     

Ketika menggunakan Senjata Suci, maka Di Yi hampir kehabisan Tenaga Chi, bahkan beberapa bagian darah di dalam tubuhnya pun mulai terbakar.     

Serangan itu tidak membunuh Zhang Ruochen, dan Di Yi sama sekali tidak mempunyai kekuatan untuk kembali mengendalikan Senjata Suci.     

"Bagaimana mungkin...?" kedua mata Di Yi menjadi berat, sehingga ia tidak lagi sanggup mengendalikan segel kuno.     

Pada akhirnya, Lautan Chi milik Di Yi pun mengering.     

SNICK!     

Karena kehilangan kekuatan, maka segel kuno itu menjadi titik-titik cahaya – yang kembali terbang ke dalam dahi Di Yi.     

Bagaimana mungkin Zhang Ruochen melewatkan kesempatan emas itu?     

Lalu, jari tengah dan telunjuknya mulai membentuk keterampilan pedang, sebelum akhirnya ia menggunakan Teknik Pedang Bertahan. Kemudian, ia mengarahkan Pedang Kuno Abyss untuk menusuk jantung hati Di Yi.     

CRACK!     

Pedang Kuno Abyss menjadi bercahaya, dan berhasil menembus Celestial Bodyshield milik Di Yi. Pedang itu menembus pusar dan menghancurkan arteri-arteri lawannya. Pedang itu masuk ke dalam tubuh lawannya, dan meninggalkan lubang darah yang menganga. Ketika melakukan itu, maka Hati Iblis milik Di Yi pun tercungkil keluar.     

"Tidak..."     

Di Yi berteriak dan merentangkan tangannya, ia mencoba untuk meraih Hati Iblis tersebut.     

Sayangnya, Tenaga Chi dan Ruh Darah milik Di Yi telah terluka parah, dimana hal itu membuatnya tidak bertenaga. Sehingga, ia hanya bisa menyaksikan bahwa Hati Iblis tersebut jatuh ke dalam air layaknya sebuah bola api.     

PHHT!     

Ketika Hati Iblis masuk ke dalam air, maka permukaan air itu mendidih, sebelum akhirnya gelembung-gelembung air mulai bermunculan.     

Saat ini, perubahannya tampak benar-benar drastis. Sebelumnya, itu teramat jelas bahwa Di Yi berada di atas, karena lelaki tersebut menggunakan Senjata Suci untuk membunuh Zhang Ruochen dalam sekejap.     

Namun, dalam beberapa saat setelahnya, pemandangan yang ada di sana pun langsung berubah. Zhang Ruochen bahkan sanggup melepaskan serangan balik, ketika berada di bawah ancaman Senjata Suci. Selain itu, ia tidak hanya melukai Di Yi dengan cukup parah, tetapi juga mencungkil keluar Hati Iblis-nya.     

Bahkan Tujuh Emissary Pembunuh, yang sedang menangani Lei Jing dan Chen Ying, mereka semua menjadi tercengang. Mereka bertujuh mengamati Di Yi yang tumbang dari kejauhan. Pada akhirnya, mereka semua menjadi kebingungan.     

Master muda telah menggunakan Senjata Suci-nya, namun ia tetap gagal.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.