Kaisar Dewa

Master Sihir



Master Sihir

1Serene Blue Emissary terjatuh jauh lebih cepat daripada dua puing-puing kapal yang hancur, sebelum akhirnya ia membentur puncak gunung bebatuan. Akibatnya, gunung itu juga menjadi hancur.      1

Boom!     

Dalam sekejap, Serene Blue Emissary membawa pedang besarnya dan keluar dari lumpur.     

Ia berdiri di sana dengan rambut acak-acakan, dan tubuh yang sudah diselimuti oleh darah. Saat itu, ia menggenggam pedangnya dan berteriak ke arah langit, "Brengs*k Red Wish Emissary, keluar sekarang juga. Beraninya kau ingin membunuhku? Aku akan membuatmu merasa jauh lebih kesakitan daripada ketika kau hidup."     

Delapan belas gumpalan kabut berwarna pink mulai terbang dari kejauhan dan menyatu dengan sosoknya yang memikat.     

Wanita itu terbang ke atas reruntuhan gunung dan berdiri di sudut batu berwarna biru, sambil melirik jijik ke arahnya dan tertawa, "Kau punya talenta yang paling buruk di antara Tujuh Emissary Pembunuh. Apa kau benar-benar berpikir bila dirimu cukup tangguh? Kau sudah kehilangan kesempatanmu untuk membunuhku karena hari ini kau akan mati."     

Dengan rambutnya yang terangkat naik, maka seketika itu pula Serene Blue Emissary sedang terbakar oleh amarah, hingga semua nafsunya langsung menghilang. Satu-satunya hal yang ingin dilakukan olehnya adalah menghancurkan wanita tersebut sampai berkeping-keping.     

Meski demikian, ia masih menahan amarahnya sedemikian rupa karena ia tahu bahwa masih terdapat seorang master lain yang sedang bersembunyi di balik kegelapan, yang mana sudah berhasil melukai dirinya sampai begitu parah sebelumnya.     

Sejak kapan Red Wish Emissary merekrut sosok superior tangguh semacam itu?     

Serene Blue Emissary pun mulai menggertakkan giginya dan berkata, "Suruh temanmu itu keluar dan biarkan aku melihat seperti apa rupanya."     

Terdengar suara kencang yang berasal dari kejauhan. "Apa kau tidak tahu bila aku selalu berada di belakangmu?"     

Setelah mendengar suara Zhang Ruochen, maka Serene Blue Emissary cepat-cepat membalikkan tubuhnya dan melihat seorang pria pada jarak 333 meter jauhnya. Pria itu mengenakan jubah putih dengan topeng logam di wajahnya, yang mana sedang berdiri di atas pohon maple dengan santai.     

Seketika itu juga, perasaan Serene Blue Emissary menjadi pelik. Sebab, tanpa suara yang dilepaskan oleh Zhang Ruochen, maka ia sama sekali tidak bisa merasakan kehadirannya.     

Karena itulah, bisa dikatakan bahwa Kekuatan Batin milik pria ini pasti sudah mencapai alam yang sangat tinggi. Tampaknya, ia sudah mencapai level 44.     

Sebagai seorang pertapa di Perubahan Keenam dari Alam Fish-dragon, maka bertarung melawan seorang Master Kekuatan Batin yang sudah mencapai level 44, tak ubahnya sama seperti langkah bunuh diri.     

Lari!     

Ia harus melarikan diri.     

Serene Blue Emissary akhirnya mengeluarkan dekrit kerajaan dan berencana untuk menggunakan Kekuatan Biksu di dalamnya, supaya ia bisa melarikan diri.     

Bagaimanapun juga, masternya Serene Blue Emissary merupakan seorang Biksu dari Pasar Gelap; maka dari itu, ia pasti memiliki sebuah dekrit kerajaan. Jadi, ketika ia menyuntikkan Tenaga Chi ke dalamnya, maka Kekuatan Biksu yang terkandung di dalam dekrit itu akan menjadi aktif. Lalu, ketika sudah berada pada situasi yang berbahaya, maka ia pun bisa melarikan diri sampai ribuan mil jauhnya.     

Meski demikian, bagaimana mungkin Red Wish Emissary akan membiarkan Serene Blue Emissary untuk melarikan diri?     

"Itulah gunanya Teror Ilusi."     

Red Wish Emissary menyipitkan matanya dan mulai mengayunkan tongkat kristal suci. Setelah beberapa saat, maka terdapat cahaya berwarna merah yang berubah menjadi kain rayon, dimana kain itu akhirnya mulai menyelimuti area sampai pada radius 5 kilometer.     

Tiba-tiba, Serene Blue Emissary seperti sedang melihat pemandangan yang menakjubkan, hingga gerakan tangannya perlahan-lahan mulai melambat, sebelum akhirnya ia berhenti bergerak sepenuhnya. Saat itu, seluruh darah dan meridian-nya menjadi kaku, hingga mulai mendidih dari dalam kulitnya, dan terlihat seperti bisa meledak kapan saja.     

Kala itu, tubuhnya gemetar hebat seperti ketika seseorang sedang tercekik.     

Pada akhirnya, Serene Blue Emissary pun kehilangan kekuatannya dan langsung berlutut di atas tanah, lalu tersungkur ke arah depan. Bisa dipastikan, pria itu baru saja mati.     

Bahkan Zhang Ruochen, yang sedang berdiri pada jarak 333 meter jauhnya, juga masih terpengaruh oleh sihir tersebut, hingga sampai kehilangan kesadaran untuk beberapa saat.     

Meski demikian, sesaat setelah ia menyadari bahwa dirinya sedang berada di kondisi yang buruk, maka seketika itu pula ia mengumpulkan Kekuatan Batin dan membentuk sebuah pisau petir, lalu menyerang ke arah depan, hingga berhasil menghancurkan ilusi tersebut.     

Dalam hanya satu detik, Zhang Ruochen akhirnya kembali mendapatkan kesadarannya dan menemukan bila Serene Blue Emissary sudah terkulai lemas di tanah. Wajah pria itu terlihat putih pucat dan sudah berubah menjadi mayat.     

Di waktu yang bersamaan, ia pun bisa mencium aroma yang wangi. Red Wish Emissary sudah berada di sebelahnya. Wanita itu sedang merentangkan tangan cantiknya dan hendak membuka topeng lelaki tersebut.     

Zhang Ruochen pun cepat-cepat mencengkram tangan seputih salju itu dan berkata dengan suara pelan, "Yang Mulia, apa yang hendak Anda lakukan?"     

Red Wish Emissary pun menjadi terkejut. Bagaimanapun juga, ia sama sekali tidak pernah menyangka bila Zhang Ruochen akan terbangun dari ilusi dengan sangat cepat seperti itu.     

Di sisi lain, Zhang Ruochen juga terkejut. Sebab, Kekuatan Batin-nya masih lebih tinggi daripada wanita tersebut, dan ia sudah berdiri pada jarak 333 meter jauhnya, namun ia masih terkena pengaruh sihir, hingga sampai kehilangan kesadaran di titik tertentu.     

Pertarungan yang terjadi antara para master selalu bisa menentukan siapa yang mati dan siapa yang hidup, dan segala sesuatunya bisa ditentukan hanya dalam hitungan detik.     

"Mengapa kau begitu gugup? Aku hanya ingin melihat seperti apa rupamu," kata Red Wish Emissary dengan intonasi yang menggoda.     

Zhang Ruochen melepaskan tangan wanita itu dan berkata dingin, "Yang Mulia, jika Anda masih ingin bekerja sama dengan saya, maka sebaiknya Anda tidak perlu lagi melakukan tindakan yang bodoh seperti ini. Saya benar-benar tidak akan melepaskan topeng ini dan membiarkan Anda melihat wajah saya, kecuali saat saya merasa bila waktunya sudah tepat."     

Sementara itu, Red Wish Emissary sendiri juga tidak kesal dengan perkataan pria tersebut, hingga ia mulai menarik kembali tangannya, lalu mengelus pergelangan tangannya sendiri. Setelah itu, ia memperlihatkan tatapan getir ke arah Zhang Ruochen, dan berkata, "Baiklah! Aku akan menunggu sampai hari itu tiba!"     

Zhang Ruochen melihat ke arah mayat Serene Blue Emissary dan berkata, "Ternyata ilmu sihir memang layak menyandang gelar sebagai seni kuno yang paling mengerikan. Bahkan seorang master seperti Serene Blue Emissary bisa mati di dalam ilusi."     

Bagaimanapun juga, melatih Kekuatan Batin merupakan sesuatu yang sangat sulit, yang mana akhirnya membuat populasi Master Kekuatan Batin sangat langka.     

Meski demikian, ilmu sihir bahkan jauh lebih sulit lagi untuk dikuasai.     

Bahkan, di antara 10.000 Master Kekuatan Batin, maka hanya ada satu orang yang bisa disebut sebagai Master Sihir.     

Karena kekuatan sihir sangat luar biasa dan sulit diprediksi, maka sihir selalu menjadi salah satu seni kuno yang benar-benar mengerikan.     

Master Seni Bela Diri, termasuk para Setengah-Biksu dan Biksu bela diri, adalah mereka yang masih ketakutan saat bertemu dengan para Master Sihir, karena sebagian besar master bela diri hanya peduli terhadap kekuatan fisik. Oleh karena itulah, Kekuatan Batin mereka sama sekali tidak akan pernah mampu menandingi seorang Master Sihir.     

Setengah-Biksu terlemah mungkin bisa mengalahkan seorang Perangai Biksu yang berada di Perubahan Kesembilan dari Alam Fish-dragon.     

Namun, seorang Master Sihir dengan Kekuatan Batin Level 44, sudah mampu membunuh seorang Setengah-Biksu tanpa kesulitan yang berarti.     

Itu bukan sesuatu yang berlebihan saat membandingkan seorang Master Sihir dengan seorang pertapa Perangai Biksu.     

Sebab, nyatanya para Master Sihir memang sangat tangguh, namun mereka juga masih mempunyai kelemahan.     

Sebagaimana misal, bila seorang Master Sihir bertemu dengan seorang Master Kekuatan Batin – yang jauh lebih kuat dalam hal Kekuatan Batin – maka pengaruh dari sihir yang mereka lepaskan akan menjadi lebih lemah daripada ketika bertemu dengan seorang master bela diri atau master lain.     

Contoh lain, bila seorang Master Sihir melawan seorang pertapa dengan kekuatan ingin yang tinggi, maka pengaruh dari ilmu sihir tersebut juga pasti akan menurun drastis.     

Meski demikian, pada umumnya, para Master Sihir masih merupakan sosok yang mengerikan. Yang jelas, orang-orang selalu menghindar dan tidak ingin mengusik mereka. Bahkan sosok barbar seperti kakak saudara kedua – Zhu Hongtao – masih merasa ketakutan saat ia harus berhadapan dengan Biksu Phantom.     

Kali ini, Zhang Ruochen akhirnya menyadari bahwa dirinya sudah meremehkan Red Wish Emissary sebelumnya. Sebab, baik kekuatan dan kebijaksanaan wanita itu nyatanya sama-sama tidak sesederhana seperti yang ditampilkan.     

Sebelumnya, ia berpikir bahwa dengan usia wanita tersebut, maka cukup mudah baginya untuk melatih Kekuatan Batin sampai pada level 43. Sehingga, pencapaiannya dalam ilmu sihirnya pasti tidak terlalu tinggi.     

Di luar dugaan, wanita pemikat ini ternyata jauh lebih berbakat terhadap ilmu sihir daripada Kekuatan Batin.     

Maka dari itu, tidak heran mengapa wanita itu akhirnya menjadi sangat ambisius dan berani berkompetisi dalam memperebutkan posisi master muda dengan Di Yi. Ternyata, selama ini ia selalu menyembunyikan kekuatan yang sebenarnya.     

Bila seseorang hanya melihat dari penampilannya yang sangat menggoda, maka lelaki itu pun takut kalau mereka sama sekali tidak akan menyadari bagaimana diri mereka bisa mati.     

Zhang Ruochen berkata, "Dengan pencapaian Anda dalam ilmu sihir, seharusnya mudah bagi Anda untuk mengalahkan Serene Blue Emissary. Jadi, sepertinya Anda tidak membutuhkan bantuan saya."     

Red Wish Emissary menggelengkan kepala dan berkata, "Sebagai salah satu dari tujuh emissary, maka Serene Blue Emissary merupakan sosok tersulit untuk dikalahkan. Alasan mengapa sihirku bisa efektif adalah karena dia sudah terluka parah dan pertahanan psikisnya pun sudah benar-benar tumbang, karena dia sedang menggebu-gebu untuk memikirkan cara melarikan diri."     

"Bagaimanapun juga, Tujuh Emissary Pembunuh sudah mendapatkan latihan-latihan khusus, sehingga mereka bisa mengembangkan kekuatan ingin masing-masing sampai pada besaran tertentu. Jadi, tanpa bantuanmu, maka mustahil bagiku untuk bisa membunuhnya, meski aku sudah menguasai ilmu sihir yang seperti ini."     

Mendengar itu, entah mengapa, Zhang Ruochen masih ragu terhadap perkataannya.     

Yang jelas, ia pun mulai berpikir bahwa dirinya harus ekstra waspada dengan wanita pemikat ini, karena wanita itu benar-benar sedang menyembunyikan kekuatannya. Bagaimanapun juga, wanita itu sama sekali tidak sesederhana tampilannya.     

Red Wish Emissary berjalan mendekati mayat Serene Blue Emissary dan mengambil sebuah dekrit kerajaan berwarna emas. Setelah itu, ia mulai mengembalikannya ke balik lengan baju Serene Blue Emissary, sambil menepuk-nepuknya.     

Wanita itu berkata, "Masternya Serene Blue Emissary, dikenal sebagai Biksu Blood Hell, yang mana merupakan sosok leluhur yang sangat tangguh. Sebaiknya kita tidak mengambil harta karun yang berada di dalam tubuhnya, sehingga kita tidak meninggalkan jejak pada Biksu Blood Hell, yang mungkin saja beliau nantinya bisa menemukan kita."     

Sambil berbicara, maka wanita itu mulai menciptakan api di tangannya, dan hendak membakar Serene Blue Emissary sampai menjadi abu, sekaligus juga menghilangkan semua bukti-bukti.     

"Tunggu sebentar, saya punya ide yang lebih baik," kata Zhang Ruochen.     

Red Wish Emissary pun mulai menolehkan wajahnya yang cantik, dan langsung menatap ke arah Zhang Ruochen, sebelum akhirnya berkata dingin, "Apa maksudmu?"     

Lelaki itu berkata, "Saya punya seorang teman dari Sekte Yin Yang. Dia sedang berada di Cyan Cloud County sekarang ini. Mungkin dia bisa membantu kita menangani urusan ini."     

"Apa temanmu mau mengakui bahwa dia sudah membunuh Serene Blue Emissary?" tanya Red Wish Emissary.     

Wanita itu menjilat bibirnya sendiri dan tertawa, karena merasa tidak yakin dengan perkataan lelaki tersebut.     

"Di dunia ini, masih ada orang-orang yang rela membunuh orang lain hanya demi mendapatkan kepopuleran semata. Maka dari itu, membunuh Serene Blue Emissary pasti akan membuat seseorang yang seperti itu menjadi populer di Wilayah Timur. Yang jelas, ada begitu banyak orang yang tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini."     

Lelaki itu berkata tegas, "Berikan mayat itu kepada saya, dan biarkan saya mencobanya."     

Red Wish Emissary melihat ketegasan yang berada di tatapan mata lelaki tersebut, sebelum akhirnya ia menumbuhkan suatu rasa percaya – yang aneh – di dalam hatinya.     

Di waktu yang bersamaan, Red Wish Emissary pun langsung menghilangkan api di tangannya, lalu berpikir sejenak, sebelum akhirnya berkata sambil tersenyum, "Baiklah! Aku akan mempercayakan masalah ini kepadamu. Aku akan kembali ke Red Willow Height untuk menangani beberapa orang, dan aku akan menunggu kabar baik darimu."     

Setelah mengatakan itu, maka seketika itu pula Red Wish Emissary melesat pergi dan terbang pada ketinggian 33 meter. Di waktu yang bersamaan, tubuh seksinya mulai berubah menjadi 18 gumpalan kabut berwarna pink, sebelum akhirnya terbang ke angkasa dan menghilang sepenuhnya.     

Zhang Ruochen pun melepaskan Kekuatan Batin dan memastikan bila Red Wish Emissary sudah benar-benar pergi. Setelah itu, ia berjalan ke arah mayat Serene Blue Emissary, sambil mencari sebuah Pedang Suci, jimat harta karun berbentuk pagoda, dan dua Senjata Suci Bela Diri kelas sebelas, serta beberapa pil dan buku-buku langka.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.