Kaisar Dewa

Pecundang



Pecundang

0Saat mendengar suara teriakan dari arah belakang, maka seketika itu pula pria tua berjubah cyan tiba-tiba memperlambat langkahnya dan menatap ke arah belakang.     
0

Semua murid inti yang berada di belakangnya juga melakukan hal yang sama.     

Ada seorang pemuda kurus yang melihat kehadiran Zhang Ruochen dan berkata dengan suara seraknya, "Paman Master junior, itu adalah kakak saudara Lin Yue."     

Elder Zhao Yibing mendengus dan berkata, "Jangan pedulikan dia. Ayo pergi. Sekte Yin Yang kita tidak pernah punya murid seperti dia."     

Dan ekspresi enggan, saat itu Zhao Yibing langsung melambaikan lengan bajunya dan memimpin lebih dari 10 orang murid untuk kembali meneruskan perjalanan.     

Waktu itu, Lin Yue sangat ketakutan saat berhadapan dengan Zhang Ruochen, sampai-sampai ia harus berlutut meminta ampun ketika berada di Cyan Cloud County, yang mana hal tersebut benar-benar memalukan. Bahkan, para saudari junior seperguruannya, yang selalu mendambakan lelaki itu, sekarang ini sudah menjadi jijik.     

Selain itu, ia juga sudah mengkhianati Zhao Yibing, dan sebagai akibatnya, Zhang Ruochen berhasil mengambil Kompas Pemburu Harta Karun milik Zhao Yibing. Alhasil, secara natural, Zhao Yibing pun mulai meremehkan Lin Yue. Bahkan, ia juga berencana untuk melaporkan hal tersebut kepada Masternya Lin Yue, hingga pemuda itu akan dikeluarkan dari sekte, tepat ketika ia sudah kembali ke sekte.     

Ketika mereka kembali melihat "Lin Yue", maka tidak ada seorangpun dari mereka yang memasang ekspresi senang. Sebaliknya, mereka semua langsung berpaling, karena mereka sudah merasa jijik dengan "Lin Yue".     

Zhang Ruochen sendiri pun memahami alasan di baliknya, namun ia masih terus mengejar mereka seperti seorang pria brengsek.     

Bagaimanapun juga, ia tidak punya pilihan lain. Sebab, meskipun ia sudah berubah menjadi Lin Yue, namun ia tidak tahu derajat yang dimiliki oleh Lin Yue di dalam Sekte Yin Yang. Di sisi lain, ia juga tidak tahu di mana alamatnya, masternya, ataupun teman-temannya.     

Lalu, kalau sampai ia tidak berhasil untuk mengurai semua hal tersebut, maka identitasnya pasti akan terbongkar dengan mudah.     

Akan tetapi, bagaimana caranya ia bisa mengurai hal tersebut?     

Tentu saja, ia bisa menemukannya melalui sekelompok orang yang sedang berada di hadapannya.     

Kala itu, ia bergegas mengejar mereka dan berkata sambil tersenyum ceria, "Paman Master Junior, saudari junior seperguruan, mengapa kalian semua menghindariku? Aku sampai kesulitan mengejar kalian."     

"Humph! Lin Yue, kau sudah membunuh Serene Blue Emissary dari Aula Excellence Pasar Gelap. Kau sudah menjadi benar-benar terkenal, jadi aku sudah tidak pantas lagi menjadi Paman Master Junior-mu," cibir Zhao Yibing.     

Berita mengenai Lin Yue yang sudah berhasil membunuh Serene Blue Emissary telah tersebar luas di seantero Wilayah Timur. Sekarang ini, namanya sudah dikenal oleh dunia.     

Akan tetapi, mereka yang sudah mengenal pemuda itu, sama sekali tidak percaya terhadap berita tersebut.     

Bagaimanapun juga, Serene Blue Emissary adalah salah seorang penguasa jahat. Bagaimana mungkin seorang murid inti di tingkatan Puncak dari Alam Surga sanggup membunuhnya?     

Semua orang – termasuk Zhao Yibing – berpikir kalau Lin Yue hanya sekedar beruntung saat berhasil menemukan mayat Serene Blue Emissary. Setelahnya, pemuda itu berkata – tanpa tahu malu – kalau dirinya sudah berhasil membunuh Serene Blue Emissary.     

Hanya demi popularitas, maka ia sudah bertindak tak tahu malu.     

Dan seorang pria yang seperti ini benar-benar menjijikkan.     

Akan tetapi, Zhang Ruochen berpura-pura untuk tidak memahami perkataan Zhao Yibing. Kemudian, ia mulai berkata sambil tersenyum, "Tidak peduli seberapa terkenal dan tangguhnya diriku, namun kau masih akan selalu menjadi Paman Master Junior-ku."     

"Benar-benar tak tahu malu."     

Terdengar suara yang cukup jelas dari belakang Zhao Yibing.     

Zhang Ruochen menoleh dan melihat Zhao Han'er di sana. Setelah itu, ia langsung berperilaku seperti yang biasanya dilakukan oleh Lin Yue, yakni berkata sambil tertawa, "Saudari junior seperguruan, aku sudah tidak bertemu denganmu untuk waktu yang lama. Oh, aku benar-benar merindukanmu."     

Zhang Ruochen sendiri paham kalau Lin Yue memiliki hubungan khusus dengan Zhao Han'er, jadi ia pun berusaha mengambil inisiatif terlebih dahulu.     

Zhao Han'er adalah seorang gadis berusia 16 atau 17 tahun. Gadis itu terlihat elegan dan cantik, dengan sepasang mata yang bulat, dimana hal itu benar-benar membuatnya terlihat menggemaskan.     

Jika ia mendengar kalimat "aku benar-benar merindukanmu" di masa lalu, maka seketika itu pula ia akan merasa gembira, bahkan sampai berhari-hari setelahnya.     

Akan tetapi, ketika ia menyaksikan sendiri bagaimana pemuda tersebut harus berlutut di hadapan seorang master jahat, dan benar-benar takut terhadap kematian, maka semenjak itu gadis tersebut sudah kehilangan minat dan rasa kagumnya terhadap sosok Lin Yue.     

Sekarang, ketika ia mendengar kata-kata "Lin Yue", maka seketika itu pula ia langsung bertanya-tanya kepada dirinya sendiri, terkait bagaimana mungkin ia bisa mengagumi sosok pecundang semacam itu?     

Zhao Han'er sedang melipat tangannya di depan dada dan mulai menyipitkan matanya ke arah Zhang Ruochen. Kala itu, ia berkata dengan tampang cuek "Jangan dekati aku. Jangan panggil aku sebagai saudari junior seperguruanmu lagi; jika kau masih seperti itu, maka aku akan benar-benar muak."     

Beberapa murid inti yang berdiri di sebelah Zhao Han'er, tiba-tiba langsung mencibir dan melihatnya dengan tatapan jijik. Di waktu yang bersamaan, mereka semua terlihat bahagia – sesuatu yang bahkan sulit untuk dikatakan.     

Sebelumnya, segenap perhatian Zhao Han'er, seluruhnya sudah terfokus pada sosok Lin Yue. Selain itu, mereka juga lebih inferior dari pemuda tersebut, baik dalam hal talenta maupun penampilan, jadi, tidak ada seorangpun dari mereka yang berani memperebutkan Zhao Han'er.     

Akan tetapi, sekarang ini, segala sesuatunya sudah berbeda. Yang jelas, gadis itu sudah kehilangan minat terhadap Lin Yue. Oleh karena itulah, secara natural, mereka punya kesempatan untuk mendekatinya     

Semua orang sengaja mengucilkan "Lin Yue", bahkan mereka juga sedang mencibirnya. Akan tetapi, "Lin Yue" yang ini, sama sekali tidak keberatan, dan bahkan terus mengikuti mereka tanpa tahu malu.     

Zhao Yibing membawa sekelompok murid inti tersebut untuk meninggalkan Kota Shentai dan pergi menuju ke gerbang gunung Sekte Yin Yang.     

Gerbang gunung itu terdiri dari dua buah puncak gunung kuning yang saling berdampingan. Jadi, ketika dilihat dari kejauhan, maka itu akan tampak seperti dua gerbang yang terbuka, yang sama-sama terlihat tinggi dan megah.     

Di depan kedua puncak gunung itu, di sana ada sembilan barisan orang-orang. Mereka semua adalah para murid yang hendak kembali ke dalam sekte. Sebagian besar dari mereka mengenakan jubah berwarna putih – yang menandakan kalau mereka adalah para murid asing – dan beberapa yang lain mengenakan jubah berwarna biru, yang berarti kalau mereka adalah murid inti.     

Mereka yang mampu masuk ke dalam Sekte Yin Yang dan mempelajari bela diri di tempat tersebut, biasanya terlihat berbeda, dan perangainya cukup mencolok. Bahkan, para murid asing juga terlihat aktif dan progresif.     

"Semuanya, salam kepada Paman Master Junior Zhao."     

Para murid yang berjaga di luar gerbang gunung pun langsung mengenali Zhao Yibing, dan mereka cepat-cepat memberi salam dengan mengatupkan tinju ke arah depan.     

Karena Zhao Yibing adalah orang yang memimpin jalan untuk kelompoknya, maka seketika itu pula murid-murid yang berjaga di gerbang gunung tidak memeriksa token-token mereka, hingga mereka hanya langsung mempersilahkan kelompok tersebut untuk masuk ke dalam.     

Ketika sudah masuk ke dalam gerbang gunung, maka seketika itu pula mereka merasakan konsentrasi Energi Chi dari langit dan bumi yang melimpah di dalam sana. Di hadapan mereka, di sana ada begitu banyak gunung-gunung tinggi dan istana-istana, sekaligus juga candi-candi Taoist. Selain itu, ada begitu banyak burung buas yang terbang dari gunung-gunung tersebut, sambil mengeluarkan suara auman. Yang jelas, semua pemandangan ini terlihat seperti sebuah Tanah Suci milik para immortal.     

"Aku punya sesuatu yang hendak dilaporkan kepada Elder Penegak Hukum. Zhao Han'er, Xu Chen, kalian berdua pergilah dulu ke Long-living Yard."     

Sebelum pergi, saat itu Zhao Yibing sempat melirik dingin ke arah Zhang Ruochen. Setelah itu, ia duduk di punggung Argali Beast, lalu terbang ke angkasa, dan menghilang di balik awan.     

Sekte Yin Yang terdiri dari 3 istana dan 72 yard. Zhao Yibing, Lin Yue, dan Zhao Han'er adalah sama-sama para murid dari "Long-living Yard".     

Kala itu, Zhang Ruochen mulai bergerak mendekati Zhao Han'er, sambil mengamati kepergian Zhao Yibing. Kemudian, ia bertanya, "Mengapa Paman Master Junior ingin melaporkan sesuatu kepada Elder Penegak Hukum?"     

Zhao Han'er pun memperlihatkan tampang tidak senang kepada Zhang Ruochen. Setelah itu, ia mendengus, "Apa lagi yang bisa dilakukan? Beliau akan melaporkan peristiwa terkini terkait kemunculan Immortal Vampir."     

Seketika itu juga, Zhang Ruochen mulai merasa sediki tertarik, sekaligus juga berusaha menebak kalau Orange Star Emissary, pasti sudah menyebarkan informasi mengenai keberadaan Immortal Vampir, yang telah berhasil meloloskan diri dari Pulau Manji.     

Kemudian, untuk mengkonfirmasi dugaannya, maka seketika itu pula Zhang Ruochen berpura-pura untuk merasa kebingungan. "Immortal Vampir? Apa itu Immortal Vampir?"     

Zhao Han'er memutar bola matanya dan langsung memalingkan wajah.     

"Saudari junior seperguruan, jangan pedulikan dia. Ayo kita pergi!"     

Xu Chen berjalan mendekat, lalu mulai menggandeng lengan Zhao Han'er, dan membawanya pergi ke arah Long-living Yard.     

Xu Chen adalah seorang murid inti dari Long-living Yard. Lelaki itu sudah berada di tingkatan Puncak dari Alam Surga, dan juga merupakan seorang ksatria bertalenta. Sebelumnya, ia selalu mengikuti Lin Yue dan sama sekali tidak berani melirik ke arah Zhao Han'er.     

Akan tetapi, sekarang ini, segala sesuatunya sudah berubah. Sebab, ia tahu kalau Lin Yue sudah mengecewakan Paman Master Junior Zhao, yang mana hal itu tidak akan berakhir baik bagi pemuda tersebut. Yang jelas, lelaki itu mampu memprediksi kalau Lin Yue pasti akan segera dikeluarkan dari sekte.     

Jadi, secara natural, ia tidak perlu takut lagi terhadap Lin Yue, sambil berusaha untuk melancarkan pendekatan terhadap Zhao Han'er.     

Zhang Ruochen melipat tangannya di depan dada, lalu menggelengkan kepala, dan memaksakan senyuman. Setelah itu, ia mulai mengikuti mereka untuk naik ke atas Gunung Suci Zixua – Long-living Yard – dengan saudara junior dan saudari junior seperguruannya yang lain, termasuk juga Zhao Han'er dan Xu Chen.     

Sementara itu, Gunung Suci Zixia sendiri mendapatkan ranking keempat di antara empat gunung suci yang terdapat di Long-living Yard. Di sana, terdapat 220 murid inti yang tinggal di dalamnya.     

Yang jelas, bisa dikatakan kalau di sana – kecuali untuk beberapa murid bertalenta - maka hanya terdapat mereka yang sudah berada di tingkatan Puncak dari Alam Surga, yang bisa menjadi murid inti.     

Dalam kata lain, ada lebih dari 200 ksatria Alam Surga yang berada di atas Gunung Suci Zixia. Selain mereka, ada juga banyak murid asing yang terpilih untuk berlatih di gunung suci tersebut.     

Di jalanan menuju puncak gunung, di sana ada begitu banyak murid asing yang bisa dilihat dimana-mana, dan mereka tampak sedang mempelajari teknik pedang. Beberapa dari mereka berdiri di sudut tebing; beberapa yang lain berdiri di atas batu; sementara sisanya berdiri di atas puncak pohon pinus.     

Mereka adalah orang-orang yang berhak belajar di Gunung Suci Utama. Yang jelas, meskipun mereka adalah para murid asing, namun mereka sudah berhasil mencapai Alam Bumi.     

Diam-diam, Zhang Ruochen sendiri mulai menyatakan kalau Sekte Yin Yang memang ternyata layak untuk menjadi pemimpin dari semua sekte. Sebab, hanya dengan menilai satu gunung suci mereka, namun itu sudah menunjukkan kekuatan yang besar, dimana hal tersebut juga cukup mencengangkan.     

Setelah kembali ke Gunung Suci Zixia, para murid inti akhirnya berpisah satu sama lain dan kembali ke tempatnya masing-masing.     

"Kau tinggal di Spiritual Wind Pavilion. Mengapa kau masih mengikutiku?"     

Zhao Han'er menoleh dan menatap Zhang Ruochen.     

"Jadi, ternyata Lin Yue tinggal di Spiritual Wind Paviliun," Zhang Ruochen membatin, sebagaimana ia mulai mengangguk pelan.     

Tanpa perlu mengatakan apa-apa, maka ia langsung berpaling dan melepaskan Kekuatan Batin-nya untuk mencari Spiritual Wind Paviliun.     

Zhao Han'er sendiri tidak tahu kalau Zhang Ruochen sebenarnya sedang mencari Spiritual Wind Paviliun dengan menggunakan Kekuatan Batin-nya. Saat itu, ketika melihat pemuda tersebut merasa terdistraksi, maka seketika itu pula ia berpikir kalau pemuda itu sedang merasa sakit hati di dalam hatinya, karena sudah dikucilkan oleh teman-temannya.     

Maka dari itu, tiba-tiba ia merasa kasihan terhadap "Lin Yue", dan ingin meminta maaf kepadanya.     

"Saudari junior seperguruan, ayo pergi!" Xu Chen berjalan mendekat ke arahnya, sambil melirik punggung Zhang Ruochen, dan berkata dengan tatapan mata dingin, "Lin Yue adalah seorang pecundang. Bukan hanya kau, tapi aku pun ternyata juga salah dalam menilainya. Cuih! Lihat saja nanti. Sang Lord pasti akan mengeluarkannya dari sekte."     

Pada saat ia mengatakan hal tersebut, maka saat itu Xu Chen sempat meludah.     

Zhao Han'er hanya menghela nafas dan beranjak pergi bersama Xu Chen. Pada akhirnya, gadis itu tidak jadi meminta maaf pada pemuda tersebut.     

Zhang Ruochen sendiri tidak peduli terhadap apa yang dipikirkan oleh murid-murid dari Sekte Yin Yang mengenai dirinya. Apalagi, Lin Yue merupakan seorang ksatria bertalenta dan sangat tampan, meski akhirnya ia harus menjadi seorang pecundang.     

Yang jelas, ia masih punya beberapa hal penting yang harus dilakukan, jadi, ia tidak akan pernah membuang-buang waktu untuk mereka.     

"Spiritual Wind Paviliun."     

Zhang Ruochen berdiri di luar sebuah halaman – seluas tiga hektar – dan menatap ke arah papan kayu horizontal yang terpampang di atas pintu. Setelah itu, ia berkata pada dirinya sendiri, "Pasti ini tempatnya."     

Lin Yue adalah seorang ksatria Peringkat Surga dan seorang top master bagi murid-murid inti di Gunung Suci Zixia. Oleh karena itulah, secara natural, maka ia diperlakukan lebih baik daripada murid-murid inti yang lain.     

Bahkan, kondisi dari halaman ini sendiri juga sudah cukup mampu membuat para murid inti lainnya merasa cemburu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.