Kaisar Dewa

Duel Melawan Hua Qingye



Duel Melawan Hua Qingye

0Daya ledak dari serangan yang dilepaskan oleh Zhang Ruochen hampir mengungguli kekuatan Seni Bela Diri, dan mencapai kekuatan di alam yang lain.     
0

Terdapat energi-energi di udara yang terpengaruh oleh pedang Chi, dan membentuk sebuah gelombang Chi berbentuk permata. Gelombang itu memancarkan api berwarna merah.     

Hua Qingye terengah-engah dan tampak sedang mengepalkan kelima jarinya. Kemudian, ia mengumpulkan sebuah awan Tenaga Chi dan mencoba menghalau serangan pedang Zhang Ruochen.     

Ia pun memelintir lengannya dan berhasil menghilangkan kekuatan yang sebelumnya telah dikumpulkan oleh pedang lawannya. Di waktu yang sama, ia kembali menyerang Zhang Ruochen dengan mengirimkan pukulan.     

Zhang Ruochen menghentakkan kaki dan melompat ke atas, dimana ia menghindari serangan Hua Qingye.     

SWOOSH!     

Zhang Ruochen cepat-cepat mundur, dan mendarat di atas atap istana.     

Seketika itu juga, ia mulai mengirim Pedang Kuno Abyss-nya. Sambil berdiri dengan jarak lebih dari 33 meter jauhnya, maka ia menggunakan Formasi Pedang Bertahan dan secara konstan masih menyerang Hua Qingye.     

Zhang Ruochen benar-benar mengerti bahwa itu tidak akan baik bagi dirinya bila bertarung melawan Hua Qingye dari jarak dekat. Itu terjadi karena kecepatannya masih lebih lambat daripada Hua Qingye, hingga ia hanya bisa menggunakan kekuatan Hati yang Terhubung dengan Pedang dan menyerang dari kejauhan.     

Di dalam Pedang Kuno Abyss, terdapat Energi Chi yang berasal dari langit dan bumi. Setiap serangan yang dikirimkan oleh pedang tersebut mengandung kekuatan yang besar. Bahkan percik-percik pedang Chi-nya sanggup mencetak tanda pedang di sekitar Istana.     

Pertarungan antara Zhang Ruochen dan Hua Qingye telah menghancurkan keindahan istana.     

Zhang Ruochen benar-benar mampu bertukar serangan dengan Hua Qingye? Bagaimana... bagaimana mungkin ini bisa terjadi...     

Zhang Tiangui tidak hanya menjadi terkejut, tetapi juga ia mulai merasa putus asa.     

Zhang Ruochen seperti sebuah lubang tanpa dasar. Sehingga, tidak ada seorangpun yang tahu sedalam apa lubang tersebut. Semakin tangguh ksatria yang sedang berhadapan dengannya, maka semakin kuat pula kemampuan yang ia tampilkan.     

"Hati yang Terhubung dengan Pedang tidak ada apa-apanya. Anak muda, kau masih punya banyak kelemahan."     

Hua Qingye mengerang kencang dan memantulkan Pedang Kuno Abyss dengan menggunakan satu pukulan. Kemudian, ia melompat dari dinding istana dan melesat ke arah kepala Zhang Ruochen, sebelum mengarahkan kakinya ke bawah.     

Zhang Ruochen menjadi sedikit terkejut. Oleh karena itulah, ia segera mengangkat lengannya dan mengumpulkan semua kekuatan di setiap otot dan tulangnya, lalu melepaskan pukulan dengan menggunakan dua tangannya ke arah atas.     

Jiwa Bela Diri yang berdiri di belakang Zhang Ruochen juga memperagakan gerakan yang sama dengan tuannya, yakni melepaskan pukulan dengan kedua tangan.     

Mata telanjang tidak akan bisa melihat bagaimana awan Tenaga Chi mulai keluar dari dalam tanah dan bergabung dengan Jiwa Bela Diri-nya. Awan-awan itu perlahan-lahan mulai menambah kekuatan Jiwa Bela Diri-nya, dan mengubahnya menjadi sosok pria raksasa.     

BANG!     

Saat Hua Qingye mendarat, maka atap istana itu pun hancur dan Zhang Ruochen terjatuh ke dalamnya.     

BANG!     

Zhang Ruochen pun merasa bahwa terdapat sebuah gunung sedang menghempaskan tubuhnya. Dengan pemandangan seperti itu, maka seluruh dunia seolah sedang terguncang hebat.     

Ketika ia membaik, maka ia menemukan bahwa setengah tubuhnya tenggelam di dalam tanah. Sekujur tubuhnya terasa hancur, dan rasa sakit yang tajam mengalir di sekujur tubuhnya.     

Seluruh tanah yang berada di sekitar kuil itu bergetar, dan dinding-dinding menjadi ambruk, hingga sisa-sisa bangunan pun terlihat berserakan. Bahkan pilar penyangga bangunan terhuyung-huyung, seperti ingin ambruk.     

CRACK!     

Hua Qingye berdiri di atas reruntuhan. Kemudian, ia berjalan dan mendekati Zhang Ruochen. Saat itu, satu lengannya telah diselimuti oleh Tenaga Chi sehingga membuat udara dingin yang berada di sekitarnya berkumpul. Kelima jarinya adalah seperti cakar-cakar besi.     

Kemudian, ia menatap dingin ke arah Zhang Ruochen dan berkata, "Anak muda, kau sangat luar biasa dan jauh lebih tangguh bila dibandingkan para jenius legendaris itu. Sebab, kau telah berhasil menukar 11 gerakan denganku, apalagi ketika kau masih berada di Tingkatan Awal dari Alam Surga."     

Sementara Zhang Ruochen sedang mengumpulkan kekuatannya, maka ia membalas dingin. "Penilaianmu atas diriku sungguh berlebihan!"     

Hua Qingye berkata, "Jiwa Bela Diri-mu sangat kuat dan jauh lebih tangguh bila dibandingkan dengan milikku. Itu adalah karena tingkat pengolahanmu yang masih lemah, jadi kau bisa aku kalahkan. Namun, jika kau berhasil mencapai Tingkatan Menengah dari Alam Surga dan menggunakan kekuatan Jiwa Bela Diri, maka aku takut bahwa diriku tidak akan sanggup mengalahkanmu dalam 100 gerakan. Rahasia apa yang kau sembunyikan? Jika kau mengatakannya padaku, maka aku akan mengampuni nyawamu."     

Zhang Ruochen tersenyum dan berkata, "Aku tidak punya rahasia."     

Ekspresi wajah Hua Qingye menjadi muram. Kemudian, ia berkata, "Jika kau tidak punya sebuah rahasia, lalu bagaimana mungkin kau bisa menguasai Hati yang Terhubung dengan Pedang? Jika kau tidak punya sebuah rahasia, lalu bagaimana kau punya Jiwa Bela Diri yang setangguh itu? Anak muda, kau harus bicara jujur ketika berhadapan denganku. Buka pintu itu, atau aku yang akan membukanya untukmu."     

Untuk bisa mendapatkan kekuatan yang sangat mengerikan saat masih berada di Tingkatan Awal dari Alam Surga, maka apa yang dilakukan oleh Zhang Ruochen adalah jauh berada di luar pemahaman Hua Qingye.     

Hua Qingye telah berada di Alam Fish-dragon selama 20 tahun. Meskipun pengolahannya tetap meningkat, namun tidak ada tanda-tanda baginya untuk bisa mencapai Perubahan Kedua di Alam Fish-dragon.     

Ia mengerti bahwa potensinya telah maksimal, sehingga ia tidak lagi bisa mengalami peningkatan, kecuali... jika ia mendapatkan beberapa keberuntungan.     

Sejujurnya, keberuntungan itu sedang berada di depannya, yakni Zhang Ruochen.     

Zhang Ruochen berkata, "Baiklah! Jika kau memang benar-benar ingin tahu, aku tidak berkata bahwa aku tidak bisa memberitahumu, tapi, aku punya satu persyaratan."     

"Persyaratan apa?"     

Hua Qingye menjadi sangat senang. Seketika itu juga, kedua mata tuanya tampak bersinar. Ia tidak sabar lagi ingin melangkah maju.     

WHEW!     

Saat ini, Pedang Kuno Abyss terbang dari dalam kuil dan berubah menjadi sebuah garis-garis cahaya terbang, dimana pedang tersebut sedang menyerang punggung bagian tengah Hua Qingye.     

Reaksi yang ditampilkan oleh Hua Qingye benar-benar menakjubkan. Sebab seketika itu juga, ia beranjak ke samping dan merentangkan dua jemarinya, lalu berhasil mengapit Pedang Kuno Abyss.     

Pedang Kuno Abyss masih gemetar dan menciptakan suara bergemerincing. Namun, pedang itu gagal melepaskan diri dari cengkraman dua jari Hua Qingye.     

Di dalam hati, Zhang Ruochen pun menghela nafasnya. Tingkat pengolahan Hua Qingye terlampau tinggi, hingga reaksinya bisa menjadi begitu cepat. Sebelumnya, diam-diam ia telah menggunakan Pemahaman Pedang untuk mengendalikan Pedang Kuno Abyss, namun nyatanya serangan semacam ini juga belum berhasil.     

Jika demikian, bahkan jika ia menggunakan Ruang Celah, maka akan begitu sulit baginya untuk sanggup melukai lelaki tua ini.     

Apa yang harus ia lakukan? Apa ia benar-benar harus membuka segel pertama Sarira?     

"Diam-diam kau ingin menyerangku, hey bocah, kau masih terlampau muda! Ketika aku melakukan hal tersebut, ayahmu bahkan masih menjadi bayi yang disusui."     

Kedua jari Hua Qingye bergerak mundur ke belakang dan mulai menggenggam pegangan Pedang Kuno Abyss. Kemudian, ia mulai mengamati pedang tersebut dan menghela nafas, "Sungguh sebuah pedang yang bagus. Seharusnya ini adalah sebuah Pedang Suci. Sayangnya, pedang ini telah patah, dan sekarang hanya bisa menjadi sebuah Senjata Suci Bela Diri kelas sembilan. Zhang Ruochen, aku beri kau satu kali lagi kesempatan. Jika kau tidak mengatakannya padaku, maka aku hanya bisa menggunakan pedang ini untuk memotong dagingmu hingga menjadi bagian-bagian terkecil, setelah itu, perlahan-lahan aku akan mencari jawabannya sendiri."     

"Jika kau melakukan itu, maka kau tidak mungkin bisa menemukan rahasiaku."     

Zhang Ruochen menambahkan, "Aku akan mengatakannya lagi, jika kau memenuhi satu permintaanku, maka aku bisa mengatakan padamu mengapa aku punya sebuah Jiwa Bela Diri yang setangguh itu. Dan... untukmu, seharusnya ini dapat menjadi sebuah kesempatan."     

"Katakan saja!"     

Hua Qingye menjadi waspada dan khawatir bila Zhang Ruochen diam-diam akan kembali menyerangnya.     

Zhang Ruochen berkata, "Permintaanku adalah kau harus membantuku untuk membunuh Zhang Tiangui."     

"Membunuh Zhang Tiangui..."     

Hua Qingye melirik ke arah Zhang Ruochen. Tiba-tiba, ia tertawa kencang dan berubah menjadi serius. Lalu, ia berkata, "Anak muda, apa kau ingin mempermainkanku? Apa kau pikir aku akan begitu mudah dibodohi?"     

Zhang Ruochen berkata, "Jika kau mengira bahwa aku sedang membodohimu, maka aku tidak bisa berkata apa-apa lagi. Namun, kau harus memikirkannya matang-matang. Aku telah jatuh di dalam genggamanmu, sehingga kau hanya perlu mengangkat satu tangan untuk membunuhku. Aku tidak punya alasan untuk menciptakan trik-trik hanya demi mendapatkan keuntungan pribadi darimu. Lebih jauh, dengan talenta yang kumiliki, maka aku punya sebuah masa depan. Lalu, jika aku bisa bertahan, maka mengapa aku harus memilih untuk mati?"     

Hua Qingye berkata, "Zhang Tiangui adalah ksatria favorit master muda dari Aula Excellence Pasar Gelap. Jika aku membunuhnya, bukankah aku sama saja dengan menghianati Pasar Gelap?"     

"Master muda dari Aula Excellence Pasar Gelap? Di Yi? Apa kau tidak tahu? Aku telah mencungkil Hati Iblis-nya. Dia telah terluka parah dan pergi meninggalkan Omen Ridge. Mungkin dia telah mati saat berada di perjalanan pulang," kata Zhang Ruochen.     

"Itu mustahil. Di Yi adalah ksatria yang sangat tangguh. Bagaimana mungkin kau bisa melukainya dengan sangat parah?" kata Hua Qingye.     

Zhang Ruochen membalas, "Jika aku tidak mengalahkan Di Yi, lalu bagaimana caranya aku bisa meninggalkan Sungai Tongming dan berada di sini? Lebih jauh, dengan kekuatan yang baru saja aku tunjukkan padamu, apa aku tidak lebih tangguh daripada Di Yi?"     

Hua Qingye sedikit terkejut dan berkata pada dirinya sendiri. Ya, Zhang Ruochen memang seorang ksatria yang luar biasa. Jika Di Yi bertarung dengannya, maka dia tidak mungkin menang sama sekali.     

Hua Qingye selalu mendengar bahwa Di Yi adalah putra favorit Dewa di antara para generasinya, dan tidak ada seorangpun yang bisa menjadi tandingannya. Oleh karena itulah, ia tidak pernah mendengar tentang kekuatan Zhang Ruochen.     

Namun, ketika ia menyadarinya, ia pun menemukan bahwa kekuatan yang baru saja ditampilkan oleh Zhang Ruochen adalah bukan sesuatu yang sanggup ditandingi oleh Di Yi, bahkan bila ada sepuluh Di Yi sekaligus, namun mereka masih belum mampu menjadi tandingan Zhang Ruochen.     

Rahasia milik Zhang Ruochen adalah godaan fatal bagi Hua Qingye.     

Jika ia bisa menemukan rahasianya, maka ia pasti akan mengalami peningkatan yang pesat. Dia bahkan bisa menjadi seorang Setengah-Biksu di kemudian hari, dan sama sekali tidak perlu melakukan hal-hal yang diperintahkan oleh Di Yi.     

Salah satu lengan Hua Qingye telah dipotong oleh Purple Wind Emissary. Jadi, ia harus membalaskan dendam pada Di Yi dan Tujuh Emissary Pembunuh. Itu adalah karena kekuatannya terlampau lemah bila dibandingkan dengan Purple Wind Emissary, sehingga ia mendapat begitu banyak penghinaan dan harus patuh terhadap seorang junior seperti Di Yi, layaknya seekor anjing.     

Sekarang, semenjak Zhang Ruochen berhasil melukai Di Yi dengan cukup parah, maka Di Yi sepertinya telah meninggalkan Omen Ridge, sehingga kekhawatiran Hua Qingye berangsur-angsur pergi.     

Zhang Tiangui, tanpa perlindungan dari Di Yi, adalah bukan apa-apa di mata Hua Qingye. Sebab, Hua Qingye bisa membunuhnya hanya dengan satu gerakan.     

Tentu saja, Hua Qingye tidak benar-benar percaya terhadap apa yang dikatakan oleh Zhang Ruochen. Oleh karena itulah, ia tersenyum tipis dan berkata, "Zhang Ruochen, bila kau berani membodohiku, kau tahu konsekuensi apa yang akan menantimu?"     

"Aku benar-benar mengerti." Kata Zhang Ruochen.     

Saat itu, Zhang Tiangui cepat-cepat berlari masuk. Ketika menyaksikan Zhang Ruochen – yang sedang berada di tanah – maka ia menjadi sangat gembira dan berkata riang, "Senior Hua merupakan seorang master dari Alam Fish-dragon. Sebelum Anda bertarung dengannya, maka Zhang Ruochen hanyalah seekor hama yang dapat dengan mudah ditekan menggunakan jari, sampai mati."     

Hua Qingye perlahan menoleh ke arah belakang dan menatap Zhang Tiangui. Setelah itu, terdapat senyuman aneh yang muncul di wajah tuanya yang kejam.     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.