Kaisar Dewa

Kunlun and Kongyue



Kunlun and Kongyue

3Remaja berusia 12 tahunan sedang berdiri di belakang Zhang Ruochen. Walau dia masih terlihat muda, tapi dia sangat tampan dan berselimutkan cahaya saintly.     0

Pada saat ini, pemuda itu sedang kebingungan, karena ternyata dia tidak bisa menembus Chi pelindung Zhang Ruochen, padahal dia sudah mengerahkan segenap kekuatannya sebagai pertapa di Alam Biksu.     

Zhang Ruochen memobilisasi Chi Suci-nya. Setelah itu, energi destruktif menghempaskan pemuda tersebut hingga ratusan kaki jauhnya.     

Blackie dan Amazing Little Taoist bergegas masuk ke dalam dojo. Selain mereka, di sana juga ada beberapa pelayan dan kultivator muda dari Daratan Guanghan. Mereka mulai berkerumun setelah mendengar suara keributan.     

Namun, tidak ada seorangpun dari mereka yang berani menyerang.     

Sebab, kedua remaja itu sangat mirip dengan Zhang Ruochen. Oleh karena itu, mereka menganggap kalau kedua pemuda itu punya hubungan khusus dengan Zhang Ruochen.     

Zhang Ruochen menatap remaja berjubah boa, dan ternyata wajah remaja itu sangat mirip dengan Chi Yao, tapi mata dan hidungnya mirip seperti Zhang Ruochen.     

Zhang Ruochen pun menjadi semakin kebingungan. Dia berjalan mendekati si gadis dan ingin menanyakan alasannya.     

Chi Chaotic Lima Elemen mengalir di dalam tubuh si gadis. Tampaknya, gadis itu mempunyai Fisik Chaotic Lima Elemen. Wajahnya benar-benar mirip seperti Zhang Ruochen. Kulitnya putih dan bersinar. Gadis itu sedang mengedip-ngedipkan matanya, sambil mengamati Zhang Ruochen, sedangkan rambutnya ditiup angin.     

Pemuda berjubah boa berteriak, "Adik, Zhang Ruochen mungkin sedang menggunakan teknik transformasi dan ingin mengelabui kita. Cepat jauhi dia."     

Gadis itu pun bergerak mundur, sambil membawa pedang saintnya.     

Namun, Zhang Ruochen melangkah dua kali dan langsung berada di hadapannya.     

"Apa... apa yang ingin kau lakukan?"     

Gadis itu pun ketakutan. Dia cepat-cepat mengayunkan pedang saintnya dan melepaskan kehendak Empat Pedang.     

Zhang Ruochen mengapit ujung pedangnya, lalu menarik pedang tersebut. Lantas, dia menggenggam tangan si gadis dan mulai memindainya.     

"Lepaskan adikku, Zhang Ruochen! Bangsat kau!"     

Pemuda berjubah boa mendadak marah. Dia mengalirkan segenap Chi Suci-nya, lalu menusuk Zhang Ruochen dengan menggunakan pedangnya.     

Howl!     

Bayangan naga transparan menyeruak dari pedang saintnya.     

Zhang Ruochen mengangkat salah satu tangannya dan menangkap bayangan naga tersebut. Dia menghancurkan bayangannya dan menangkap remaja berjubah boa.     

"Fisik Chaotic Lima Elemen."     

"Fisik Dewa Murni."     

Setelah memeriksa fisik mereka, jari-jari Zhang Ruochen pun gemetar.     

Dia berusaha memindai darah mereka, tapi gagal.     

Darah mereka diselimuti oleh kekuatan tak kasat mata, bahkan kekuatan itu sampai mengubah sel-sel mereka. Akibatnya, Zhang Ruochen tidak bisa memeriksanya.     

Namun, karena remaja berjubah boa punya Fisik Dewa Murni, maka besar kemungkinan kalau dia adalah keturunan dewa.     

Darah dan pemahaman dewa akan diturunkan kepada mereka, sehingga itu dapat meningkatkan fisik dan potensi mereka.     

Banyak keturunan dewa yang punya fisik dan kultivasi tinggi, karena potensi mereka memang sudah terbentuk sejak lahir.     

"Lepaskan aku, Zhang Ruochen! Tekan kultivasimu dan mari bertarung di levelku." Kata remaja berjubah boa, seolah dia menolak kalah. Dia menatap Zhang Ruochen dengan marah dan arogan.     

Zhang Ruochen memikirkannya sejenak, lalu melepaskan mereka dan berkata, "Baiklah! Jika kalian ingin bertarung, jawab pertanyaanku dulu."     

"Kenapa kami harus menjawab pertanyaanmu?" tanya si gadis kecil.     

Zhang Ruochen melepaskan Chi dingin ke arah mereka berdua.     

Akibatnya, mereka hanya bisa melihat Zhang Ruochen – yang terlihat seperti Demonic God – dengan Chi Darah yang kental. Oleh karena itu, mereka merasa sangat tertekan.     

Namun, remaja berjubah boa sangat tegas dan sama sekali tidak takut dengan tekanan tersebut. Dia mencibir. "Baiklah. Asalkan kau mau menekan kultivasimu dan bertarung melawanku."     

Zhang Ruochen bertanya, "Siapa nama kalian?"     

"Chi Kunlun," kata remaja berjubah boa.     

Gadis berjubah putih berkata, "Chi Kongyue."     

"Kongyue…"     

Zhang Ruochen menggumamkan nama tersebut, lalu mengepalkan tinju. Tiba-tiba, hatinya terasa sakit.     

Bagi orang lain, "Kongyue" hanyalah nama biasa. Tapi bagi Zhang Ruochen, nama itu punya makna yang luar biasa.     

Lebih tepatnya, nama itu ada hubungannya dengan Zhang Ruochen dan Chi Yao.     

Delapan ratus tahun yang lalu, di malam ketika Chi Yao membunuh Zhang Ruochen, mereka sempat melihat ibu kota dari Gunung Kongyue di luar Kota Sacred.     

Ketika itu salju turun di atas lampu-lampu kota.     

Delapan ratusan tahun kemudian, Chi Yao menyamar sebagai Huang Yachen dan kembali bertemu dengan Zhang Ruochen di Kota Sacred. Mereka kembali mendaki ke Gunung Kongyue. Setelah itu, mereka berpelukan dan mengamati lampu-lampu kota.     

Setelah mendengar nama "Kongyue", maka Zhang Ruochen memahami banyak hal.     

"Kenapa? Kenapa? Sosok kejam sepertimu memberinya nama Kongyue?" Zhang Ruochen memaksakan senyuman.     

Chi Kunlun berkata dingin. "Apa lagi yang ingin kau tanyakan, iblis?"     

"Iblis?"     

Zhang Ruochen mendesah dan berkata, "Siapa ayahmu?"     

Baik Chi Kunlun dan Chi Kongyue merasa kebingungan setelah mendengar pertanyaan tersebut.     

Chi Kongyue kembali menenangkan diri dan berkata, "Kau telah membunuh kedua orang tua kami, iblis."     

"Kau memimpin para pengkhianat dari kerajaan lama dan menyerang Kota Sacred. Kau menyerang Lingxiao Heavenly Mansion dan membantai keluarga kami. Banyak dari kami yang terbunuh. Kami kehilangan rumah dan keluarga. Orang tua kami dibunuh oleh anak buahmu."     

Perang adalah kematian, terutama bagi warga biasa.     

Dan dendam kebencian mereka akan diturunkan dari generasi ke generasi.     

Zhang Ruochen berkata, "Kalian mendengar semua ini dari Chi Yao, kan?"     

Chi Kongyue pun semakin percaya dengan Chi Yao, hingga membuatnya berkata, "Masterku adalah. Apa yang beliau katakan pasti benar. Aku pun sudah mencari beberapa informasi mengenai peperangan itu. Kau memang memimpin peperangan itu. Lingxiao Heavenly King banjir darah dalam kurun waktu satu malam, dan kau yang bertanggung jawab atas pertumpahan darah tersebut."     

Zhang Ruochen mengangguk dan berkata, "Kau benar. Aku memang memimpin peperangan itu, tapi apa kau tahu, keluarga Chi Yao juga pernah menghabisi keluargaku di masa 800 tahun silam? Apa kau tahu berapa banyak korban yang mati dalam peperangan tersebut?"     

Chi Kunlun mendengus, karena di tidak tahu bagaimana harus menjawabnya. Lagipula, dia masih remaja.     

Sebaliknya, Chi Kongyue sangat tegas. Dia berkata, "Kami datang kemari untuk membuat perhitungan denganmu. Kau telah memicu perang dan menghancurkan Lingxiao Heavenly King. Maka dari itu, kami akan meminta pertanggung jawabanmu. Sedangkan untuk dendam yang terjadi di masa 800 tahun silam, seharusnya kau menghadapi Master dan Kaisar Qing, bukannya menumpahkan amarahmu kepada Lingxiao Heavenly King. Tapi apa, ternyata kau tidak punya nyali untuk menantang masterku. Sebab, Yang Agung memang dapat membunuhmu dengan satu kedipan mata."     

Blackie tertawa terbahak-bahak dan berkata, "Haha, masuk akal. Masuk akal."     

Zhang Ruochen mendelik ke arahnya. Setelah itu, Blackie berhenti tertawa dan berkata, "Kau sangat cerdas, tapi penilaianmu masih sangat bias. Memang benar, beberapa orang yang tidak bersalah juga terbunuh di Heavenly King Mansion, tapi kebanyakan dari mereka adalah orang-orang jahat.     

"Kau telah didoktrin oleh Permaisuri atau para senior dari keluarga Chi, tapi mereka tidak pernah menceritakan padamu, bagaimana Lingxiao Heavenly King membantai orang-orang dari Pusat Kekaisaran Suci, dan berapa banyak korban yang berjatuhan karena ulah mereka.     

"Selain itu, setelah menaklukkan Lingxiao Heavenly King Mansion bersama tentara dari Pusat Kekaisaran Suci, Zhang Ruochen masih sempat membebaskan orang-orang lemah, orang tua, dan anak-anak. Dia melarang anak buahnya untuk membunuh warga biasa. Kurasa kau masih belum mengerti apa-apa tentang Zhang Ruochen."     

Chi Kunlun mencibir dan berkata, "Itu tidak penting. Yang terpenting adalah orang tua kami mati karena dibunuh olehnya."     

Zhang Ruochen berkata, "Jika kalian ingin menantangku, maka itu sama saja dengan bunuh diri. Aku penasaran, siapa yang mengutus kalian untuk membunuhku? Apa itu adalah Chi Yao?"     

"Apa kita perlu menyebutkannya?"     

Lalu, Chi Kunlun berkata, "Zhang Ruochen, jangan mentang-mentang kultivasimu tinggi, lalu kau menganggap dirimu tak tertandingi. Kalau berani, tekan kultivasimu dan lawan aku di level yang sama. Setelah itu, maka aku akan sanggup membunuhmu dengan satu tangan."     

Zhang Ruochen menatapnya cukup lama, lalu berkata, "Maksudmu, salah satu dari kita harus mati?"     

"Urusan kita adalah menyangkut hutang darah. Maka dari itu, entah kau atau aku yang akan mati," kata Chi Kunlun.     

Chi Kongyue ingin bicara dengan Chi Kunlun mengenai hal ini. Gadis itu mengirimkan gelombang suara, "Zhang Ruochen sangat luar biasa. Jangan bertindak impulsif, kak. Kita kan sudah berjanji, kita hanya akan menguji kemampuannya, lalu pulang untuk mendapatkan Rune Figur Biksu Kaisar Wen."     

Chi Kunlun menggelengkan kepala dan berkata, "Jangan khawatirkan aku. Aku tidak tertandingi di level yang sama."     

Zhang Ruochen mengangguk puas dan berkata, "Bagus lah bila kau percaya diri, tapi aku masih perlu bertanya kepadamu. Apa kau pernah dikalahkan sebelumnya?"     

"Tidak."     

Chi Kunlun berkata, "Tidak ada seorangpun di levelku yang sanggup bertahan dari tiga seranganku, termasuk para Saint King di yang menekan kultivasinya."     

Lalu, Zhang Ruochen bertanya, "Kalau begitu, aku ingin bertanya lagi. Apa kau bisa menerima kekalahan?"     

"Aku tidak akan kalah," kata Chi Kunlun.     

Zhang Ruochen berhenti bicara dan menurunkan level kultivasinya di Alam Biksu. Setelah itu, dia berkata, "Kalian berdua lawan aku bersama-sma. Jika kalian sanggup bertahan dari 10 seranganku, maka aku tidak akan membunuh kalian berdua."     

"Arogan! Adikku tidak perlu melakukan apapun. Aku bisa mengalahkanmu dengan satu tangan. Aku tidak akan menggunakan pedangku, dan kau juga harus seperti itu."     

Chi Kunlun pun semakin percaya diri. Samar-samar, Chi kaisar menyeruak dari tubuhnya. Dia mengepalkan tangannya. Tiba-tiba, terdengar suara auman naga di dalam tubuhnya. Setelah itu, sisik-sisik naga muncul di tangannya. Dia menyerang Zhang Ruochen.     

Zhang Ruochen sama sekali tidak bergerak. Dia mengangguk dan merasa takjub dengannya. Pantas saja Chi Kunlun mengklaim bahwa tidak ada yang bisa menandinginya di level yang sama.     

Ternyata, Zhang Ruochen juga harus memperlakukannya dengan serius.     

Boom!     

Zhang Ruochen mendorong tangannya ke depan dan menghancurkan serangan Chi Kunlun, hingga membuat tubuh remaja itu gemetra.     

Chi Kunlun pun merasa terkejut. Dia cepat-cepat melancarkan teknik pukulan lain, tapi dia masih gagal menahan serangan Zhang Ruochen. Menurutnya, Zhang Ruochen telah menekannya secara bertubi-tubi, hingga dia terpaksa bergerak mundur.     

"Kau harus mengerahkan kekuatan di sekujur tubuhmu jikalau ingin melepaskan teknik pukulan, bukannya cuma mengandalkan lengan dan telapak tanganmu. Ternyata pemahanmu dalam teknik pukulan masih sangat prematur," kata Zhang Ruochen dengan tenang.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.