Kaisar Dewa

Melepaskan Energi Besar



Melepaskan Energi Besar

3Kemampuan bertempur Chi Kunlun dan Chi Kongyue sama-sama luar biasa. Masing-masing dari mereka mampu menandingi beberapa pertapa di alam yang sama.      1

Seandainya usia mereka tidak terlalu muda, dan pemahaman mereka terhadap Ilmu Bela Diri dan Prinsip Saintly Way tidak berada jauh di bawah Shang Ziyan, mungkin mereka sanggup menahan serangannya lebih dari 23 kali.     

Pedang api di tangan Shang Ziyan dikenal sebagai Bloodbairn. Itu adalah senjata peninggalan dewa.     

Bahan pembuatannya diambil dari sebuah tambang kuno. Pedangnya terbuat dari besi demonic, yang sudah memiliki kecerdasannya sendiri dan suka meminum darah.     

Semakin banyak darah yang diminum oleh besi demonic itu, maka dia akan semakin kuat.     

Bisa dibilang, pedangnya mirip dengan Pedang Darah milik Permaisuri Chi Yao.     

Satu-satunya yang membedakan adalah fakta bahwa besi demonic itu senang meminum darah bayi yang baru lahir. Oleh karena itu, pedangnya disebut sebagai Bloodbairn.     

Bloodbairn berarti darah anak kecil.     

Sosok yang menggunakan Bloodbairn sebelumnya adalah Dewa Demonic dari Daratan Heaven. Dia menggunakan 88.888.000 bayi yang baru lahir untuk menempa senjatanya hingga berada di level seperti ini.     

Diduga, 88.888.000 bayi yang baru saja lahir itu digunakan untuk menempa senjatanya hingga di level supreme Saint.     

Karena bahan pembuatannya cukup spesial, maka pedang itu mempunyai kekuatan yang unik.     

Chi pedangnya masuk ke dalam tubuh Chi Kunlun dan Chi Kongyue dan mulai menggerogoti fisik mereka.     

Cahaya dewa memancar dari tubuh Chi Kunlun, sedangkan cahaya lima warna menyeruak dari tubuh Chi Kongyue. Mereka berdua memiliki Fisik Dewa Murni dan Fisik Chaotic Lima Elemen. Setelah terkena Bloobairn tersebut, maka fisik mereka nyaris hancur.     

"Jika Zhang Ruochen masih hidup, mungkin kalian berdua masih ada gunanya. Tapi karena dia sudah mati, maka aku akan membunuh kalian berdua!"     

Shang Ziyan menggelengkan kepalanya dan mengangkat Bloodbairn...     

"Apa?!"     

Karena dia baru saja merasakan fluktuasi kehidupan, maka Shang Ziyan pun mendongak dan menemukan Zhang Ruochen di atas Patung Buddha. Sambil memasang ekspresi ragu, dia bergumam pada dirinya sendiri, "Apa aku baru saja berhalusinasi?"     

Swish!     

Tepat setelah itu, Sembilan Dewi Empryan melemparkan dua permata merah, yang memancarkan inskripsi-inskripsi tebal. Wanita itu melingkupi Chi Kunlun dan Chi Kongyue, lantas menyelamatkan mereka dari sana.     

Setelah itu, dia mengangkat Buku Saint Ruzu dan melepaskan karakter-karakternya, lantas mengarahkannya pada Shang Ziyan.     

Shang Ziyan masih membutuhkan Sembilan Dewi Empryan, hingga dia tidak ingin membunuhnya. Dia menyabetkan Bloodbairn secara horizontal. Setelahnya, dia menyentil gagang pedang dengan salah satu jarinya.     

Clang!     

Gelombang energi dahsyat menyebar di sekitarnya.     

Berbagai macam garis misterius muncul di tengah benturan serangan tersebut, karena kekuatan api baru saja berbenturan dengan kekuatan dewa. Kemudian, pedang Shang Ziyan berubah menjadi ribuan bayangan bayi, yang berbenturan dengan karakter-karakter Buku Saint Ruzu.     

Terdengar suara tangisan bayi di Dojo Xumi.     

Whoosh!!     

Shang Ziyan tidak ingin berlama-lama menangani Sembilan Dewi Empryan. Maka dari itu, dia melesat dan terbang menuju patung kepala Buddha.     

Banyak Saint King dari Daratan Heaven yang terperangkap di dalam buku peraknya Zhang Ruochen. Bagaimanapun juga, mereka harus segera diselamatkan.     

Selain itu, Shang Ziyan juga memiliki daya penglihatan yang tajam, hingga dia bisa menilai bahwa lotusnya sangat luar biasa. Mungkin karena Zhang Ruochen belum cukup kuat, akhirnya pria itu gagal memurnikan lotusnya, dan malah menjadi makanannya.     

Sebagai pemimpin Istana Merit Dewa, maka Shang Ziyan merasa pantas untuk mendapatkan harta karun macam apapun. Biasanya, berbagai macam jenis harta karun akan tunduk kepadanya.     

Setelah wanita itu menghancurkan bayangan-bayangan bayinya, maka dia mulai mengangkat kepalanya dan memasang ekspresi tak percaya. "Kenapa lotusnya tidak melukai Shang Ziyan... apa Shang Ziyan memang telah ditakdirkan untuk memilikinya? Kenapa dia sangat beruntung seperti itu?"     

Whoosh...     

Ketika Shang Ziyan mendekati lotusnya, akar-akar perak di sekitar patung Buddha mulai bersinar terang. Lantas, cahaya perak mengalir dari bunga lotusnya.     

Melihat itu, para Saint King dari Daratan Heaven pun merasa gembira.     

"Pancaran cahayanya sangat luar biasa. Lotus itu pasti sudah menganggap Master Ziyan sebagai tuannya."     

"Hanya Pangeran Heaven yang layak mendapatkan harta karun dewa di langit dan bumi. Sebaliknya, Zhang Ruochen masih belum paham dengan kemampuannya sendiri. Bahkan dengan bodohnya, dia masih ingin mengambil lotus itu. Pada akhirnya, dia malah meregang nyawa."     

"Karena cahayanya menyebar hingga ribuan mil, maka itu pasti harta karun dewa."     

...     

Tiba-tiba, terjadi sesuatu di sana.     

Cahaya brilian bergegas masuk ke dalam tubuh Zhang Ruochen.     

Tubuh keringnya – yang mirip seperti dedaunan di musim gugur – tiba-tiba bersinar terang dan penuh dengan vitalitas. Kulitnya mulai menggembung dan kembali berisi, sedangkan rambut putihnya berubah menjadi hitam.     

Cahaya brilian memancar dari tubuh Zhang Ruochen. Cahayanya mengandung vitalitas tinggi dan menyinari seantero Dojo Xumi.     

Yang jelas, Shang Ziyan merasa tercengang dengan perubahan tersebut. Lantas, dia buru-buru melupakan lotusnya dan langsung menyuntikkan Chi Suci-nya ke dalam Bloodbairn. Sambil melepaskan lengkungan cahaya merah dari pedangnya, dia menyerang Zhang Ruochen.     

Ketika itu, sorot mata Zhang Ruochen berbinar, sambil menangkis serangan lawannya dengan teknik pukulan.     

Saat dia melancarkan teknik pukulan, dia juga mengaktifkan Fire God Armor. Kemudian, serangan mereka pun bertemu di satu titik.     

Clang!     

Berkas-berkas api menyebar dari benturan serangan mereka. Gelombang energinya pun menyeruak ke segala penjuru.     

Shang Ziyan terpental ke belakang. Dia tersungkur ke tanah, hingga menciptakan kawah raksasa.     

Di atas patung Buddha, tubuh Zhang Ruochen sempat bergetar sejenak, sebelum akhirnya dia mampu menyeimbangkan diri.     

Zhang Ruochen mengamati tangannya dan bergumam pada dirinya sendiri, "Tadinya, padahal darahku sudah dihisap oleh lotus ini. Sekarang ini, karena semuanya sudah kembali normal, kurasa kekuatanku baru saja meningkat pesat."     

Prinsip Saintly Way-nya mengalir di Sungai Heavenly, dan berubah menjadi arus heavenly. Di waktu yang sama, jumlah prinsipnya mencapai angka 430.000. Peningkatan itu hampir dua kali lipat.     

Tapi itu masih belum apa-apa. Sebab, yang lebih penting adalah, Prinsip Ruang dan Waktu-nya hampir menyentuh angka 5.000.     

Perlu diingat, Prinsip Ruang dan Waktu sangat sulit untuk dikuasai. Di masa lalu, Zhang Ruochen pernah menghabiskan banyak waktu untuk mempelajari keduanya. Tapi paling maksimal, dia cuma bisa mengumpulkan 2.000-an.     

Karena kedua prinsipnya masih sangat sedikit, maka proses kultivasi Zhang Ruochen pun berjalan lambat.     

Tapi berkat lotus tersebut, maka situasinya berubah drastis.     

"Mestinya aku sudah berada di Alam Saint King level lima. Tidak lama lagi, aku akan menembus ke Alam Saint King level enam." Zhang Ruochen menyunggingkan bibirnya.     

Jumlah Prinsip Saintly Way di Alam Saint King level empat sekitar seratus ribuan.     

Sedangkan jumlah Prinsip Saintly Way di Alam Saint King level lima berada di kisaran 300 ribu.     

Sementara itu, jumlah Prinsip Saintly Way di Alam Saint King level lima berada di kisaran 500 ribu.     

Lantas, untuk Saint King di level enam, maka persyaratannya akan lebih tinggi lagi. Setidaknya, dibutuhkan 1 juta Prinsip Saintly Way untuk menembus level tersebut.     

Semua kultivator di Dojo Xumi sedang menatap sosok di patung Buddha tersebut. Di waktu yang sama, mereka merasa terkejut.     

Orang yang baru saja mati kembali hidup?     

Shang Ziyan berdiri di bawah lubang sambil mengernyitkan dahinya. Pedang di tangannya bergetar hebat, dan kelima jarinya terluka parah.     

Dalam benturan serangan sebelumnya, dia kalah unggul.     

Zhang Ruochen – yang kembali bangkit dari kematian – ternyata malah lebih tangguh dibandingkan sebelumnya.     

"Mungkin, aku hanya bisa mengalahkannya dengan mengaktifkan Tiga Mayat," gumam Shang Ziyan pada dirinya sendiri.     

Teknik Tiga Mayat adalah teknik yang dapat membelah tubuhnya menjadi tiga. Setelah dia membelah tubuhnya menjadi tiga, maka tubuh utamanya menggenggam Tugu Merit Lima Warna. Lantas, Mayat Api-nya mengenggam Bloodbairn, dan Mayat Es-nya mengenggam Menara Thousand Tempering.     

"Bunga lotusnya pasti merupakan harta karun bernilai tinggi."     

Tubuh Utama dan Mayat Es sama-sama berdiri di samping Mayat Api.     

Ketiga Shang Ziyan menyerang Zhang Ruochen sekaligus, sambil berusaha mengambil lotus di atas patung Buddha.     

Blackie dan Amazing Little Taoist ingin menghadapi Tubuh Utama, sedangkan Xue Wuye dan Biksu Lidi menghadapi Mayat Es-nya. Meski begitu, mereka masih berada di jarak yang cukup jauh, hingga mereka memerlukan waktu untuk tiba di sana.     

Di bawah patung Buddha, Sembilan Dewi Empryan mengangkat Buku Saint Ruzu dan melepaskan jutaan karakter dari halaman bukunya.     

Namun, karakter-karakter itu langsung hancur begitu saja setelah berbenturan dengan Tugu Lima Warna, Bloodbairn, dan Menara Thousand Tempering.     

Walau ketiga musuh tangguh sedang bergerak ke arahnya, namun Zhang Ruochen masih tampil tenang. Di waktu yang sama, dia mengambil bunga lotus, lalu menyuntikkan Chi Suci dan kekuatan ruang ke dalam lotusnya.     

Setelah itu, cahaya brilian memancar dari 12 kelopak bunga lotus, diikuti dengan kekuatan ruang di belakangnya. Energi itu mendarat di langit.     

Di Dojo Xumi, inskripsi-inskripsi ruang peninggalan Biksu Suci Xumi mulai bermunculan. Baik inskripsi yang tersimpan di bawah tanah maupun inskripsi yang ada di udara sama-sama aktif, lantas terhubung satu sama lain, hingga terlihat seperti jaring laba-laba.     

Melalui lotus itu, maka Zhang Ruochen dapat mengendalikan formasi ruangnya.     

"Hentikan,"     

Dalam sekejap, ruang di dalam Dojo Xumi mendadak beku. Tugu Lima Warna, Bloodbairn, dan Menara Thousand Tempering sama-sama berhenti di udara, dan berada di jarak beberapa kaki jauhnya dari Zhang Ruochen.     

"Kembali."     

Zhang Ruochen melambaikan tangannya dan melepaskan pusaran ruang. Serangannya menghempaskan ketiga senjata lawannya.     

Booom!!!     

Tubuh Utama, Mayat Api, dan Mayat Es-nya sama-sama melesat cepat, sambil berusaha menghindari serangan balik tersebut.     

Sialnya, para Saint King dari Daratan Heaven tidak seberuntung mereka bertiga. Sebab, lebih dari belasan Saint King itu mati akibat serangan tersebut. Beberapa yang lain mengalami luka-luka.     

"Ternyata reaksimu sangat cepat. Tapi, mari kita lihat, apa kau masih bisa menghindari serangan ini," kata Zhang Ruochen.     

Cahaya brilian kembali memancar dari lotusnya.     

Tiba-tiba, ruang di sekitar Dojo Xumi berubah menjadi pusaran ruang. Satu persatu, pusarannya pun mulai bermunculan.     

Melihat itu, ekspresi Shang Ziyan berubah drastis, hingga membuatnya berteriak. "Semuanya, cepat keluar dari Dojo Xumi sekarang juga!"     

Para Saint King dari Daratan Heaven bukanlah orang-orang bodoh. Mereka bisa menilai bahwa Zhang Ruochen telah berhasil mengendalikan lotus tersebut. Dengan begitu, maka dia bisa mengendalikan Formasi Ruang di dalam dojo. Sekarang ini, pria itu telah menjadi sosok yang tak tertandingi.     

Tepat ketika mereka hendak keluar dari dojo, maka celah-celah ruang mulai berhamburan dari pusaran tersebut.     

Swish!     

Masing-masing celah ruangnya sebesar kepalan tangan, namun itu sangat mematikan.     

Di seantero dojo, terdengar suara teriakan memilukan.     

Dalam satu tarikan nafas, ratusan Saint King dari Daratan Heaven meregang nyawa, dan menggunakan Kuil Buddha itu menjadi ladang pembantaian.     

Mayat Api Shang Ziyan terkena salah satu celah ruangnya. Lantas, lubang sebesar mangkuk muncul di dadanya.     

Sementara itu, Mayat Es-nya terkena tiga celah ruang. Alhasil, kepalanya terbelah dan otak-nya menyebar kemana-mana.     

Hanya Tubuh Utama Shang Ziyan yang masih utuh.     

Ternyata cahaya tiga warna di tubuhnya dan Tugu Lima Warna di tangannya masih sanggup menangkis kekuatan ruang. Selain itu, sebelum celah ruangnya sempat mendarat ke arahnya, semua celah ruangnya sudah lebih dulu tertutup.     

Shang Ziyan juga sempat menyelamatkan beberapa Saint King dari Daratan Heaven. Sehingga, mereka bisa melarikan diri dari Dojo Xumi, karena mereka masih punya Tugu Merit Lima Warna.     

Sambil menatap Zhang Ruochen di kejauhan, yang sedang berdiri di atas patung Buddha, maka salah satu Saint King itu bergidik ngeri. Dia tidak berani lagi masuk ke Dojo Xumi, meski dia punya sembilan nyawa.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.