Kaisar Dewa

Si Bodoh dan Si Tukang Jagal



Si Bodoh dan Si Tukang Jagal

3Puluhan aura Biksu membumbung dan mulai memenuhi Manor Lin. Mereka berhenti di sudut-sudut manor dan menutupi cahaya yang masuk ke dalamnya.      1

Kebanyakan kultivator di Manor Lin terpengaruh oleh aura mereka, hingga hidung dan telinga mereka berdarah, sebelum akhirnya mereka pingsan.     

Lin Chenyu menatap Zhang Ruochen. Lantas, dari yang semula gemetar ketakutan, kini dia mulai menghembuskan nafas panjang dan mendesah lega. "Sepupu… seharusnya… seharusnya kau tidak… kembali…"     

Menurut Lin Chenyu, para kultivator berjubah hitam itu merupakan inkarnasi Demon King atau Jendral Langit. Sehingga, Zhang Ruochen sama saja seperti sedang masuk ke dalam perangkap mereka dan tak akan bisa keluar dari sana.     

"Aku cuma mampir sebentar."     

Cincin Chi Suci menyeruak dari tubuh Zhang Ruochen. Tidak lama kemudian, cincin cahayanya mulai melingkupi Lin Chenyu, Lin Ningshan, dan kultivator lainnya. Cincin cahaya itu membantu mereka bertahan dari tekanan aura musuh-musuhnya. Seketika itu juga, dia mengeluarkan pil penyembuhan level rendah dan melemparkannya kepada Lin Ningshan, agar wanita itu bisa memberikan pilnya kepada elder klan.     

Whoosh!!     

Tiba-tiba muncul lingkaran di udara.     

Pria kurus berjubah hitam keluar dari lingkarannya dan mencibir, "Zhang Ruochen, akhirnya kau menampakkan diri!"     

"Kalau menilai dari kultivasimu, mestinya kau tidak menginginkan kemunculanku," kata Zhang Ruochen.     

"Ada tiga Saint King di level sembilan, dan lebih dari 10 Saint King di level tujuh dari dunia kami. Mereka sedang menunggu di perbatasan Yunwu Commandery. Aku sudah mengirimkan pesan kepada mereka. Jadi, mereka pasti akan segera kemari," kata pria berjubah hitam.     

Zhang Ruochen meresponnya. "Ternyata Daratan Ruiya sampai harus mengirimkan banyak figur tangguh untuk mencariku."     

Dia bisa mendeteksi aura yang mirip dengan Wang Xu dan Wang Tian dari pria berjubah hitam tersebut, tapi dia yakin kalau mereka berasal dari Daratan Ruiya.     

"Jika kau masih punya hati dan tidak ingin melihat para mortal ini mati, sebaiknya kau menyerahkan diri kepada kami sekarang juga," kata pria berjubah hitam.     

Whooosh…     

Zhang Ruochen tidak perlu repot-repot bicara dengannya. Chi Suci di sekitar tubuhnya membesar dan mulai memenuhi ruang di sekitarnya. Chi Suci itu berubah menjadi cincin cahaya, yang jumlahnya sekitar 108 cincin.     

Energi semacam itu mengejutkan semua kultivator di Kota Kerajaan Yunwu.     

Di udara, maka ekspresi pria berjubah hitam itu mendadak berubah. Lantas, dia berkata, "Zhang Ruochen, apa kau benar-benar ingin bertarung melawan kami? Walau kami bukan tandinganmu, tapi bila kita benar-benar bertempur, maka daya destruktifnya bisa membunuh semua orang di Kota Kerajaan Yunwu."     

Pria berjubah itu paham kalau Zhang Ruochen sangat peduli dengan kota tersebut. Oleh karena itu, dia berani muncul dan bicara dengannya.     

"Aku cuma perlu menjentikkan jari untuk mengalahkanmu," kata Zhang Ruochen dengan tampang datar.     

Bunga Suci Karnivora muncul dari balik punggung Zhang Ruochen dan melepaskan belasan batangnya secepat kilat. Akibatnya, belasan kultivator berjubah hitam berubah menjadi pupuknya.     

"Haha."     

Suara merdu Demonic Sound menggema di Manor Lin.     

Pria berjubah hitam mengerahkan segenap tenaganya agar dia bisa terbebas dari belenggu Bunga Suci Karnivora. Ketika itu, dia sangat ketakutan, hingga wajahnya memucat. Ternyata, kekuatan Zhang Ruochen berada jauh di luar bayangannya. Lantas, dia buru-buru keluar dari Manor Lin.     

Pria itu tahu kalau dia tidak akan bisa lari begitu saja dari cengkraman Zhang Ruochen, hingga dia mulai menebarkan ancaman. "Zhang Ruochen, sebaiknya kau tidak menyudutkanku. Apa kau tak percaya bila aku bisa membawa semua orang di kota kerajaan agar mati bersamaku?"     

Boom!!     

Diikuti dengan suara auman naga, awan di atas kota kerajaan mulai bergemuruh, lantas cakar naga keluar dari langit dan menerjang pria tersebut, hingga mengubahnya menjadi kabut darah.     

Di Manor Lin, Zhang Ruochen kembali menarik tangannya. Ketika itu, dia sedang menggenggam Holy Source-nya dan berkata dengan tampang bosan, "Tidak."     

Lalu, dia kembali masuk ke dalam aula.     

"Dia adalah Saint King di level tiga. Jadi, Holy Source-nya tidak boleh disia-siakan!"     

Bunga Suci Karnivora muncul dari punggung Zhang Ruochen dan mulai merentangkan batang-batangnya. Setelah itu, dia mulai mengumpulkan darah dan kepingan jiwa milik pria berjubah hitam yang baru saja dibunuh.     

Setelah bertempur di Dojo Xumi, maka Bunga Suci Karnivora telah banyak menyerap mayat Saint King. Sekarang ini, dia sudah berada di puncak Saint King level enam. Dia cuma tinggal satu langkah lagi untuk menembus Alam Saint King level tujuh.     

Secara natural, dia ingin kembali menyerap lebih banyak nutrisi, agar dia bisa menembus alam baru secepat mungkin.     

Zhang Ruochen bergerak mendekati Saint King Kekuatan Batin dan menyentuh punggungnya, "Kau tidak perlu berpura-pura mati di depanku. Katakan padaku, apa Youshen yang mengutusmu? Siapa pemimpinmu? Apa kau sempat menahan orang-orang yang ada di istana?"     

Saint King Kekuatan Batin mengangkat kepalanya secara perlahan, lalu berkata sambil menyeringai. "Zhang Ruochen, hidupmu tidak akan lama lagi. Setelah berita mengenai kemunculanmu di Yunwu Commandery tersebar luas, maka semua orang yang ingin membunuhmu akan berbondong-bondong datang kemari."     

"Karena kau tidak mau memberitahuku, maka aku akan menggunakan metode khusus untuk mencari informasi yang kubutuhkan." Setelah terdiam sejenak, Zhang Ruochen menambahkan, "Kau bukanlah satu-satunya orang yang bisa menggunakan Soul Search."     

Setelah itu, ekspresinya mendadak berubah. Wanita itu ingin mengalirkan Kekuatan Batin untuk meledakkan Hati Biksu-nya.     

"Padahal aku sudah berada di depanmu, tapi kau masih saja ingin meledakkan diri?"     

Zhang Ruochen melepaskan Kekuatan Batin di puncak level 58, lalu menekan Kekuatan Batin wanita tersebut dan membuatnya berhenti meledakkan diri.     

Setelah itu, Zhang Ruochen menekan kepala wanita tersebut dengan tangannya.     

15 menit kemudian, Zhang Ruochen membunuh wanita itu dan melemparkan tubuhnya ke arah Bunga Suci Karnivora.     

Wajah Zhang Ruochen pun berubah murung, sebagaimana dia sedang memikirkan sesuatu.     

Dari ingatan wanita tersebut, Zhang Ruochen tidak menemukan informasi apapun mengenai ibu, kakak keempat, dan saudari kesembilannya. Ketika itu, dia tidak tahu harus merasa senang atau khawatir.     

Meski begitu, Zhang Ruochen masih mendapatkan beberapa informasi berharga. Misalnya, mereka benar-benar kultivator yang diutus oleh Youshen.     

Ternyata perkataan pria berjubah hitam itu juga benar. Sebab, ada belasan pertapa elit dari Daratan Ruiya yang datang ke Yunwu Commandery untuk mencarinya.     

Belum lama ini, mereka sempat menemukan harta karun di Yunwu Commandery dan sedang bergerak untuk mencarinya. Mereka meninggalkan belasan kultivator level rendah untuk menangkap siapapun yang punya hubungan khusus dengan Zhang Ruochen.     

Mungkin mereka tidak akan menyang jika Zhang Ruochen bakal kembali ke Yunwu Commandery secepat itu.     

"Tentu saja, kalian boleh mencariku. Tapi jangan sampai melukai orang-orang di sekitarku. Kalau tidak, maka aku sendiri yang akan membuat kalian menderita." sorot mata Zhang Ruochen terlihat dingin.     

Setelah menelan pil saint, maka kaki elder klan itu pun kembali bertumbuh.     

Lagipula, dia cuma kultivator di Alam Bumi. Oleh karena itu, pil saint biasa sudah bisa menumbuhkan kakinya. Apabila dia sudah menjadi Biksu, maka proses penyembuhannya tidak akan sesederhana itu.     

Elder klan itu juga merasa terkejut, karena kultivasinya tiba-tiba berada di puncak Alam Bumi.     

Lebih jauh, masih banyak pil penyembuhan yang belum diserap olehnya.     

Apa itu benar-benar cuma pil penyembuhan biasa?     

Para anggota klan dan pelayan di Manor Lin berlutut di tanah. Mereka tidak berani berdiri. Mereka menatap Zhang Ruochen bagaikan sedang menatap seorang dewa. Mereka takut membuatnya tersinggung.     

Terakhir kalinya Zhang Ruochen dan Selir Lin berkunjung ke Manor Lin, mereka tidak memperlakukannya seperti itu.     

Kekuatan!     

Semua itu karena Zhang Ruochen punya kekuatan untuk mengendalikan hidup orang lain. Sehingga, dia bisa mendapatkan identitas dan kedudukannya yang seperti ini.     

"Bangkitlah! Dalam waktu dekat, kelihatannya Kota Kerajaan Yunwu akan diserang oleh musuh. Jadi, aku akan memindahkan kalian semua ke dunia lain. Apa kalian mau pergi dari sini?" kata Zhang Ruochen.     

Lin Ningshan berkata dengan suara pelan, "Apa kami akan meninggalkan Daratan Kunlun?"     

"Ya!" balas Zhang Ruochen.     

Para anggota Klan Lin pun mulai ragu-ragu. Lagipula, mereka sudah punya kekuatan dan properti di sana, dan anggota mereka juga telah menyebar di seluruh penjuru negeri. Bagaimana mungkin mereka bisa pindah begitu saja?     

Lin Chenyu adalah pemimpin Klan Lin. Dia membungkuk kepada Zhang Ruochen dan berkata, "Kabarnya, Dunia Langit sudah mengeluarkan aturan. Pertempuran di level Biksu tidak boleh terjadi di kota-kota manusia. Jika pertempuran semacam itu sampai ketahuan oleh para Penegak Hukum, maka siapapun yang terlibat di dalamnya akan dihukum oleh dewa."     

Medan pertempuran di Daratan Kunlun sangat berbeda dengan pertempuran di Daratan Zuling.     

Pertempuran itu bukan cuma diawasi oleh Istana Dewa Merit. Sebaliknya, pertempuran itu diawasi oleh gabungan di antara Istana Dewa Merit, Dunia Langit dan Daratan Kunlun. Sehingga, aturan ketat diberlakukan pada pertempuran tersebut. Yang jelas, para kultivator dari dunia besar dilarang bertempur di kota-kota manusia.     

"Tapi relasi di antara dunia besar di bawah Dunia Langit jauh lebih kompleks dari yang kau bayangkan selama ini. Selama mereka tidak ketahuan oleh para Penegak Hukum, maka mereka bisa menghancurkan kota dengan cuma menggunakan tangan atau kaki. Semisal dunia-dunia besar itu mematuhi aturannya, tapi bagaimana dengan Dunia Neraka?" kata Zhang Ruochen.     

"Para kultivator dari Dunia Neraka datang kemari untuk membuat kehancuran."     

Pada akhirnya, Lin Chenyu menjawab, "Semua anggota Klan Lin, dengarkan aku. Kemasi barang-barang kalian dan kita akan pergi dari Daratan Kunlun sekarang juga."     

Setelah banyak anggota mereka yang keluar dari aula, Zhang Ruochen pun bertanya mengenai keberadaan Selir Lin kepada Lin Ningshan.     

Selir Lin memiliki kedudukan yang sangat penting di dalam hubungan kekeluargaan mereka. Seburuk apapun Klan Lin memperlakukannya, tapi Selir Lin masih selalu mengunjungi mereka di Yunwu Commandery selama beberapa tahun belakangan.     

"Seorang wanita sudah menjemputnya?"     

Zhang Ruochen merasa agak terkejut, hingga dia buru-buru bertanya, "Sudah berapa lama?"     

"Sekitar satu bulan lalu," kata Lin Ningshan.     

Setelahnya, Lin Ningshan mulai mendeskripsikan wanita itu dan bentuk wajahnya kepada Zhang Ruochen. Setelah mendengarkan deskripsinya, maka Zhang Ruochen pun tersenyum tipis. "Kelihatannya Lingxi benar-benar memahamiku. Dia langsung menjemput ibu sesaat setelah tiba tempat ini."     

Karena Lingxi sudah membawa ibu, kakak keempat, dan saudari kesembilannya, maka Zhang Ruochen tidak lagi mengkhawatirkan mereka. Dalam sekejap, moodnya kembali membaik.     

Setelah menemukan bahwa para pertapa dari Daratan Ruiya memang berkunjung ke sana untuk mengincarnya, bukannya bertarung melawan Dunia Neraka, bagaimana mungkin dia tidak marah? Oleh karena itu, dia memilih tinggal di Yunwu Commandery untuk sementara waktu dan menunggu kedatangan mereka.     

…     

Walau pertempuran itu berlangsung singkat, tapi karena teriakan pria berjubah hitam, maka hampir semua orang tahu kalau Pangeran Kesembilan Yunwu Commandery telah kembali!     

Kota Kerajaan Yunwu, di dalam restoran.     

Seorang pria gendut bertampang bodoh sedang membawa wine dan menatap Manor Lin. Ketika itu, dia berkata, "Brengsek, ternyata Zhang Ruochen sudah kembali ke Yunwu Commandery. Apa yang harus kita lakukan? Apa yang harus kita lakukan?"     

Di depannya adalah pria berotot yang sedang bertelanjang dada. Bandana merah melingkar di kepalanya, dan golok besar bertengger di pinggulnya. Dia mirip seperti tukang jagal.     

Wajah si tukang jagal agak sangar, hingga memberikan nuansa menyeramkan. "Kenapa kau sampai gugup begitu? Kemanapun perginya Zhang Ruochen, maka di sana selalu ada pertempuran, tapi bukankah itu tidak ada hubungannya dengan kita? Walau dia dan Daratan Ruiya bertempur sampai kiamat pun, tapi kita cuma berada di pinggir dan menonton. Jika yang terlibat ke dalam pertempuran itu lebih banyak, maka itu akan semakin menarik."     

Pria gendut bertampang bodoh itu sangat tangguh. "Yang Mulia masih berkultivasi di tepi Luoshui. Karena ada peristiwa besar yang baru saja terjadi, haruskah kita melaporkannya?"     

"Mereka semua tidak ada gunanya. Beberapa dari mereka berkultivasi selama dua ratus tahun, tapi mereka jarang bertempur. Selain itu, kelihatannya Cang Long dan Ruan Ling tidak akan datang ke Yunwu Commandery… astaga, brengsek… baiklah, baiklah, jika kau terlalu mengkhawatirkannya, sebaiknya kita kembali dan melaporkannya kepada mereka setelah selesai berbelanja."     

Pria gendut bertampang bodoh terlihat bosan, dan agak kurang senang.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.