Kaisar Dewa

Di Tingkatan Tertinggi?



Di Tingkatan Tertinggi?

1"Paman, kau sangat keren! Apa kau adalah kultivator dari Daratan Kunlun?"      3

Gadis muda itu tidak takut ataupun terintimidasi dengan kultivasi Zhang Ruochen. Malahan, dia masih terlihat bersemangat dan imut seperti sedia kala. Bahkan dia juga mulai memukul dada Zhang Ruochen.     

Zhang Ruochen menatap sesuatu di belakang gadis itu, lantas menggenggam pergelangan tangannya dan menariknya ke belakang. "Saat kau bertemu dengan orang jahat, jangan sekali-sekali menguji peruntunganmu, atau kau akan berakhir dengan tragis."     

"Pincang, jaga mulutmu, siapa yang jahat?"     

Tianmingzi, Tianjuezi, dan Tianshangzi, mereka bertiga keluar dari ruangan privat dan masuk ke ruangan utama.     

Whoosh! Whoosh!     

Dua keturunan Tianyuan lainnya – Tianxuzi dan Tianjinzi – berubah menjadi cahaya putih dan keluar dari Saint Xu Place guna memeriksa luka-luka Tianyuzi.     

Zhang Ruochen menyangkal mereka. "Kalian baru saja ingin membunuh orang lain hanya karena kesalahpahaman, bukankah itu adalah tindakan yang jahat?"     

"Apa mortal adalah manusia?" tanya Tianjuezi.     

Mendengar itu, Zhang Ruochen sontak memicingkan matanya.     

"Kalian adalah orang-orang aneh. Padahal, sebelum kalian berkultivasi menjadi Biksu, dulunya kalian juga mortal. Tapi sekarang, katamu mortal bukan manusia? Menarik, menarik." Black Phoenix kelihatannya tidak takut dengan keenam keturunan tersebut dan berkata sarkastik.     

Tianmingzi mendelik ke arah Tianjuezi dan menariknya kembali.     

Tianmingzi adalah pemimpin mereka. Dia terlihat seperti berusia 40 tahunan, dengan mahkota biru di kepalanya. Dengan demikian, maka dia terlihat seperti bangsawan, namun tatapan matanya sangat tajam. Terdapat garis-garis petir di matanya.     

Zhang Ruochen mengaktifkan Tanda Dewa di matanya, sambil mengamati Tianmingzi, dan menemukan bahwa auranya cukup kuat.     

Beberapa saat kemudian, Tianxuzi dan Tianjinzi membawa Tianyuzi untuk masuk ke Saint Xu Place.     

Jubah saint Tianyuzi terlihat compang-camping. Dadanya sedikit ambles, dan paru-parunya terluka setelah terkena pukulan Zhang Ruochen. Jiwa sucinya juga cedera sampai kadar tertentu. Dia menatap Zhang Ruochen dengan geram, sambil berkata, "Kakak senior, kau harus membunuh si bangsat itu dan membalaskan dendamku."     

Tianmingzi berkata tenang, "Tuan, karena kau bisa melukai juniorku dengan satu kali pukulan, mestinya kau adalah sosok terkenal. Bagaimana bila kau menyebutkan namamu, supaya aku bisa mengenalimu?"     

"Tidak perlu," kata Zhang Ruochen.     

Tianjuezi menatap pedang di tangan Zhang Ruochen dan berkata. "Kau sama sekali tidak menghormati kami! Kakak senior, jangan hentikan aku, biarkan aku menghancurkannya dan membalaskan dendam adik junior."     

Suara manis Black Phoenix kembali terdengar. "Dunia Langit dan Daratan Ruiya sama-sama punya aturan. Mereka dilarang untuk bertarung di kota mortal. Jika kalian melanggarnya, maka kalian harus menerima hukuman dewa."     

Tianmingzi mengernyitkan alisnya, sambil berusaha menghentikan Tianjuezi yang mudah emosi.     

Jika keenam keturunan Tianyuan itu dibiarkan bertempur melawan si pincang, maka Tianmingzi tidak akan tertekan seperti ini. Walau pertempuran mereka bisa membuat semua penduduk di sekitar sana terbunuh, tapi dia masih akan tetap membalaskan dendam adiknya.     

Bahkan dia akan memanfaatkan kelemahan si pincang – yang terlalu peduli dengan nasib para mortal.     

Tapi, di sana ada banyak kultivator yang sedang berkumpul. Apabila hal itu sampai terjadi, maka seseorang bisa mengumpulkan bukti dan melaporkannya ke Dunia Langit. Setelah itu, mereka akan dihukum.     

"Kakak senior."     

Tianjuezi merasa geram. Dia mengirimkan pesan telepati kepada Tianmingzi. "Bunuh semua kultivator yang hadir di sini, termasuk Black Phoenix dan White Zhuque. Tangkap mereka semua dan beri mereka Saint Worms. Setelah itu, kita akan mengubah mereka menjadi budak. Lalu, kita bisa memperlakukan mereka sesukanya. Hehe."     

Tianmingzi membalas. "Black Phoenix dan White Zhuque adalah para Saint King tangguh di level tujuh. Apa kau pikir mudah untuk menangkap mereka? Selain itu, ternyata si pincang ini juga kuat. Dia tidak boleh diremehkan."     

Pada akhirnya, tatapan Tianmingzi terjatuh pada wanita tua di kejauhan, yang kelihatannya adalah neneknya gadis kecil tersebut.     

Kultivasinya mungkin mirip seperti pertapa di Alam Fish-dragon level sembilan, tapi aura Tianyuzi sama sekali tidak mempengaruhinya.     

Bisa dibilang, wanita tua itu sedang menyembunyikan kultivasinya.     

Bahkan Tianmingzi tidak mampu memindai kekuatannya. Secara natural, wanita itu bisa menyembunyikannya dengan sangat baik.     

"Sebaiknya kita pergi dari Luocheng terlebih dahulu. Kita akan menunggu mereka keluar dari kota, lalu menyergapnya," kata Tianmingzi dengan pesan telepati.     

"Berhenti."     

Wanita tua berdiri secara perlahan, lantas berjalan ke arah enam keturunan Tianyuan. Walau dia tidak melepaskan auranya, tapi kehadirannya sudah memberikan tekanan tersendiri.     

Si jagal dan si gemuk saling menatap satu sama lain. Seketika itu juga, mereka mulai memasang ekspresi waspada.     

Black Phoenix dan White Zhuque juga merasa terkejut. Tatapan mereka terlihat agak takjub. Namun, mereka masih kurang pengalaman dan belum bisa mengidentifikasi rasa keterkejutannya.     

"Nenek."     

Gadis kecil itu bergerak menghampiri wanita tua dan memeluk tangannya.     

Tianmingzi mulai melepaskan Chi Suci-nya, hingga banyak Prinsip Saintly Way berkumpul di kedua tangannya. Di waktu yang sama, dia berkata tenang, "Madam, apa kau ingin mengatakan sesuatu?"     

"Tidak ada. Aku cuma ingin membunuh seseorang." Kata wanita tua itu dengan tampang datar.     

"Membunuh siapa?"     

Wanita tua menudingkan jarinya ke arah Tianyuzi dan berkata, "Aku datang ke Daratan Kunlun karena ingin menemui Xiaoli. Jika ada yang ingin membunuhnya, maka wanita tua ini yang akan menghentikannya."     

"Kurasa ini cuma kesalahpahaman!" kata Tianmingzi.     

"Tidak ada kesalahpahaman."     

Tianjuezi mencibirnya. "Wanita tua, apa kau menganggap kami berenam seperti buah-buahan, yang bisa kau bunuh dengan mudah?"     

Wanita tua mendongak dan memperlihatkan sepasang mata abu-abunya.     

Tidak ada yang tahu bahwa ternyata mata itu memiliki kekuatan magis tersendiri. Ketika dia menatap Tianjuezi, maka pria itu langsung menggigil ketakutan, seolah dia baru saja melihat hantu, hingga membuatnya tak bisa berkata-kata.     

Tianmingzi sadar bahwa wanita tua di depannya pasti merupakan figur mengerikan, hingga dia buru-buru berkata. "Dunia Langit telah melarang..."     

Sebelum dia sempat menyelesaikan kalimatnya, saat itu sudah lebih dulu terdengar teriakan di belakangnya.     

Tianmingzi menoleh ke arah belakang, dan menemukan lubang darah di dahi Tianyuzi, sebagaimana asap hitam menyeruak keluar dari lubang tersebut.     

Dalam sekejap, Saint King di level tujuh mati dan berubah menjadi genangan darah.     

Bahkan Zhang Ruochen merasa tersentak. Dia juga tidak bisa melihat serangan wanita tersebut.     

Setelah itu, wanita tua dan gadis kecilnya keluar dari tempat tersebut. Mereka terlihat asyik berbincang satu sama lain. "Jika mereka membuat kesalahan, maka mereka harus dihukum."     

Tianmingzi adalah Saint King di dasar level sembilan, tapi dia tidak berani bergerak sedikitpun. Malahan, keringat dingin mulai membanjiri dahinya. Dia sangat penasaran dengan wanita tersebut. Karena menurutnya, wanita itu sudah berada di tingkatan tertinggi.     

Ketika seseorang sudah menembus tingkatan tertinggi, artinya dia sudah berada di ambang batas Alam Supreme Saint.     

Enam keturunan Tianyuan... lebih tepatnya, sekarang tinggal lima, mulai berjalan ke arah lain.     

Ketika malam tiba, saat itu tidak ada bulan.     

Tidak lama kemudian, Luocheng mulai diselimuti oleh kegelapan. Angin dari Luoshui berhembus di Luocheng, hingga membuat hawanya sangat dingin.     

Mungkin karena mereka tahu bahwa Zhang Ruochen merupakan master Saint King tangguh, maka para kultivator di Saint Xu Place tidak berani lagi macam-macam dengannya. Dan Zhang Ruochen berhasil mendapatkan beberapa informasi yang berguna dari mereka.     

Ternyata, mereka sedang berkumpul di Luocheng untuk mencari peruntungan di bawah Luoshui. Selain itu, mereka datang kemari karena ingin memetik tanaman-tanaman herbal dan mencari peluang dalam menembus Alam Supreme Saint.     

"Kabarnya, di malam tanpa bulan, maka refleksi bintang akan memperlihatkan pola-pola tertentu di permukaan Luoshui. Pola-pola itu bisa mengantar kultivator untuk masuk ke dalamnya. Biasanya, area bagian dalam Luoshui selalu dilindungi oleh formasi-formasi kuno, dan sama sekali tidak bisa dimasuki." Kata Saint King di level satu bernama Lin Shuo.     

"Malam tanpa bulan."     

Gumam Zhang Ruochen sambil mencamkannya baik-baik.     

Sosok Setengah Saint King berkata, "Enam keturunan Tianyuan itu sangat kuat, terutama Tianmingzi, karena dia sudah berada di Alam Saint King level sembilan. Saudaraku, kau baru saja mengusik mereka. Mulai sekarang, sebaiknya kau lebih berhati-hati."     

Black Phoenix mengangkat tangan kurusnya. Dia menggenggam cangkir wine dan mulai mengundang Zhang Ruochen, sembari tersenyum. "Pincang, aku punya wine yang terbuat dari Goldenlight Grapes berusia sepuluh ribu tahun. Apa kau ingin meminumnya bersama kami dan menjadi teman?"     

Semua kultivator yang hadir langsung terlihat iri dan mereka seperti sedang menyemangati pria tersebut, agar cepat-cepat menerima tawarannya.     

Black Phoenix dan White Zhuque adalah para pertapa cantik dari Daratan Taibai. Kurang lebih kecantikan mereka setara dengan Nine Angels Beauty Scroll. Namun, sebagai wanita-wanita yang paling cantik di dunianya, maka siapapun yang diundang oleh mereka akan merasa terhormat.     

Kemampuan Zhang Ruochen ternyata cukup mumpuni. Mereka juga terkesan dengan karakternya. Oleh karena itu, mereka mengundangnya untuk menikmati wine bersama.     

Zhang Ruochen memiliki kesan yang baik kepada Black Phoenix, hingga dia bergerak menghampirinya dan tersenyum. "Apa Lady Phoenix datang ke Luoshui karena ingin mencari peruntungan?"     

Mendengar sebutan "Lady Phoenix", Black Phoenix langsung tersenyum dan berkata, "Ya dan tidak. Omong-omong, apa kau pernah berlatih di Wilayah Truth Heavenly?"     

Zhang Ruochen merasa agak terkejut dan bertanya, "Dari mana kau bisa tahu?"     

"Karena bagaimana mungkin seorang kultivator bisa punya kendali kekuatan sepertimu, apabila mereka tidak pernah berlatih di Wilayah Truth Heavenly?" kata Black Phoenix.     

Zhang Ruochen berkata, "Kalau begitu, kalian berdua juga pernah berlatih di Wilayah Truth Heavenly sebelumnya?"     

Black Phoenix mengangguk dan berkata, "Mereka yang pernah berlatih di sana akan menjadi figur papan atas di Dunia Langit, dan punya kemampuan untuk bertempur lintas alam. Apa kau juga sempat mengikuti Konferensi di God-naming Platform?"     

Ketika Zhang Ruochen sedang memikirkan cara untuk menjawab pertanyaan tersebut, tiba-tiba tanah di bawahnya terguncang hebat.     

Booom!     

Terdengar rentetan suara ledakan di luar Luocheng, dan membuatnya tanahnya semakin bergetar.     

White Zhuque menggumamkan dua kata dengan suara pelan. "Mereka tiba!"     

Dua wanita itu tidak lagi berbincang dengan Zhang Ruochen. Mereka langsung berubah menjadi dua cahaya – satu berwarna hitam dan satu putih – sembari keluar dari tempat itu melalui atapnya. Tidak lama kemudian, mereka sudah berada di atas Saint Xu Place.     

Para kultivator yang ada di dalam sana mulai berhamburan keluar dan terbang ke tempat yang lebih tinggi.     

Zhang Ruochen menggenggam Payung Delapan Naga, sambil berjalan pincang keluar dari tempat tersebut, lantas mendongak ke atas. Dia melihat gugusan awan gelap yang mulai mengepung Luocheng dari segala arah.     

Gumpalan cahaya hitam kemerahan mengerlip dari balik gugusan awan tersebut.     

Di luar Luocheng, batu-batu raksasa keluar dari tanah dan berubah menjadi gunung setinggi ratusan meter. Mereka mulai mengepung kota tersebut.     

"Ternyata benar, ini adalah aura Ras Batu dari Dunia Neraka.     

Zhang Ruochen menghirup nafas dalam-dalam dan melepaskan intensitas membunuhnya.     

"RAAAAAWWWRRR!!"     

Gunung-gunung kembali menggelinding, hingga akhirnya berubah menjadi golem. Tidak lama kemudian, tentara golem sudah berkumpul di depan mereka dan mengepung kota.     

Sepasang sayap hitam sepanjang puluhan meter muncul di punggung Black Phoenix. Dia melepaskan auranya dan menudingkan pedangnya ke arah langit malam. Di waktu yang sama, dia berkata, "Shi Kai, kami memang sudah menunggumu di sini. Tapi kenapa kau masih bersembunyi di sana?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.