Kaisar Dewa

Kau Pilih antara Hidup atau Mati



Kau Pilih antara Hidup atau Mati

0Sekuat apapun Ghost King di level enam, ternyata dia tetap mati di depan pedang Zhang Ruochen. Hal ini membuat Ghost King lainnya merasa ketakutan.      1

Mereka punya kecerdasannya sendiri. Oleh karena itu, mereka tidak berani bertempur satu lawan satu, karena mereka bisa dikalahkan satu per satu.     

"Akhirnya kau menggunakan Kekuatan Waktu. Luar biasa."     

Dari luar, King Daxi masih terlihat tenang, tapi di dalam hatinya, dia tidak setenang itu.     

Apalagi, menaklukkan Ghost King bukan perkara mudah, terutama Ghost King di level enam, yang notabene sulit dijinakkan. Kebanyakan dari mereka berkultivasi dari bawah dan telah mengkonsumsi banyak sumber daya.     

Kematian Ghost King di level enam sama seperti kehilangan milyaran batu suci.     

King Daxi masih berusaha tampil tenang. Sepasang segel dewa muncul di pupil hitamnya, sebagaimana dia sedang mengamati gerak-gerik Zhang Ruochen dan berusaha mencari kelemahan Pedang Waktu.     

Sambil melakukannya, dia mengeluarkan perintah kepada Ghost King lainnya. "Masuk ke dalam formasi!"     

Dengan dipimpin oleh Ghost King di level enam, lebih dari 40 Ghost King lainnya bergegas masuk ke dalam formasi.     

Kabut ghostly menyeruak dari tubuh mereka dan terhubung dengan inskripsi formasi.     

Seketika itu juga, Zhang Ruochen merasakan tekanan berlebih.     

"Lumayan, King Daxi! Faktanya, kau bisa mengendalikan lebih dari 10 Ghost King. Artinya, kemampuanmu lebih tangguh dibandingkan banyak master sekte lainnya."     

Dia adalah orang yang sama kuatnya seperti sebuah sekte.     

Lebih dari 40 Ghost King melepaskan kabut ghost masing-masing ke tengah formasi.     

Setelah itu, tugu merah darah terbentuk, sebagaimana tubuh merahnya berputar mengitari sumbunya.     

"Zhang Ruochen, bila kau menyerahkan diri kepadaku, maka kau masih punya kesempatan untuk hidup. Kalau tidak, setelah Doomsday Millestone dilepaskan, maka tubuh dan jiwa sucimu akan hancur hingga berkeping-keping."     

King Daxi sedang mengendalikan tugu merah darah dengan salah satu tangannya. Cahaya merah memancar di kulitnya, dan wajahnya berubah menjadi hitam kemerahan.     

Zhang Ruochen memiliki Fisik Chaotic Lima Elemen, sekaligus dikenal sebagai Keturunan Ruang dan Waktu. Jadi, bukan perkara mudah untuk menemukan sosok bertalenta sepertinya. Jadi, bukannya ingin membunuh Zhang Ruochen, King Daxi malah ingin menangkapnya dan mengendalikannya.     

Doomsday Millstone adalah salah satu kartu andalan King Daxi. Dengan senjata itu, mestinya dia bisa membunuh Saint King di level sembilan dengan mudah.     

Karena itulah, dia harus lebih hati-hati saat melemparkan Doomsday Millstone-nya.     

Senjatanya berputar-putar dan mengubah formasi ghostnya menjadi sebuah pusaran tertentu, lantas menyapu apapun di sekitarnya. Zhang Ruochen bahkan sampai harus menancapkan Pedang Kuno Abyss untuk menyeimbangkan dirinya.     

"Biar kuberitahu; aku akan memberimu kesempatan untuk menyerah dan membiarkanmu hidup," kata Zhang Ruochen.     

Tentu saja, King Daxi tidak percaya bila Zhang Ruochen dapat mengalahkan Doomsday Millstone. Oleh karena itu, dia menatapnya dengan tampang datar. "Tunjukkan padaku semua kemampuanmu. Walau aku mati pun, aku tidak akan menyesal."     

"Baiklah."     

Zhang Ruochen mengumpulkan Chi Suci di kaki kirinya.     

Bagaikan tongkat panas berwarna merah, kaki kirinya mengeluarkan puluhan ribu inskripsi.     

Cincin api menyembul dari kakinya dan menimbulkan ledakan kencang. Energinya menyebar ke segala penjuru dan mengguncang formasi ghost-nya.     

King Daxi merasakan aura dahsyat di tubuh Zhang Ruochen, hingga ekspresinya mendadak berubah.     

Aura yang memancar darinya mirip seperti Dewa Api. Bahkan, auranya seperti kembar identik.     

"Ternyata kau adalah pria yang berada di Paviliun Tianjue. Rupanya, murid rahasia Dewa Api adalah identitas palsu."     

King Daxi tidak tahu sebesar apa kemampuan Zhang Ruochen, tapi dia bisa merasakan energi yang berbahaya dari pria tersebut. Tanpa ragu-ragu, dia menyerang dengan Doomsday Millstone dan 40 Ghost King lainnya.     

"Nine-Heaven God's Step!"     

Zhang Ruochen mengangkat kaki kirinya. Dia bukan cuma mengaktifkan kaki kiri Dewa Api, tapi juga melepaskan mantra suci level menengah, yang baru saja dikuasainya belum lama ini.     

Setelah menginjakkan kakinya, energi dahsyat menyeruak ke segala penjuru dan mulai menerjang formasi ghost di sekitarnya.     

42 Ghost King di dalam formasi berteriak kesakitan dan tubuh mereka hancur lebur. Kobaran apinya membakar mereka. Ketika itu, hanya empat Ghost King level enam yang masih selamat, namun mereka terluka parah.     

King Daxi mengaktifkan jimat pertahanannya. Jimat yang mirip seperti penggaruk punggung sedang bertengger di pinggul cantiknya.     

Ketika energi dewa menghujam dirinya, tiba-tiba cahaya putih memancar dari penggaruk punggung dan melindunginya. Oleh karena itu, dia masih bisa menyeimbangkan diri dan hanya mengalami luka ringan.     

Namun, Zhang Ruochen baru saja membunuh separuh Ghost King, yang telah berkultivasi dengan susah payah. Akibatnya, itu membuat King Daxi menggertakkan gigi dan merasa geram. "Hari ini, aku akan mengeluarkan jiwa sucimu demi membayar semua kerugianku!"     

"Kedengarannya mengerikan sekali, Peri!" kata Zhang Ruochen.     

Dada King Daxi mulai naik turun. "Dari mana kau bisa menguasai teknik Dewa Api?" desisnya.     

"Jika kau mau tunduk di hadapanku, maka aku akan memberitahumu."     

Sekarang ini, musuh terbesarnya adalah Shang Ziyan.     

Bila dia bisa menangkap King Daxi, maka dia bisa menggunakan wanita itu untuk melawan Shang Ziyan.     

Zhang Ruochen selalu bertindak pasif di hadapan Shang Ziyan. Setiap kalinya mereka bertemu, dia selalu dipaksa untuk bertahan dan melarikan diri.     

Tapi kali ini, Zhang Ruochen ingin bersikap lebih ofensif.     

Dia pun sedikit mengangkat kaki kirinya.     

Di depannya, King Daxi buru-buru mundur sejauh ratusan kaki dan menjaga jarak darinya.     

"Apa kau takut dengan kakiku, Peri?" tanya Zhang Ruochen.     

Faktanya, Zhang Ruochen masih belum puas dengan serangannya barusan. Sebab, dia masih gagal membunuh empat Ghost King di level enam. King Daxi pun masih berhasil melarikan diri.     

Semua itu karena kultivasinya yang masih rendah.     

Di samping itu, dia baru saja mengumpulkan puluhan ribu Prinsip Api di kaki kirinya. Yang jelas, dia belum bisa memaksimalkan potensi kaki kiri Dewa Api.     

Tapi di mata King Daxi, kakinya bukan main-main. Daya destruktif yang dapat dilepaskan setara dengan serangan Saint King di level sembilan. Dan itulah yang membuatnya khawatir.     

"Pantas saja Shang Ziyan menganggapmu sebagai ancaman terbesarnya. Kurasa aku pun sempat meremehkanmu."     

King Daxi mengeluarkan rune dan menggenggamnya di sela jari. "Rune ini dapat membunuh lawan di level sembilan. Tapi sekarang, kelihatannya aku tidak punya pilihan lain, selain mengaktifkannya untukmu."     

Tiba-tiba, runenya terbakar dan berubah menjadi bola api.     

Terdapat tengkorak di dalam bola apinya.     

Tengkoraknya melepaskan energi yang langsung menghantam jiwa suci Zhang Ruochen. Tatapan matanya berubah menjadi gelap, seolah dia baru saja diceburkan ke jurang. Tubuhnya terasa dingin dan kaku.     

Tengkorak apinya terbang di atas kepala Zhang Ruochen. Mulutnya terbuka lebar dan ingin memakan jiwa sucinya.     

Zhang Ruochen mendongak. Tiba-tiba, Tanda Ruang dan Waktu di dahinya berputar kencang. Sambil berteriak, Divine Fire Jingmie keluar dari mulutnya dan menerjang tengkorak api tersebut.     

Tengkorak apinya berputar-putar di angkasa, sebelum akhirnya hilang sepenuhnya.     

"Tak kusangka, ternyata dia kembali menggunakan teknik jiwa suci! Apa dia tidak belajar apapun dari benturan serangan sebelumnya?"     

Zhang Ruochen berteriak dan menggunakan Pergerakan Ruang, lantas kembali muncul di depan King Daxi. Zhang Ruochen berusaha mencengkram leher putihnya.     

Ketika dihadapkan dengan situasi berbahaya semacam itu, wajah King Daxi agak memucat. Dia bergegas mundur secepat mungkin. Apalagi, wanita itu bukan cuma Saint King Kekuatan Batin di level 59, melainkan juga seorang kultivator di Alam Saint King level delapan.     

Namun, King Daxi masih merasa terkejut. Sebab, secepat apapun dia bergerak, Zhang Ruochen selalu berada di dekatnya seperti lem. Lama kelamaan, pria itu menjadi semakin dekat.     

"Mmm… Zhang-Zhang Ruochen…"     

Zhang Ruochen berhasil menangkapnya.     

Hanya karena lawannya adalah wanita, Zhang Ruochen tidak perlu bersikap lembut. Dia mencengkram lehernya dan mengangkatnya ke udara. Jari-jarinya mencengkram urat nadi dan meridian di leher King Daxi, sambil berusaha menekan aliran Chi Suci-nya.     

"Lepaskan aku!"     

"Matilah kau!"     

…     

Dua Ghost King di level enam kembali bangkit dan mulai menyerang dengan senjata ghost masing-masing.     

Zhang Ruochen menghadapi keduanya dengan tangan kiri.     

Bayangan naga raksasa terbang dari tangannya, dan mengenai dua Ghost King di level enam, hingga menghempaskannya ke belakang. Akibatnya, luka-luka mereka menjadi semakin parah.     

"Jika kalian berani maju satu langkah, maka aku akan mematahkan lehernya."     

Zhang Ruochen mengangkat King Daxi di udara, hingga kaki wanita itu tidak menyentuh tanah. Rambut panjangnya teruntai turun, dan mirip seperti hantu wanita cantik.     

King Daxi mengayunkan tangan dan menyerang lawannya dengan tongkat saint kristal.     

Bang!     

Zhang Ruochen membanting King Daxi di lantai dan menimbulkan retakan-retakan yang mirip seperti jaring laba-laba.     

King Daxi meringis kesakitan. Tubuhnya terasa lemah, karena Chi Suci dan Kekuatan Batin-nya telah dihancurkan. Akibatnya, wanita itu tidak sanggup lagi bertempur.     

Di dekatnya, empat Ghost King level enam menatap Zhang Ruochen dengan ekspresi murung.     

Zhang Ruochen mengeluarkan Tongkat Tulang Kaisar Yi dan melepaskannya. "Mereka semua milikmu!"     

Tongkatnya berubah menjadi skeleton hitam dan tertawa jahat. Dia sangat senang, sambil bergerak mendekati keempat Ghost King tersebut.     

Sekarang ini, Ruh Jahatnya mampu menandingi Saint King di puncak level sembilan. Jadi, keempat Ghost King di level enam tidak ada apa-apanya.     

Zhang Ruochen membawa King Daxi dan masuk ke Menara Api.     

Bang!     

Setelah memasang Saint-binding Chain, dia melemparkannya ke lantai menara.     

Zhang Ruochen mengenggam Saint-binding Chain dengan satu tangan, dan tangan yang lain mengenggam Pedang Kuno Abyss, sambil menghunuskannya ke dahi King Daxi. "Hidup atau mati, pilihannya ada di tanganmu!"     

Sudut bibir wanita itu mengeluarkan darah. Wajah cantiknya terkena debu dan matanya terlihat dingin. "Mati… bunuh aku saja… jangan bilang kau tidak berani melakukannya!"     

Zhang Ruochen paham kalau wanita itu akan lebih memilih mati.     

Lagipula, bagi sosok wanita secantik peri, maka dia akan merasa sangat dipermalukan bila sampai jatuh ke tangan musuhnya.     

Kematian adalah satu-satunya pilihan paling rasional.     

"Karena kau memilih mati, kurasa aku tidak akan mengabulkannya. Aku sendiri yang akan menentukan hidup dan matimu. Mungkin aku bisa menjualmu ke Daratan Kunlun atau membawamu ke hadapan Shang Ziyan dalam kondisi telanjang. Atau, aku bisa menjadikanmu sebagai budakku. Bagaimana?" kata Zhang Ruochen.     

Zhang Ruochen tidak akan pernah memberikan ampun kepada musuhnya.     

Tatapan dingin muncul di mata King Daxi; antara merasa marah dan takut.     

"Tentu saja, bila kau mau tunduk kepadaku atau membantuku, maka aku akan membiarkanmu hidup dengan harga diri."     

"Membantu apa?" tanya King Daxi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.